Cloud Computing

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Cloud computing secara kata bila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dapat berbunyi "Komputasi Awan", namun sampai saat sekarang ini "mungkin" belum memiliki definisi ilmiah ataupun pengartian pokok yang jelas kecuali sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka kerja komputasi secara online lokal (baca : LAN) maupun global (baca : internet) dimana terdapat beragam aplikasi maupun data (baca : berkas atau file) dan media penyimpanan (baca : storage) yang dapat diakses dan digunakan secara berbagi (baca : shared service) dan bersamaan (baca : simultaneous access) oleh para pengguna yang beragam - mulai dari perseorangan sampai kepada kelas pengguna korporasi (atau perusahaan).

Cloud computing berbeda dengan Grid computing atau Paralel Computing, dimana Grid computing dan Paralel computing adalah lebih merupakan sebuah bagian dari prasarana fisik bagi penyediaan konsep Cloud computing.

Dalam bahasa sederhana, Cloud Computing vs. Grid Computing dapat di terangkan sebagai berikut,

  • Cloud Computing - sebuah komputer atau sebuah cluster computer di "ecer" di bagi menjadi banyak komputer kecil-kecil yang disewakan atau digunakan oleh user. Ini biasanya untuk disewakan ke pelanggan.
  • Grid Computing - banyak komputer yang dijadikan menjadi satu super komputer yang powerfull. Biasanya digunakan untuk melakukan komputasi scientific yang kompleks, seperti di badan penelitian / kampus.


Cloud Concept

Cloud Computing dalam Bahasa Hacker

Server konvensional akan di batasi oleh jumlah core processor, harddisk dan memory. Dengan keterbatasan fisik yang ada maka kita tidak mungkin membebani sebuah server konvensional dengan beban maksimal. Jika resource / sumber daya habis, maka biasanya kita harus menginstall ulang seluruh aplikasi dan data di server yang kapasitasnya lebih besar dan memigrasi semua aplikasi yang ada ke server yang baru. Ini akan membutuhkan waktu 1-2 hari untuk menyiapkan sebuah server baru, itupun kalau tidak ada masalah.

Yang menarik dari Cloud Computing berbeda dengan server konvensional terutama

  • Secara fisik berupa kumpulan hardware / server yang tersambung dalam sebuah jaringan (LAN / WAN). Tetapi dari sisi, pengguna dapat melihat sebagai sebuah komputer besar.
  • Tidak ada batasan dengan kapasitas processor, kapasitas harddisk dan kapasitas memory.
  • Tidak ada batasan dengan berapa jumlah "hosting" server yang berjalan di belakangnya.
  • Menambahkan sebuah "hosting" hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
  • Jika ada kekurangan resource (sumber daya), baik itu processor, harddisk maupun memory, kita dapat dengan mudah sekali menambahkan server tambahan dan langsung dapat berintegrasi ke jaringan cloud. Butuh waktu sekitar 20 menit-an untuk menyiapkan server kosong / baru untuk dapat berintegrasi ke jaringan cloud.

Mekanisme Akses Cloud Computing

Mekanisme akses ke cloud computing "mungkin" dapat dijalankan secara beraneka ragam - mulai dari akses standar LAN maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai kepada akses extranet dan internet melalui browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari penyedia layanan cloud computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna akhir (baca : transparan), dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud computing.


Sejarah Cloud Computing

Cloud computing dalam sejarahnya "mungkin" bukanlah hal yang baru. Beberapa contoh dari sejarah membuktikan bahwa telah berkembang konsep pembuatan kerangka kerja komputasi secara online tersebut - sebagai berikut :

  • Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan umum (baca : aplikasi) mulai dari surat elektronik (e-mail), forum diskusi (baca : web forum) sampai dengan penyimpanan dokumen dengan media penyimpanan yang sangat luas (bahkan ada beberapa yang menyediakan dalam kapasitas tanpa batas/unlimited storage space) - sampai pada mekanisme berbagi dokumen (baca : file sharing), layanan blog dsb. Kesemuanya disediakan dalam sebuah tempat.
  • Layanan Software as a Service atau SaaS dari berbagai vendor teknologi informasi terkemuka - mulai dari layanan pemindaian virus secara online hingga layanan pemindaian spam, dsb.
  • Layanan Wiki ini secara sederhana dapat dirujuk sebagai dasar-dasar Cloud computing dalam artian fasilitas Wiki ini dapat diakses dan dipergunakan secara bersamaan untuk berkolaborasi dalam menyusun dokumentasi yang sangat kompleks.
  • Aplikasi Point of Sale atau POS pada kasir pasar swalayan dengan metode Terminal Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.

Keuntungan dari Cloud Computing

Cloud computing dapat berkembang disebabkan oleh segi "kemudahan" penggunaan dimana pengguna akhir dengan "cukup relatif" mudah menggunakan media LAN atau Internet melalui browser untuk mengakses dan berkolaborasi secara bersamaan tanpa melalui proses yang "cukup" rumit.

Public Cloud dan Private Cloud

Cloud Computing tidak harus menggunakan Internet public. Teknologi ini dapat di operasikan di LAN di IntraNet.

Cloud Computing di infrastruktur Internet biasa di sebut public cloud. Cloud Computing di LAN / IntraNet biasa di sebut private cloud.

Tampaknya kebanyakan enterprise / corporate di Indonesia lebih suka menggunakan private cloud karena lebih aman dan performance lebih baik karena sambungannya menggunakan LAN.

Perangkat Lunak Cloud Computing

Belakangan ini dikembangkan sebuah bentuk nyata (atau setidaknya sebuah common platform/bentuk umum) dari konsep Cloud Computing agar dapat di-implementasikan secara umum dan lebih luas, seperti contoh berikut :

Storage / Drive

Teknologi terkait Cloud Computing

e-book

Referensi

cloud.com

Pranala Menarik