Filosofy: Profil Beberapa Komunitas yang Menonjol atau Menarik

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Di tahun 2001, ada lima (5) mailing list paling banyak menghasilkan pesan e-mail selama tahun 2001, adalah, ahli (tentang hobby, 57540 pesan), proletar (tentang politik, 44871 pesan), mailplus (tentang teknik komputer, 37517 pesan), penyair (hobby sastra, 23001 pesan), export-product-indonesia (bisnis, 21723 pesan). Yang agak mengagumkan dan mengherankan adalah mailing list ahli, dengan jumlah anggota hanya 204 orang mampu berinteraksi dengan sedemikian banyak e-mail. Mailing list hobby dan politik memang merupakan mailing list dengan jumlah pengguna tidak terlalu banyak tapi mampu berinteraksi sangat intensif.

Enam (6) mailing list dengan anggota terbanyak ceritadewi (tentang pornografi, 9280 orang), melayucyber (untuk bersilaturahmi, 8123 orang), indonesia-2001 (tentang politik, 7916 orang), daarut-tauhiid (tentang keagamaan, 6391 orang), cetivasi (tentang hobby, 6152 orang), dan photo-bugils (tentang pornografi, 6047 orang). Ceritadewi, indonesia-2001 dan cetivasi mempunyai trafik yang rendah sekitar 10 mail / bulan. Sedangkan melayucyber dan daarut-tauhiid mempunyai trafik yang sedang sekitar 150 mail / bulan. Dari ke enam (6) mailing list ini, photo-bugils menduduki rangking teratas dari sisi trafik e-mail yang mendekati 800 mail / bulan sebuah trafik yang besar sekali bagi para penggemar pornografi.

Enam (6) mailing list dengan partisipasi anggota yang paling aktif, adalah, ahli (tentang hobby, 24 mail / bulan / anggota), export-product-indonesia (tentang bisnis, 17 mail / bulan / anggota), imigran (tentang hal yang berkaitan dengan masalah sosial, 6 mail / bulan / anggota), feui95 (untuk bersilaturahmi, 6 mail / bulan / anggota), sttifxi (untuk bersilaturahmi, 6 mail / bulan / anggota), KembaraHutanGunung (tentang hobby, 5 mail / bulan / anggota). Mungkin terlihat sedikit hanya 5-17 mail / bulan / anggota, tapi bayangkan mailing list ahli yang anggota hanya sekitar 204 orang, jika setiap orang mengirimkan e-mail 24 buah per bulan, berarti setiap orang akan menerima mail dalam jumlah mendekati 5000 buah per bulan atau beberapa ratus buah per hari. Sebuah jumlah yang memabukan bagi yang belum biasa berkomunikasi setiap hari menggunakan e-mail. Tingkat keaktifan ini juga memperlihatkan tingkat keakraban antar anggota komunitas tersebut selain kepiawaian masing-masing anggota dalam materi yang di diskusikan, karena tidak banyak orang yang suka menerima e-mail dalam jumlah besar jika tidak akrab satu dengan lainnya.

Mailing list termuda dengan massa di atas 100 orang yang terdeteksi adalah politik-indonesia (politik) dan Film-Kristen (agama) yang di didirikan pertengahan bulan desember 2001. Massa ke duanya masih sekitar 107 orang, trafik e-mail ke keduanya masih rendah jadi masih mungkin untuk tenggelam dan mati di perjalanannya.

Lima (5) mailing list tertua dengan massa di atas 100 orang, adalah net-trade (346 orang, tentang bisnis, terbentuk 1 Mei 1998), labs-feusakti (125 orang, tentang ilmu pengetahuan, terbentuk 28 April 1998), indosexxx (3722 orang, tentang pornografi, terbentuk 14 April 1998), reformed (100 orang, tentang keagamaan, terbentuk 13 April1998) dan yang tertua adalah trade (155 orang, tentang bisnis, terbentuk 9 April 1998). Umumnya trafik e-mail mereka sedang-sedang saja, sekitar 50-80 e-mail / bulan, hanya net-trade yang menunjukan trafik yang cukup tinggi mendekati 600 mail / bulan. Suatu prestasi yang lumayan sulit untuk dapat bertahan sedemikian lama.

Dalam dunia politik ada beberapa hal yang menarik. Ideologi sosialis dan marxist Indonesia paling tidak terdeteksi berada dalam sembilan (9) buah mailing list. Beberapa mempunyai massa cukup besar, seperti, sosialista (149 orang), pemudasosialis (75 orang), sosialisgroup (92 orang), dan yang terbesar adalah indo-marxist (618 orang). Trafik diskusi mereka relatif rendah hanya 1-5 e-mail per bulan menunjukan ketidak aktifan diskusi ideologi sosialis.

Partai Keadilan (PK) teridentifikasi sebagai partai yang paling aktif menggunakan Internet untuk menggerakan massanya, umum-nya mailing list partai keadilan cukup mudah di identifikasi karena menggunakan awalan pk di awal nama mailing list-nya, seperti, partai-keadilan (534 orang), PK_Linkbisnis (528 orang), pk-bandung (167 orang), pkjaksel (114 orang), pk-pesanggrahan (107 orang)., dan yang terbesar adalah pk-info (1064 orang). Umumnya trafik e-mail umumnya sedang sekitar 50-100 mail per bulan, hanya partai-keadilan yang mempunyai trafik mail sangat tinggi hampir mendekati 1000 e-mail per bulan menunjukan keaktifan gerakan partai keadilan (PK) secara umum di dunia cyber di bandingkan partai-partai lainnya yang masih bertumpu pada paradigma lama.

Setelah konsentrasi massa dan topik teridentifikasi, bagian yang paling seru adalah mengidentifikasi siapa saja pemain kunci atau pimpinannya, serta pola pergerakan dan penetrasi ke dalam komunitas. Hal ini lebih sulit di lakukan dalam waktu yang singkat dengan sekian banyak komunitas Indonesia di Internet.

Pengalaman penulis selama aktif di berbagai mailing list di Internet selama lebih dari 10 tahun, ada beberapa hal yang dapat teridentifikasi khususnya dari komunitas teknologi komputer dan internet, yang sering dikenal dengan kata telematika atau di singkat IT. Ada beberapa orang yang menjadi pemimpin dan umumnya menjadi selebriti di masyarakat tersebut. Beberapa pimpinan nasional di komunitas teknologi informasi yang dapat teridentifikasi, seperti, Michael Sunggiardi, Hidayat Tjokro, Mas Wigrantoro, Heru Nugroho, Made Wiryana, Wayan Wicaksana, Yohanes Sumaryo, Andi, Donny BU, Bona Simanjuntak dan Gatot HP. Perdebatan, diskusi, tukar pikiran antar pimpinan komunitas teknologi informasi dapat dengan mudah di deteksi di beberapa mailing list Indonesia, terutama genetika. Tidak mengherankan bila para reporter dan wartawan IT dari berbagai media massa banyak berpangkalan di genetika untuk melihat langsung pertempuran yang terjadi. Selain pimpinan nasional, ada pula pimpinan yang bersifat lokal, di sebuah daerah atau kota, misalnya, Umar Tjokroaminoto (Medan), Adi Nugroho (Makassar), Penjor (Jogyakarta), Didin (Malang), dan Sanjaya Kosasih (Samarinda). Mereka adalah orang-orang yang sangat eksplit bergerak memimpin massa yang ada untuk kebaikan massa komunitasnya. Beberapa orang, berhasil di ekspose dengan cukup hebat oleh media massa dan menjadi selebriti di masyarakat awam, seperti, Roy Suryo. Tentunya tidak ada keharusan seorang selebriti untuk menjadi pimpinan, maupun sebaliknya.

Ciri yang menarik dari para pimpinan adalah insiatif mereka untuk bergerak, mengadakan kegiatan, memberikan sesuatu ke masyarakat banyak yang lebih daripada umumnya anggota biasa dalam sebuah komunitas. Menarik untuk di simak bahwa ternyata kebanyakan pimpinan justru bukan orang pemerintah, bukan birokrat. Mereka adalah rakyat biasa, pengusaha biasa di dunia nyata. Mereka di segani karena kepiawaiannya, keahliannya, kebijakannya dalam bidang yang mereka tekuni. Berbeda sekali dengan para “pimpinan” dunia nyata, di pemerintahan, yang kebanyakan birokrat karir yang mempunyai massa mengambang. Sejauh pengalaman penulis menggembara di dunia cyber, sangat jarang sekali “pimpinan” pemerintah maupun wakil rakyat yang mau berinteraksi, berdiskusi langsung dengan rakyatnya di dunia cyber. Para pimpinan dunia cyber biasanya berani membela komunitasnya dan berada di garis depan dengan konsekuensi sering kali berhadapan langsung dengan lembaga, instansi, badan usaha yang gerakannya tidak menguntungkan bagi komunitas IT Indonesia. Contoh nyata, di awal januari 2002 beberapa rekan terpaksa berhadapan langsung melawan kebijakan pemerintah yang melindungi operator telekomunikasi, khususnya dalam hal jasa internet telepon. Tentunya masih banyak hal lain yang menyebabkan pertempuran berjalan terus antara pemerintah yang tidak transparan dengan masyarakat cyber yang sangat transparan.

Kegiatan komunitas di dunia nyata (bukan maya) biasanya banyak terjadi di sekitar pada pimpinan di dunia cyber. Kegiatan ini dapat berupa seminar, workshop, panel diskusi, talk-show radio dan TV, maupun berbagai liputan media massa. Keberadaan massa komunitas cyber yang besar sangat menguntungkan banyak pihak, banyak seminar dan berbagai acara berjalan dengan biaya sponsor dari berbagai vendor karena mereka di untungkan oleh keberadanya massa komunitas cyber. Para vendor dengan rela menyediakan sponsor, karena proses edukasi merupakan bagian integral dari proses pembentukan demand yang sangat strategis artinya bagi omset penjualan para vendor. Pada akhirnya semua menjadi proses yang saling menguntung bagi semua pihak. Pola untuk mengadakan kegiatan di sekitar para pimpinan akhirnya menjadi pola yang sangat standar untuk melakukan penetrasi ke dalam massa sebuah komunitas.


Pranala Menarik