WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio
Dengan berbekal pengetahuan perhitungan propagasi radio, non-overlapping channel, dan pola radiasi antenna, tahap selanjutnya kita perlu memodelkan jangkauan transmisi radio untuk tipe antenna tertentu untuk dapat mendisain sell di jaringan Wireless Metropolitan Area Network.
Sebuah Access Point (AP) dengan antenna omnidirectional secara teoritis akan mempunyai wilayah cakupan berupa lingkaran dengan radius 4-5 km. Oleh karenanya secara teoritis, batas sel adalah lingkaran. Untuk kemudahan modeling sebuah Metropolitan Area Network (MAN) dengan banyak sel, akan lebih mudah melihat jangkauan radio sebagai sel ideal hexagonal daripada dengan sebuah sel dengan batas lingkaran. Access Point berada di tengah hexagon.
Pada kenyataannya, tidak semua area dalam batas sel yang akan di jangkau karena kita kemungkinan mempunyai blank spot. Di samping itu, kemungkinan sinyal radio juga mungkin menjangkau wilayah-wilayah diluar batas sel terutama di perbukitan. Dalam gambar di perlihatkan bahwa daerah bercak hitam adalah daerah yang ada sinyal, sementara wilayah jangkauan teoritis adalah hexagonal.
Jika pada Access Point digunakan antenna sektoral, main lobe dari pola radiasi antenna sektoral akan menjangkau wilayah berjarak 6-8 km dari arah pancaran antenna. Untuk memodelkan pola radiasi antenna sektoral, akan lebih mudah jika kita menggunakan hexagon lagi dengan tower & antenna di letakan di salah satu sisi hexagon mengarah ke sisi lain dari hexagon. Pola radiasi ini mengambil asumsi bahwa antenna sektoral yang digunakan mempunyai lebar beam 120 derajat. Sama dengan kondisi di antenna omni, kita mungkin saja akan memiliki blank spot di daerah jangkauan tersebut.
Model wilayah jangkauan hexagon biasanya digunakan untuk memodelkan wilayah jangkauan pada Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) yang menggunakan tiga (3) non-overlapping channel set.
Jika non-overlapping channel set yang digunakan ada empat (4). Kemungkinan besar akan menggunakan antenna sektoral pada Access Point. Oleh karenanya, akan lebih mudah untuk menggunakan model daerah jangkauan berbentuk segi empat dengan antenna & tower di letakan di salah satu sisi dari segi empat tersebut.
Pranala Menarik
- Wireless Internet Berbasis WiFi
- Wireless Internet
- WiFi: Menghitung Link Budget
- WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm
- WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)
- WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence
- Effective Isotropics Radiated Power
- WiFi: Mengarahkan Antenna
- WiFi: Sudut Tilt Antenna
- WiFi: Down Tilt Coverage
- Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting
- Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban
- WiFi: Channel di Infrastruktur WiFi 2.4GHz
- WiFi: Non-Overlapping Channel Set
- WiFi: Jarak Transmisi WLAN
- WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Omnidirectional Access Point
- WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Disain MAN Empat (4) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point
- WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Polarisasi Antenna
- WiFi: Beberapa Catatan Tentang Wilayah Sektoral
- WiFi: Interkoneksi Sel
- WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi