Apa itu Server?

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sekarang kita hidup dalam dunia teknologi informasi yang sudah semakin “matang”. Sudah umum terlihat dimana-mana orang mengantri di ATM, check-in tiket di Bandara, menggesek kartu kredit di swalayan, mengakses informasi di warung internet atau ber-video-call melalui ponsel ber-fitur teknologi 3G. Jika dilihat secara sekilas, kita sedang menikmati sebuah fasilitas sistem informasi yang sangat simpel, hidup, relatif terjangkau dan selalu terkoneksi (on-line). Selamat datang di era teknologi informasi !

Berbagai perangkat yang memanfaatkan Server

Tapi yang perlu diketahui bahwa sesungguhnya dibalik fasilitas tersebut terdapat satu infrastruktur jaringan komputer (computer network) kompleks yang terhubung satu sama lain. Infrastruktur ini bertugas untuk mengatur transfer informasi yang “ruwet” yang tersebar secara luas itu, lalu mengolah dan mengintegrasikannya menjadi satu fasilitas yang kita gunakan sehari-hari tersebut. Sistem infrastruktur ini menggunakan perangkat berbasis komputer dalam jumlah yang cukup banyak, yang dihubungkan melalui satu jaringan telekomunikasi sehingga memungkinkan perangkat tersebut berkomunikasi. Ujungnya, infrastruktur ini akan diolah, diatur dan diawasi oleh sebuah komputer induk, yang disebut sebagai SERVER. Jadi server adalah sebuah terminal akhir yang mengkoordinasikan semua akivitas yang terjadi pada sistem infrastruktur tersebut.

Dalam dunia komputer, Server sejatinya merupakan salah satu varian komputer, selain PC Desktop, Workstation, Notebook (Laptop) dan Consumer Electronics Computer yang akan kita bahas selanjutnya.

Bagaimana persisnya Server itu ?

Secara harfiah, server merupakan komputer yang berfungsi untuk mengatur atau menjadi koordinator pada sistem jaringan komputer. Intinya, Server merupakan induk dari semua komputer yang terhubung. Server bertugas menangani penyimpanan, pengolahan, pendistibusian data secara terpusat, juga sebagai pusat aplikasi bersama (shared) serta pintu gerbang menuju internet (gateway).

Misalnya : pada sebuah Warung Internet (warnet) yang menghubungkan banyak terminal komputer (PC Client) selalu tersedia minimal satu server yang berfungsi sebagai Gateway Computer. Gateway adalah server yang menghubungkan masing-masing PC klien dengan internet.

Ilustrasi sebuah Server dan Client

Server pasti tersedia pada setiap infrastruktur sistem informasi, seperti jaringan Warung Internet (Warnet), perkantoran, Game On-line, Internet Service Provider (ISP), Universitas, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan lain sebagainya.

Selain itu, saat ini diberbagai tempat seperti Mal dan Airport sudah tersedia fasilitas koneksi internet nirkabel berbasiskan teknologi Wireless Fidelity (atau kita sebut sebagai “Hotspot”), seperti di Mal atau Airport. Ketika kita terkoneksi menggunakan Laptop dan browsing suatu situs, sesungguhnya ada sebuah server yang menghubungkan kita ke internet.

Selain itu, masih banyak contoh-contoh lain disekitar kita seperti, menelepon menggunakan HP, main game online, kasir di swalayan dan sebaganya.

Apa yang dimaksud dengan Client ?

Pada pengertian server, client (atau kadang disebut PC Client) adalah perangkat komputer yang terhubung dengan server. Analoginya adalah server itu adalah seorang Ibu sedangkan Client sendiri merupakan anak-anaknya. Client bisa berjumlah minimal satu komputer dan maksimal tidak terhingga. Client juga sering disebut sebagai Terminal atau Workstation (tapi bukan komputer workstation). Infrastruktur jaringan lokal (Local Area Network) pada dasarnya adalah sistem yang terjadi antara server dan client dalam skala tertentu.

Sebuah aktivitas perkantoran yang memanfaatkan server

Secara tradisional, client biasanya adalah sebuah PC Desktop. Tapi saat ini, sebuah client bisa merupakan sebuah Laptop, PDA, HP, Printer, Game Console dan lain-lain. Contohnya, sebuah Game Console seperti Sony Playstation 3 sudah dilengkapi dengan LAN Connector dan WiFi terintegrasi yang berarti dapat menjadi sebuah client.

Hubungan yang terjadi antara Server dan Client umumnya menggunakan dua tipe koneksi : Wire (menggunakan kabel) dan Wireless (tanpa kabel; nirkabel).

Contoh cara kerja sederhana sebuah Server

  • Perhatikan sebuah Warung Internet (Warnet) yang memiliki sekitar 10 unit atau lebih PC Desktop. Semua PC tersebut pasti terhubung melalui jalinan kabel LAN melalui sebuah perangkat Switch. Ketika kita mengakses internet dari salah satu PC, sebetulnya PC tersebut tidak terkoneksi internet secara langsung tapi dihubungkan oleh sebuah komputer induk yang disebut server. Server itulah yang melakukan koneksi ke internet melalui perangkat modem, lalu membagi koneksi tersebut pada komputer yang ada. Jadi tidak mungkin 30 unit PC dan harus terkoneksi satu-per-satu menggunakan modem secara terpisah ! Selain mahal, akan susah mengontrolnya. Jadi disana server mengambil peranan sebagai gateway (gerbang penghubung) ke dunia internet dan distributor koneksi kemasing-masing komputer.
Contoh cara kerja server dan klien yang terkoneksi internet
  • Pada kantor sebuah perusahaan umum menggunakan aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning). ERP (seperti software SAP, ORACLE, JDEdward) merupakan sebuah aplikasi yang mengelola sumberdaya perusahaan secara terintegrasi, seperti stock gudang, manajemen keuangan, sales, purchasing, human resource, dan lain-lain sehingga manajemen puncak dapat mengakses berbagai informasi yang saling berkaitan dan seketika (real-time). ERP dijalankan oleh berbagai PC Desktop & notebook dibanyak divisi yang berbeda, yang jumlah bisa mencapai ratusan unit. Untuk mengelola sumberdaya ini, jelas membutuhkan sebuah “komputer induk” yang mendistribusikan berbagai informasi kesemua pihak yang membutuhkannya.

Mengapa Server berbeda dengan PC biasa ?

Server memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan PC biasa. Tapi sebelumnya kita dapat melihat pembagian komputer berdsarkan fungsi & segmentasinya, menjadi lima bagian, yaitu PC Desktop, Notebook, Server, Workstation & Consumer Electronics. Lihat tabel dibawah :

Tabel Pembagian komputer berdasarkan fungsi & segmentasinya

Definisi Ciri Khas Pengguna
Server Merupakan komputer "induk" dari suatu sistem jaringan komputer (network). Performa tinggi. Beroperasi 24-jam x 7-hari non-stop. Device & periferal khusus. Harga "relatif" lebih mahal Institusi, Bisnis, Kantor, dan sebagainya
PC Desktop Merupakan komputer umum yang kita gunakan sehari-hari dirumah/kantor, dimana umumnya diletakkan diatas meja. Umumnya diletakkan di atas meja (Desktop). Beroperasi rata-rata maks. 18-jam/hari. Device & periferal standar dan umum. Individu, dirumah maupun dikantor
Notebook Merupakan komputer "mobile" yang ditujukan untuk user yang mobile. Gampang dibawa, ringan. Performa mirip dengan PC Desktop. Mobile user.
Workstation Merupakan komputer khusus yang digunakan kalangan profesional, umumnya untuk mengolah aplikasi tertentu. Performa tinggi untuk aplikasi tertentu. PC Desktop High-End yang dimodifikasi. Processor, RAM, Graphics & HDD "kelas berat". Harga lebih mahal dari PC Desktop Profesional : arsitek, sound engineer, video/film editor, graphics designer.
Consumer Electronics Merupakan komputer yang digunakan pada perangkat berukuran kecil, mobile dan berfungsi pada aplikasi tertentu. Dibawa kemana-mana, sangat ringan. Berfungsi pada aplikasi tertentu, misalnya telepon. Hanya bergungsi tunggal, sehingga performa rendah. Menggunakan baterai. MP3 Player, Handphone, PDA, Video Player



Tabel Perbandingan kemampuan sebuah PC Desktop dan Server


PC Desktop Server
Performa Baik Sangat Baik
Kebutuhan Daya (Power) Relatif sedang Relatif besar
Daya Tahan (reliabilitas) Cukup Sangat Baik
Upgradable Sangat Baik Baik (terbatas)
Lifecycle (umur pemakaian) 3 tahun 5 tahun
Kompatibilitas Software Sangat Baik Baik (terbatas)
Kompatibilitas Hardware Sangat Baik Baik
Harga Standar Relatif Lebih Mahal


Tabel Contoh perbandingan device antara PC Desktop dan Server


PC Desktop Server
Processor Intel Celeron D, Pentium 4, Pentium D, Core 2 Duo, Core 2 Quad Xeon, Itanium2
Chipset Intel (Motherboard) Intel 945G/P, 965G/P, G31, Q35, X38 Intel 5000P/V/X, 3000, 3210
RAM Unbuffered (DDR, DDR2) ECC atau ECC Registered (DDR, DDR2)
Fully Buffered DIMM (FBDIMM)
HDD ATA (Parallel ATA) Small Computer System Interface (SCSI)
SATA (Serial ATA) SAS (Serial Attached SCSI)
Video Graphics Integrated min. with 64 MB memory Integrated only with 8/16MB memory
PCI Express x16
Power Supply 300 – 500 watt 600 – 1.000 watt
Chassis Mini Tower, Tower Pedestal, Rackmount, Blade

Server memiliki Karakter juga

Seperti hal-nya manusia, Server juga memiliki karakter tertentu yang membedakannya dengan komputer dan peralatan elektronik lain. Berikut merupakan karakter sebuah server :

Availability (Ketersediaan)

Availibility maksudnya adalah : sebuah server harus mampu selalu tersedia “melayani” user/client secara terus menerus, yang di-istilahkan dengan 24-jam x 7 hari seminggu. Server juga seharusnya hanya memiliki sedikit “Fault-Tolerant”, yaitu gangguan yang menyebabkan downtime (kegagalan sistem server). Jadi dapat disimpulkan karakter availibility merupakan kemampuan server untuk merespon segala hal permintaan user kapan-pun waktunya.

Fault-tolerant dan downtime merupakan istilah yang sering digunakan pada server. Keduanya memiliki rumus (formula) tertentu yang diartikan sebagai jumlah waktu beroperasi server selama satu tahun tanpa gangguan. Ini dapat dihitung menggunakan rumus “Percent Uptime”, yaitu jumlah angka sembilan pada nilai “percent uptime”. Contoh : Rata-rata sebuah server A memiliki percent uptime sebanyak 99,999% (memiliki total angka 9 sebanyak 5 buah) yang sama dengan 5,26 menit setahun. Artinya diasumsikan server tersebut mengalami gangguan berkisar 5,26 menit / tahun, dengan jumlah hari setahun adalah 365,25 hari.

Analogi : Pada mesin ATM 24-jam kita dapat melakukan berbagai transaksi perbankan yang kita butuhkan, seperti mengambil uang kontan, transfer, membayar tagihan dan lain-lain selama 24 jam. Mesin ATM tidak mengenal kata libur dan berhenti, asal dioperasikan dan dirawat dengan sebagai mana mestinya. Mesin ATM juga selalu diawasi terus menerus oleh operator khusus agar selalu “available”. Inilah yang disebut dengan “Availibility”.

Scalability (Ketercakupan)

Definisi scalability adalah : sebuah server harus dapat ditingkatkan kemampuannya, yaitu dari sisi performa, fungsi & penambahan jumlah klien. Scalability dibagi menjadi dua, yaitu :

  • Scale-Up, yaitu kemampuan server untuk di-upgrade komponen & periferalnya (misal : Processor atau RAM) sehingga performa-nya secara keseluruhan akan meningkat dan waktu penggunaan (life-cyle) bisa lebih lama.
  • Scale-Out, yaitu kemampuan unit server untuk ditambah (misal dari satu menjadi tiga unit) agar beban kerja pemrosesannya dapat dibagi rata dan lebih optimal. Misalnya : sebuah perusahaan membuat memisahkan fungsi web e-commerce pada server (Web Server) terpisah dari server database-nya. Salah satu implementasi dari Scale-Out adalah pada server rackmount dan blade system yang akan diterangkan selanjutnya.

Analogi :

  • Bayangkan sebuah PC rakitan yang akan di-upgrade dengan HDD kapasitas lebih besar. Kemampuan PC tersebut untuk mengakomodasi HDD lebih dari satu unit dan kapasitas yang lebih besar berarti disebut “Scalability Scale-Up”
  • Pada sebuah mainan Lego (balok bersusun), maka kita bisa menambah balok-balok baru dengan bentuk tertentu sehingga secara keseluruhan akan membuat lego model baru. Ini salah satu contoh dari “Scalability Scale-Out”.
Struktur karakter sebuah server

Lebih Jauh Mengenai Availability

Availability merupakan salah satu karakter server yang terpenting. Untuk menjamin sebuah server agar tetap “available” melayani user, maka ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu :

  • Pastikan motherboard server mendukung sistem redundant, yaitu fitur yang dapat membackup diri-nya sendiri ketika terjadi masalah. Contoh fitur redundant seperti pada modul Power Supply Server. Ketika modul tersebut rusak yang akan menyebabkan pasokan daya terhenti, maka fungsinya digantikan oleh modul lain sebagai backup. Ini untuk menjamin server tetap mendapatkan daya dan bekerja sebagaimana mestinya.
  • Pastikan server memiliki komponen multiple (jumlahnya lebih dari satu), terutama untuk Cooling Fan pendingin. Ini dimaksudkan agar ketika salah satu komponen cooling fan gagal berfungsi, maka sistem aliran suhu akan tetap terjaga melalui cooling fan lainnya.
  • Pastikan sistem server juga mendukung instrument Hot Swap dan Hot Plug, yaitu peralatan yang dapat diganti (dicabut/pasang) tanpa perlu mematikan unit server.
  • Pastikan server didukung oleh infrastruktur power supply yang baik, seperti adanya Stabilizer (Stavolt) dan UPS (Uninteruptable Power Supply). Stabilizer berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk (voltage) dan UPS berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik agar ketika terjadi pemadaman mendadak, server tetap mendapatkan pasokan daya.
  • Pastikan sebuah server memiliki software manajemen yang dapat mengontrol seluruh aktivitas yang terjadi sehingga permasalahan data dideteksi dan ditangani lebih mudah.

Tabel Komponen dan fitur pendukung “Availability”

Komponen Fitur Keterangan
Power Supply Redundant 2 unit power supply dalam satu modul
Hot Swap Terdapat lebih dari satu unit pada sistem
Cooling Fan Multiple Unit Terdapat lebih dari satu unit pada sistem
Hard Disk Hot Swap Terdapat lebih dari satu unit, umumnya dengan RAID
Hot Plug Interface SATA atau SAS
Floppy Disk USB Hot Plug Eksternal via USB port
Disc Driver USB Hot Plug Eksternal via USB port
Firmware / BIOS Redundant / RAID support Mendukung fitur redundant & RAID pada menu BIOS


Selain itu, karakter availability juga ditunjang oleh tiga faktor utama (sub-karakter) :

  • Serviceability (Penanganan Masalah) -Ketika mengalami masalah / gangguan, sebuah server haruslah dapat diperbaiki dengan cepat dan mudah agar dapat beroperasi kembali. Penanganan masalah dapat dilakukan dengan dukungan customer support profesional, penggantian suku-cadang, sistem internal server yang benar dan lain-lain. Ukuran yang sering dipakai pada serviceability adalah MTTR (Mean Time to Repair), yaitu waktu rata-rata server mengalami perbaikan dalam kurun waktu tertentu.
  • Reliability (kehandalan) - Sebuah server haruslah memiliki kehandalan yang tinggi, mampu beroperasi non-stop 24-jam x 7-hari, tidak mengalami down-time (kerusakan atau kegagalan sistem), kompatibilitas tinggi terhadap software dan periferal pendukung eksternal, seperti Hub-Switch, Router, Access Point dan sebagainya.

Analogi : Bayangkan sebuah mobil Jeep yang mengarungi hutan dan sungai pada suatu lomba off-road. Umumnya mobil Jeep tahan banting, mampu bergerak di medan berair (sungai), tanjakan curam dan lubang besar. Kemampuan mobil Jeep pada kontur medan yang berat disebut sebagai “Reliability” (kehandalan). Ukuran yang sering dipakai pada reliability adalah MTTF (Mean Time to Failure), yaitu waktu rata-rata server mengalami kegagalan/kerusakan dalam kurun waktu tertentu.

  • Manageability - Sebuah server harus mampu menangani berbagai elemen yang terkoneksi padanya, misalnya klien, sistem jaringan, koneksi internet dan sebagainya secara terintegrasi, termasuk menyediakan sistem trouble-shooting dan recovery yang memadai. Manageability merupakan salah satu tugas terpenting seorang Administrator Server dan Networking.

Analagi : Bayangkan sebuah kokpit pesawat terbang yang terdiri dari berbagai panel indikator dan tombol untuk menerbangkan pesawat. Seorang pilot bekerja hanya dengan menggerakkan lengan kemudi serta tombol-tombol yang tersedia untuk mengendalikan pesawat berbobot ratusan ton dengan kecepatan ratusan kilometer per-jam diatas udara. Itulah yang disebut Manageability.

Apa perbedaan antara SuperComputer dan Server ?

SuperComputer bukanlah sebuah server, tapi lebih tepat dikategorikan sebagai Workstation kelas berat (Super High-End Workstation). SuperComputer bekerja untuk mengolah data masif, komputasi berkapasitas sangat besar lalu menghasilkan output dengan presisi tinggi, seperti pengolahan besaran Energi, Ramalan Cuaca/Iklim, pemetaan DNA dan susunan syaraf manusia, Film Multimedia, dan lain-lain.

SuperComputer terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer worktation (berfungsi khusus) yang dirangkai menjadi satu agar bekerja secara paralel.

Dari karakteristik tersebut telah terlihat bahwa fungsi Server dan SuperComputer sangat berbeda. Tapi fungsi keduanya bisa “bercampur”, dimana Server juga dapat menjadi mesin pengolah data atau komputasi dengan fungsi khusus, dan SuperComputer juga bisa menjadi server.

Bagaimana bisa “merasakan” ada sebuah server didekat kita ?

  • Bawa notebook dengan fasilitas Wifi ke sebuah Mal yang menyediakan fasilitas Hotspot. Hotspot merupakan area dimana kita bisa menerima koneksi internet nirkabel (wireless). Ketika terkoneksi internet, berarti ada server yang bekerja didekat kita.
  • Coba mainkan game internet di sebuah game-center online. Ketika kita me”mengotak-atik” musuh dalam game Counter-Strike, maka kita sebetulnya sedang merasakan sebuah server bekerja menghubungkan kita dengan pihak musuh.
  • Mengambil uang di ATM, mengakses informasi saldo atau melakukan transfer antar cabang. Saat kita melakukan aktivitas ini, sebetulnya saat itu kita menyuruh server bekerja memberikan informasi atau melakukan perintah transfer yang kita inginkan.

Masih banyak aktivitas lain yang menunjukkan sebuah server atau lebih sedang bekerja dibelakang kita, seperti ketika berkomunikasi via ponsel, aktivitas kasir di supermarket, menonton televisi kabel dan sebagainya.

Apakah mungkin sebuah Server diperlukan didalam rumah layaknya PC ?

Sangat mungkin. Saat ini dengan kebutuhan pengguna komputer yang semakin besar, juga dengan berkembangnya fungsi komputasi dan aplikasi berbasis multimedia, maka kita akan memerlukan server dirumah. Misalnya, saat ini Intel telah memproduksi platform PC rumahan yang disebut Intel ViiV yang menyatukan fungsi komputer, internet dan entertainment sekaligus. Intel ViiV berfungsi layaknya sebuah Server rumahan, karena dapat melayani berbagai klien yang terkoneksi padanya melalui sebuah Access Point.

Contoh lain lagi, saat ini umum anggota keluarga memiliki lebih dari satu PC dan Notebook, ditambah dengan berbagai handled devices, seperti PDA, Hand Phone, Kamera Digital, MP3/MP4 Player, Handy Cam dan lain-lain yang berbasis file digital. Semua perangkat ini menghasilkan output tertentu, seperti lagu, gambar, klip film dan sebagainya. Tentu saja output ini harus dikelola, agar dapat dilihat menggunakan peralatan lain (misal : foto hasil jepretan digital camera ditampilkan pada layar TV). Agar semua output dapat dikelola dengan baik, maka kita membutuhkan satu perangkat server rumah (home server). Perhatikan tabel dibawah :

Tabel Contoh perangkat Home Server dan fungsinya

Server Rumah Deskripsi Fungsi
Home Theater Pusat hiburan digital dirumah, seperti TV analog, TV Kabel, Film DVD, MP3 Player, Picture Viewer, berpadu dengan LCD Monitor dan Speaker berkualitas tinggi.
Multimedia Storage Penyimpanan file digital, seperti Film, Klip Lagu, Foto, Game, dsb yang bersumber dari PC, Handled Device dan lainnya.
Internet Gateway Sebagai komputer gateway internet yang mengkoneksikan klien rumah menggunakan LAN atau Wireless.
Digital Home Center Mengkoneksikan berbagai peralatan elektronik (consumer) berbasis komputer, seperti Televisi, Kulkas, Air Conditioner, CCTV sampai Alarm rumah.

Apakah sebuah Server begitu canggihnya hingga mampu mengerjakan segala hal ?

Sebetulnya tidak semua hal dilakukan oleh sebuah server tunggal. Mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin kompleks, maka konfigurasi dan fungsi server juga ikut berubah. Saat ini lazim dalam satu infrastruktur organisasi memiliki beragam server dengan fungsi yang lebih fokus dan terspesialisasi. Server-server ini juga dapat dikoneksikan secara parallel dan melayani satu institusi organisasi secara bersamaan.

Contoh server dengan fungsi terspesialisasi :

  • Web Server (atau HTTP server) adalah server yang bertugas sebagai “wadah” atau didedikasikan pada sebuah konten web tertentu (misal : www.klikbca.com atau www.detik.com), sehingga user yang terkoneksi internet dapat mengakses berbagai konten informasi disana. Web Server digunakan pada sebuah situs yang memiliki hit tinggi (sering diakses), hingga diperlukan sebuah unit server terpisah (dedicated) agar “trafik akses” menjadi lancar. Perusahaan yang pengguna web server umumnya adalah Perbankan yang sudah menintegrasikan layanan internet (mobile banking), kantor berita online, penyedia email gratis berbasis web dan sebagainya.
  • Database Server (pusat basis data) adalah server yang mengolah, menyimpan dan mendistribusikan berbagai data kompleks yang dihasilkan oleh berbagai sumber. Umumnya database server merupakan “wadah” dari sebuah aplikasi ERP. Dengan Database Server, lalu lintas data tertata dengan baik, dapat diakses seketika (real-time), mengintegrasikan berbagai data berbeda dan lain-lain. Database Server digunakan oleh perusahaan dengan berbagai divisi dan cabang, perbankan, perpustakaan digital, dan sebagainya serta menggunakan sebuah software ERP/Database untuk mengintegrasikannya.
Berbagai macam fungsi server yang terfokus
  • Application Server, merupakan server yang didekasikan untuk menjalankan berbagai aplikasi terpusat yang digunakan secara bersama-sama. Dengan server ini, maka setiap klien tidak perlu menginstal aplikasi tersebut di komputer masing-masing karena bisa dijalankan langsung melalui server. Server aplikasi biasanya digunakan pada perusahaan yang menjalankan aplikasi ERP.
  • Storage server, merupakan server yang dirancang untuk menyimpan berbagai data dalam jumlah besar. Server ini diperlukan untuk membatasi duplikasi data didalam storage dan mengatur agar data dapat diakses bersama (shared). Storage server memiliki sejumlah hard disk dengan kapasitas besar, dan dikonfigurasi dalam mode RAID (Redundat Array Independent Disk) agar data lebih aman dan mudah diakses. Mengenai RAID akan dibahas lebih lanjut dibagian lain. Contoh storage server adalah sebuah NAS (Network Attached Storage) dan NDAS (Network Direct Attached Storage), seperti produk Intel NAS SS400-E, NAS SSR212MC2 atau NDAS NetDisk Ximeta.
  • File Server (FTP Server) merupakan server yang menyediakan berbagai file-file yang diperlukan oleh klien, seperti Driver, Operating System, Office, Dokumen, dan lain-lain untuk di-instalasi pada masing-masing komputer. File tersebut dapat diakses melalui File Transfer Protocol via internet oleh masing-masing klien, sehingga menghemat ruang penyimpanan di PC Client.
  • Communications Server berfungsi sebagai “koordinator” sistem jaringan telekomunikasi yang menangani berbagai aplikasi seperti suara (voice), data, gambar atau data yang diakses melalui handset tertentu, seperti HP dan PDA. Server tersebut umum digunakan oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (operator), VOIP (Voice Over Internet Protocol), dan sebagainya.

Selain tipe server diatas, masih banyak lagi varian server berdasarkan fungsinya, seperti Game Server, Proxy Server, Fax Server dan lain-lain. Bahkan sebuah koneksi peer-to-peer juga akan menggunakan salah satu PC sebagai server.

Apakah masing-masing server spesialis tersebut memerlukan konfigurasi hardware dan software tersendiri juga ?

Tentu saja, setiap varian server memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut meliputi konfigurasi hardware dan software yang digunakannya. Lihat tabel dibawah.

Tabel Rekomendasi kebutuhan Hardware terhadap spesialisasi server

Processor Memory Hard Disk
Web Server Dual Processor atau lebih Kapasitas besar Kapasitas besar
Dual Core atau lebih Empat Channel Mode RAID 5 Mode
Cache Memory besar FSB tinggi SCSI atau SAS interface
FSB tinggi
Database Server Dual Processor atau lebih Kapasitas besar Kapasitas besar
Cache Memory besar Dual Channel Mode RAID 5, 10
SCSI atau SAS interface
Application Server Clock Speed tinggi Kapasitas standar Kapasitas besar
Dual Core atau lebih Dual Channel Mode RAID 0, 1
FSB tinggi SATA atau SCSI interface
Storage Server Spesifikasi standar (value) Kapasitas besar Kapasitas sangat besar
Dual Channel Mode RAID 5, 10
SATA interface
File Server Spesifikasi standar (value) Kapasitas standar Kapasitas besar
Dual Channel Mode RAID 0, 1
SATA interface
Communications Server Dual Processor atau lebih Kapasitas besar Kapasitas besar
Dual Core atau lebih Empat Channel Mode RAID 5, 10
Cache Memory besar SCSI atau SAS interface

Perlu diingat bahwa rekomendasi diatas hanyalah bersifat normatif, yang dihitung berdasarkan prakiraan kebutuhan server dengan performa standar.

Apakah faktor pendukung sebuah Server itu ?

Server juga memiliki faktor-faktor pendukung baik internal maupun eksternal dalam pengoperasiannya, yang dapat berupa alat (tools), perangkat, software dan manusia penggunanya.

Faktor pendukung server :

  • Server - Merupakan unit server itu sendiri.
  • Human Capital (Server Help-Desk, Network Engineer, Administrator, IT Auditor, IT Manager) - Merupakan sumberdaya manusia yang bekerja di balik pengoperasian server dan infrastruktur pendukungnya. Saat ini terdapat beragam profesi yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti Server Help-Desk (bertugas untuk menangani berbagai masalah rutin yang terjadi pada server), Network Engineer (bertugas menangani masalah jaringan & koneksi), Administrator (bertugas mengatur berbagai kompleksitas sistem server dan jaringan), IT Auditor (bertugas sebagai pemeriksa sistem IT secara keseluruhan, apakah susah memenuhi syarat dan prosedur baku yang ditetapkan oleh perusahaan atau pemerintah), serta IT Manager (bertugas sebagai pimpinan kolektif semua sumberdaya IT yang ada). Mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan, dimasa-masa yang akan datang tidak tertutup kemungkinan makin banyak profesi yang berhubungan dengan server serta pendukungnya.
  • Sistem koneksi (Internet, Gateway) - Merupakan definisi koneksi yang terjadi antara server, klien dan internet. Pada sistem koneksi ini, server umumnya berfungsi sebagai gateway yaitu “pintu gerbang” yang menghubungkan PC klien dengan internet, lalu membagi koneksi ke setiap komputer klien (shared). Koneksi juga melibatkan software sistem operasi dan aplikasinya, yang bekerja sebagai penghubung antara pengguna (operator) dan perangkat tersebut.
  • Sistem fisik jaringan (Ethernet Controller, Access Point, Hub-Switch, Router) - Merupakan tipe peralatan tambahan pada jaringan fisik yang membantu dalam pengoperasian server, seperti ethernet controller/card module (untuk koneksi LAN), Access Point (untuk koneksi wireless), Hub-Switch (untuk koneksi antara server dan klien), Router (untuk menajemen koneksi antara server dan internet) serta modem (untuk mengkoneksikan server dan internet).
Faktor pendukukung sebuah server
  • Suplai tenaga listrik (Power Supply, UPS, Stabilizer) - Merupakan peralatan yang berhubungan dengan pasokan daya. Daya adalah faktor yang sangat krusial pada server, sehingga perlu perhatian tersendiri. Pada chassis server, biasanya sudah tersedia device yang disebut sebagai power supply, dimana fungsinya adalah untuk mengkonversi daya listrik dari luar agar bisa digunakan pada platform server. Selain itu ada juga perangkat eksternal pendukung seperti UPS (Uninterruptable Power Supply) yang berfungsi menyimpan pasokan listrik agar ketika terjadi pemadaman server dapat tetap hidup dalam jangkau waktu tertentu. Direkomendasikan juga agar pada sistem server ditambahkan sebuah perangkat stabilizer untuk menjaga tegangan listrik tetap normal dan memperpanjang umur peralatan didalam server.
Sebuah unit Stabilizer dan Unniteruptable Power Supply (UPS)
  • Eksternal Storage (Removable disk, NDAS) - Merupakan perangkat tambahan untuk menyimpan berbagai data atau backup data. Sebetulnya data bisa saja tetap disimpan pada perangkat HDD server, tapi itu akan membuat ruang HDD akan “penuh sesak” dengan data berbagai sumber. Sebaiknya kita memilah-milah data tertentu berdasarkan kepentingannya : selain untuk menjaga agar kapasitas HDD internal tetap cukup, juga waktu akses tidak menjadi lambat akibat banyaknya data yang tidak ter-orgainisir. Selain itu juga diperlukan suatu mekanisme agar data-data didalam server juga di-duplikasi pada perangkat eksternal, untuk berjaga-jaga apabila server mengalami masalah yang serius kita tetap memiliki duplikasi data-nya. Untuk melakukan itu semua, kita memerlukan perangkat tambahan seperti eksternal storage yang berupa removable disk dan NetDisk (Network Direct Attached Storage).
  • Security (Firewall, Anti Virus) - Merupakan fungsi “penjaga” agar data-data dan informasi didalam server tidak diakses, disalah-gunakan atau dirusak oleh orang luar. Untuk itu diperlukan fitur security yang handal, seperti Firewall berbasis Hardware dan Software. Firewall berfungsi sebagai “penahan” agar kegiatan negatif diatas dapat dicegah sebelum terjadi masalah. Selain itu juga diperlukan sebuah software Anti-Virus yang handal untuk mencegah berbagai virus menyerang server.
  • Software (Operating System, Aplikasi & Driver) - Software ibarat “nyawa” dari sebuah server, yang memungkinkan server tersebut berfungsi sebagai mana mestinya. Hal terpenting pertama dari server adalah Operating System yang digunakan, misalnya : Linux, UNIX dan lain sebagainya. Setelah itu dibutuhkan berbagai aplikasi pendukung, seperti Database, Internet Connection Sharing, Anti Virus, Office, Remote Server dan lain-lain. Dan terakhir adalah Driver, yaitu aplikasi penghubung berbagai perangkat didalam server dengan sistem operasi agar perangkat tersebut dapat dikenali dan bekerja sebagaimana mestinya.

Siapakah vendor-vendor didunia yang membuat Server ?

Kita dapat membagi 3 segmen vendor pembuat Server, yaitu :

  • Pembuat Server lengkap yang memiliki merek produk, contohnya : IBM, HP, Dell, Sun, Rainer, Extron dan TrendMicro. Pembuat server ini juga dibagi menjadi dua berdasarkan cakupan wilayah penjualannya, yaitu bersifat internasional dan lokal. Umumnya, yang bersifat lokal juga diproduksi oleh perusahan lokal, seperti Rainer dan Extron. Dibuku ini penulis menggunakan server Rainer sebagai sumber penulisan.
  • Pembuat periferal, komponen, modul dan platform Server, seperti Intel, AMD, IBM & Sun. Vendor ini terfokus membuat berbagai macam perangkat sebuah sistem server, seperti Processor, Motherboard, Chipset/Controller, Add-in Card, dan sebagainya yang digunakan oleh vendror diatas.
  • Pembuat Software & pendukung eksternal lainnya. Vendor ini membuat berbagai perangkat eksternal dan software yang tidak termasuk dalam sistem internal server, seperti Monitor, Keyboard/Mouse, Casing dan Software/Aplikasi khusus Server.

Pada buku ini penulis menggunakan server merek Rainer, yaitu Server berbasis Xeon, Itanium dan NAS (Network Attached Storage) yang akan diterangkat lebih detail pada bab yang terpisah,

Beberapa kesalahan pemahaman terhadap server

  • PC dijadikan server ! - Karena faktor ketidak-tahuan atau untuk menekan harga, kadangkala user menggunakan PC Desktop yang “dipaksa” menjadi server. Padahal hal ini sangat tidak dianjurkan, karena terdapat karakteristik yang sangat berbeda diantara keduanya (lihat tabel diatas). PC Desktop tidak dirancang untuk bekerja secara full 24-jam x 7 hari tanpa henti, karena akan menyebabkan resiko kerusakan device atau periferal didalamnya. Selain itu PC Desktop juga tidak memiliki performa yang cukup untuk menangani atau merespons klien dalam jumlah banyak seperti server yang “benar”.

Tabel Device PC Desktop yang berpotensi mengalami “trouble” ketika dijadikan sebuah server.

Processor Panas berlebih dan terjadi "bottle-neck" pengolahan data
RAM "Bottle-neck" data jumlah besar pada RAM
Hard Disk Panas berlebih, kapasitas kurang, komponen mekanis akan aus dan rusak
VGA Tidak ekonomis karena server hanya membutuhkan memori grafis yang rendah
Add-in Card Membutuhkan LAN Card tambahan
Power Supply Kekurangan pasokan daya atau instabilitas daya akan menyebabkan error


  • Server itu mahal ! - Banyak yang mengira bahwa harga atau ongkos sebuah server mahal. Memang jika dibandingan dengan harga PC Desktop rata-rata, harga server relatif lebih mahal. Tapi saat ini perbedaan harganya sudah tidak begitu signifikan. Sebuah PC Desktop dengan spesifikasi baru saat ini berkisar 4 – 5 juta rupiah, sedangkan Server kelas standar berharga sekitar 5 – 6 juta saja (data per-September 2007). Bahkan saat ini kita sudah dapat membeli perangkat server yang bisa dirakit sendiri, yang akan membuat unit tersebut lebih murah serta memudahkan kita dalam memahami sistemnya.
  • Susah di-upgrade ! - Umumnya server memang di jual secara utuh (built-up) dan langsung pakai. Tapi dengan bermunculannya berbagai merek server lokal (seperti merek Rainer) maka sebetulnya upgrade bukan suatu yang mustahil. Bahkan sebaliknya, upgrade device server sangat gampang dilakukan. Dibawah merupakan tabel yang merepresentasikan berbagai faktor upgrade :

Tabel Berbagai faktor upgrade pada server

Model Upgrade Device Deskripsi Uprade
Penambahan Item Processor Single ke Dual Processor
Dual ke Multi Processor
RAM Single Channel ke Dual Channel
Dual ke Quad Channel
Kapasitas bertambah besar
Hard Disk Satu ke banyak HDD
Kapasitas bertambah besar
Performa bertambah besar (RAID Mode)
Penggantian item Processor Ke tipe spek Processor lebih tinggi
(Clock Speed, Core, L2 Cache & FSB)
RAM Ke tipe spek RAM lebih tinggi
(Kapasitas, FSB/PC)
Hard Disk Ke tipe spek Hard Disk lebih tinggi
(Kapasitas, Transfer Rate, RPM)


Tabel Poin-poin upgrade device server


Komponen Elemen Upgrade Detail Upgrade
Processor Tipe Socket LGA775, LGA771 atau PGA-604 pin
Jumlah Socket Single, Dual atau Multi Processor
Kode Produksi Processor Batch Code pada box-packaging)
Arsitektur (Bit) 32-bit atau 64-bit
Dukungan jumlah Core 2, 4 atau 8 Core
Micro-Architecture NetBurst atau Core
Front Side Bus 533, 667, 800 atau 1.066 MHz
Clock Speed maksimal 1.60 GHz sampai 3 GHz
RAM Tipe Slot (interface) DDR atau DDR2
Jumlah Pin 200 atau 240-pin
Fitur Khusus (ECC, dst) ECC, ECC Registered atau FBDIMM
Front Side Bus PC3200, PC4200, PC5300 atau PC6400
Jumlah Channel Single, Dual atau Quad Channel
Kapasitas

} Mulai dari 512MB ke 192GB

Hard Disk Tipe Konektor (interface) ATA, SATA, SCSI atau SAS
Kapasitas maksimal Mulai dari 80GB ke 1TB per-HDD
Konfigurasi RAID 0, 1, 5, 10 atau 50
Jumlah Slot-Bay Mulai dari 2 sampai 8 unit
  • Perawatannya susah ! - Server memang memerlukan perawatan berkala agar berfungsi dengan baik dalam jangka waktu lama. Tapi jika mengikuti tahapan & prosedur yang benar maka membuatnya lebih sederhana. Ada dua macam perawatan pada server, yaitu secara fisik dan secara software. Yang sedikit menyulitkan pada saat melakukan perawatan adalah : server tidak diperbolehkan untuk dimatikan (switch-off) dalam waktu lama karena menyangkut fitur availibility seperti yang diterangkan diatas. Mematikan fungsi server berarti menghentikan seluruh aktivitas klien yang terkoneksi. Tapi pada dasarnya server dapat dimatikan pada periode tertentu dalam waktu terbatas, misalnya selama satu jam setiap 6 bulan sekali.

Saat ini sebagian besar server berteknologi Intel tidak memerlukan perawatan yang intensif dan terus-menerus. Semua platform Intel telah menyediakan sistem manajamen berbasis software yang memudahkan perawatannya.

Perawatan berkala yang diperlukan :

  • Melakukan check-up sistem kabel dan peralatan pendukung. Telusuri dan rapikan sistem kabel LAN yang saling-silang, dan mengikatnya dalam satu bagian menggunakan cable ties. Disarankan agar setiap server memiliki bagan infratsruktur jaringan dan spesifikasi yang ditempel dibagian chassis-nya. Kabel-kabel tersebut juga harus dilindungi dengan pipa kabel (seperti paralon) agar tidak digigit oleh tikus, terkena cairan atau mengenai benda tajam. Pengecekan kabel juga dapat dilakukan dengan peralatan cable tester untuk melihat apakah kabel masih feasibel untuk digunakan. Lakukan pengecekan ini kira-kira satu bulan sekali.
  • Perlu juga dilakukan cek terhadap peralatan pendukung, seperti UPS, Stabilizer, Switch, Router dan sebagainya. Sebetulnya berbagai peralatan ini jarang mengalami kerusakan, tapi tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan secara berkala.
Keruwetan sistem kabel didalam server yang harus dirapihkan
  • Membersihkan bagian dalam chassis, terutama debu-debu yang menempel di cooling fan processor dan chassis. Jika debu terlalu tebal akan menghambat aliran suhu keluar (airflow) yang beresiko membuat server panas. Apabila dimungkinkan, kita dapat mematikan (shut-down) server secara berkala 6 bulan sekali selama beberapa menit. Tujuannya agar kita bisa membersihkan bagian dalam server yang hanya bisa dilakukan apabila kita mematikan atau men-swicth fungsinya pada server cadangan.
  • Menjauhkan server dari resiko terkena air, termasuk banjir. Sebaiknya letakkan server pada ruangan diatas lantai 2 dan usahakan ditaruh diatas rak atau meja tertentu. Ini untuk menjaga terhadap genangan air yang mungkin saja membasahi lantai, lalu merusakkan semua sistem kelistrikan yang ada. Ini akan beresiko terhadap perangkat server secara keseluruhan.
  • Melakukan upgrade software versi terbaru, termasuk patch OS, antivirus, driver dan lain-lain. Perlu di-ingat bahwa software yang ada memerlukan pembaharuan agar fungsinya semakin optimal. Contohnya, Microsoft selalu mengupdate patch untuk Windows Server secara berkala, terutama dari sisi security dan system availibility, seperti driver perangkat baru. Bila kita jua menginstalasi software Anti-Virus (seperti Symantec Norton), maka perlu jua di-update secara berkala terutama list virus terbaru yang bisa ditangkal. Jadi semakin baru versi software yang kita update, maka semakin optimal pula fungsinya didalam sistem.
Sistem kabel pada rak networking
  • Backup Data secara berkala. Lakukan backup data terpusat pada server, agar jika terjadi masalah (seperti serangan virus, hacking, masalah kompabilitas hardware, crash program, dan lain-lain) maka data tetap memiliki duplikasi. Untuk server yang mengalami update data setiap waktu (seperti server perbankan), maka sebaiknya proses backup dilakukan beberapa kali sehari (secara otomatis maupun manual). Untuk server gateway internet, backup data bisa dilakukan minimal 2 minggu sekali.

Tabel Tata-cara Backup dan pendukungnya

Jenis Backup Apa yang di-backup Tempat penyimpanan (storage)
Overall Recovery Meliputi semua sistem software yang ada, termasuk OS, aplikasi, driver dan lain-lain Removable Disk
CD, DVD
Data Backup Meliputi semua data penting, dokumen, file pendukung, dan lain-lain Removable Disk
Hard Disk partisi (misal drive F:/)
Applications Backup Meliputi semua aplikasi penting, seperti ERP, Office, Internet Apps, Management Software, dsb. CD, DVD
Setting Backup Meliputi semua setting internal server, seperti no IP, DNS, Gateway, data telepon, Software ID, dsb. Removable Disk
Hard Disk partisi (misal drive F:/)
Driver Backup Meliputi semua driver device dan periferal yang ada, seperti Motherboard, CD ROM, Access Point, Ethernet, dsb. CD, DVD
Client Data Backup Meliputi data-data penting komputerklien seperti diatas : overall, data, applications, setting dan driver. Removable Disk
CD, DVD


  • Teknologi terlalu rumit dan kompleks ! - Harus diakui bahwa platform server sedikit lebih kompleks dibanding PC Desktop biasa. Paling tidak ada beberapa perangkat yang berbeda teknologi dan interface (antar-muka), contohnya tipe Processor seperti yang diterangkan diatas. Tapi saat ini, sistem Hardware sudah mudah dipahami karena pada dasarnya infrastrukturnya mirip dengan PC Desktop.
  • Kompatibilitas hardware ! - Kompatibilitas hardware artinya kesesuaian device/periferal didalam server, seperti Hard Disk, RAM, Processor maupun Add-in Modul Card (RAID, SAS, SCSI) dan sebagainya. Karena sistem Server memang sedikit lebih kompleks daripada PC, maka kekuatiran muncul pada saat akan mengganti (upgrade) device. Apakah Hard Disk] yang saya beli bakal sesuai dengan sistem di server tersebut ? Sebetulnya saat ini sudah banyak sekali toko komputer yang menjual berbagai perangkat Hardware server secara retail. Artinya kita dapat membelinya secara terpisah, sehingga jauh lebih murah. Contohnya, server Rainer yang dipakai penulis pada buku ini memiliki kemampuan diupgrade (upgradable) yang sangat baik. Beberapa device yang perlu di-upgrade antara lain : Processor, RAM dan Hard Disk.
  • Kompatibilitas software - Kompatibilitas software adalah kesesuaian Operating System, aplikasi dan driver aplikasi yang di-instalasi pada sistem server. Kompatibilitas software merupakan hal yang jamak terjadi, seperti ketidak-sesuaian Operating System Linux tipe X pada server tipe C. Atau bisa juga sebuah platform server berbasis processor Intel Itanium 2 tidak dapat mengenali aplikasi berbasis 32-bit. Saat ini dengan perkembangan teknologi programming berbasis software, angka kompatibilitas software ini bisa ditekan seminimal mungkin.
  • Manajemen sulit - Manajemen server merupakan salah satu faktor penting ketika mengimplementasikan server. Fungsi ini diperlukan untuk menyederhanakan penggunaan & pengawasan server, misalnya untuk aktivitas PC klien satu-per-satu. Tapi kadang Administrator merasakan kesulitan dalam melakukan hal tersebut karena minimnya software yang diberikan vendor, atau ketidak-lengkapan fitur yang terdapat dalam software tersebut. Selain itu platform server menggunakan berbagai perangkat yang berbeda merek, sehingga terdapat berbagai software terpisah yang makin menyulitkan untuk pengintegrasiannya.

Tapi saat ini Intel telah menyederhakan proses ini dengan menyediakan software manajemen terintegrasi yang bisa didapatkan pada paket pembelian Motherboard-nya. Software ini dinamakan Intel System Management Software, yang saat ini telah mencapai version 2.0. Selain itu juga tersedia fitur Intel Active Management Technology berbasis software yang dapat mengontrol PC klien dengan lebih baik.

Pranala Menarik