Filosofy: Komunitas Indonesia di Yahoogroups.com

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Keberadaan fasilitas forum diskusi gratis Internet menjadi motor utama terbentuknya komunitas cyber Indonesia di Internet. Salah satu tempat mangkal gratis paling menarik adalah egroups.com (tahun 1998-an) yang kemudian berubah nama menjadi yahoogroups.com (tahun 2000). Kemudahan fasilitas pembuatan forum diskusi e-mail oleh pengguna biasa, disertai fasilitas manajemen maupun pengarsipan yang baik menjadikan yahoogroups.com basis utama komunitas dunia cyber.

Kebetulan sekali semua informasi tentang nama, keterangan dan gambaran umum forum diskusi, jumlah anggota, dan kondisi lalu lintas diskusi semuanya tercatat dengan baik di yahoogroups.com. Informasi tersebut dapat dengan mudah di akses dengan fasilitas pencarian yang ada di yahoogroups.com. Hanya saja proses pengambilan datanya harus dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Pada saat penelitian dilakukan di akhir tahun 2001, teridentifikasi sekitar 49.000 komunitas cyber Indonesia yang berpangkalan di yahoogroups.com. Sebuah kekuatan komunitas yang sangat besar yang terkonsentrasi di dunia cyber.

Selama lebih dari satu bulan dengan akses Internet 24 jam di rumah, penulis berhasil mengevaluasi lebih dari 25.000 (52.1%) komunitas. Untuk memudahkan pembahasan, hanya komunitas yang besar dengan massa lebih dari 100 orang akan di analisis secara mendalam.

Dengan menekan tombol “Start a New Group” dan mengisikan beberapa informasi sebuah komunitas cyber akan terbentuk. Memang untuk membuat forum diskusi di yahoogroups.com sangat mudah, konsekuensinya tidak semua komunitas berhasil berkembang menjadi komunitas yang besar. Hanya sedikit dari puluhan ribu komunitas tersebut yang akhirnya berkembang dengan anggota lebih dari seratus orang. Dari sekian banyak komunitas yang di evaluasi, hanya 1170 (4.5%) komunitas berhasil mempunyai massa lebih dari seratus orang. Beberapa di antaranya mempunyai masa lebih dari 8000 orang.

Agak sulit mengidentifikasi nuansa dan kategori masing-masing komunitas. Topik diskusi komunitas yang bernuansa sosial kadang berbau politik bahkan terkadang religius. Komunitas yang membicarakan keilmuan kadang terjadi pergeseran topik ke arah usaha dan bisnis bahkan bukan mustahil timpang tindih dengan masalah politik. Dengan segala keterbatasan yang ada, pembagian nuansa (kategori) komunitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Politik – topik sekitar partai, konflik diberbagai daerah, undang-undang.
  • Sosial – topik sekitar silaturahmi alumni, keluarga, anak jalanan, ilmu sosial.
  • Religius – topik sekitar dakwah, ikatan keagamaan.
  • Ilmu – topik sekitar tutorial, fisika, farmasi, programming, teknik.
  • Hobby – topik sekitar otomotif, terjun payung, penggunaan handphone, game, tenaga dalam.
  • Ekonomi – topik sekitar keilmuan ekonomi.
  • Bisnis – topik sekitar export import, lowongan pekerjaan, usaha sampingan.
  • Pornografi – topik sekitar foto, bugil, selingkuh, cerita seru.

Dari komunitas bermassa lebih dari 100 orang yang berjumlah 1170 buah, jumlah forum diskusi bernuansa sosial mendominasi sebesar 27.7%, sebagian besar merupakan wadah silaturahmi antar alumni, warga atau keluarga. Disusul oleh forum diskusi tempat belajar dan menimba ilmu sebesar 20.9%, yang di dominasi oleh forum diskusi berbagai teknik komputer. Jumlah komunitas yang bernuansa usaha dan bisnis sebesar 14.9%, terutama di dominasi oleh mailing list yang berkaitan dengan export import dan berbagai lowongan pekerjaan. Eksistensi komunitas untuk menimba ilmu dan usaha akan lebih terlihat dominan pada saat kita menganalisis jumlah pesan yang berseliweran di komunitas tersebut. Hal ini sangat logis karena kebutuhan manusia untuk survive dalam dalam kehidupannya sangat tergantung pada ketrampilan dan celah usaha yang dapat di perolehnya.

Komunitas selanjutnya yang tidak terlalu besar, teridentifikasi bernuasa hobby dan kesukaan sebesar 9.0%, religius 12.6%, politik 7.4%, pornografi 6.2%, dan keilmuan ekonomi 1.2%. Beberapa hal menarik untuk di simak, tidak seperti gembar gembor banyak media massa ternyata pornografi bukanlah majoritas aktifitas di komunitas Indonesia di dunia cyber. Bahkan jika kita tela’ah lebih dalam akan terlihat bahwa komunitas yang bernuansa pornografi ternyata sangat pasif. Selanjutnya, isu politik bukanlah konsumsi yang menarik bagi sebagian besar komunitas cyber Indonesia di Internet. Walaupun dalam analisis yang lebih mendalam harus di akui bahwa komunitas politik adalah komunitas yang termasuk paling banyak “bicara” diantara mereka.

Mari kita tela’ah lebih lanjut kemampuan masing-masing komunitas dalam mengumpulan massa. Dari hasil rekapitulasi yang ada, di 1170 forum diskusi tersebut terkonsentrasi massa sebesar 425.478 orang. Massa sebesar 400.000-an ini relatif kecil, di bandingkan klaim bahwa ada empat (4) juta pengguna Internet di Indonesia yang di sodorkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (Bisnis Indonesia, 2 Januari 2002). Secara harfiah dapat di artikan bahwa, sebagian besar pengguna Internet di Indonesia tidak tahu atau belum tahu cara berintegrasi dengan komunitas cyber melalui mailing list.

Menarik untuk di simak bahwa distribusi massa tidak sama dengan distribusi forum diskusi tempat mereka berdiskusi. Massa besar ternyata terkonsentrasi pada forum yang bernuansa silaturahmi dan keilmuan, masing-masing dengan 19.4% dan 19.1%. Disusul forum bisnis sebesar 15.5% dari total jumlah massa. Ke tiga urutan ini tampaknya sangat mencerminkan karakteristik konten komunitas Indonesia di Internet. Bersilaturahmi, berlajar dan berusaha untuk survive dalam kehidupan merupakan jalan yang ditempuh oleh sebagian komunitas Indonesia di Internet. Yang mengejutkan, forum berbau pornografi ternyata mampu menaikan peringkatnya dengan konsentrasi massa 14.1%. Sebuah kenaikan yang cukup drastis dengan jumlah forum diskusi yang hanya 6.2% dari total forum diskusi yang ada. Artinya jumlah rata-rata massa yang terkonsentrasi dalamsetiap forum pornografi cukup besar di bandingkan dengan forum-forum non-pornografi. Secara psichologis, hal ini menunjukan bahwa cukup banyak manusia Indonesia yang berharap untuk memperoleh hiburan dari forum bernuansa pornografi ini. Akan tetapi tampaknya mereka harus lebih banyak gigit, hal ini akan tampak lebih jelas dalam berbagai analisis selanjutnya.

Forum diskusi bernuansa religius menempati urutan selanjutnya dengan konsentrasi massa 12.7%, di lanjutkan oleh forum tentang hobby dan kesukaan dengan massa 11.1%, di susul oleh massa politik yang hanya 7.1% dan terakhir ilmu ekonomi yang hanya 0.9%. Terlihat sekali bahwa tidak banyak sebetulnya orang Indonesia yang suka berdiskusi tentang masalah-masalah politik. Mungkin sebagian besar orang Indonesia sudah lelah dengan topik politik yang tiada ujungnya. Walaupun demikian, yang cukup menonjol dari berbagai forum politik di yahoogroups.com adalah Partai Keadilan (PK). Tercatat paling tidak ada lima (5) mailing list Partai Keadian (PK) yang cukup besar, di samping cukup banyak mailing list PK yang lebih kecil, dengan total massa sekitar seribu orang yang berdiskusi setiap hari melalui Internet. tampaknya PK merupakan partai yang cukup serius dalam menggunakan Internet sebagai basis media konsolidasinya.

Sejauh ini kita telah melihat peta forum diskusi serta distribusi massanya, pergeseran distribusi terjadi diantara berbagai topik yang dibicarakan. Akan lebih menarik lagi jika kita lihat kondisi lalu lintas diskusi dalam masing-masing nuansa diskusi. Dari catatan lalu lintas diskusi di 1170 mailing list Indonesia dengan anggota lebih dari seratus orang, tercatat bahwa pesan yang berseliweran selama tahun 2001 berjumlah 1.477.255 buah pesan. Jika rata-rata besar pesan sekitar 8000 huruf, maka beban yang harus di tanggung infrastruktur Internet Indonesia untuk memfasilitasi diskusi komunitas Indonesia di Internet adalah sekitar 2.2Mbps. Sebuah angka yang sangat tinggi untuk sebuah infrastruktur Internet.

Mari kita analisis persentase distribusi pesan pada masing-masing kelompok diskusi. Cukup mengejutkan bahwa ternyata jumlah pesan di forum bernuansa pornografi hanya sekitar 42.000 pesan (2.9%) selama tahun 2001. Jika masing-masing pesan membawa gambar dengan rata-rata besarnya 30.000 byte, sialnya forum diskusi pornografi akan membebani 31.2% dari infrastruktur Internet Indonesia yang harus dialokasikan untuk memfasilitasi forum komunitas ini. Jadi walaupun pornografi di Internet kecil, ternyata sangat menghabiskan devisa dan mengganggu infrastruktur Internet Indonesia yang harusnya dapat digunakan untuk hal yang lebih positif.

Pesan yang berseliweran ternyata sangat di dominasi oleh pesan-pesan untuk bersilaturahmi (21.9%). Barangkali hal ini sangat mencerminkan sifat natural dari bangsa Indonesia. Disusul oleh diskusi tentang keilmuan (19%), bisnis dan usaha (16.3%). Pesan yang berseliweran tentang agama hanya sekitar (12.6%) sedang diskusi tentang kesukaan atau hobby (15.8%). Bagaimana diskusi politik? Ternyata hanya mampu menghasilkan 10.8% dari jumlah pesan yang berkeliaran.

Diskusi politik memang hanya sedikit sekali (10.8%) dari total pesan yang berseliweran. Akan tetapi jika kita analisis lebih dalam tingkat ke aktifkan partisipan diskusi hasil sebaliknya yang akan terjadi. Tingkat ke aktifan diskusi dapat diukur secara sederhana dengan membagi jumlah rata-rata pesan per bulan dengan jumlah anggota mailing list, hasilnya partisipan diskusi politik menduduki rangking pertama dalam hal banyak bicara dengan rata-rata 5.2 pesan / bulan / orang. Jadi walaupun jumlah mailing list politik sedikit (7.4%), dengan jumlah peminat yang sedikit (7.1%), dan produksi pesan yang sedikit (10.8%), ternyata tingkat kemauan orang politik untuk berdebat dan berbicara menduduki rangking pertama dari semua kategori forum diskusi.

Kedudukan diskusi politik disusul oleh diskusi tentang hal kesukaan atau hobby dengan rata-rata pesan 4.9 pesan / bulan / orang. Hal ini menunjukan bahwa orang sangat suka sekali untuk berdiskusi akan hal-hal yang berkaitan tentang hobby dan kesukaan. Saya perhatikan secara sepintas, forum diskusi hobby yang cukup hot adalah tentang otomotif dan game. Diskusi silaturahmi, keagamaan, keilmuan dan usaha berada pada posisi yang hampir sama dengan rata-rata sekitar 3.5 pesan / orang / bulan. Pornografi sama sekali tidak signifikan dengan kurang dari satu pesan / orang / bulan.


Pranala Menarik