Difference between revisions of "Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(3 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
Salah satu penyebab utama mengapa hancurnya jaringan [[Wireless LAN]] yang dikembangkan untuk [[WARNET]] di Jogyakarta & beberapa kota lainnya di Indonesia adalah karena tiban-tibanan antar WARNET tanpa mempedulikan rekan WARNET yang lain yang juga menggunakan peralatan WLAN untuk akses ke Internet-nya.
+
Salah satu penyebab utama mengapa hancurnya jaringan [[Wireless LAN]] yang dikembangkan untuk [[WARNET]] di Jogyakarta & beberapa kota lainnya di Indonesia adalah karena tiban-tibanan antar [[WARNET]] tanpa mempedulikan rekan [[WARNET]] yang lain yang juga menggunakan peralatan WLAN untuk akses ke Internet-nya.
  
Rekan-rekan WARNET kebanyakan berfikir dengan menggunakan antenna parabola 24dBm, dengan power amplifier 1 Watt maka akan dijamin memperoleh akses yang baik untuk mencapai Intrenet berkecepatan tinggi 2-11Mbps, ternyata tidak semudah itu apalagi banyak rekan [[WARNET]] lainnya yang ternyata berfikiran yang sama – akhirnya semua [[WARNET]] tiban-tibanan & jaringan menjadi hancur lebur, tidak ada yang menang dengan cara preman, tiban-tibanan & menaikan power untuk menguasai jaringan.
+
Rekan-rekan WARNET kebanyakan berfikir dengan menggunakan antenna parabola 24dBm, dengan power amplifier 1 Watt maka akan dijamin memperoleh akses yang baik untuk mencapai [[Internet]] berkecepatan tinggi 2-11Mbps, ternyata tidak semudah itu apalagi banyak rekan [[WARNET]] lainnya yang ternyata berfikiran yang sama – akhirnya semua [[WARNET]] tiban-tibanan & jaringan menjadi hancur lebur, tidak ada yang menang dengan cara preman, tiban-tibanan & menaikan power untuk menguasai jaringan.
  
Filosofy dasar seorang operator radio, yang diturunkan secara turun temurun diantara para veteran di [[amatir radio]] adalah
+
Sialnya, dengan pengunakan power yang sedemikian tinggi akan menyebabkan kenaikan noise pada channel. Dengan semakin banyaknya station yang menggunakan power tinggi akan semakin tinggi noise di sebuah kota, dan menyebabkan paket yang dikirim di udara akan saling bertabrakan. Hal ini semua pada akhirnya akan menyebabkan hancurnya [[jaringan Wireless]] dalam kota terutama pada jam-jam kerja / sibuk antara jam 9 pagi s/d jam 9 malam. Memang jaringan [[Internet]] di Indonesia biasanya kosong di waktu subuh sekitar jam 4-6 pagi.
 +
 
 +
Pada akhirnya, tidak akan ada yang menang jika anda menggunakan power besar. Secara alamiah penggunaan power besar tidak dapat di tolerir karena pada dasarnya [[frekuensi]] adalah sebuah resource yang sangat sosialis. Bukan sebuah resource kapitalis, dimana seseorang yang mempunyai uang & power besar akan menang. Kita harus menggunakan resource yang ada secara bijaksana untuk kepentingan bersama. Filosofy dasar seorang operator radio, yang diturunkan secara turun temurun diantara para veteran di [[amatir radio]] adalah
  
 
  “be liberal in receiving
 
  “be liberal in receiving
Line 13: Line 15:
  
 
bukan sebaliknya.
 
bukan sebaliknya.
 
 
  
  
Line 21: Line 21:
 
* [[Wireless Internet Berbasis WiFi]]
 
* [[Wireless Internet Berbasis WiFi]]
 
* [[Wireless Internet]]
 
* [[Wireless Internet]]
* [[WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi]]
 
 
* [[WiFi: Menghitung Link Budget]]
 
* [[WiFi: Menghitung Link Budget]]
 
* [[WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm]]
 
* [[WiFi: Konversi Satuan Watt - dBm]]
 
* [[WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)]]
 
* [[WiFi: Kalkulasi Free Space Loss (FSL)]]
 
* [[WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence]]
 
* [[WiFi: Kalkulasi Fresnel Zone Clearence]]
 +
* [[Effective Isotropics Radiated Power]]
 +
* [[WiFi: Mengarahkan Antenna]]
 +
* [[WiFi: Sudut Tilt Antenna]]
 +
* [[WiFi: Down Tilt Coverage]]
 
* [[Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting]]
 
* [[Mengapa Disain Metropolitan Area Network Menjadi Penting]]
 
* [[Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban]]
 
* [[Kinerja Kanal Wireless Dengan Beban]]
 +
* [[WiFi: Channel di Infrastruktur WiFi 2.4GHz]]
 +
* [[WiFi: Non-Overlapping Channel Set]]
 +
* [[WiFi: Jarak Transmisi WLAN]]
 +
* [[WiFi: Modeling Jangkauan Transmisi Radio]]
 +
* [[WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Omnidirectional Access Point]]
 +
* [[WiFi: Disain MAN Tiga (3) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point]]
 +
* [[WiFi: Disain MAN Empat (4) Non-Overlapping Channel Sectoral Access Point]]
 +
* [[WiFi: Memasukan Sambungan Point To Point (P2P)]]
 +
* [[WiFi: Beberapa Catatan Tentang Polarisasi Antenna]]
 +
* [[WiFi: Beberapa Catatan Tentang Wilayah Sektoral]]
 +
* [[WiFi: Interkoneksi Sel]]
 +
* [[WiFi: Disain Jaringan Wireless berbasis WiFi]]

Latest revision as of 08:34, 3 February 2010

Salah satu penyebab utama mengapa hancurnya jaringan Wireless LAN yang dikembangkan untuk WARNET di Jogyakarta & beberapa kota lainnya di Indonesia adalah karena tiban-tibanan antar WARNET tanpa mempedulikan rekan WARNET yang lain yang juga menggunakan peralatan WLAN untuk akses ke Internet-nya.

Rekan-rekan WARNET kebanyakan berfikir dengan menggunakan antenna parabola 24dBm, dengan power amplifier 1 Watt maka akan dijamin memperoleh akses yang baik untuk mencapai Internet berkecepatan tinggi 2-11Mbps, ternyata tidak semudah itu apalagi banyak rekan WARNET lainnya yang ternyata berfikiran yang sama – akhirnya semua WARNET tiban-tibanan & jaringan menjadi hancur lebur, tidak ada yang menang dengan cara preman, tiban-tibanan & menaikan power untuk menguasai jaringan.

Sialnya, dengan pengunakan power yang sedemikian tinggi akan menyebabkan kenaikan noise pada channel. Dengan semakin banyaknya station yang menggunakan power tinggi akan semakin tinggi noise di sebuah kota, dan menyebabkan paket yang dikirim di udara akan saling bertabrakan. Hal ini semua pada akhirnya akan menyebabkan hancurnya jaringan Wireless dalam kota terutama pada jam-jam kerja / sibuk antara jam 9 pagi s/d jam 9 malam. Memang jaringan Internet di Indonesia biasanya kosong di waktu subuh sekitar jam 4-6 pagi.

Pada akhirnya, tidak akan ada yang menang jika anda menggunakan power besar. Secara alamiah penggunaan power besar tidak dapat di tolerir karena pada dasarnya frekuensi adalah sebuah resource yang sangat sosialis. Bukan sebuah resource kapitalis, dimana seseorang yang mempunyai uang & power besar akan menang. Kita harus menggunakan resource yang ada secara bijaksana untuk kepentingan bersama. Filosofy dasar seorang operator radio, yang diturunkan secara turun temurun diantara para veteran di amatir radio adalah

“be liberal in receiving
be conservative in transmitting”

yang kira-kira artinya, gunakan kekuatan pancar secukupnya untuk berhubungan. Usahakan semaksimal mungkin supaya kita bisa mendengar lawan bicara. Atau dalam bahasa politik (untuk anggota DPR / MPR),

"sedikit bicara lebih banyak mendengar"

bukan sebaliknya.


Pranala Menarik