Difference between revisions of "WNDW: Collinear omni"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 99: | Line 99: | ||
** [[WNDW: Cantenna sebagai piringan input | Cantenna sebagai piringan input]] | ** [[WNDW: Cantenna sebagai piringan input | Cantenna sebagai piringan input]] | ||
** [[WNDW: NEC2 | NEC2]] | ** [[WNDW: NEC2 | NEC2]] | ||
− | * [[WiFi: Antenna] | + | * [[WiFi: Antenna]] |
Latest revision as of 15:18, 28 January 2010
Antena ini sangat sederhana untuk dibuat, memerlukan hanya sepotong kawat, sebuah soket N dan pelat metal segi empat. Antena ini bisa digunakan baik dalam gedung atau di luar untuk sambungan jarak pendek point-to-multipoint. Pelat dibuatkan lubang yang dibor di tengah untuk tempat soket casis tipe N yang diletakan di tengah pelat. Kawat disolder ke pin pusat soket N dan mempunyai lilitan untuk memisahkan elemen tahapan yang aktif. Dua versi antena memungkinkan: sesuatu dengan dua tahapan elemen dan dua buah lilitan dan satu lagi dengan empat tahapan elemen dan empat lilitan. Untuk antenna yang pendek gain akan kecil sekitar 5 dBi, sedangkan antenna yang panjang dengan empat elemen akan mempunyai gain 7 sampai 9 dBi. Kami akan menggambarkan bagaimana caranya membuat antena panjang.
Daftar komponen dan alat yang diperlukan:
- Satu konektor tipe N perempuan.
- Kawat tembaga 50 cm atau kuningan berdiameter 2 mm.
- Sebuah pelat metalik segi empat berukuran 10x10 cm atau lebih besar.
- Penggaris
- Tang
- Amplas
- Timah solder dan solder
- Bor dengan set mata bor untuk logam (termasuk diantaranya sebuah mata bor berdiameter 1.5 cm)
- Sepotong pipa atau mata bor dengan diameter 1 cm
- Vice atau penjepit
- Palu
- Spanner atau kunci inggris
Pembuatan
- Luruskan kawat dengan menggunakan vice.
- Dengan bolpen, gambar sebuah garis pada 2,5 cm dari ujung kawat. Pada garis ini, bengkokan kawat sampai 90 derajat dengan menggunakan vice dan palu.
- Gambar garis lainnya 3,6 cm dari lengkungan. Dengan memakai penjepit dan palu, bengkokan sekali lagi kawat di balik garis kedua ini sampai 90 derajat, di arah yang berlawanan terhadap bengkokan pertama tetapi di bidang yang sama. Kawat nampak seperti huruf Z.
- Kita memilin bagian Z dari kawat untuk membuat sebuah lilitan dengan diameter 1 cm. Untuk melakukan ini, kita akan menggunakan pipa atau mata bor dan melengkungkan kawat sehingga memutarinya, dengan bantuan penjepit dan tang.
Lilitan akan tampak seperti ini:
- Anda sebaiknya membuat lilitan kedua dengan jarak 7,8 cm dari yang pertama. Kedua lilitan sebaiknya mempunyai arah balik yang sama dan sebaiknya ditempatkan di sisi kawat yang sama. Buatlah lilitan ketiga dan lilitan keempat dengan mengikuti prosedur yang sama, di jarak yang sama yaitu 7,8 cm dari satu dengan yang lainnya. Potong bagian elemen tahapan terakhir dengan jarak 8,0 cm dari lilitan keempat.
Jika lilitan-lilitan tersebut sudah dibuat dengan benar, sekarang sangat mungkin untuk memasukkan pipa lewat semua lilitan seperti yang sedang diperlihatkan.
- Dengan bolpen dan penggaris, buat garis diagonal di atas pelat metal, dan tentukan pusatnya. Dengan mata bor berdiameter kecil, buatlah sebuah lubang penunjuk di tengah pelat. Lebarkan diameter lubang menggunakan mata bor dengan diameter yang lebih besar.
Lubang sebaiknya sesuai dengan N connector persis. Pakai berkas jika diperlukan.
- Agar antena mempunyai impedansi 50 Ohm, sangat penting agar permukaan insulator konektor yang kelihatan (bagian putih sekitar pin pusat) berada di derajat yang sama dengan permukaan pelat. Untuk tujuan ini, potonglah 0,5 cm pipa tembaga dengan diameter eksternal sepanjang 2 cm, dan letakkan potongan tersebut di antara konektor dan pelat.
- Sekrupkan mur ke konektor untuk menempatkannya secara kukuh di atas pelat dengan menggunakan kunci inggris.
- Haluskan dengan amplas sisi kawat yang panjangnya 2,5 cm, dari lilitan pertama. Berikan timah pada kawat di sekitar 0,5 cm di bagian yang sudah dihaluskan, gunakan penjepit untuk membantu anda.
- Dengan besi solder, berikan timah pada pin pusat konektor. Sambil menjaga kawat agar tetap vertikal dengan tang, solderlah bagian kawat yang sudah bertimah di lubang pin pusat. Lilitan pertama sebaiknya berada 3,0 cm dari pelat.
- Kita sekarang akan merentangkan lilitan, memperpanjang panjang vertikal kawat. Dengan menggunakan penjepit dan tang, anda dapat menarik kabel agar panjang terakhir lilitan menjadi 2,0 cm.
- Ulangi prosedur yang sama untuk tiga lilitan lainnya, rentangkan panjang mereka sampai 2,0 cm.
- Selesai sudah konstruksi fisik antenna, antenna berukuran 42,5 cm dari pelat ke atas.
- Jika anda mempunyai spektrum analyzer dengan tracking generator dan directional coupler, anda dapat memeriksa kurva dari daya yang di pantulkan oleh antenna. Gambar di bawah menunjukkan sebuah gambaran spektrum analyzer.
Jika anda bermaksud memakai antena ini di luar ruangan, anda akan perlu membuatnya tahan cuaca. Metode yang paling sederhana adalah menutup seluruh bagian dengan sepotong pipa PVC besar yang tertutup dengan penutupnya. Lubangi bagian bawah untuk coa, dan sekatlah antena tersebut secara rapat dengan silikon atau lem PVC.
Pranala Menarik
- WNDW
- Antenna & Saluran Transmisi
- Kabel
- Pemandung atau Bumbung Gelombang (Waveguide)
- Konektor dan Adapter
- Antena dan pola radiasi
- Directivity dan Gain
- Pola Radiasi
- Polarisasi (Polarization)
- Front-to-back ratio
- Tipe antena
- Teori reflektor
- Penguat (Amplifier)
- Disain praktis antenna
- USB wireless sebagai feed pada piringan parabola
- Collinear omni
- Cantenna
- Cantenna sebagai piringan input
- NEC2
- WiFi: Antenna