Difference between revisions of "Radiasi Daya Pancar"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(6 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | Dalam sebuah [[Wireless Wide Area Network]] [[WWAN]] yang di operasikan di sebuah kota, sangat penting untk menjamin bahwa frekuensi dapat digunakan kembali untuk jarak tertentu. Seperti di dijelaskan sebelumnya bahkan antenna omni memungkinkan kita untuk mengcover jarak 4-5 km (diameter 8-10 km). Sedang dengan [[antenna sektoral]] pada [[Access Point]] kita dapat mengcover 6-8 km. Oleh karenanya, sesudah 4-10 km kita dapat me-reuse (memakai ulang) [[frekuensi]] untuk rekan lain yang ingin menggunakannnya. | |
+ | |||
+ | Untuk menjamin bahwa [[frekuensi reuse]] dapat digunakan dengan baik, kita perlu membatasi maksimum daya yang diijinkan untuk terbang dari [[antenna]]. Salah satu batasan yang biasa digunakan adalah [[Effective Isotropic Radiated Power]] ([[EIRP]]). [[Effective Isotropics Radiated Power]] ([[EIRP]]) dapat dihitung dengan mudah menggunakan rumus berikut, | ||
[[Effective Isotropic Radiated Power]] ([[EIRP]]) dalam dBm | [[Effective Isotropic Radiated Power]] ([[EIRP]]) dalam dBm | ||
Line 16: | Line 18: | ||
* Untuk [[Point-to-Multi-Point]] ([[P2MP]]) 30dBm | * Untuk [[Point-to-Multi-Point]] ([[P2MP]]) 30dBm | ||
* Daya pancar maksimum 100mW (20dBm). | * Daya pancar maksimum 100mW (20dBm). | ||
+ | |||
+ | '''Bagi mereka yang melanggar peraturan ini kemungkinan akan di kenakan ancaman merusak system komunikasi dengan denda Rp. 600 juta dan atau penjara 6 tahun.''' | ||
+ | |||
==Contoh perhitungan daya [[Effective Isotropic Radiated Power]] ([[EIRP]])== | ==Contoh perhitungan daya [[Effective Isotropic Radiated Power]] ([[EIRP]])== | ||
{| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse" | {| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse" | ||
− | !TX Power | + | ! TX Power |
− | !Power Gain / Loss | + | ! TX Power (dBm) |
− | !Power | + | ! Power Gain / Loss |
− | !Antenna | + | ! Input Power ke Antenna |
− | !EIRP | + | ! Antenna |
− | !Legal | + | ! EIRP |
− | + | ! Legal (Yes / No) | |
|- | |- | ||
| 1 Watt | | 1 Watt | ||
Line 52: | Line 57: | ||
| Yes | | Yes | ||
|} | |} | ||
+ | |||
+ | ==Referensi== | ||
+ | |||
+ | * http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=orari-diklat/teknik/2.4ghz/buku-wifi/wireless-network-calculation-2-2003.xls | ||
+ | * http://idkf.bogor.net/idkf-wireless/perhitungan-untuk-wireless-network-01-2001.xls | ||
==Pranala Menarik== | ==Pranala Menarik== | ||
* [[Konsep Dasar Radio]] | * [[Konsep Dasar Radio]] | ||
+ | ** [[Frekuensi]] | ||
+ | ** [[Panjang Gelombang]] | ||
+ | ** [[Daya Pemancar]] | ||
+ | ** [[Sensitivitas Penerima Radio]] | ||
+ | ** [[Penguatan Antenna]] | ||
+ | ** [[Redaman]] | ||
+ | ** [[Radiasi Daya Pancar]] | ||
+ | ** [[Propagasi di Udara (Free Space)]] | ||
+ | ** [[Line of Sight]] | ||
+ | ** [[Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)]] | ||
+ | ** [[Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)]] | ||
+ | ** [[Protokol IEEE 802.11]] | ||
+ | * [[Wireless Internet Berbasis WiFi]] | ||
+ | * [[Wireless Internet]] | ||
+ | * [[WiFi: Menghitung Link Budget]] | ||
+ | * [[WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm]] | ||
+ | * [[WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)]] | ||
+ | * [[WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence]] | ||
+ | * [[Effective Isotropics Radiated Power]] | ||
+ | * [[WiFi: Mengarahkan Antenna]] | ||
+ | * [[WiFi: Sudut Tilt Antenna]] | ||
+ | * [[WiFi: Down Tilt Coverage]] | ||
+ | * [[Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting]] | ||
+ | * [[Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban]] | ||
+ | * [[WiFi: Channel di Infrastruktur WiFi 2.4GHz]] | ||
+ | * [[WiFi: Non-Overlapping Channel Set]] | ||
+ | * [[WiFi: Jarak Transmisi WLAN]] | ||
+ | * [[WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio]] | ||
+ | * [[WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Omnidirectional Access Point]] | ||
+ | * [[WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point]] | ||
+ | * [[WiFi: Disain MAN Empat (4) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point]] | ||
+ | * [[WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)]] | ||
+ | * [[WiFi: Beberapa Catatan Tentang Polarisasi Antenna]] | ||
+ | * [[WiFi: Beberapa Catatan Tentang Wilayah Sektoral]] | ||
+ | * [[WiFi: Interkoneksi Sel]] | ||
+ | * [[WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi]] |
Latest revision as of 17:03, 21 April 2010
Dalam sebuah Wireless Wide Area Network WWAN yang di operasikan di sebuah kota, sangat penting untk menjamin bahwa frekuensi dapat digunakan kembali untuk jarak tertentu. Seperti di dijelaskan sebelumnya bahkan antenna omni memungkinkan kita untuk mengcover jarak 4-5 km (diameter 8-10 km). Sedang dengan antenna sektoral pada Access Point kita dapat mengcover 6-8 km. Oleh karenanya, sesudah 4-10 km kita dapat me-reuse (memakai ulang) frekuensi untuk rekan lain yang ingin menggunakannnya.
Untuk menjamin bahwa frekuensi reuse dapat digunakan dengan baik, kita perlu membatasi maksimum daya yang diijinkan untuk terbang dari antenna. Salah satu batasan yang biasa digunakan adalah Effective Isotropic Radiated Power (EIRP). Effective Isotropics Radiated Power (EIRP) dapat dihitung dengan mudah menggunakan rumus berikut,
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) dalam dBm = daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBi]
Effective Radiated Power (ERP) dalam dBm = daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBd]
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) biasanya kita gunakan. Kita biasanya membatasi EIRP sekitar 36dBm.
Batas Legal
Batas EIRP yang legal pada frekeunsi 2.4GHz di Indonesia adalah:
- Untuk Point-to-Point (P2P) 36dBm
- Untuk Point-to-Multi-Point (P2MP) 30dBm
- Daya pancar maksimum 100mW (20dBm).
Bagi mereka yang melanggar peraturan ini kemungkinan akan di kenakan ancaman merusak system komunikasi dengan denda Rp. 600 juta dan atau penjara 6 tahun.
Contoh perhitungan daya Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)
TX Power | TX Power (dBm) | Power Gain / Loss | Input Power ke Antenna | Antenna | EIRP | Legal (Yes / No) |
---|---|---|---|---|---|---|
1 Watt | (+30 dBm) | -1 dB loss via 1 m coax | + 29 dBm | +6 dBi | +35 dBm | Yes |
100 mW | (+20 dBm) | +14 dB Amplifier | +34 dBm | +8 dBi | +42 dBm | No |
25 mW | (+14 dBm) | +14 dB Amplifier | +28 dBm | +8 dBi | +36 dBm | Yes |
Referensi
- http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=orari-diklat/teknik/2.4ghz/buku-wifi/wireless-network-calculation-2-2003.xls
- http://idkf.bogor.net/idkf-wireless/perhitungan-untuk-wireless-network-01-2001.xls
Pranala Menarik
- Konsep Dasar Radio
- Wireless Internet Berbasis WiFi
- Wireless Internet
- WiFi: Menghitung Link Budget
- WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm
- WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)
- WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence
- Effective Isotropics Radiated Power
- WiFi: Mengarahkan Antenna
- WiFi: Sudut Tilt Antenna
- WiFi: Down Tilt Coverage
- Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting
- Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban
- WiFi: Channel di Infrastruktur WiFi 2.4GHz
- WiFi: Non-Overlapping Channel Set
- WiFi: Jarak Transmisi WLAN
- WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Omnidirectional Access Point
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Disain MAN Empat (4) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Polarisasi Antenna
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Wilayah Sektoral
- WiFi: Interkoneksi Sel
- WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi