WNDW: Tipe antena

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Klasifikasi antena dapat didasarkan pada:

  • Frekuensi dan ukuran. Antena yang dipakai di HF berbeda dengan antena yang dipakai bagi VHF, dan juga berbeda dengan antena untuk gelombang mikro. Panjang gelombang berbeda di frekuensi yang berbeda, oleh sebab itu antena harus berbeda dalam ukurannya untuk memancarkan sinyal pada panjang gelombang yang tepat. Kita khususnya tertarik pada antena yang bekerja pada jangkauan gelombang mikro, khususnya di frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Di 2,4 GHz panjang gelombang adalah 12,5 cm, sedangkan di 5 GHz adalah 6 cm.
  • Directivity. Antena bisa omnidirectional, sectorial atau directive. Antena Omni-directional memancarkan pola yang kurang lebih sama di sekitar antena dalam pola 360° yang sempurna. Tipe antena omnidirectional yang paling populer adalah dipole dan ground plane. Antena sektoral menyebar medan terutama ke arah tertentu. Beam antenna sektoral dapat selebar 180 derajat, atau sesempit 60 derajat. Antenna pengarah atau antenna directional adalah antena dimana beamwidth jauh lebih sempit daripada jika di sectorial antena. Mereka mempunyai gain yang paling tinggi dan oleh karena itu digunakan untuk hubungan jarak jauh. Beberapa tipe antena pengarah adalah Yagi, biquad, horn, helicoidal, antena patch, parabolic dish, dan banyak yang lainnya.
  • Pembuatan fisik. Antena dapat dibuat dalam banyak cara yang berbeda, mulai dari kawat sederhana, ke parabola, hingga kaleng kopi.

Ketika mempertimbangkan antena yang cocok untuk penggunaan WLAN 2,4 GHz, klasifikasi lain bisa dipakai:

  • Penggunaan. Akses point cenderung membuat jaringan point-to-multipoint, sedangkan sambungan jarak jauh adalah point-to-point. Masing-masing menggunakan tipe antenna yang berbeda yang sesuai dengan tujuannya. Node yang digunakan untuk akses multi-titik lebih baik menggunakan antena omni yang menyebar secara merata ke segala arah, atau antena sectoral yang fokus pada area yang kecil. Dalam kasus point-to-point, antena dipergunakan untuk menyambung dua lokasi agar tersambung. Antena pengarah adalah pilihan terbaik untuk aplikasi ini.

Daftar ringkas macam antena untuk frekuensi 2,4 GHz, dengan deskripsi pendek dan informasi dasar tentang sifat mereka.

Gambar 4.8: Antenna ground plane seperempat panjang gelombang
  • Ground plane 1/4 panjang gelombang

Ground plane 1/4 panjang gelombang sangat sederhana dalam pembuatannya dan berguna untuk komunikasi pada saat ukuran, biaya dan kemudahan pembuatan menjadi penting. Antena ini didesain untuk meneruskan sinyal yang dipolarisasikan secara vertikal. Antenna ini terdiri dari ¼ elemen gelombang sebagai separuh-dipole dan tiga atau empat elemen ¼ panjang gelombang sebagai ground yang dibengkokan 30 sampai 45 derajat. Set elemen ini dinamakan radial, dikenal sebagai ground plane.

Antenna ini sederhana dan efektif untuk menangkap sinyal secara sama rata dari semua arah. Untuk menambah penguatan, sinyal bisa diratakan untuk mengambil fokus secara langsung dari atas dan bawah, dan menyediakan lebih banyak fokus di horizon. Beamwidth vertikal melambangkan tingkat kerataan dalam fokus. Ini berguna dalam situasi point-to-multipoint, jika semua antena lainnya juga berada pada ketinggian yang sama. Gain dari antena ini sekitar 2-4 dBi.

Gambar 4.9: Sebuah Antenna Yagi.
  • Antena Yagi

Antenna Yagi pada dasarnya terdiri dari sejumlah elemen, yang masing-masing berukuran sekitar separuh panjang gelombang. Driven elemen atau elemen aktif pada Yagi sepadan dengan antena dipole dengan input di tengah, seperti antenna dipole separuh gelombang. Paralel dengan driven elemen, dan yang berkisar dari 0,2 ke 0,5 panjang gelombang pada kedua sisinya, adalah tangkai atau kawat lurus yang dianggap reflektor dan director (pengarah), atau elemen pasif. Seuah reflektor ditempatkan di belakang driven elemen dan agak lebih panjang daripada separuh panjang gelombang; director ditempatkan di muka driven elemen dan agak lebih pendek daripada separuh panjang gelombang. Sebuah Yagi biasanya mempunyai satu reflektor dan satu atau lebih director. Antena mempropagasikan energi medan elektromagnetik ke arah dari driven elemen sampai ke director, dan paling peka terhadap energi medan elektromagnetik yang datang dalam arah ini. Semakin banyak director yang dimiliki oleh sebuah Yagi, semakin besar gain-nya. Sewaktu lebih banyak director ditambahkan pada sebuah Yagi, maka Yagi menjadi lebih panjang. Berikut ini adalah foto antena Yagi dengan 6 director dan satu reflektor.

Antena Yagi dipakai terutama untuk sambungan point-to-point, mempunyai penguatan dari 10 sampai 20 dBi dan beamwidth horisontal 10 sampai 20 derajat.


Gambar 4.10: Feed horn yang terbuat dari sebuah kaleng makanan
  • Terompet (Horn)

Nama antena horn berasal dari penampilannya yang khas. Bagian horn dapat segi empat, rectangular, silindris atau mengerucut. Arah radiasi maksimum sesuai dengan poros horn. Horndapat dengan mudah diberikan input dengan waveguide, tetapi juga bisa diberikan input dengan kabel coax dan peralihan yang benar.

Antena horn secara umum dipakai sebagai elemen aktif dalam antena parabola. Horn tersebut mengarah pada pusat reflektor parabola. Penggunaan horn, daripada antena dipole atau antena mana pun, di fokus parabola meminimalisir kehilangan energi di sekitar pinggiran reflektor parabola. Pada frekuensi 2,4 GHz, antena horn sederhana yang terbuat dari kaleng mempunyai gain sebesar 10 - 15 dBi.

Gambar 4.11: sebuah piringan antenna parabola yang solid
  • Piringan parabola (parabolic dish)

Antena yang berdasarkan reflektor parabola adalah jenis tipe antena pengarah jika diperlukan penguatan tinggi. Keuntungan utama adalah bahwa mereka dapat dibuat untuk mempunyai gain dan directivity sebesar yang diperlukan. Kekurangan utama adalah bahwa besarnya piringan sehingga sulit di pasang dan lebih rentan terhadap angin.

Piringan berukuran sampai satu meter biasanya terbuat dari bahan padat. Aluminium sering dipakai karena ringan, daya tahan dan sifat listriknya yang baik. Kerentanan terhadap angin bertambah secara drastis sesuai dengan ukuran piringan dan akan menjadi masalah berat. Piringan yang mempunyai permukaan yang memantulkan dapat menggunakan jaring juga sering digunakan. Memang yang ini mempunyai front-to-back ratio lebih buruk, tetapi lebih aman untuk digunakan dan lebih mudah untuk dibuat. Tembaga, aluminium, kuningan, baja berlapis seng dan besi adalah bahan jaring baik.

Gambar 4.12: BiQuad.
  • BiQuad

Antena BiQuad sederhana mudah dibuat dan menawarkan directivity dan gain yang baik untuk komunikasi point-to-point. Antena tersebut terdiri dari dua bujur sangkar berukuran sama dari ¼ panjang gelombang sebagai elemen pemancar dan pelat metal atau kisi-kisi metalik sebagai reflektor. Antena ini mempunyai beamwidth sekitar 70 derajat dan penguatan sekitar 10-12 dBi. Antena tersebut bisa digunakan sebagai antena berdiri sendiri atau sebagai tempat masukan untuk piringan parabola. Polarisasinya adalah vertikal jika kita lihat dari muka dan bentuk bujur sangkar berdampingan.


  • Antena lainnya

Banyak tipe antenna lain yang tersedia dan yang terbaru diciptakan mengikuti kemajuan dalam teknologi.

Antena Sektoral: mereka pada umumnya digunakan di infrastruktur teleponi seluler dan biasanya dibuat dengann menambahkan pelat pemantul ke satu atau lebih dipole. Beamwidth horizontal mereka bisa selebar 180 derajat, atau sesempit 60 derajat, sedangkan beamwidth vertikalnya biasanya jauh lebih kecil. Antena kombinasi bisa dibuat dengan banyak Sektor untuk menutupi wilayah horisontal yang lebar (antena multisectoral).

Antena Panel atau Patch: mereka adalah panel datar yang padat yang digunakan untuk liputan dalam gedung, dengan gain sampai 20 dB.


Pranala Menarik