Difference between revisions of "WNDW: Kabel"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 4: | Line 4: | ||
Gambar 4.1: Kabel [[coax]] dengan jaket, pelindung, [[dielektrik]], dan [[konduktor]] inti / tengah.]] | Gambar 4.1: Kabel [[coax]] dengan jaket, pelindung, [[dielektrik]], dan [[konduktor]] inti / tengah.]] | ||
− | Walaupun konstruksi [[coaxial]] sangat baik untuk menyimpan sinyal pada kawat utama, terdapat hambatan terhadap aliran listrik: sepanjang sinyal berjalan menuju intinya, sinyal tersebut akan memudar. Pemudaran ini dikenal sebagai [[atenuasi]], dan untuk jalur pemancaran, ini diukur dalam decibel per meter (dB/m). Laju atenuasi adalah fungsi frekuensi sinyal dan konstruksi fisik dari kabel itu sendiri. Ketika | + | Walaupun konstruksi [[coaxial]] sangat baik untuk menyimpan sinyal pada kawat utama, terdapat hambatan terhadap aliran listrik: sepanjang sinyal berjalan menuju intinya, sinyal tersebut akan memudar. Pemudaran ini dikenal sebagai [[atenuasi]], dan untuk jalur pemancaran, ini diukur dalam [[decibel]] per meter (dB/m). Laju atenuasi adalah fungsi frekuensi sinyal dan konstruksi fisik dari kabel itu sendiri. Ketika [[frekuensi]] sinyal bertambah, bertambah pula atenuasinya. Jelas, kita harus mengurangi [[atenuasi]] kabel serendah mungkin, dengan cara membuatnya sependek mungkin dan menggunakan kabel berkualitas tinggi. |
− | Berikut adalah beberapa hal penting yang patut dipertimbangkan pada saat memilih kabel yang akan digunakan dengan peralatan gelombang mikro: | + | Berikut adalah beberapa hal penting yang patut dipertimbangkan pada saat memilih kabel yang akan digunakan dengan peralatan [[gelombang mikro]]: |
# '''“Semakin pendek semakin baik!”''' Aturan pertama pada saat anda memasang sebuah kabel adalah mencoba untuk membuatnya sependek mungkin. Kehilangan daya tidaklah linear, sehingga menggandakan panjang kabel berarti anda akan kehilangan jauh lebih banyak daripada dua kali daya. Dalam cara yang sama, mengurangi panjang kabel sampai setengah memberikan anda daya yang dua kali lebih kuat dari daya antena. Solusi terbaik adalah meletakan pemancar sedekat mungkin ke antena, walaupun ini berarti meletakkannya diatas menara. | # '''“Semakin pendek semakin baik!”''' Aturan pertama pada saat anda memasang sebuah kabel adalah mencoba untuk membuatnya sependek mungkin. Kehilangan daya tidaklah linear, sehingga menggandakan panjang kabel berarti anda akan kehilangan jauh lebih banyak daripada dua kali daya. Dalam cara yang sama, mengurangi panjang kabel sampai setengah memberikan anda daya yang dua kali lebih kuat dari daya antena. Solusi terbaik adalah meletakan pemancar sedekat mungkin ke antena, walaupun ini berarti meletakkannya diatas menara. | ||
− | # “Semakin murah semakin buruk!” Aturan kedua adalah uang yang anda gunakan dalam membeli sebuah kabel | + | # “Semakin murah semakin buruk!” Aturan kedua adalah uang yang anda gunakan dalam membeli sebuah kabel berkualitas baik adalah sebuah keuntungan. Kabel murah ditujukan pada penggunaan di frekuensi rendah, seperti [[VHF]]. Sedangkan [[gelombang mikro]] membutuhkan kabel berkualitas yang tinggi. Semua pilihan lainnya merupakan “dummy load”2. |
− | # Selalu hindari RG-58. Ini ditujukan untuk jaringan coax untuk | + | # Selalu hindari [[RG-58]]. Ini ditujukan untuk jaringan [[coax]] untuk [[Ethernet]], [[radio CB]] atau [[radio VHF]], bukan [[gelombang mikro]]. |
− | # Juga selalu hindari RG-213. Ini ditujukan untuk radio CB dan radio HF. Dalam kasus ini, diameter kabel bukan berarti | + | # Juga selalu hindari [[RG-213]]. Ini ditujukan untuk [[radio CB]] dan [[radio HF]]. Dalam kasus ini, diameter kabel bukan berarti berkualitas tinggi, atau atenuasi rendah. |
− | # Sebisa mungkin, gunakan kabel Heliax (atau biasa disebut kabel “Foam” atau dalam bahasa pasar di Indonesia disebut kabel “Teflon”) untuk menyambungkan pemancar ke antena. Ketika Heliax tidak tersedia, gunakan kabel LMR yang terbaik yang anda dapat temukan. Kabel Heliax memiliki sebuah pusat konduktor yang padat atau berbentuk tabung dengan konduktor luar padat yang berkerut untuk memungkinkan mereka untuk lentur. Heliax dapat dibuat dalam dua cara, menggunakan udara maupun foam sebagai dielektrik. Heliax dengan dielektrik udara merupakan yang termahal dan menjamin tingkat kehilangan atau loss yang rendah, namun ini lebih sulit untuk ditangani. Heliax dengan dielektrik foam lebih rentan terhadap loss, namun lebih murah dan mudah untuk dipasang. Sebuah prosedur special dibutuhkan pada saat menyolder konektor untuk menjaga dielektrik foam agar tetap kering dan tidak rusak. LMR adalah sebuah merek kabel coax yang tersedia dalam berbagai diameter yang dapat bekerja di frekuensi | + | # Sebisa mungkin, gunakan kabel [[Heliax]] (atau biasa disebut kabel “Foam” atau dalam bahasa pasar di Indonesia disebut kabel “Teflon”) untuk menyambungkan pemancar ke antena. Ketika [[Heliax]] tidak tersedia, gunakan kabel LMR yang terbaik yang anda dapat temukan. Kabel [[Heliax]] memiliki sebuah pusat konduktor yang padat atau berbentuk tabung dengan konduktor luar padat yang berkerut untuk memungkinkan mereka untuk lentur. [[Heliax]] dapat dibuat dalam dua cara, menggunakan udara maupun foam sebagai [[dielektrik]]. [[Heliax]] dengan [[dielektrik]] udara merupakan yang termahal dan menjamin tingkat kehilangan atau loss yang rendah, namun ini lebih sulit untuk ditangani. [[Heliax]] dengan [[dielektrik]] foam lebih rentan terhadap loss, namun lebih murah dan mudah untuk dipasang. Sebuah prosedur special dibutuhkan pada saat menyolder konektor untuk menjaga dielektrik foam agar tetap kering dan tidak rusak. LMR adalah sebuah merek [[kabel coax]] yang tersedia dalam berbagai diameter yang dapat bekerja di [[frekuensi]] [[gelombang mikro]]. LMR-400 dan MLR-600 merupakan alternatif yang secara umum digunakan selain [[Heliax]]. |
− | # Sebisa kapanpun, gunakan | + | # Sebisa kapanpun, gunakan kabel yang sudah dikrimping dan dites di sebuah lab. Memasang konektor kabel sangatlah rumit, dan sulit untuk dilakukan secara benar bahkan dengan alat yang pas. Kecuali anda mempunyai peralatan yang dapat menguji sebuah kabel yang anda buat sendiri (seperti spectrum analyzer dan signal generator atau time domain reflectometer), penyelesaian masalah jaringan yang menggunakan kabel buatan sendiri dapat menjadi sulit. |
# Jangan merusak jalur pemancar anda. Jangan pernah menginjak kabel, terlalu banyak membengkokan, atau mencoba untuk mencabut sebuah konektor dengan cara langsung menarik kabel tersebut. Semuanya ini dapat merubah karakteristik mekanis kabel dan impedansinya, memperpendek konduktor dalam hingga lapisan pelindung, atau bahkan memutuskan jalur. Semua masalah-masalah ini sangat sulit dilacak dan dapat menjurus pada ketidakstabilan pada sambungan radio. | # Jangan merusak jalur pemancar anda. Jangan pernah menginjak kabel, terlalu banyak membengkokan, atau mencoba untuk mencabut sebuah konektor dengan cara langsung menarik kabel tersebut. Semuanya ini dapat merubah karakteristik mekanis kabel dan impedansinya, memperpendek konduktor dalam hingga lapisan pelindung, atau bahkan memutuskan jalur. Semua masalah-masalah ini sangat sulit dilacak dan dapat menjurus pada ketidakstabilan pada sambungan radio. | ||
Latest revision as of 10:24, 28 September 2009
Kabel RF, untuk frekuensi lebih tinggi daripada HF, adalah kabel coaxial (atau coax pendeknya, berasal dari kata-kata “common axis”). Kabel coax memiliki kawat konduktor ditengahnya yang dikelilingi oleh material non-konduktif yang dinamakan dielektrik, atau insulator. Dielektrik ini kemudian dikelilingi oleh pembungkus yang sering kali terbuat dari kabel lilitan. Dielektrik mencegah konektor di tengah dan kabel pembungkusl. Akhirnya, coax dilindungi oleh sebuah penutup luar yang pada umumnya terbuat dari bahan PVC. Konduktor bagian dalam membawa sinyal RF, and pelindung luar mencegah sinyal RF untuk meradiasi ke atmosfer, and juga mencegah sinyal luar dari mengganggu sinyal yang dibawa oleh pusat. Sebuah fakta menarik lainnya adalah sinyal frekuensi tinggi selalu berjalan pada lapisan luar konduktor: semakin besar konduktor di tengah, semakin baik sinyal akan mengalir. Hal ini dinamakan”efek kulit” atau “skin effect”.
Walaupun konstruksi coaxial sangat baik untuk menyimpan sinyal pada kawat utama, terdapat hambatan terhadap aliran listrik: sepanjang sinyal berjalan menuju intinya, sinyal tersebut akan memudar. Pemudaran ini dikenal sebagai atenuasi, dan untuk jalur pemancaran, ini diukur dalam decibel per meter (dB/m). Laju atenuasi adalah fungsi frekuensi sinyal dan konstruksi fisik dari kabel itu sendiri. Ketika frekuensi sinyal bertambah, bertambah pula atenuasinya. Jelas, kita harus mengurangi atenuasi kabel serendah mungkin, dengan cara membuatnya sependek mungkin dan menggunakan kabel berkualitas tinggi.
Berikut adalah beberapa hal penting yang patut dipertimbangkan pada saat memilih kabel yang akan digunakan dengan peralatan gelombang mikro:
- “Semakin pendek semakin baik!” Aturan pertama pada saat anda memasang sebuah kabel adalah mencoba untuk membuatnya sependek mungkin. Kehilangan daya tidaklah linear, sehingga menggandakan panjang kabel berarti anda akan kehilangan jauh lebih banyak daripada dua kali daya. Dalam cara yang sama, mengurangi panjang kabel sampai setengah memberikan anda daya yang dua kali lebih kuat dari daya antena. Solusi terbaik adalah meletakan pemancar sedekat mungkin ke antena, walaupun ini berarti meletakkannya diatas menara.
- “Semakin murah semakin buruk!” Aturan kedua adalah uang yang anda gunakan dalam membeli sebuah kabel berkualitas baik adalah sebuah keuntungan. Kabel murah ditujukan pada penggunaan di frekuensi rendah, seperti VHF. Sedangkan gelombang mikro membutuhkan kabel berkualitas yang tinggi. Semua pilihan lainnya merupakan “dummy load”2.
- Selalu hindari RG-58. Ini ditujukan untuk jaringan coax untuk Ethernet, radio CB atau radio VHF, bukan gelombang mikro.
- Juga selalu hindari RG-213. Ini ditujukan untuk radio CB dan radio HF. Dalam kasus ini, diameter kabel bukan berarti berkualitas tinggi, atau atenuasi rendah.
- Sebisa mungkin, gunakan kabel Heliax (atau biasa disebut kabel “Foam” atau dalam bahasa pasar di Indonesia disebut kabel “Teflon”) untuk menyambungkan pemancar ke antena. Ketika Heliax tidak tersedia, gunakan kabel LMR yang terbaik yang anda dapat temukan. Kabel Heliax memiliki sebuah pusat konduktor yang padat atau berbentuk tabung dengan konduktor luar padat yang berkerut untuk memungkinkan mereka untuk lentur. Heliax dapat dibuat dalam dua cara, menggunakan udara maupun foam sebagai dielektrik. Heliax dengan dielektrik udara merupakan yang termahal dan menjamin tingkat kehilangan atau loss yang rendah, namun ini lebih sulit untuk ditangani. Heliax dengan dielektrik foam lebih rentan terhadap loss, namun lebih murah dan mudah untuk dipasang. Sebuah prosedur special dibutuhkan pada saat menyolder konektor untuk menjaga dielektrik foam agar tetap kering dan tidak rusak. LMR adalah sebuah merek kabel coax yang tersedia dalam berbagai diameter yang dapat bekerja di frekuensi gelombang mikro. LMR-400 dan MLR-600 merupakan alternatif yang secara umum digunakan selain Heliax.
- Sebisa kapanpun, gunakan kabel yang sudah dikrimping dan dites di sebuah lab. Memasang konektor kabel sangatlah rumit, dan sulit untuk dilakukan secara benar bahkan dengan alat yang pas. Kecuali anda mempunyai peralatan yang dapat menguji sebuah kabel yang anda buat sendiri (seperti spectrum analyzer dan signal generator atau time domain reflectometer), penyelesaian masalah jaringan yang menggunakan kabel buatan sendiri dapat menjadi sulit.
- Jangan merusak jalur pemancar anda. Jangan pernah menginjak kabel, terlalu banyak membengkokan, atau mencoba untuk mencabut sebuah konektor dengan cara langsung menarik kabel tersebut. Semuanya ini dapat merubah karakteristik mekanis kabel dan impedansinya, memperpendek konduktor dalam hingga lapisan pelindung, atau bahkan memutuskan jalur. Semua masalah-masalah ini sangat sulit dilacak dan dapat menjurus pada ketidakstabilan pada sambungan radio.
Pranala Menarik
- WNDW
- Antenna & Saluran Transmisi
- Kabel
- Pemandung atau Bumbung Gelombang (Waveguide)
- Konektor dan Adapter
- Antena dan pola radiasi
- Directivity dan Gain
- Pola Radiasi
- Polarisasi (Polarization)
- Front-to-back ratio
- Tipe antena
- Teori reflektor
- Penguat (Amplifier)
- Disain praktis antenna
- USB wireless sebagai feed pada piringan parabola
- Collinear omni
- Cantenna
- Cantenna sebagai piringan input
- NEC2