Difference between revisions of "Sejarah Internet Indonesia:analisa strategi IT Indonesia"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(31 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
 +
Tulisan ini sebetulnya dibuat untuk acara APRICOT 2007 (2/21/2007 s/d 3/2/2007) di Bali. [[Onno W. Purbo]] diminta oleh MENKOMINFO & POSTEL untuk menuliskan ide utk strategi IT Indonesia ... ya ini dibuatkan + di presentasikan, hanya saja gitu deh di cuekin ... ya daripada tidak balik modal, diposting lah di Wiki :)))
 +
 +
 +
 +
 
=Analisis Strategi ICT Indonesia=
 
=Analisis Strategi ICT Indonesia=
  
 
==Acuan Kerangka Berfikir==
 
==Acuan Kerangka Berfikir==
* [[Cuplikan Kerangka Konseptual Nusantara 21]] Catatan [[Onno W. Purbo]]
+
* [[Sejarah Internet Indonesia]]
 
* [[Kerangka Kementerian Informasi]] Catatan [[Onno W. Purbo]] Maret 2000
 
* [[Kerangka Kementerian Informasi]] Catatan [[Onno W. Purbo]] Maret 2000
 
* [[Alternatif Strategi Industri IT Indonesia]] Catatan [[Onno W. Purbo]] Maret 2004
 
* [[Alternatif Strategi Industri IT Indonesia]] Catatan [[Onno W. Purbo]] Maret 2004
 
  
 
==Gambaran Umum==
 
==Gambaran Umum==
 
Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu:
 
Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu:
 +
  
 
* Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO.
 
* Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO.
 
* Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar.
 
* Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar.
 +
  
 
Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah.
 
Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah.
  
 
Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa:
 
Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa:
 +
 
* Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor.
 
* Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor.
 
* Pemerintah dapat memegang janji & omongannya.
 
* Pemerintah dapat memegang janji & omongannya.
  
Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh sampai tahun 2009 adalah
+
Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh adalah
 
 
Pengguna Internet Baru / Tahun        2.6 juta / tahun
 
Jumlah Sekolah Tersambung              46.000 sekolah
 
Siswa Melek Internet                  17.5 juta siswa
 
Guru Melek IT / Internet              2.6 juta
 
Massa Internet Indonesia              15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
 
Belanja Bandwidth                      Rp. 500 Milyard / bulan
 
Belanja Bandwidth                      ~22Gbps
 
Output Manufacturing Local            ~ Rp. 6 Milyard / bulan
 
  
Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”.
+
Pengguna Internet Baru / Tahun  2.6 juta / tahun
 +
Jumlah Sekolah Tersambung      46.000 sekolah
 +
Siswa Melek Internet            17.5 juta siswa
 +
Guru Melek IT / Internet        2.6 juta
 +
Massa Internet Indonesia       15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
 +
Belanja Bandwidth              Rp. 500 Milyard / bulan
 +
Belanja Bandwidth              ~22Gbps
 +
Output Manufacturing Local      ~ Rp. 6 Milyard / bulan
  
 +
Bedakah Indonesia dengan Dunia? '''Tidak!''' Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, [[RT/RW-net]], [[VoIP Rakyat]], telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”.
  
 
==Kata-Kata Bijak==
 
==Kata-Kata Bijak==
Line 37: Line 43:
 
''“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.”''
 
''“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.”''
 
Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11
 
Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11
 +
  
  
 
==Referensi Cara Melakukan Manouver di Lapangan==
 
==Referensi Cara Melakukan Manouver di Lapangan==
  
Situs [[Sejarah Internet Indonesia]] – banyak mendokumentasikan lessons learned perjuangan bangsa Indonesia selama 15+ tahun dalam mengatasi kesenjangan digital. Strategi pemberdayaan masyarakat, swadaya masyarakat & menggunakan bnyak teknologi tepat guna menjadi contoh banyak negara dunia, seperti, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Timor Leste, banyak negara Afrika, Brazil dll.  
+
Situs [[Sejarah Internet Indonesia]] – banyak mendokumentasikan lessons learned perjuangan bangsa Indonesia selama 15+ tahun dalam mengatasi kesenjangan digital. Strategi pemberdayaan masyarakat, swadaya masyarakat & menggunakan bnyak teknologi tepat guna menjadi contoh banyak negara dunia, seperti, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Timor Leste, Afrika, Brazil dll.  
  
  
Line 49: Line 56:
 
==Logika Berfikir==
 
==Logika Berfikir==
 
[[Image:Logika-berfikir-ict-strategi.jpg|center|200px|thumb]]
 
[[Image:Logika-berfikir-ict-strategi.jpg|center|200px|thumb]]
 +
  
 
==Visi & Strategi Secara Umum==
 
==Visi & Strategi Secara Umum==
Line 57: Line 65:
  
 
[[Image:Visi-nusantara-21.jpg|center|400px|thumb]]
 
[[Image:Visi-nusantara-21.jpg|center|400px|thumb]]
 
 
 
  
 
===Visi versi Rakyat Indonesia Biasa===
 
===Visi versi Rakyat Indonesia Biasa===
Line 109: Line 114:
 
Konsekuensi tak terduga - Menjadi contoh bagi banyak negara berkembang di DUNIA. Beberapa aktifis komunitas, seperti, [[Michael Sunggiardi]], [[Onno W. Purbo]], [[Basuki Suhardiman]], [[Donny BU]], dll. sering di undang ke luar negeri untuk memberikan workshop & pencerahan bagi negara-negara lain.
 
Konsekuensi tak terduga - Menjadi contoh bagi banyak negara berkembang di DUNIA. Beberapa aktifis komunitas, seperti, [[Michael Sunggiardi]], [[Onno W. Purbo]], [[Basuki Suhardiman]], [[Donny BU]], dll. sering di undang ke luar negeri untuk memberikan workshop & pencerahan bagi negara-negara lain.
  
==Statistik Potensi Kekuatan Indonesia di atas Kertas==
+
==Statistik Kekuatan ICT Indonesia==
===Dunia Pendidikan===
+
[[Statistik Kekuatan ICT Indonesia]] di bidang pendidikan, [[UKM]], [[WARNET]], [[RT/RW-net]] dll sangat besar bahkan sangat mungkin mengalahkan Singapore, Malaysia, Thailand.
{| align="center" border="1"
 
|Sekolah
 
|Jumlah Sekolah
 
|Murid
 
|Rp (Milyard)/bulan
 
|Rp/Siswa/bulan
 
|-
 
|SD
 
|145867
 
|5976285
 
|26.0
 
|1000
 
|-
 
|MI
 
|23477
 
|3152665
 
|3.2
 
|1000
 
|-
 
|SMP
 
|13353
 
|5399547
 
|10.8
 
|2000
 
|-
 
|MT
 
|12054
 
|2120564
 
|2.1
 
|1000
 
|-
 
|SMA
 
|8238
 
|3257973
 
|9.8
 
|3000
 
|-
 
|SMK
 
|5115
 
|2141547
 
|6.4
 
|3000
 
|-
 
|MA
 
|4687
 
|744736
 
|1.5
 
|2000
 
|-
 
|PT
 
|2428
 
|3796717
 
|19.0
 
|5000
 
|-
 
|-
 
|Total
 
|215219
 
|46590034
 
|78.7
 
|-
 
|Non-SD/MI
 
|45875
 
|17461084
 
|49.6
 
|}
 
  
  
  
{| align="center" border="1"
+
==Strategi Realistis IP Based Infrastruktur Indonesia==
|Kemampuan konsumsi bandwidth / sekolah
 
|Total
 
|non-SD/MI
 
|-
 
|Mbps
 
|1913
 
|1205
 
|-
 
|/sekolah
 
|8.9 kbps
 
|26.3 kbps
 
|}
 
  
 +
Tidak akan membahas secara detail seluruh strategi, hanya beberapa kunci yang paling strategis yang akan di bahas. Beberapa kunci strategi tersebut adalah
  
Komentar Untuk Target Realistis
+
* Pembentukan Demand – pada dasarnya strategi membuat bangsa Indonesia melek IT.
* Kita dapat menyambungkan 17.5 juta siswa & mahasiswa ([[SMP]] ke atas).
+
* Jaringan Lokal Berbasis Komunitas – pada dasarnya memberdayakan infrastruktur RakyatNet, baik itu, [[WARNET]], [[RT/RW-net]], backbone 5.8GHZ, VSAT DVB.
* Kita hanya perlu memberdayakan 45.800 sekolah & perguruan tinggi.
+
* Penyelenggaraan Infrastruktur mempertanyakan ijin [[ISP]], [[VoIP]], Alokasi Nomor Telepon.
* Swadaya Siswa Rp. 1000 5000 / bulan / siswa dan dapat di kompensasi [[USO]].
+
* Industri Manufacturing Indonesia – mempertanyakan [[hak cipta]], [[Standard Nasional Indonesia]], Type Approval.
* Dana Swadaya masyarakat / Kemampuan Daya beli Rp. 49.6 Milyard / Bulan.
 
* Total belanja Bandwidth 1.2 Gbps (26.3Kbps 1:1 per sekolah).
 
  
  
{| align="center" border="1"
+
[[Image:Strategi-ip-infrastructure.jpg|center|400px|thumb]]
|Guru Sekolah 2004/2005
 
|Negeri
 
|Swasta
 
|Total
 
|-
 
|TK
 
|2,332
 
|176,395
 
|178,727
 
|-
 
|SLB
 
|4,229
 
|8,985
 
|13,214
 
|-
 
|SD
 
|1,230,823
 
|104,263
 
|1,335,086
 
|-
 
|SMP
 
|365,630
 
|176,961
 
|542,591
 
|-
 
|SMA
 
|136,370
 
|117,204
 
|253,574
 
|-
 
|SMK
 
|56,154
 
|125,738
 
|181,892
 
|-
 
|PT
 
|56,176
 
|112,060
 
|168,236
 
|-
 
|Total
 
|
 
|
 
|2,673,320
 
|}
 
  
 +
Tahapan Sederhana Strategi adalah sebagai berikut:
 +
* Rakyat Indonesia di buka wawasan / edukasi oleh Jurnalis, Penulis, [[Blogger]].
 +
* Rakyat Indonesia tertarik & menjadi demand bagi IP based Infrastruktur.
 +
* Demand di tanggapi oleh Supply dari Infrastruktur Formal ([[ISP]], [[NAP]]) maupun Infrastruktur Komunitas ([[WARNET]], [[RT/RW-net]]).
 +
* Peralatan di supply oleh Industri manufaktur baik Internasional maupun manufaktur lokal yang kemungkinan kebanyakan mensupply ke Industri Komunitas.
  
 +
Fungsi Pemerintah adalah menjamin agar:
 +
* Proses transaksi menjadi lancar.
 +
* Pembangunan menjadi lebih mudah.
 +
* Semua orang dapat melakukan apa yang di inginkan dengan mudah.
  
 +
==STRATEGI: Pembentukan Demand==
  
 +
'''Masalah:'''
 +
* [[Internet]] & [[IT]] hanya akan maksimal berguna bagi mereka yang berpengetahuan & bekerja menggunakan kemampuan pengetahuannya.
  
===Pekerja===
+
'''Solusi:'''
 +
* [[USO]] – beri kompensasi, tidak digratiskan, penyambungan sekolah-sekolah ke Internet.
 +
* [[USO]] / kompensassi – segala bentuk usaha pembentukan local content, mirroring, [[datacenter]], [[Internet Exhange]].
 +
* Membantu DIKNAS dalam pembuatan kurikulum tingkat [[SMP]], [[SMU]], [[SMK]] untuk Internet masuk sekolah.
 +
* Membantu DIKNAS dalam pemberdayaan guru-guru untuk melek [[IT]].
 +
* Bersama penerbit (Elex, Andi, InfoKomputer) mensosialisasikan teknik menulis buku [[IT]].
  
 +
'''Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):'''
 +
dikmenjur@yahoogroups.com      4729 pelanggan
 +
penulis-ti@yahoogroups.com      882 pelanggan
  
{| align="center" border="1"
+
'''Expected Impact:'''
|
+
Jumlah Pengguna Baru        2.6 juta / bulan (intake SMP)
|
+
Jumlah Siswa Melek Internet  17.5 juta siswa
|Rp (Milyard)/bulan
+
Jumlah buku IT / bulan       ~30 judul
|Mbps
+
Pengakitan ke Internet      46.000 sekolah
|-
+
Guru melek IT / Internet     2.6 juta
|Monthly Spending For Internet
 
|
 
|
 
|25000
 
|-
 
|Work Force
 
|105802372
 
|2645
 
|64278
 
|-
 
|Employee
 
|25741089
 
|644
 
|15638
 
|-
 
|Casual not Agriculture
 
|4090075
 
|102
 
|2485
 
|}
 
  
Komentar Untuk Target Realistis:
+
==STRATEGI: Pembentukan Knowledge Producer==
* Pekerja Yang Mungkin Berminat Internet hanya 4 juta orang.
 
* Kemampuan Belanja Bandwidth Rp. 102 Milyard / Bulan
 
  
 +
[[Image:Knowledge-producer.jpg|right|200px|thumb]]
 +
* Pertukaran tacit knowledge melalui mailing list.
 +
* Analysis & Sintesis menghasilkan artikel, buku, CD dll. Oleh segelintir Author yang ada di komunitas.
 +
* Banyak orang memerlukan kontak fisik dapat dilayani melalui kegiatan roadshow, workshop, demo, seminar.
 +
* Terbentuk Demand – menguntungkan industri & manufacturing.
 +
* Spin-off banyak industri lokal untuk pemenuhan demand.
 +
* Sponsorship dari manufacturing / vendor untuk pembentukan demand & R&D penulisan.
  
===Kekuatan UKM===
+
Akan lebih baik jika ada USO yang dialokasikan untuk mempercepat proses edukasi masyarakat terutama yang berada di pedesaan & daerah tertinggal / terpencil.
{| align="center" border="1"
 
|SME
 
|Rp (Milyard)
 
|% utk IT
 
|Rp (M) utk IT
 
|Mbps
 
|-
 
|Output
 
|250089
 
|0.1
 
|250
 
|506
 
|}
 
  
Komentar Untuk Target Realistis:
+
[[Image:Massa-siswa.jpg|center|400px|thumb]]
* Belanja Bandwidth Rp. 250 Milyard / bulan
 
* Belanja bandwidth 506Mbps
 
  
 +
Beberapa komentar:
 +
* Intake SMP 2.6 juta siswa / tahun, menjadi potensi per tahun penambahan user Interent di Indonesia jika kita berhasil mengkaitkan dunia pendidikan sampai dengan tingkat SMP.
 +
* Output Pendidikan Tinggi sangat meresahkan hanya sekitar 680.000 orang / tahun, semoga dapat di poles dengan keterbukaan wawasan IT-nya.
  
===Industri===
 
{| align="center" border="1"
 
|Industri
 
|Sedang
 
|Besar
 
|
 
|-
 
|Jumlah
 
|113253
 
|36012
 
|
 
|-
 
|Per Bulan ke Internet
 
|200000
 
|2000000
 
|
 
|-
 
|Total Rp (M) / Bulan
 
|23
 
|72
 
|Rp (M)/bulan
 
|-
 
|Bandwidth
 
|550
 
|1750
 
|Mbps
 
|}
 
  
  
{| align="center" border="1"
+
==STRATEGI: Jaringan Lokal==
|Bandwidth Industri
+
'''Masalah:'''
|2807 Mbps
+
* Teknologi sudah semakin murah, userfriendly.
|-
+
* Tidak sukar untuk men-deploy infrastruktur IT & Telekomunikasi.
|Bandwidth Perorangan
+
* Jaringan Lokal tingkat RT/RW, kota dapat di bangun sendiri.
|18123 Mbps
+
* Backbone tingkat kota & antar kota (~s/d 20-30km) dapat di bangun sendiri.
|}
+
* Tambahan bandwidth Internasional sangat murah melalui Satelit.
 +
* Regulasi tidak mengijinkan manusia Indonesia untuk mendeploy Infrastruktur sendiri.
  
 +
'''Solusi:'''
 +
* WARNET – legalkan di tingkat KEPMEN / PP, tanpa ijin,  cukup perjanjian dengan Upstream Provider.
 +
* RT/RW-net – legalkan di tingkat KEPMEN/PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider & Komunitas pengguna.
 +
* Bebaskan 5.8GHz.
 +
* Ijinkan 3.5GHz untuk terrestrial Wireless.
 +
* Bebaskan Lisensi / Landing Right VSAT DVB, received Only.
 +
* ORARI sebagai salah satu tulang pungggung pembelajaran teknologi 2.3GHz, 2.4GHz, 3.3-3.5GHz, 5.8GHz, 10GHz, 24GHz berdasarkan KEPMEN 49/2002.
 +
'''
 +
Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):'''
 +
asosiasi-warnet@yahoogroups.com  7624 pelanggan
 +
indowli@yahoogroups.com          6607 pelanggan
 +
orari-news@yahoogroups.com        1567 pelanggan
 +
dikmenjur@yahoogroups.com        4729 pelanggan
  
 +
'''Expected Impact:'''
 +
Pengguna Internet Indonesia      15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
 +
Belanja Bandwidth                Rp. 500 Milyard / bulan
 +
Belanja Bandwidth                ~22Gbps
  
===Perkiraan Kebutuhan Bandwidth===
 
  
{| align="center" border="1"
 
|
 
|%
 
|-
 
|Locallink
 
|29.5
 
|-
 
|Within jawa
 
|36.0
 
|-
 
|Within Sumatra
 
|12.0
 
|-
 
|Within kalimantan
 
|3.0
 
|-
 
|Within sulawesi
 
|3.0
 
|-
 
|Jawa – Bali-NTB
 
|5.0
 
|-
 
|Jawa – Sumatra
 
|6.5
 
|-
 
|Jawa – Kalimantan
 
|2.5
 
|-
 
|Jawa – Sulawesi
 
|2.5
 
|-
 
|TOTAL
 
|100.0
 
|}
 
  
===Perkiraan Kondisi Infrastruktur Kabupaten Kecamatan Indonesia===
+
==STRATEGI: Penyelenggara Infrastruktur==
Di kutip dari pendapat & data yang ada pada Basuki Suhardiman, ITB, 14 February 2007.
+
'''Masalah:'''
 +
* Pengurusan ijin harus di Jakarta.
 +
* Telepon / komunikasi suara masih penting bagi rakyat Indonesia. VoIP telah terbukti memberikan solusi bagi banyak corporate / perusahaan di Indonesia.
 +
* Rakyat tidak memikiki alokasi nomor telepon sendiri.
  
{| align="center" border="1"
+
'''Solusi:'''
|2006 - Kabupaten Kota
+
* Bebaskan Ijin ISP, legalkan di tingkat KEPMEN / PP.
|467
+
* KEPMEN - Bebaskan VoIP On-Net Call.
|Kabupaten Kota
+
* Alokasi blok Nomor E.164 untuk ENUM Rakyat Indonesia. Tidak perlu ada keharusan interkoneksi ke penyelenggara jaringan, jika regulator masih takut dengan penyelenggara. Contoh implementasi http://www.enum.voiprakyat.or.id
|-
+
* Mensosialisasikan teknologi SIP, seperti VoIP Rakyat http://www.voiprakyat.or.id, kepada masyarakat Indonesia.
|2006 - Kecamatan
 
|~5200
 
|Kecamatan
 
|-
 
|2004 – ada Telkom untuk data
 
|~2489
 
|Kecamatan
 
|-
 
|2004 – menggunakan PSN
 
|~1853
 
|Kecamatan
 
|}
 
  
Beberapa catatan kecil
+
'''Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):'''
* Banyak yang belum memiliki listrik, di jawa saja cukup parah terutama di Banten dan Jawa Barat khususnya Cianjur / Sukabumi Selatan.
+
asosiasi-warnet@yahoogroups.com      7624 pelanggan
* Konsekuensi-nya backbone akan sangat tergantung pada Wireless Terrestrial & VSAT Network untuk deployment cepat s/d tahun 2009.
+
voipmerdeka@yahoogroups.com          1413 pelanggan
 +
http://www.voiprakyat.or.id        18.283 accounts
 +
http://www.enum.voiprakyat.or.id      276 nomor
  
 +
'''Expected Impact:'''
 +
* On-Net call semua pengguna Internet menjadi berpotensi menggunakan Internet Telepon. Artinya, 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun.
 +
* Pengguna Internet Telepon yang serius akan membutuhkan nomor E.164 /ENUM, misalnya, 10-20% dari pengguna Internet Indonesia. Artinya, 10% x 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun – atau 3.2 juta + 260.000 / tahun.
  
===Perkiraan Kekuatan WARNET Indonesia===
 
Di kutip dari pendapat & data [[Irwin Day]], tanggal 12 Februari 2007 di mailing list AWARI
 
  
Anggota mailing list AWARI            7.602 orang
 
  
Asumsi Rata-Rata Kondisi WARNET Indonesia
+
==STRATEGI: Pengembangan Industri Manufacturing Lokal==
 +
'''Masalah:'''
 +
* Mempertanyakan Type Approval – masih perlukah? Jika peralatan menggunakan chipset yang memenuhi standard RFC / IEEE? Bagaimana dengan homebrew Antenna?
 +
* Banyak standard dunia IT & Telekomunikasi yang belum masuk ke Standard Nasional Indonesia (SNI).
  
Jumlah WARNET                        ~5000 WARNET
+
'''Solusi:'''
Jumlah Layar / WARNET                ~20 layar
+
* KEPMEN / PP – explisit keberpihakan pada Open Standard, Open Source & Open Hardware.
Rata-rata pemakaian bandwidth        ~128Kbps / WARNET
+
* Adopsi standard Internasional seperti, RFC, IEEE tidak perlu mengacu pada SNI jika belum ada.
Pekerja WARNET                        ~4 orang / WARNET
+
* Berkoordinasi dengan Departemen Perindustrian masalah SNI & Pemberdayaan Industri Manufakturing Lokal.
Gaji Per Pekerja                      Rp. 550.000,-
+
* SMK sebagai salah satu tulang punggung pembelajaran teknologi Internet & VoIP SIP / 4G.
Harga Bandwidth 128Kbps              Rp. 5.5 juta,-
 
  
Berdasarkan asumsi di atas maka:
+
'''Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):'''
 +
tanya-jawab@linux.or.id                    ? pelanggan.
 +
indowli@yahoogroups.com                  6607 pelanggan
 +
jasakom-perjuangan@yahoogroups.com      15544 pelanggan
 +
newbie_hacker@yahoogroups.com            8741 pelanggan
 +
ilmukomputer-networking@yahoogroups.com  6735 pelanggan
 +
dikmenjur@yahoogroups.com                4729 pelanggan
  
  Jumlah Layar          20 x 5000      100.000 layar
+
'''Expected Impact:'''
  Total Bandwidth  128Kbps x 5000      640.000 Kbps  = 640 Mbps
+
  Industri Manufakturing Peralatan WiFi & WiMAX akan tumbuh.
  Jumlah Pekerja          4 x 5000      20.000 pekerja
+
  Harga Antenna              ~ Rp. 50-100.000 / buah
 +
  Output Manufacturing Local ~ Rp. 6 Milyard / bulan
  
Perputaran uang
 
  
Belanja Bandwidth Seluruh Warnet  5000 x Rp. 5.5 juta  = Rp. 27.5 Milyard / bulan
 
Belajar Bandwidth per Tahun      12 x Rp. 27.5 Milyar  = Rp. 330 Milyard / bulan
 
Gaji Pekerja WARNET              20.000 x Rp. 550.000  = Rp. 11 Milyard / bulan
 
  
 +
==Penutup ==
 +
* Indonesia mungkin miskin. Tapi bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh.
 +
* Massa Indonesia sangat besar, kita dapat menjadi negara terkuat di kawasan Asia Tenggara.
 +
* '''“Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”'''
  
 +
==Referensi Menarik==
  
===Prakiraan Kekuatan RT/RW-net===
+
* [http://ppma.or.id/content/melawan-penjajahan-udara Melawan Penjajahan Udara]
  
Jumlah Instalasi Baru            2000-3000 client / bulan
+
==Pranala Menarik==
Investasi per Client              Rp. 500.0000 s/d 3 juta / client
 
Total Investasi                  Rp. 1+ Milyard s/d 9 Milyard / bulan
 
  
 +
* [[Sejarah Internet Indonesia | Sejarah Perjuangan Internet Indonesia]]
 +
* [[The Foundation of Cultural Change in Indonesia]]
 +
* [[Subtle Strategies in Unleashing Community's Inner Capacity]]
 +
* [[People's Power on The Liberation of 2.4GHz band]]
 +
* [[Applause Yale Untuk Pejuang Frekuensi Indonesia]]
 +
* [[Membalik Aliran Devisa Melalui Open Source]]
 +
* [[Siapa Bilang OpenBTS Ilegal?]]
  
===Mailing List Komunitas Yang Besar===
 
[[Image:Komunitas-member.jpg|center|200px|thumb]]
 
[[Image:Komunitas-traffic.jpg|center|200px|thumb]]
 
  
Komentar Singkat:
+
[[Category: Sejarah]]
* Spike pada IndoWLI terjadi pada saat komunitas di sweeping oleh perintah.
+
[[Category: Onno W. Purbo]]
* Tahun 2006, trafik diskusi IndoWLI menjadi sangat kondusif & sangat positif sebagai efek pembebasan 2.4GHz.
 
* Spike pada Asosiasi WARNET Indonesia terjadi pada saat Komunitas WARNET di sweeping habis-habisan oleh POLISI.
 

Latest revision as of 05:29, 5 June 2016

Tulisan ini sebetulnya dibuat untuk acara APRICOT 2007 (2/21/2007 s/d 3/2/2007) di Bali. Onno W. Purbo diminta oleh MENKOMINFO & POSTEL untuk menuliskan ide utk strategi IT Indonesia ... ya ini dibuatkan + di presentasikan, hanya saja gitu deh di cuekin ... ya daripada tidak balik modal, diposting lah di Wiki :)))



Analisis Strategi ICT Indonesia

Acuan Kerangka Berfikir

Gambaran Umum

Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu:


  • Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO.
  • Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar.


Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah.

Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa:

  • Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor.
  • Pemerintah dapat memegang janji & omongannya.

Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh adalah

Pengguna Internet Baru / Tahun  2.6 juta / tahun
Jumlah Sekolah Tersambung       46.000 sekolah
Siswa Melek Internet            17.5 juta siswa
Guru Melek IT / Internet        2.6 juta
Massa Internet Indonesia        15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
Belanja Bandwidth               Rp. 500 Milyard / bulan
Belanja Bandwidth               ~22Gbps
Output Manufacturing Local      ~ Rp. 6 Milyard / bulan

Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”.

Kata-Kata Bijak

“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.” Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11


Referensi Cara Melakukan Manouver di Lapangan

Situs Sejarah Internet Indonesia – banyak mendokumentasikan lessons learned perjuangan bangsa Indonesia selama 15+ tahun dalam mengatasi kesenjangan digital. Strategi pemberdayaan masyarakat, swadaya masyarakat & menggunakan bnyak teknologi tepat guna menjadi contoh banyak negara dunia, seperti, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Timor Leste, Afrika, Brazil dll.


“Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”


Logika Berfikir

Logika-berfikir-ict-strategi.jpg


Visi & Strategi Secara Umum

Bagian ini di ambil dari naskah Kerangka Konseptual Nusantara 21, Mei 1998, yang sebetulnya sampai detik ini masih sangat relevan dengan pergerakan per-telekomunikasi-an di Indonesia. Kebanyakan implementasi di komunitas IT di lapangan selama 12+ tahun belakangan banyak di ilhami oleh kerangka konseptual Nusantara 21 tersebut. Cuplikan kerangka konseptual Nusantara 21 terlampir di bawah ini.

Visi versi Nusantara 21

“Menyediakan wahana berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika nasional di dalam proses transformasi bangsa Indonesia dari masyarakat tradisional (traditional society) menjadi sebuah masyarakat yang berwawasan IPTEK dan berbasis pengetahuan (knowledge based society).”

Visi-nusantara-21.jpg

Visi versi Rakyat Indonesia Biasa

“Melihat Knowledge Based Society di Indonesia” Onno W. Purbo, 2000-an



Strategi Umum versi Nusantara 21

“Nusantara-21 tidak di arahkan menjadi sebuah proyek besar / mercusuar pemerintah akan tetapi menjadi gerakan masyarakat, oleh masyarakat, dengan dana masyarakat, yang di arahkan & diberikan insentif melalui kebijakan & regulasi pemerintah”

Kebijakan umum yang dimaksud diuraikan pada butir-butir berikut:

  • Melibatkan lebih banyak peran aktor / pemain swasta / masyarakat sendiri dalam proses pembangunannya.
  • Pemerintah lebih banyak bertindak sebagai lembaga yang mengatur lingkungan yang kondusif dan fleksibel untuk pembangunan tersebut.
  • Mempromosikan mekanisme persaingan bebas.
  • Menjamin keterbukaan akses yang universal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Metaphora Nusantara 21

Metaphore-nusantara-21.jpg


Strategi Pergerakan versi Rakyat Indonesia Biasa

“Either lead or follow, but please don't block the road for those who would move forward” Phill Karn, KA9Q


Arsitektur IP Based Infrastructure Secara Umum

Arsitektur-ip-based-infrastructure.jpg

Secara umum ada dua (2) jenis jaringan IP based di Indonesia

  • Infrastruktur Formal
  • Infrastrktur Komunitas

Karakter infrastruktur komunitas

Murah,           contoh, Rp. 150-200.000 / bulan / rumah unlimited 24 jam Internet.
Sharing,         contoh, RT/RW-net & WARNET (tidak ada ketentuan pemerintah)
Mencuri,         contoh, 5-5.8GHz, VSAT DVB, >20GHz, ISP Spanyol
Menggunakan celah regulasi, contoh, VoIP Rakyat & ENUM VoIP Rakyat
Kreatif,         contoh, Wajanbolic e-goen.
Membangun industri dalam negeri – banyak industri antenna & radio 2.4GHz saat ini bermunculan di Indonesia.

Konsekuensi tak terduga - Menjadi contoh bagi banyak negara berkembang di DUNIA. Beberapa aktifis komunitas, seperti, Michael Sunggiardi, Onno W. Purbo, Basuki Suhardiman, Donny BU, dll. sering di undang ke luar negeri untuk memberikan workshop & pencerahan bagi negara-negara lain.

Statistik Kekuatan ICT Indonesia

Statistik Kekuatan ICT Indonesia di bidang pendidikan, UKM, WARNET, RT/RW-net dll sangat besar bahkan sangat mungkin mengalahkan Singapore, Malaysia, Thailand.


Strategi Realistis IP Based Infrastruktur Indonesia

Tidak akan membahas secara detail seluruh strategi, hanya beberapa kunci yang paling strategis yang akan di bahas. Beberapa kunci strategi tersebut adalah

  • Pembentukan Demand – pada dasarnya strategi membuat bangsa Indonesia melek IT.
  • Jaringan Lokal Berbasis Komunitas – pada dasarnya memberdayakan infrastruktur RakyatNet, baik itu, WARNET, RT/RW-net, backbone 5.8GHZ, VSAT DVB.
  • Penyelenggaraan Infrastruktur – mempertanyakan ijin ISP, VoIP, Alokasi Nomor Telepon.
  • Industri Manufacturing Indonesia – mempertanyakan hak cipta, Standard Nasional Indonesia, Type Approval.


Strategi-ip-infrastructure.jpg

Tahapan Sederhana Strategi adalah sebagai berikut:

  • Rakyat Indonesia di buka wawasan / edukasi oleh Jurnalis, Penulis, Blogger.
  • Rakyat Indonesia tertarik & menjadi demand bagi IP based Infrastruktur.
  • Demand di tanggapi oleh Supply dari Infrastruktur Formal (ISP, NAP) maupun Infrastruktur Komunitas (WARNET, RT/RW-net).
  • Peralatan di supply oleh Industri manufaktur baik Internasional maupun manufaktur lokal yang kemungkinan kebanyakan mensupply ke Industri Komunitas.

Fungsi Pemerintah adalah menjamin agar:

  • Proses transaksi menjadi lancar.
  • Pembangunan menjadi lebih mudah.
  • Semua orang dapat melakukan apa yang di inginkan dengan mudah.

STRATEGI: Pembentukan Demand

Masalah:

  • Internet & IT hanya akan maksimal berguna bagi mereka yang berpengetahuan & bekerja menggunakan kemampuan pengetahuannya.

Solusi:

  • USO – beri kompensasi, tidak digratiskan, penyambungan sekolah-sekolah ke Internet.
  • USO / kompensassi – segala bentuk usaha pembentukan local content, mirroring, datacenter, Internet Exhange.
  • Membantu DIKNAS dalam pembuatan kurikulum tingkat SMP, SMU, SMK untuk Internet masuk sekolah.
  • Membantu DIKNAS dalam pemberdayaan guru-guru untuk melek IT.
  • Bersama penerbit (Elex, Andi, InfoKomputer) mensosialisasikan teknik menulis buku IT.

Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):

dikmenjur@yahoogroups.com       4729 pelanggan
penulis-ti@yahoogroups.com      882 pelanggan

Expected Impact:

Jumlah Pengguna Baru         2.6 juta / bulan (intake SMP)
Jumlah Siswa Melek Internet  17.5 juta siswa
Jumlah buku IT / bulan       ~30 judul
Pengakitan ke Internet       46.000 sekolah
Guru melek IT / Internet     2.6 juta

STRATEGI: Pembentukan Knowledge Producer

Knowledge-producer.jpg
  • Pertukaran tacit knowledge melalui mailing list.
  • Analysis & Sintesis menghasilkan artikel, buku, CD dll. Oleh segelintir Author yang ada di komunitas.
  • Banyak orang memerlukan kontak fisik dapat dilayani melalui kegiatan roadshow, workshop, demo, seminar.
  • Terbentuk Demand – menguntungkan industri & manufacturing.
  • Spin-off banyak industri lokal untuk pemenuhan demand.
  • Sponsorship dari manufacturing / vendor untuk pembentukan demand & R&D penulisan.

Akan lebih baik jika ada USO yang dialokasikan untuk mempercepat proses edukasi masyarakat terutama yang berada di pedesaan & daerah tertinggal / terpencil.

Massa-siswa.jpg

Beberapa komentar:

  • Intake SMP 2.6 juta siswa / tahun, menjadi potensi per tahun penambahan user Interent di Indonesia jika kita berhasil mengkaitkan dunia pendidikan sampai dengan tingkat SMP.
  • Output Pendidikan Tinggi sangat meresahkan hanya sekitar 680.000 orang / tahun, semoga dapat di poles dengan keterbukaan wawasan IT-nya.


STRATEGI: Jaringan Lokal

Masalah:

  • Teknologi sudah semakin murah, userfriendly.
  • Tidak sukar untuk men-deploy infrastruktur IT & Telekomunikasi.
  • Jaringan Lokal tingkat RT/RW, kota dapat di bangun sendiri.
  • Backbone tingkat kota & antar kota (~s/d 20-30km) dapat di bangun sendiri.
  • Tambahan bandwidth Internasional sangat murah melalui Satelit.
  • Regulasi tidak mengijinkan manusia Indonesia untuk mendeploy Infrastruktur sendiri.

Solusi:

  • WARNET – legalkan di tingkat KEPMEN / PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider.
  • RT/RW-net – legalkan di tingkat KEPMEN/PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider & Komunitas pengguna.
  • Bebaskan 5.8GHz.
  • Ijinkan 3.5GHz untuk terrestrial Wireless.
  • Bebaskan Lisensi / Landing Right VSAT DVB, received Only.
  • ORARI sebagai salah satu tulang pungggung pembelajaran teknologi 2.3GHz, 2.4GHz, 3.3-3.5GHz, 5.8GHz, 10GHz, 24GHz berdasarkan KEPMEN 49/2002.

Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):

asosiasi-warnet@yahoogroups.com   7624	pelanggan		
indowli@yahoogroups.com           6607	pelanggan		
orari-news@yahoogroups.com        1567	pelanggan	
dikmenjur@yahoogroups.com         4729	pelanggan

Expected Impact:

Pengguna Internet Indonesia       15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
Belanja Bandwidth                 Rp. 500 Milyard / bulan
Belanja Bandwidth                 ~22Gbps


STRATEGI: Penyelenggara Infrastruktur

Masalah:

  • Pengurusan ijin harus di Jakarta.
  • Telepon / komunikasi suara masih penting bagi rakyat Indonesia. VoIP telah terbukti memberikan solusi bagi banyak corporate / perusahaan di Indonesia.
  • Rakyat tidak memikiki alokasi nomor telepon sendiri.

Solusi:

  • Bebaskan Ijin ISP, legalkan di tingkat KEPMEN / PP.
  • KEPMEN - Bebaskan VoIP On-Net Call.
  • Alokasi blok Nomor E.164 untuk ENUM Rakyat Indonesia. Tidak perlu ada keharusan interkoneksi ke penyelenggara jaringan, jika regulator masih takut dengan penyelenggara. Contoh implementasi http://www.enum.voiprakyat.or.id
  • Mensosialisasikan teknologi SIP, seperti VoIP Rakyat http://www.voiprakyat.or.id, kepada masyarakat Indonesia.

Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):

asosiasi-warnet@yahoogroups.com      7624 pelanggan	
voipmerdeka@yahoogroups.com          1413 pelanggan	
http://www.voiprakyat.or.id        18.283 accounts
http://www.enum.voiprakyat.or.id      276 nomor

Expected Impact:

  • On-Net call semua pengguna Internet menjadi berpotensi menggunakan Internet Telepon. Artinya, 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun.
  • Pengguna Internet Telepon yang serius akan membutuhkan nomor E.164 /ENUM, misalnya, 10-20% dari pengguna Internet Indonesia. Artinya, 10% x 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun – atau 3.2 juta + 260.000 / tahun.


STRATEGI: Pengembangan Industri Manufacturing Lokal

Masalah:

  • Mempertanyakan Type Approval – masih perlukah? Jika peralatan menggunakan chipset yang memenuhi standard RFC / IEEE? Bagaimana dengan homebrew Antenna?
  • Banyak standard dunia IT & Telekomunikasi yang belum masuk ke Standard Nasional Indonesia (SNI).

Solusi:

  • KEPMEN / PP – explisit keberpihakan pada Open Standard, Open Source & Open Hardware.
  • Adopsi standard Internasional seperti, RFC, IEEE tidak perlu mengacu pada SNI jika belum ada.
  • Berkoordinasi dengan Departemen Perindustrian masalah SNI & Pemberdayaan Industri Manufakturing Lokal.
  • SMK sebagai salah satu tulang punggung pembelajaran teknologi Internet & VoIP SIP / 4G.

Pusat Konsentrasi Massa (2/2007):

tanya-jawab@linux.or.id                     ? pelanggan.
indowli@yahoogroups.com                  6607 pelanggan
jasakom-perjuangan@yahoogroups.com      15544 pelanggan
newbie_hacker@yahoogroups.com            8741 pelanggan
ilmukomputer-networking@yahoogroups.com  6735 pelanggan
dikmenjur@yahoogroups.com                4729 pelanggan

Expected Impact:

Industri Manufakturing Peralatan WiFi & WiMAX akan tumbuh.
Harga Antenna              ~ Rp. 50-100.000 / buah
Output Manufacturing Local ~ Rp. 6 Milyard / bulan


Penutup

  • Indonesia mungkin miskin. Tapi bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh.
  • Massa Indonesia sangat besar, kita dapat menjadi negara terkuat di kawasan Asia Tenggara.
  • “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”

Referensi Menarik

Pranala Menarik