Cloud: Faktor Dalam Cloud Computing Capacity Planning
Mungkin anda membutuhkan bantuan membuat lembar kerja perencanaan kapasitas cloud computing? Berikut adalah beberapa hal yang mungkin bisa dimasukan sebagai cek list dalam merencanakan kapasitas cloud computing.
ROI dari transformasi
Pada hari ini, berbagai perusahaan secara terus menerus ditantang untuk mengurangi pengeluaran keseluruhan teknologi mereka. Cloud computing adalah salah satu metode kunci untuk transformasi yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan ini.
Perusahaan yang dibantu cloud computing untuk bertumpu pada anggaran operasional (opex) bukan anggaran biaya modal (capex). Cloud computing menyediakan waktu lebih cepat untuk memasarkan, kemampuan chargeback, dan kemampuan untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan mesin virtual (VM) untuk memenuhi kebutuhan yang berfluktuasi. Cloud adalah lingkungan yang sangat scalable, penuh dengan potensi.
Namun, kecepatan, skalabilitas, dan virtualisasi tidak - dengan sendirinya - menjamin laba atas investasi (ROI). Semua manfaat dari cloud tetap bersifat potensial dan bukan aktual jika cloud tidak dikelola untuk efisiensi maksimum dan efektivitas biaya. Itu membawa perusahaan yang berada di cloud atau yang mempertimbangkan pindah ke cloud ke hal yang sangat penting:
Anda tidak dapat mengontrol apa yang tidak dapat anda ukur.
Untuk mencapai ROI yang solid pada transformasi cloud, perusahaan harus terlibat dalam perencanaan kapasitas cloud-computing yang terstruktur dan strategis. Delapan faktor kunci yang dapat diukur harus dipertimbangkan untuk menghasilkan lembar kerja perencanaan kapasitas cloud-computing yang komprehensif.
Service Level Agreement
Service Level Agreement, atau SLA, adalah tempat yang baik untuk memulai analisis karena mereka - berdasarkan sifatnya - dapat dikuantifikasi. Perusahaan harus menetapkan SLA untuk area seperti ketersediaan, penyimpanan, cadangan, dan pemulihan. Semua aplikasi harus ditinjau ulang, dan parameter yang sesuai ditetapkan.
Tantangan ketika menganalisis SLA adalah bahwa pemilik aplikasi, fungsi bisnis, dan TI mungkin memiliki harapan yang sangat berbeda berdasarkan pertimbangan seperti ke-kritis-an yang dirasakan, kompleksitas, dan biaya. Bekerja secara independen dari satu sama lain, berbagai bidang ini dapat mengasumsikan SLA yang bertentangan atau tingkat prioritas untuk hal yang sama, yang mengakibatkan kesalahpahaman, konflik, dan berpotensi meningkatkan risiko bisnis. Sangat penting bagi semua pemangku kepentingan untuk mencapai konsensus untuk masing-masing SLA yang ditugaskan, berdasarkan tinjauan menyeluruh terhadap kebutuhan dan faktor yang terlibat.
Pertimbangan perencanaan
Peruntukan SLA yang perlu di evaluasi
- Ketersediaan?
- Penyimpanan?
- Backup?
- Recovery?
Pola Penggunaan
Tujuan virtualisasi dan cloud adalah membangun infrastruktur yang memaksimalkan pemanfaatan dan kapasitas. Oleh karena itu, studi tentang pola pemanfaatan aplikasi merupakan hal yang sangat penting.
Contoh, di dunia keuangan, aplikasi tertentu akan berjalan dengan kapasitas penuh selama jam operasi bisnis. Tetapi pada saat bisnis tutup, pemanfaatan untuk aplikasi tersebut merosot. Oleh karena itu IT harus berusaha menggunakan infrastruktur yang sama untuk menjalankan aplikasi malam, mungkin pekerjaan batch atau aplikasi fixed income. Menggandakan dalam mode strategi ini menghilangkan sumber daya (dan biaya) dari dua sistem yang menganggur 50% dari waktu dengan memungkinkan satu sistem berfungsi pada kapasitas optimum 100% dari waktu.
Contoh situasi lainnya, TI dapat menentukan bahwa server atau VM tertentu secara konsisten berjalan pada hanya 30% dari kapasitas. Dengan 70% dari sistem diam secara teratur, ada peluang besar untuk me-restrukturisasi dan transformasi.
Tujuan virtualisasi dan cloud adalah membangun infrastruktur yang memaksimalkan pemanfaatan dan kapasitas.
Pertimbangan perencanaan
- Bagaimana pola penggunaan per aplikasi?
- Di mana ada kapasitas yang tidak digunakan?
- Aplikasi apa yang dapat dikombinasikan pada mesin virtual untuk pemanfaatan optimal?
Analisis Workload
Pola pemanfaatan mencerminkan keadaan saat ini, analisis beban kerja mengeksplorasi dampak potensial dari tindakan terhadap sekitar yang ada - sebelum tindakan itu terjadi.
Contoh, bisnis mungkin menciptakan skenario beban kerja untuk mengidentifikasi konsekuensi saat memperkenalkan produk, layanan, atau teknologi baru. Mereka mungkin memperkirakan efek penetrasi pasar baru. Perusahaan yang sangat musiman dapat memperkirakan perbedaan antara pemanfaatan dalam bulan-bulan lambat vs bulan volume berat. Skenario ini membantu menentukan tren dan menentukan kapasitas tambahan yang diperlukan untuk menangani peningkatan beban kerja.
Karena interaksi mereka yang dekat, pola pemanfaatan dan analisis beban kerja harus dianalisa bersama satu sama lain.
Pertimbangan perencanaan
Bagaimana skenario beban kerja berubah karena:
- Produk atau layanan baru yang ditawarkan?
- Teknologi baru sedang dimanfaatkan?
- Penetrasi pasar baru?
- Fluktuasi musiman?
Proses yang di-Kecuali-kan
Tidak semuanya bisa atau harus dipindahkan ke cloud. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan proses pengecualian yang terdefinisi dengan baik. Proses pengecualian akan mengajukan pertanyaan seperti:
- Apakah perangkat lunak ini didukung pada platform virtual?
- Apakah agility dan skalabilitas yang diperlukan terjamin dalam lingkungan cloud yang diusulkan, atau adakah batasan potensial yang dapat mempengaruhi kinerja aplikasi yang diberikan?
- Apakah ada foot-print memori yang dibutuhkan aplikasi ini yang tidak dapat ditangani dalam lingkungan cloud-computing?
- Akankah keamanan, compliance, dan persyaratan peraturan tetap terpenuhi jika aplikasi dan data terkaitnya dipindahkan ke cloud?
- Apakah aplikasi terintegrasi dengan aplikasi lain, dan jika demikian, apakah cloud akan mendukung integrasi tersebut?
- Ketersediaan apa yang diperlukan untuk aplikasi ini, dan apakah cloud akan mendukung SLA yang diperlukan?
- Jika suatu perusahaan melakukan outsourcing ke cloud, apakah ada kekhawatiran dengan menciptakan ketergantungan eksternal untuk aplikasi tertentu?
Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menangani pengecualian ini untuk mendukung dan mempertahankan ROI keseluruhan yang solid.
Pertimbangan perencanaan
Periksa setiap aplikasi dengan mempertimbangkan hal-hal berikut untuk menentukan kelayakan untuk migrasi ke cloud:
- Support perangkat lunak
- Ketersediaan
- Agility
- Skalabilitas
- Integrasi dengan sistem lain
- Keamanan, kepatuhan, dan persyaratan peraturan
- Ketergantungan eksternal