WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)
Dalam banyak kasus, kita membutuhkan sambungan Point-to-Point (P2P), seperti sambungan antara kantor pusat dengan kantor cabangnya. Sambungan Point-to-Point (P2P) ini harus di share pada frekuensi yang sama yang bekerja pada wilayah kita terutama dengan mereka yang menggunakan sambungan Point To Multi Point (P2MP).
Objektif yang perlu kita capai adalah harus dapat menyambungkan semua ini dengan interferensi yang minimal dari sambungan P2P ke sambungan P2MP.
Yang perlu kita catat bahwa umumnya sambungan Point To Multi Point (P2MP) umumnya akan menggunakan antenna omni dan antenna sektoral dengan polarisasi vertical di Access Point.
Salah satu trik yang paling sederhana untuk membangun sambungan P2P dengan interferensi minimal pada sambungan P2MP, adalah dengan,
- Menggunakan polarisasi antenna yang berbeda. Karena sambungan P2MP umumnya menggunakan polarisasi vertical. Dengan menggunakan polarisasi horizontal, kita akan mempunyai separasi sekitar 25 dB antara sinyal P2P dan P2MP.
- Konfigurasi agar channel P2P ada diantara dua (2) channel non-overlap sambungan P2MP.
Untuk konfigurasi tiga (3) non-overlapping channel, channel Point-to-Point (P2P) adalah,
Channel 3 2422 MHz Channel 8 2447 MHz
Untuk konfigurasi empat (4) non-overlapping channel, channel Point-To-Point (P2P) adalah,
Channel 3 2422 MHz Channel 7 2442 MHz Channel 11 2462 MHz
Kita akan mempunyai perbedaan sekitar 25 dB antara sambungan yang mempunyai polarisasi horizontal & polarisasi vertical. Pada sambungan yang menggunakan empat (4) non-overlapping channel cukup padat, biasanya sambungan P2P akan menambahkan noise yang lumayan tinggi di system.
Tampak pada gambar adalah contoh penggunaan band 2.4GHz dengan sambungan P2P di masukan dalam sambungan-sambungan P2MP yang beroperasi di sebuah wilayah.
Pada gambar tampak dua (2) buah sambungan P2P yang di masukan dalam tiga (3) buah sel P2MP. Sambungan P2P ini tidak terlalu membuat kerusakan dalam system karena menggunakan channel & polarisasi antenna yang berbeda untuk mengurangi interferensi.
Pranala Menarik
- Wireless Internet Berbasis WiFi
- Wireless Internet
- WiFi: Menghitung Link Budget
- WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm
- WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)
- WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence
- Effective Isotropics Radiated Power
- WiFi: Mengarahkan Antenna
- WiFi: Sudut Tilt Antenna
- WiFi: Down Tilt Coverage
- Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting
- Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban
- WiFi: Channel di Infrastruktur WiFi 2.4GHz
- WiFi: Non-Overlapping Channel Set
- WiFi: Jarak Transmisi WLAN
- WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Omnidirectional Access Point
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Disain MAN Empat (4) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Polarisasi Antenna
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Wilayah Sektoral
- WiFi: Interkoneksi Sel
- WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi