Faktor-faktor penting sistem Server

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sebuah server pada hakikatnya adalah sebuah komputer yang memiliki sistem internal (komponen, instrumen dan koneksi) yang mirip dengan sebuah PC Desktop. Jadi arsitekturnya sangat mudah dipahami. Tapi untuk memahaminya, kita perlu mengetahui secara detail arsitektur dan teknologi yang membangun sebuah server.

Sebuah server dengan arsitektur bagian dalam

Dibawah merupakan faktor-faktor penting tersebut, terutama yang berbasiskan teknologi Intel :

Platform

Merupakan kesatuan teknologi secara keseluruhan yang digunakan pada server tersebut, yang mengacu pada produsen vendor tertentu. Dengan kata lain, perangkat dan sistem didalam server sudah ditentukan fabrikasinya, misalnya menggunakan processor tipe A, Motherboard tipe C, memory tipe G dan sebagainya. Benefit platform adalah terjaminnya kompatibilitas perangkat didalam server tersebut, sehingga problem yang akan terjadi akan berkurang dengan sendirinya. Ini juga akan meminimalisir kegagalan sistem yang membuat sistem jaringan komputer menjadi down (lumpuh).

Ada beberapa platform server yang diproduksi oleh berbagai vendor, misalnya Intel, AMD, Sun dan IBM. Sebuah platform yang berbeda (dari vendor berbeda) tidak dapat dipertukarkan fungsinya (non-interchangeable) karena sudah ditata sedemikan rupa pada fungsi tertentu, misalnya : Processor pada platform Sun Microsystem tidak dapat digunakan pada platform Intel, begitupula sebaliknya.

Salah satu contoh platform adalah pada Notebook adalah Intel Centrino Duo. Centrino Duo (generasi Centrino kedua) merupakan nama platform dari Intel yang didalamnya mengandung Processor Intel Core Duo (atau Core 2 Duo), Chipset Intel 945 dan WiFi Card Intel PROSet 3945ABG. Ketiga device ini, yaitu Processor, Chipset dan WiFi Card harus menggunakan tipe seperti diatas sehingga notebook tersebut berhak menggunakan Logo Centrino Duo. Jika salah satu syarat tidak dipenuhi (misalnya menggunakan WiFi Card merek lain), maka Notebook tersebut digolongkan notebook biasa yang kompatibilitasnya tidak dijamin oleh Intel.

Analogi Platform

Platform ibarat sebuah kota yang menyediakan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh penduduknya,. Infrastruktur itu meliputi gedung pemerintahan, rumah sakit, pusat energi listrik, kantor polisi, perumahan, dan sebagainya. Sebuah kota pastilah menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang terintegrasi satu sama lain. Itulah yang dimaksud dengan platform.

Intel Server Platform

Bagian dari Intel Server Platform

Tabel Keterangan dari Intel Server Platform

Intel Server Processor Merupakan jajaran processor yang didesain untuk sistem server yang terdiri dari Intel Xeon & Itanium 2.
Intel Server Board Merupakan Motherboard Server yang mendukung processor Intel diatas beserta arsitektur pendukungnya yang terdiri dari berbagai varian.
Intel PRO Server Adapter Merupakan add-in card modul untuk fungsi-fungsi tambahan pada server, seperti LAN Gigabit menggunakan kabel fiber maupun copper.
Intel Server Chassis Merupakan chassis (barebone) untuk mendukung arsitektur Intel secara keseluruhan, yang terdiri dari model tower, rackmount maupun blade.
Intel RAID Controller Merupakan add-in card modul untuk server yang ingin menggunakan konfigurasi RAID full operation, seperti RAID 5, 10 dan 50.
Intel Management Modules Merupakan add-in card untuk menambahkan fungsi tertentu pada server, seperti remote, hardware healt-monitoring, video (GUI) dan lain-lain.
Intel Server System Merupakan unit server "built-up" dari Intel yang telah dirakit penuh serta memiliki arsitektur terintegrasi yang siap pakai.

Segmentasi

Server memiliki segmentasi berdasarkan skala ekonomis-nya yang dihitung berdasarkan performa, jumlah klien dan budget yang tersedia. Secara mudah, dibagi menjadi tiga :

  • Value Server. Merupakan server dengan performa standar, jumlah klien dibawah 50 PC dengan budget diantara 5 – 7 juta rupiah. Server ini umum digunakan pada bisnis Usaha Kecil & Menengah (UKM), Warung Internet, On-line Game Center dan lain-lain. Value Server biasanya melayani klien dalam jumlah terbatas dan bersifat lokal.
  • Mid-End Server. Merupakan server dengan performa baik (diatas standar), jumlah klien bervariasi diantara 50u – 100u PC dengan budget sekitar 7 – 14 juta rupiah. Server ini dapat digunakan pada perkantoran kelas menengah, Internet Service Provider (ISP) lokal, manufaktur, dan lain-lain.
  • High-End Server. Merupakan server dengan performa tinggi, jumlah klien diatas 100u PC dengan budget rata-rata diatas 20 juta rupiah. High End server umum digunakan pada perusahaan telekomunikasi, perbankan, asuransi dan lain-lain yang menghubungkan banyak tempat yang terpisah-pisah.

Tabel Segmentasi server berdasarkan jumlah klien dan device yang digunakan

Server
Value Mid-End High-End
Harga 5 - 7 juta rupiah 7 - 14 juta rupiah > 20 juta rupiah
Segmentasi Pengguna Perorangan, UKM, Warnet, Game Center Universitas, Bisnis Menengah, Distributor, ISP lokal Telekomunikasi, Perbankan, Manufaktur, E-Commerce, ISP
Jumlah Klien < 50 clients 50 - 100 clients > 100 clients
Local Network Local & Wide Network Wide Area Network
Processor Intel Pentium 4, Pentium D, Xeon Intel Xeon Dual Core, Quad Core Intel Itanium2
RAM ECC 1 GB - 2 GB ECC Registered / FBDIMM ECC Registered / FBDIMM
Kapasitas 1 GB - 2 GB Kapasitas 2 GB - 8 GB Kapasitas 8 GB - 32 GB
Hard Disk SATA SATA RAID Mode atau SCSI SCSI atau SAS
Kapasitas 120 - 250 GB Kapasitas 250 GB - 750 GB Kapasitas 1 TB - 4 TB

Cara kerja komputer secara umum

Cara kerja komputer dalam perspektif Processor, HDD & RAM

Secara sederhana cara kerja sebuah komputer adalah sebagai berikut :

  • Pada komputer, terdapat 3 komponen utama yang terlibat dalam proses alur kerja secara umum yaitu Processor, RAM dan HDD. Ketiganya dapat kita sebut sebagai komponen utama.
  • Saat kita pertama kali menyalakan sebuah komputer, maka komponen yang pertama kali bekerja adalah Processor. Processor berfungsi mengolah data menjadi sebuah informasi, dan untuk melakukan itu dibutuhkan data yang umumya disimpan didalam HDD.

Tapi proses diatas memiliki satu masalah yang serius, yaitu perbedaan teknologi antara Processor dan HDD yang membuat performa keduanya berbeda jauh. Processor merupakan komponen digital yang bekerja sangat cepat dalam satuan gigabytes / detik, sedangkan HDD merupakan perangkat mekanis (semi digital) yang bekerja dalam satuan megabytes / detik. Sebagai perbandingan, pengolahan internal Processor memiliki Clock Speed mencapai 3 GHz (atau 1/3 miliar per-detik), sedangkan HDD memiliki pengolaham setara dengan 15K (atau 15000 putaran per-menit). Perbedaan performa ini tentu membawa masalah, karena processor akan terus-menerus membutuhkan pasokan data dari HDD, tapi HDD selalu terlambat memberikannya.

Untuk itu diciptakan komponen RAM untuk menjembatani masalah ini. RAM merupakan memory berkecepatan tinggi karena seluruhnya bekerja dengan proses digital seperti processor. Dengan RAM, maka data-data yang dibutuhkan processor dengan cepat bisa diberikan karena berjalan dalam arsitektur bus yang sama dengan Processor (Front Side Bus). Jadi fungsi RAM adalah jembatan data antara processor dengan HDD.

Tabel Kelebihan dan kekurangan Processor, RAM & HDD  

Kelebihan Kekurangan
Processor Kecepatan tinggi Bersifat Volatile
Teknologi Digital Berharga Mahal
RAM Kecepatan transfer sama dengan Processor Bersifat Volatile
Teknologi Digital Kapasitas data terbatas
HDD Bersifat Non-Volatile Kecepatan relatif rendah
Kapasitas data besar Teknologi mekanis (semi digital)

Menurut satu studi di internet, apabila satu komputer tidak memiliki RAM maka waktu yang dibutuhkan untuk membuka tampilan pertama Windows XP adalah selama 3,5 bulan ! Jadi dapat disimpulkan bahwa RAM memang merupakan salah satu perangkat terpenting pada komputer selain dari Processor.

Apakah komponen penting sebuah Server?

Seperti keterangan diawal, server sesungguhnya adalah sebuah model komputer layaknya PC Desktop, yang didalamnya mengandung kemiripan sistem dan proses. Arsitektur server juga memilliki sebuah Motherboard, Processor, RAM, HDD dan lain-lain.

Faktor-faktor penting sebuah Server

Processor

Processor Intel Xeon dan box-packaging

Tak pelak lagi bahwa Processor merupakan komponen terpenting pada sistem server dan komputer pada umumnya. Processor memiliki berbagai fungsi vital seperti pusat pengolahan data dan koordinator yang mengatur kerjasama semua sistem arsitektur yang ada. Dibanding perangkat lain, processor memiliki teknologi paling canggih dan paling mahal.

Pada server sendiri mengenal beberapa tipe processor dan konfigurasi. Misalnya server dengan platform Intel memiliki varian processor Intel Xeon dan Itanium. Processor kelas dekstop seperti Pentium 4, Pentium D, Pentium Dual Core dan lain-lain juga dapat berfungsi sebagai processor server apabila menggunakan motherboard server.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor penting sebuah Processor server :

Core

Core merupakan jumlah core yang terdapat dalam processor. Core adalah inti processor yang berfungsi sebagai mesin pengolah utama aliran data (thread) yang masuk kedalam processor. Semakin banyak jumlah core yang tersedia, maka semakin baik komputer melakukan pengolahan aplikasi.

Saat ini produsen utama processor melipat-gandakan jumlah core agar processor dapat melakukan pengolahan multi-tasking dengan jauh lebih baik. Pada server berbasiskan teknologi Intel, terdapat beberapa varian yang memiliki jumlah Core yang disebut sebagai Single Core (jumlah core tunggal), Dual Core (jumlah core dua buah) dan Quad Core (jumlah core 4 buah) pada satu keping Processor.

Era Core dimulai sejak Intel merubah arsitektur dasar (mikro) dari komputer yang mereka buat. Sebelumnya Intel menggunakan micro-architecture yang disebut sebagai NetBurst, lalu menggantinya dengan micro-architecture Core seperti sekarang. Arsitektur Core diklaim memberikan kinerja yang lebih tinggi & daya yang lebih hemat. Micro-architectur merupakan teknologi inti yang membentuk processor secara keseluruhan.

Processor Intel Xeon

Manufacture

Manufacture merupakan teknologi integrasi yang berkaitan dengan proses manufakturarisasi inti processor. Inti processor sendiri dibentuk dari jutaan transistor yang bekerja secara parallel, dan yang dimaksud dengan manufacture adalah jarak antar transistor didalam inti tersebut. Semakin banyak jumlah transistor yang digunakan, maka semakin tinggi performa processor tersebut. Selain itu, semakin banyak jumlah transistor yang digunakan maka jarak antar transistor semakin rapat. Manufacture umumnya menggunakan satuan jarak “micron” (atau 10^-6 meter) atau Nanometer (10^-9 meter).

Manufacture melambangkan perbedaan generasi dari processor yang dibuat, karena pada dasarnya sistem manufacture melambangkan keberhasilan teknologi yang dibuat oleh vendor.

Pada processor Intel server, terdapat beberapa generasi sistem manufacture, yaitu 0.13, 0.18, 0.09 dan 0.065 micron (um). Atau bisa ditulis dengan 130, 180, 90 dan 65 nm (dalam satuan nanometer).

Clock Speed

Clock Speed merupakan frekuensi clock processor dalam waktu satu detik. Semakin tinggi clock speed artinya performa processor semakin tinggi dalam mengolah data. Clock Speed menggunakan satuan Gigahertz (GHz) dan merupakan sistem pengolahan internal dalam sistem processor.

Misalnya : Sebuah processor Intel Xeon 2.66 GHz artinya memiliki clock speed sebesar 2,66 miliar hertz per-detik. Itu sama dengan gelombang yang terjadi sebanyak 2,66 miliar selama 1 detik. Pada konteks Processor, gelombang (clock) merupakan pembawa bit-bit data diantara lalu lintas sistem komputer. Artinya semakin banyak gelombang yang dihasilkan, maka semakin banyak bit data yang diangkut sehingga berimbas pada performa processor secara keseluruhan.

Karena beberapa faktor, saat ini para produsen processor seperti Intel tidak lagi berfokus pada Clock Speed. Clock Speed selalu berimbas pada suhu processor dan tinggi daya yang digunakan. Semakin tinggi angkanya akan membuat suhu processor semakin panas dan beresiko merusakkan perangkatnya sendiri. Faktor peningkatan daya juga akan membuat server menjadi boros energi. Yang pasti, clock speed bukan satu-satunya faktor yang dapat mendongkrak kinerja processor, karena hal itu juga ditentukan oleh jumlah Core, FSB dan Cache Memory.

Front Side Bus

Front Side Bus (FSB) merupakan jalur yang menghubungkan Processor dengan memory utama (RAM) dalam satuan frekuensi. Biasanya FSB dilambangkan dengan Megahertz (MHz). FSB merepresantasikan gelombang frekuensi hubungan processor dan RAM. Semua data yang akan diolah processor, baik yang bersumber dari HDD, Graphics Controller dan lain sebagainya harus dikirim melalui RAM. Setelah itu RAM akan mengirimkannya ke Processor untuk diolah. Setelah diolah, data tersebut akan dikirim balik ke RAM dan didistribusikan keseluruh sistem internal yang membutuhkannya. Hubungan antara Processor dan RAM itu menggunakan konteks FSB seperti yang diterangkan diatas.

Cache Memory

Cache Memory merupakan memori berkecepatan tinggi yang berfungsi menyimpan data sementara yang diperlukan processor. Cache Memory diintegrasikan didalam processor dalam bentuk chip on-die (internal). Dengan adanya cache memory maka data yang sering dibutuhkan processor tidak perlu diambil dari memori utama (RAM). Jadi Cache berfungsi mempersingkat load data yang terjadi antara Processor dan RAM (baca mengenai Cache Memory diatas).

Pada processor (termasuk server) biasanya terdapat dua macam cache memory, yaitu L1 dan L2 Cache. L merupakan singkatan dari Level, yaitu tingkatan cache didalam processor. L1 merupakan cache yang terletak paling dekat dengan inti processor, L2 terletak setelahnya dan seterusnya. Apabila processor membutuhkan data, maka inti akan mencarinya pada L1. Jika tidak ada, maka akan diminta dari L2 dan seterusnya. Jika semua cache tidak menyimpan data yang dibutuhkan, maka data akan diambil dari memori utama (RAM). Dari gambaran ini dapat terlihat jika cache bisa mempercepat kerja processor.

Pada processor Intel Itanium dan Xeon (ada beberapa), juga terdapat L3 Cache.

Power

Power merupakan daya yang dibutuhkan oleh sebuah processor pada saat beroperasi. Daya memiliki satuan Watt. Di processor Intel sendiri terdapat berbagai daya yang merentang dari 50 watt – 130 watt. Pada server, konsumsi daya merupakan salah-satu faktor penting yang harus diperhatikan.

Heatsink dan Cooling Fan

Heatsink dan Cooling Fan merupakan modul untuk mengatasi panas yang dihasilkan oleh processor. Panas berlebih tersebut perlu diredam dan dibuang menggunakan Heatsink (logam penyerap) dan Cooling Fan (kipas pendingin). Intel selalu menyertakan modul ini dalam setiap packaged processor server yang mereka produksi sebagai kelengkapan standar.

Pada tipe server yang menggunakan chassis rackmount, biasanya digunakan pendingin pasif yang tidak menyertakan cooling fan agar menekan tempat (space) yang tersedia. Pendinginan pasif yang berbentuk seperti balok logam Heatsink (tanpa cooling fan) ini tersedia pada tipe processor Xeon tertentu yang memang ditujukan untuk chassis rackmount.

Socket

Lihat pada bahasan Motherboard.

Processor Number

Processor Number merupakan sistem penamaan processor yang diperkenalkan oleh vendor seperti Intel. Saat ini Intel menggunakan kode-kode bilangan tertentu untuk merepresentasikan spesifikasi detail dari processor yang mereka buat.

Generasi

Generasi merupakan level generasi processor yang diproduksi. Generasi biasanya merujuk pada perbaikan (revisi) teknologi tertentu pada processor tersebut. Pada processor Intel, generasi biasanya direpresentasikan dengan kode tertentu yang dinamakan Spec# number.

Analogi Core, Clock Speed, FSB, Arsitektur & Cache Memory

Untuk menerangkan fungsi Clock Speed, FSB, Arsitektur & Cache Memory secara jelas, kita dapat membayangkan sebuah mobil di jalan tol. Saat sebuah mobil memasuki jalan tol :

  • Imajinasikan Clock Speed sebagai satuan kecepatan maksimal mobil (km/jam).
  • Imajinasikan FSB sebagai satuan kecepatan maksimal yang diizinkan ketika melintasi tol (km/jam)
  • Imajinasikan Core sebagai jumlah & kapasitas silinder mesin mobil, semakin banyak jumlahnya semakin baik performanya.
  • Imajinasikan Cache Memory sebagai satuan maksimal kapasitas tangki bensin (liter).
  • Imajinasikan Power sebagai kapasitas daya mobil keseluruhan dalam satuan Horse-power.
  • Imajinasikan Arsitektur sebagai jumlah pintu tol yang tersedia (32 dan 64 pintu).

Platform Processor Intel

Intel menjual beberapa tipe processor server sesuai dengan fungsi dan segmentasinya. Beberapa processor yang saat ini sedang eksis adalah :

  • Intel® Xeon® processor seri 5xxx Merupakan processor pertama yang mengimplementasikan teknologi “Quad Core (4 core)” untuk menangani pekerjaan dengan volume data besar. Ditunjang dengan performa tinggi, energi yang efisien, reliabel serta dioptimalisasi sebagai mesin pengolah di Data Center. Intel Xeon 5xxx series merupakan Processor generasi baru dengan Micro-architecture Core, sehingga dapat berjalan dengan platform Motherboard dan Chipset generasi baru juga, seperti Chipset 3xxx dan 5xxx series.
  • Intel® Xeon® processor seri 7xxx Merupakan processor yang telah mendukung konfigurasi 4 processor (multi-processing), tapi masih menggunakan Micro-architecture lama, yaitu Intel NetBurst. Processor ini memiliki performa dan kehandalan tinggi. Karena menggunakan teknologi lama, maka processor ini kompatibel dengan sistem motherboard dan chipset Intel lama seperti E8xxx series.
  • Intel® Xeon® processor seri 3xxx Processor server ekonomis (value/entry class) untuk berbagai keperluan. Cocok untuk UKM atau institusi dengan infrastruktur jaringan sederhana. Saat ini sudah tersedia versi Quad Core dan Dual Core.
  • Intel® Itanium® 2 Processor ini merupakan Processor paling “High-End” diantara semua jajaran Processor server Intel. Itanium generasi 2 berbasis RISC dirancang untuk infrastruktur TI yang memiliki pengolahan pusat data yang sangat intensif. Juga digunakan pada komputer sekelas Mainframe dengan performa dan skalibilitas tinggi. Pengguna Processor Itanium2 biasanya datang dari Perusahaan Perbankan/Asuransi dengan jaringan luas, Fabrikasi, Manufaktur yang kompleks, dan sebagainya.


Tabel Karakteristik Processor Intel Xeon Series

Processor Socket Micro-architecture Cahce Chipset Support
Jumlah Tipe
Intel Xeon 3200 series 1 LGA775 Intel Core 8 MB 3000, 3010
Intel Xeon 3000 series 1 LGA775 Intel Core 2 - 4MB 3000, 3010
Intel Xeon 5300 series 2 LGA771 Intel Core 8 MB 5000P, 5000V, 5000X
Intel Xeon 5100 series 2 LGA771 Intel Core 4 MB 5000P, 5000V, 5000X
Intel Xeon 5000 series 2 LGA771 Intel NetBurst 2 x 2 MB 5000P, 5000V, 5000X
Intel Xeon 70000 series 4+ FC-mPGA 604 Intel NetBurst 2 x 2 MB E8501


Tabel Karakteristik Processor Intel Xeon secara detail

Processor Number Cache (MB) Speed (GHz) FSB (MHz) Socket Power (Watt) Dual-core Quad-core
L2 L3
Manufacture 65 nanometer
X7350 8 - 2.93 1066 MP 130 - Yes
L7345 8 - 1.86 1066 MP 50 - Yes
E7340 8 - 2.4 1066 MP 80 - Yes
E7330 6 - 2.4 1066 MP 80 - Yes
E7320 4 - 2.13 1066 MP 80 - Yes
E7310 4 - 1.6 1066 MP 80 - Yes
E7220 8 - 2.93 1066 MP 80 Yes -
E7210 8 - 2.4 1066 MP 80 Yes -
7150N 8 - 3.5 667 MP 150 Yes -
7140M 2x1 16 3.4 800 MP 150 Yes -
7140N 2x1 16 3.33 667 MP 150 Yes -
7130M 2x1 8 3.2 800 MP 150 Yes -
7130N 2x1 8 3.16 667 MP 150 Yes -
7120M 2x1 4 3 800 MP 95 Yes -
7120N 2x1 4 3 667 MP 95 Yes -
7110M 2x1 4 2.6 800 MP 95 Yes -
7110N 2x1 4 2.5 667 MP 95 Yes -
Manufacture 90 nanometer
7041 2x2 - 3 800 MP 165 Yes -
7040 2x2 - 3 667 MP 165 Yes -
7030 2x1 - 2.8 800 MP 165 Yes -
7020 2x1 - 2.66 667 MP 165 Yes -

Motherboard (atau Mainboard)

Motherboard merupakan perangkat yang berfungsi mengintegrasikan semua device/periferal server pada satu papan sistem (board) agar saling bekerjasama, seperti Processor, RAM, HDD sampai ke sistem konektor Input/Output (USB, LAN, PS/2 dan lain-lain). Motherboard pasti digunakan pada semua tipe komputer atau perangkat elektronika lainnya. Fungsinya sangat penting, karena pada dasarnya spesifikasi suatu server bergantung dari tipe Motherboard yang digunakan. Kita tidak mungkin menginstalasi suatu device apabila spesifikasi suatu Motherboard tidak menyediakannya.

Contoh : apabila Motherboard menggunakan socket-775 untuk processor, maka kita hanya dapat memasang processor Xeon 3000 series saja karena processor Xeon 5000 dan 7000 series menggunakan tipe socket berbeda.

Motherboard Server dan kelengkapannya

Segmentasi Motherboard Intel

Intel memiliki segmentasi Motherboard server sesuai dengan kebutuhan pengguna sebagai berikut :

  • High Performance Server ditujukan untuk server berkemampuan tinggi, handal & sistem manajemen yang baik. Contoh : Intel Server Board S5000PSL (ROMB/SAS/SATA)
  • Entry Server ditujukan untuk server value yang berorientasi budget, klien terbatas dan performa standar. Contoh : Intel Server Board S5000VA (SCSI), S5000SA (4 DIMM), S5000VSA (SAS)
  • Small Form Factor Server ditujukan untuk server dengan form-factor berukuran kompak & kecil yang cocok untuk casing rackmount yang terbatas. Contoh : Intel Server Board S3000PT, S3210SHLC, S3200SHV


Tabel Karakteristik Motherboard Intel Server

Tipe Motherboard Processors Memory Form Factor
S5000PAL 2 x Multi-Core Intel® Xeon® FBDIMM 8-slot, kapasitas 32GB Rack-Optimized
S5000PSL 2 x Multi-Core Intel® Xeon® FBDIMM 8-slot, kapasitas 32GB Pedestal
S5000VSA 2 x Multi-Core Intel® Xeon® FBDIMM 8-slot, kapasitas 16GB Pedestal
S5000XVN 2 x Multi-Core Intel® Xeon® FBDIMM 8-slot, kapasitas 32GB Pedestal
SE7520BB2 2 x Dual-Core Intel® Xeon® LV DDR2 8-slot, kapasitas 16GB Rack-Optimized
SE7520JR2 2 x Intel® Xeon® DDR 6-slot, kapasitas 24GB Rack-Optimized
SE7320VP2 2 x Intel® Xeon® DDR 6-slot, kapasitas 24GB Rack-Optimized
SE7520BD2 2 x Intel® Xeon® DDR 6-slot, kapasitas 24GB Pedestal
DDR2 8-slot, kapasitas 16GB
SE7320EP2 2 x Intel® Xeon® DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Pedestal
SE7525RP2 2 x C39Intel® Xeon® DDR 4-slot, kapasitas 8GB Pedestal
S3000PT Intel® Pentium® D, Pentium® 4, Xeon® 3000 series DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Rack-Optimized
S3000AH Intel® Pentium® D, Pentium® 4, Xeon® 3000 series DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Pedestal
S975XBX2 Intel® Core™2 Extreme, Core™2 Duo DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Pedestal
SE7230CA1-E 1 x Intel® Pentium® D, Pentium 4, Pentium Extreme Edition DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Rack-Optimized
SE7230NH1-E 1 x Intel® Pentium® 4 DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Rack-Optimized
SE7221BK1-E 1 x Intel® Pentium® 4 DDR2 4-slot, kapasitas 8GB Rack-Optimized
SE7210TP1-E 1 x Intel® Pentium® 4 DDR 4-slot, kapasitas 4GB Rack-Optimized


Tabel Karakteristik komponen arsitektur server

Komponen Dukungan
Chassis Model tower, rackmount dan blade
Socket Processor Dual Socket atau Lebih
Processor Intel Xeon atau Itanium
RAM Dual Channel atau Quad Channel
ECC Registered & FBDIMM
HDD Konfigurasi RAID
SATA, SAS & SCSI
Graphics Controller On-board
Tidak memerlukan resolusi tinggi
Audio Tidak tersedia
LAN Dual LAN connector
Gigabit Ethernet (10/1000/1000 Mbps)
Slot PCI Tersedia PCI-X dan 64-bit
Power Connector 24-pin & 8-pin auxiliary
500 watt - 750 watt
Spesifikasi Motherboard Server

Keterangan :

  1. Socket Processor (Dual)
  2. Slot DIMM untuk RAM DDR2 FBDIMM (8 slot)
  3. Chipset Northbridge (MCH) + Heatsink
  4. Chipset Southbridge (ICH)
  5. Konektor HDD SCSI 80-pin
  6. Konektor ATA (Optical Drive) & Floppy Disk
  7. Konektor Power Supply 24-pin dan 8-pin
  8. Slot PCI Express x4
  9. Slot PCI-X 64-bit 100 MHz
  10. Slot PCI-X 64-bit 133 MHz
  11. SCSI Controller + Heatsink
  12. Integrated Graphics Controller (VGA on-board)
  13. Controller BIOS
  14. LAN Connector (2 unit)
  15. Serial Connector
  16. VGA-Out Connector for Display
  17. PS/2 Connector
  18. USB Connector

Motherboard server umumnya mengandung spesifikasi dibawah :

Socket Processor

Socket Processor, merupakan tempat dimana Processor dipasang. Pada server platform Intel dikenal tiga tipe socket processor seperti pada tabel dibawah :

Tabel Socket Processor Intel Xeon

Socket Processor
LGA775 Intel Xeon X3000 dan 3000 series
LGA771 Intel Xeon X5000 dan 5000 series
PGA 604-pin Intel Xeon 7000

Keterangan :

  • LGA singkatan dari Land Grid Array, merupakan tipe socket berbentuk kaki pin-pin kecil dalam susunan array. LGA merupakan teknologi baru socket processor yang dikenalkan pada saat era Pentium 4 generasi baru (Pentium 4 lama masih menggunakan Socket pin 478). Dengan LGA, maka processor tidak memiliki pin lagi, diganti dengan titik bola-bola kontak kecil dalam sususan array yang akan langsung terkoneksi di pin socket pada saat pemasangan.
  • PGA singkatan dari Pin Grid Array, merupakan tipe socket berbentuk lubang-lubang kecil dalam susunan array. PGA digunakan untuk Processor yang masih menggunakan kaki pin sebagai kontak-nya. PGA merupakan socket tipe lama yang sudah dikenal pada Processor zaman dulu, seperti Pentium II, Pentium III, Pentium 4 (versi awal), Xeon (versi awal), dan lain-lain.

Chipset Northbridge (MCH)

Chipset Northbridge (MCH). Baca mengenai Chipset.

Chipset Southbridge (ICH)

Chipset Southbridge (ICH). Baca mengenai Chipset.

Slot RAM (DIMM)

Slot RAM (DIMM) merupakan tempat dimana memori atau RAM dipasang. Baca mengenai RAM.

Slot PCI (Peripheral Component Interconnect)

Slot PCI (Peripheral Component Interconnect). Slot ini berfungsi untuk memasang berbagai Card Module (Add-in Card) yang tidak disediakan oleh sistem motherboard, seperti RAID, SCSI, Gigabit, SAS Controller dan sebaginya. Card tambahan ini diperlukan server untuk meningkatkan fungsinya (baca Scale Up pada Bab 1), karena fungsi tersebut tidak disediakan oleh Motherboard.

Pada beberapa tipe motherboard server lainnya, fungsi-fungsi seperti diatas telah disediakan (di-istilahkan dengan “On-Board”).

Pada server tersedia beberapa tipe Slot PCI, yaitu :

    • PCI (atau disebut PCI version 3.0), memiliki width sebesar 32-bit dan bus 33 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth sebesar 133 MB/s. PCI juga memiliki tegangan sebesar 3.3 Volt.
    • PCI-X memiliki width sebesar 64-bit dan bus 100/133 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth maksimal sebesar 1,014 MB/s. PCI-X memiliki tegangan sebesar 1.5 Volt.
    • PCI-X 2.0 memiliki width sebesar 64-bit dengan bus 266 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth sebesar 2,035 MB/s.

Beberapa Add-in card server menggunakan slot PCI-X dan PCI-X 2.0, contohnya RAID Card Controller versi tertentu.

  • PCI Express (disingkat sebagai PCI-e) merupakan generasi terbaru dari PCI. Disebut “Express” karena performa-nya lebih tinggi dari PCI biasa, dengan pengolahan serial. PCI Express merupakan slot pengganti dari PCI biasa (termasuk juga slot AGP untuk graphics card), karena memiliki performa yang lebih baik untuk mengadaptasi berbagai add-in card tipe-tipe terbaru. PCI Express umum digunakan pada berbagai Motherboard generasi baru, serta memiliki beberapa tipe :
    • PCI Express x1 : 250MB/s
    • PCI Express x2 : 500MB/s
    • PCI Express x4 : 1GB/s
    • PCI Express x8 : 2GB/s
    • PCI Express x16 dengan bandwidth sebesar 4GB/s. Slot ini biasanya digunakan sebagai slot VGA (graphics adapter). PCI-e x16 tidak digunakan pada motherboard server, karena server umumnya menggunakan graphics controller terintegrasi.

Konektor ATA (Advanced Technology Attachment)

Konektor ATA (Advanced Technology Attachment) adalah konektor untuk mengkoneksikan Hard Disk tipe ATA atau Optical Drive (CD/DVD ROM). Baca mengenai Hard Disk.

Konektor SATA (Serial – ATA)

Konektor SATA (Serial – ATA) adalah konektor untuk mengkoneksikan Hard Disk tipe SATA. Baca mengenai Hard Disk.

Konektor SCSI/SAS

Konektor SCSI/SAS adalah konektor untuk mengkoneksikan Hard Disk tipe SCSI atau SAS. Baca mengenai Hard Disk.

Power Connector

Power Connector adalah konektor untuk menghubungkan modul power supply dibarebone ke motherboard. Pada motherboard server dikenal dua buah konektor power, yaitu 24-pin connector (sebagai konektor utama) dan 8-pin connector 12V (sebagai konektor tambahan).

BIOS (Basic Input Output System)

BIOS (Basic Input Output System) merupakan IC Controller yang berfungsi untuk menyimpan data-data perangkat (device) beserta setting-nya yang digunakan pada Server. Dengan BIOS, maka waktu booting server (inisialisasi) akan lebih cepat karena Processor tidak perlu membaca device satu per-satu untuk mengenali fungsi masing-masing perangkat itu.

Seperti kita ketahui bahwa Processor merupakan perangkat utama yang mengatur fugsi-fungsi perangkat lainnya seperti HDD, RAM, VGA, dan sebagainya agar saling bekerjasama. Pada saat menyalakan Server, Processor harus mengenali semua perangkat tersebut agar dapat mengatur mereka. Untuk menghemat waktu, maka dipasanglah sebuah IC BIOS yang memuat segala informasi yang dibutuhkan oleh processor tersebut. BIOS juga berfungsi untuk mengatur fungsi-fungsi dasar komputer seperti jam, tanggal, media penyimpanan dan lain-lain. Dan yang terakhir BIOS berfungsi untuk menghubungkan semua perangkat keras agar dapat dikenali oleh sistem operasi seperti Windows & Linux.

BIOS lazimnya menggunakan IC tipe EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory), yaitu tipe IC yang dapat dihapus dan diprogram ulang melalui sistem elektrik. Data-data didalam BIOS tidak boleh hilang atau berubah (kecuali jika sengaja dilakukan), hingga diperlukan sebuah baterai untuk menahannya. IC BIOS tidak dapat menahan data jika tidak ada power-nya, makanya kita lazim melihat sebuah baterai didalam motherboard.

Untuk mengkonfigurasi data didalam BIOS diperlukan aplikasi khusus yang disebut sebagi Firmware. Firmware dapat selalu diupgrade agar perangkat yang dikenali BIOS dapat selalu diperbaharui. Istilah ini sering disebut sebagai “Update BIOS”.

Beberapa perangkat lain biasanya memilki BIOS terpisah yang akan mengatur fungsinya secara independen, seperti RAID Modul. Baca tentang RAID.

Chip-chip pendukung

Chip-chip pendukung merupakan controller yag memiliki fungsi tertentu dalam motherboard, seperti Audio, LAN (Ethernet), SCSI dan RAID. Jika kita melihat terdapat satu fungsi dalam motherboard (misalnya RAID), maka sebetulnya pada arsitektur Motherboard menggunakan chip controller tertentu. Misalnya untuk graphics adapter menggunakan chip controller merek ATI, atau fungsi RAID menggunakan chip controller dari LSI.

Konektor (Port)

Konektor (Port) merupakan gerbang input/output yang menghubungkan server dengan peralatan eksternal seperti Hub/Switch, Monitor, Modem, Acces Point dan lain-lain. Sebuah server umumnya mengandung konektor sebagai berikut (terletak dibagian belakang) :

Chipset

Chipset merupakan “jantung” dari Motherboard. Perangkat ini menentukan spesifikasi dan fitur dari Motherboard secara keseluruhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa sebuah Motherboard tergantung dengan chipsetnya. Motherboard server umumnya memiliki dua tipe chipset yang saling bekerja sama, yaitu MCH dan ICH.

MCH singkatan dari Memory Controller Hub (kadang disebut sebagai Northbridge), yaitu chip yang mengatur lalu-lintas data diantara Processor, Graphics Controller dan Memory (RAM). Sedangkan ICH singkatan dari Input/Output Controller Hub (kadang disebut sebagai Southbridge) merupakan chip yang mengatur lalu-lintas data pada peralatan HDD dan I/O seperti LAN, Modem, USB, Keyboard/Mouse, dan lain-lain. MCH dan ICH saling bekerjasama satu sama lain agar sistem komputer berjalan dengan sempurna.

Sebuah chipset sebetulnya memiliki spesifikasi dan generasi tertentu. Biasanya chipset dirilis mengikuti satu teknologi baru yang telah dirilis sebelumnya, seperti tipe processor terbaru, RAM terbaru dan lain sebagainya.

Tabel Beberapa tipe Chipset server Intel

Chipset Jumlah Core Processor System Bus
Intel® 3010 1 Intel® Pentium® D 1066/800/533 MHz
Intel® 3000 1 Intel Pentium D 1066/800/533 MHz
Intel® 5000P 1-2 Dual-core Intel® Xeon® s 5000 series 1066/1333 MHz
Intel® 5000V 1-2 Dual-core Intel Xeon 5000 series 1066/1333 MHz
Intel® 5000X 1-2 Dual-core Intel Xeon 5000 series 1066/1333 MHz
Intel® E8870 1-4 Intel® Itanium® 2 400 MHz
Intel® E8870 featuring the E8870SP component 1-4 Intel Itanium 2 400 MHz
Intel® E8501 1-4 Dual-Core Intel® Xeon® 7000 sequence 800 MHz
Intel® E8500 1-4 64-bit Intel® Xeon® MP 667 MHz
Intel® E7505 1-2 Intel® Xeon® 533 MHz 512K L2 cache 400/533 MHz
Intel® E7500 1-2 Intel Xeon 512K L2 cache 400 MHz
Intel® E7501 1-2 Intel Xeon 533 MHz 512K L2 cache 400/533 MHz
Intel® E7520 and E7320 1-2 64-bit Intel Xeon 2MB L2 cache 800 MHz
Intel Xeon 800 MHz 1MB L2 cache
Intel® E7230 1 Intel® Pentium® 4 Hyper-Threading 1066/800/533 MHz
Intel Pentium D
Intel® E7221 1 Intel Pentium 4 Hyper-Threading 800/533 MHz
Intel® E7210 1 Intel Pentium 4 800/533 MHz
Controller Northbridge dan Southbridge

RAM (Random Access Memory)

RAM kadang disebut Memory, merupakan perangkat yang menyimpan data secara sementara sebelum ditransfer ke processor ataupun sebaliknya. Seperti kita ketahui bahwa semua data didalam sistem komputer diolah oleh processor, dan disimpan didalam HDD. RAM menjembatani antara Processor dan HDD, karena apabila Processor mengambil data dari HDD secara langsung akan terjadi proser yang terlalu lama (baca mengenai cara kerja sistem komputer). Processor Xeon saat ini memiliki performa pengolahan dalah satuan Giga-Hertz (GHz), artinya miliar per-detik, sedangkan HDD SCSI paling tinggi hanya memiliki transfer rate 320 Megabyte/detik. Jadi bisa dibayangkan perbedaan diantara keduanya.

Umumnya server menggunakan RAM tipe DDR atau DDR2. DDR merupakan singkatan dari “Double Data Rate”, sebuah teknologi memory yang dikembangkan dari generasi sebelumnya, yaitu SDRAM (Single Data RAM). Secara teoritis, DDR memiliki performa dua kali lipat dari SDRAM, dengan membawa dua bit data per-clock cycle, sedangkan SDRAM hanya satu bit. DDR2 sendiri merupakan DDR generasi kedua yang mengalami perbaikan dan penyempurnaan dari sisi performa dan reduksi panas.

RAM DDR/DDR2 memiliki beberapa varian teknologi berdasarkan kegunaannya, yaitu Unbuffered, ECC, ECC Registered dan FBDIMM. Unbuffered umumnya digunakan pada PC Desktop biasa, ECC digunakan pada Server kelas Value atau Workstation, sedangkan ECC Registered / FBDIMM digunakan pada server mid-to-high end.

RAM DDR2 ECC Registered


Spesifikasi RAM :

Kapasitas

Kapasitas merupakan satuan penyimpanan sebuah modul RAM. Kapasitas merupakan faktor terpenting dari sebuah RAM. Satuan kapasitas adalah Megabyte (MB) dan Gigabyte (GB). Pada server kapasitas modul RAM berkisar dari 256MB, 512MB, 1 GB dan 2 GB per-keping modul.

Front Side Bus (FSB)

Front Side Bus (FSB) merupakan satuan frekuensi yang menyatakan hubungan antara Processor dan RAM (lihat bahasan Processor). Pada sebuah server, FSB RAM berkisar antara 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz dan 800 MHz. FSB RAM bergantung pada spesifikasi Processor dan Motherboard yang digunakan, dimana FSB diantara ketiganya harus sinkron dan memiliki angka yang sama.

Jumlah IC

Jumlah IC merupakan jumlah IC pada satu keping modul RAM. Jumlah IC kadang menjadi faktor penting pada beberapa motherbard tertentu. Pada server, umumnya RAM menggunakan IC tipe ECC Registered & FBDIMM dengan jumlah IC sebanyak 9 dan 18 buah. Lihat mengenai ECC Registered dan FBDIMM.

Varian RAM berdasarkan fungsi teknisnya :

Unbuffered

Unbuffered merupakan RAM tipe “biasa” yang umum digunakan pada PC Desktop dan Notebook. RAM tipe ini paling banyak tersedia dipasaran. Tapi pengguna jarang menyebut kata “unbuffered” pada RAM yang mereka gunakan, hingga istilah itu sudah dilupakan.

ECC

ECC singkatan dari Error Correction Code. ECC merupakan fitur yang berfungsi untuk memeriksa dan mengkoreksi bit-bit data yang masuk ke RAM sehingga pengolahan data akan lebih presisi. Secara fisik sebuah RAM ECC memiliki perbedaan dengan RAM biasa. RAM ECC memiliki jumlah IC (integrated circuit) 9 dan 18 buah, sedangkan RAM biasa umumnya menggunakan 4, 8 dan 16 IC. RAM ECC umumnya digunakan pada server kelas value atau PC Workstation.

ECC Registered

ECC Registered merupakan RAM ECC yang juga memiliki sebuah register. Register berfungsi untuk meningkatkan performa RAM dalam menangani transfer data skala besar yang umum digunakan pada server. Modul ECC Register biasanya memiliki sebuah IC tambahan dengan posisi horizontal (melintang) pada PCB (Printed Circuit Board)-nya. IC ini berfungsi sebagai register, yaitu menahan satu clock-cycle data sebelum dikirimkan ke Motherboard.

Fully Buffered DIMM (FBDIMM)

Fully Buffered DIMM (FBDIMM) merupakan RAM DDR/DDR2 tipe terbaru yang saat ini digunakan pada sebagian besar platform server. FBDIMM memiliki kelebihan dibanding tipe RAM lainnya, seperti :

  • Bandwidth memori 3x lipat (mencapai 21 GB/s) dibanding teknologi sebelumnya. Umumnya dengan DDR2 biasa, hanya mampu menangani bandwidth maksimal sebesar 8 GB/s.
  • Sistemnya mengakomodasi kapasitas yang lebih besar (mencapai 192GB dengan 48-slot DIMM).

Lebih tahan panas, karena dilengkapi dengan heatsink (logam pelapis penahan panas).

Kapasitas RAM untuk server haruslah cukup besar untuk mengakomodasi pengolahan data yang lebih berat dibanding PC. Saat ini kebutuhan kapasitas RAM server minimal 1 Gigabytes.

Sekilas mengenai Dual Channel & Quad Channel pada RAM

Saat ini hampir semua platform Motherboard mengharuskan konfigurasi pemasangan RAM Dual Channel. Dua Channel maksudnya bahwa minimal terdapat dua keping RAM identik pada satu Motherboard. Misalnya kita ingin menggunakan RAM 1 GB, maka sebaiknya kita menggunakan dua keping RAM 512 MB. Dual Channel digunakan pada tipe RAM DDR dan DDR2.

Quad Channel adalah instalasi 4 keping modul RAM sekaligus pada Motherboard. Teknik Quad Channel umum dipakai Motherboard Server, dan di-impelementasikan pada tipe RAM FBDIMM.

Dual Channel dapat mengoptimalisasi transfer rate antara RAM dan Processor. Jika kita hanya menggunakan RAM tunggal (Single Channel), maka transfer rate yang terjadi hanya separuhnya.

Cara Menghitung Transfer Rate (Bandwidth) RAM dan konfigurasi Dual Channel

Kita dapat menghitung transfer rate (bandwidth) riil dari sebuah RAM. Transfer rate merupakan kapasitas data yang dapat dikirimkan sebuah RAM ke processor dalam satuan Megabytes/detik (MB/s).

Rumus yang digunakan adalah :

  • Contoh sebuah DDR2 PC533, berarti memiliki bus sebesar 533 MHz.
  • Lebar data (width) sebuah RAM adalah 64-bit, atau dikonversikan kedalam satuan byte sama dengan 8 byte. [* 1 byte = 8 bit]
  • Transfer Rate = Bus (MHz) x Lebar Data (Byte)
  • Transfer Rate = 533 MHz x 8 Byte = 4.264 MB/s. Itu artinya transfer rate RAM DDR2 PC533 adalah sebesar 4.264 MB/s.
  • Itulah alasannya kenapa RAM DDR2 PC533 kadang ditulis sebagai DDR2 PC4200 (kebulatan dari transfer rate 4.264 MB/s).
  • Pada sistem komputer sekarang, sebuah RAM harus di-intalasi dalam konfigurasi Dual Channel, artinya dipasang langsung dua keping (sepasang) dengan tujuan transfer rate dapat digandakan dan memenuhi kebutuhan bandwidth processor.
  • Dengan konfigurasi Dual Channel maka transfer rate 4.264 MB/s dikalikan dua, dan menghasilkan 8.528 MB/s. Transfer rate sebesar ini dapat memenuhi kebutuhan Processor Intel Core 2 Duo, Core 2 Quad dan Core 2 Extreme yang memiliki FSB 1.066.
  • Perhitungan Bandwidth processor sama dengan rumus diatas, yaitu = FSB (MHz) x Lebar Data (8 byte). Itu artinya, Core 2 Duo FSB 1.066MHz x 8 Byte = 8.258 MB/s. Dan RAM yang dapat memenuhi kebutuhan data ini adalah DDR2 PC533 dalam konfigurasi Dual Channel.


Tabel Perbandingan antara Bus (MHz) dan Transfer Rate (MB/s)

Tipe RAM Bus (MHz) Transfer Rate (Bandwidth) Penamaan RAM Dual Channel
SDRAM PC133 133 MHz 1.064 MB SDRAM PC133 N/A
DDR PC266 266 MHz 2.128 MB DDR PC2100* 4.256 MB
DDR PC333 333 MHz 2.664 MB DDR PC2700* 5.328 MB
DDR PC400 400 MHz 3.200 MB DDR/DDR2 PC3200 6.400 MB
DDR2 PC533 533 MHz 4.264 MB DDR2 PC4200* 8.528 MB
DDR2 PC667 667 MHz 5.336 MB DDR2 PC5300* 10.672 MB
DDR2 PC800 800 MHz 6.400 MB DDR2 PC6400 12.800 MB

Hard Disk (HDD)

HDD berfungsi untuk menyimpan data didalam komputer. Pada server, fungsi HDD sangatlah vital karena menyimpan semua data secara terpusat dan mendistribusikannya ke masing-masing PC klien.

HDD tampak depan dan belakang
Interface HDD beserta konektor

Saat ini umumnya terdapat 4 tipe Hard Disk yang digunakan pada server :

ATA (Advanced Technology Attachment)

ATA (Advanced Technology Attachment). ATA merupakan interface HDD yang paling umum digunakan pada komputer, baik Server maupun PC Desktop. Teknologi pengolahan yang digunakan masih parallel, dan kini sudah mulai ditinggalkan. Saat ini beberapa Motherboard sudah menghilangkan konektor ATA HDD, dan diganti dengan S-ATA yang menggunakan teknologi Serial. Jika masih terdapat konektor ATA pada motherboard, hal itu dimaksudkan sebagai koneksi untuk Optical Drive (CD/DVD ROM). ATA secara teoritis mampu memberikan transfer rate sebesar 100 MB/s, atau dikenal dengan nama ATA/100.

S-ATA (Serial ATA)

S-ATA (Serial ATA), merupakan HDD dengan interface teknologi Serial. SATA merupakan generasi pengganti teknologi Parallel yang digunakan pada HDD ATA sebelumnya. Dengan teknologi serial, maka transfer data didalam sistem HDD akan jauh lebih efisien dan cepat. Saat ini, kecenderungan semua sistem motherboard terbaru, terutama server telah mengguanakan SATA. Dengan SATA, maka server dapat mengimplementasikan fitur Hot Swap.

Apa kelebihan teknologi SATA (serial) dibandingkan ATA (parallel) ?

  • SATA menggunakan teknologi serial, sehingga pengolahan dan transfer data lebih efisien. Serial melakukan transfer dengan sistem paket bit-data, sedangkan parallel melakukan transfer secara langsung semua bit data yg ada secara serentak. Dengan mengolah dan mengirimkan sistem paket, maka jika terdapat kesalahan bit data sistem controller SATA hanya akan mengulangi pengiriman satu paket saja. Bandingkan dengan parallel yang harus mengulang pengiriman semua bit data.
  • SATA memiliki transfer rate yang lebih tinggi, yaitu 150 MB/s (SATA-I) dan 300 MB/s (SATA-II), sedangkan ATA hanya maksimum 100 dan 133MB/s. Sebentar lagi akan dikembangkan teknologi SATA-III dengan transfer rate 600 MB/s. Sebagian HDD SATA memiliki teknologi NCQ (Native Command Queing). NCQ merupakan sistem manajemen pengolahan data yang efisien, dimana pembacaan data pada piringan (platter) HDD berdasarkan prioritas, bukan berurutan seperti HDD teknologi lama.
  • SATA bersifat Hot Plug, dimana HDD dapat dipasang & dilepas pada saat komputer hidup (power non). Inilah yang menjelaskan konsep Hot Swap pada sistem Server.
  • Kabel yang lebih tipis & panjang, dimana SATA menggunakan kabel tipis dengan mengakomadasi panjang kabel sampai dengan 1 meter. Sedangkan ATA hanya mengakomadasi panjang kabel sampai 18 inchi saja. Konektor yang lebih mudah, dimana SATA menggunakan konektor serial seperti USB sedangkan ATA menggunakan konektor 40-pin lama.
  • Voltage (tegangan listrik) yang lebih rendah, dimana SATA hanya menggunakan 0.25V sedangkan ATA menggunakan 5V.

SCSI (Small Computer System Interface)

SCSI (Small Computer System Interface), merupakan interface yang paling umum digunakan pada server high-end. Jika ATA dan S-ATA merupakan standar PC Desktop, maka SCSI hanya ada pada sistem Server saja. Dengan SCSI (misal : Hard Disk), maka transfer data yang diolah pada komputer akan lebih cepat & efisien dibandingkan dengan ATA. Contohnya, pada satu kabel SCSI dapat di-instalasikan sekitar 15 devices sekaligus dengan panjang 1,5 m. SCSI juga bekerja lebih cepat dari ATA dan sangat efisien dalam pengolahan data-data kapasitas besar.

SCSI mempunyai beberapa type, seperti SCSI Ultra160 dan SCSI Ultra320. Ultra160 artinya HDD memiliki transfer rate 160 MB/s, sedangkan Ultra320 dengan transfer rate 320 MB/s. SCSI juga memiliki dua macam konektor, yaitu SCSI 68-pin dan 80-pin SCA (Single Connector Attachment). Yang paling umum digunakan adalah SCSI 68-pin.

SCSI sendiri masih menggunakan pengolahan parallel, dan teknologi-nya akan segera digantikan dengan SAS (Serial Attached SCSI) seperti dibawah.

Berbagai tipe interface HDD server

SAS (Serial Attached SCSI)

SAS (Serial Attached SCSI) merupakan interface terbaru pada HDD yang menggabungkan fitur SCSI dan Serial ATA. SAS menggunakan port konektor khusus yang mirip dengan SATA dan transfer rate yang lebih baik. Semua server nantinya akan mengadopsi teknologi ini.

Kelebihan SAS dibandingkan SCSI

  • SAS bus menggunakan topologi point-to-point, sedangkan SCSI menggunakan multidrop. Dengan point-to-point maka transfer rate antara HDD dan sistem akan lebih optimal karena menggunakan jalur khusus (dedicated line).
  • SAS tidak membutuhkan terminator pack seperti SCSI.
  • SAS dapat mengkoneksikan devices (termasuk HDD) sebanyak 16.384 buah, sedangkan SCSI maksimal 32 devices saja.
  • SAS dapat menggunakan expander, yaitu semacam hub untuk menghubungkan satu port (point) ke beberapa devices.
  • SAS memiliki domain dan ID khusus yang dinamakan WWN (World Wide Name) yang bersifat unik dan dapat dikenali lewat network/internet. WWN serupa dengan MAC Address yang dikenal pada Network Card Module.

SAS backward compatibel dengan HDD SATA.

Fibre Channel

5.Fibre Channel merupakan salah satu interface HDD yang umum digunakan pada jaringan storage skala besar (Wide Area Network). Interface ini dirancang menggunakan protokol jaringan terdedikasi sehingga tidak membebani jaringan yang sudah ada.

HDD Fibre Channel memiliki interface yang dirancang khusus untuk menangani transfer data jarak jauh dalam satu sistem jaringan, sehingga menggunakan port dan kabel khusus. Untuk mengimplementasikannya, kita memerlukan controller khusus atau add-in card yang dipasang pada slot PCI. Fibre Channel juga memiliki port khusus yang dapat langsung dikoneksikan pada kabel jenis twisted-pair copper atau fiber optic, sehingga tidak membebani lalu lintas data via Ethernet Server.

Di Indonesia, masih jarang perusahaan yang mengimplementasikan fibre channel, sehingga perangkat ini sulit ditemukan.

Tabel 2.11. Perbandingan karakteristik SCSI dan P-ATA (IDE)

Feature SCSI P-ATA/IDE Dukungan Platform PC, Mid-to-High End Server PC, Value Server, Apple Platform


Tipe komponen terpasang Harddisk, CDROM, DVD, Scanner, Tape Drive, Printer, Optical Harddisk, Optical Drive




Komponen terkoneksi 16 2 Dukungan Komponen eksternal Ya Tidak


Panjang kabel 1,5m up to 25m 18 inch (maksimal) Transfer Rate up to 320 Mb/s up to 100 Mb/s Kemampuan Multitasking Sangat Baik Kurang Baik

Dual Master DMA Hanya mendukung koneksi satu komponen per-bus

Disconnect/Reconnect


Tagged Command Que.

Error Detection Baik Kurang Baik Harga Relatif Mahal Relatif Murah


  Tabel 2.12. Perbandingan karakteristik seluruh interface HDD

  SATA SCSI SAS Fibre Channel Komponen terkoneksi 1 16 128 16 Juta Panjang kabel 1 m 25 m 10 m 10 ribu meter Dukungan Dual Port Tidak Tidak Ya Ya Konfigurasi (Topologi) Point to Point Bus Point-to-Point Loop, Fabric


(dengan Expanders)

Kecepatan 150 MB/s 160 MB/s 300 MB/s 100 MB/s, 200 MB/s, 400 MB/s, 1 GB/s

300 MB/s 320 MB/s 600 MB/s

Duplex Protocol Half SATA Half SCSI Full SCSI Full SCSI


Faktor-faktor penting Hard Disk (HDD) lainnya :

1.Kapasitas merupakan ukuran penyimpanan sebuah unit HDD dengan satuan Gigabyte (GB). Sebuah HDD server memiliki kapasitas beragam, tergantung dari interface dan konfigurasi yang digunakan.

Pada HDD tipe SATA kapasitas minimal sebesar 80 GB per-unit dan maksimal mencapai 1.000 GB (1 Terrabyte). Pada HDD tipe SCSI dan SAS kapasitas minimal sebesar 36 GB dan maksimal 146 GB.

Tabel 2.13. Kapasitas dari beberapa merek HDD

Tipe HDD Kapasitas Seagate Barracuda ATA 7200.11 500, 750, 1000GB Maxtor DiamondMax 21 80, 160, 250, 320, 500 GB Seagate Savvio 10K.2 & 15K.1 36, 73, 146 GB Seagate Cheetah 15K.6 146, 300, 450 GB Cheetah NS 300, 400 GB Barracuda ES.2 250, 320, 400, 500, 750, 1000 GB


2.Spindle-speed (RPM) merupakan ukuran putaran platter HDD dalam satu rotasi dan memiliki satuan Rotation-per-minute (RPM). Semakin tinggi putaran ini berarti performa HDD juga makin baik.

Pada HDD tipe SATA memiliki spindle-speed 5.400 dan 7.200 RPM. Pada HDD tipe SCSI dan SAS memiliki spindle-speed 10.000 RPM (atau disebut 10K) dan 15.000 RPM (atau disebut 15K).

3.Cache Buffer merupakan merupakan memori berkecepatan tinggi yang diintegrasikan didalam HDD. Memori ini berfungsi untuk menyimpan data yang sering diminta oleh RAM, sehingga tidak perlu diambil dari platter. Selain membuat transfer data lebih cepat, juga membuat daya lebih hemat. Semakin besar kapasitasnya, semakin baik performa-nya.

Tabel 2.14. Interface dan Cache Buffer beberapa merek HDD

Tipe HDD Interface Cache Buffer Seagate Barracuda ATA 7200.11 SATA 32 MB Maxtor DiamondMax 21 ATA, SATA 2, 8 MB Seagate Savvio 10K.2 & 15K.1 SAS 16 MB Seagate Cheetah 15K.6 SCSI, SAS 16 MB Cheetah NS SAS 16 MB Barracuda ES.2 SATA 8, 16, 32 MB


4.Interface. Lihat bahasan diatas.

5.Form Factor merupakan ukuran fisik sebuah HDD yang dilambangkan dengan garis tengah platter yang digunakan. Pada server dikenal dua macam form factor HDD, yaitu ukuran 3.5” (inchi) dan 2.5” (inchi).

HDD 3.5” umum digunakan pada semua tipe server dengan chassis Tower. HDD 2.5” umum digunakan pada server model Rackmount atau Blade.


Gambar 2.16. HDD ukuran 2.5” dan 3.5”


Apa itu NCQ ?

NCQ singkatan dari Native Command Queing, yaitu fitur teknologi yg saat ini dipakai pada beberapa HDD Serial ATA generasi terbaru. Dengan fitur NCQ, HDD dapat menangani multi-commands (banyak perintah) dan mengurutkan berdasarkan prioritas tertentu. NCQ akan menangani data secara pintar, sehingga pengurutan instruksi akan berlangsung efisien & cepat.

Misalnya : sebuah aplikasi biasanya terdiri dari puluhan file terintegrasi. Dan kadang-kadang file tersebut disimpan secara terpecah-pecah pada platter HDD, hingga ketika kita akan membuka aplikasi tersebut maka jarum Head harus bergerak kesana-kemari mengumpulkan file yang berserakan tersebut. Belum lagi pada saat yang bersamaan HDD juga harus menangani perintah lain.

Dengan sistem NCQ, maka HDD akan menangani permintaan berdasarkan sistem prioritas tertentu. NCQ akan mengurutkan permintan berdasarkan prioritas, bukan urutannya. Setelah itu dilakukan eksekusi dengan cara mengakses data pada platter. Jarum Head akan membaca data berdasarkan lokasi yang berdekatan pada platter, sehingga pergerakan mekanisnya akan lebih efisien dan membuat performa HDD meningkat sekaligus mereduksi kerusakan secara fisik.

Berikut analogi cara kerja NCQ :

Jika ada 3 orang (A, B, C) yang akan menaiki sebuah lift : si A datang pertama, lalu memencet tombol Lantai 7. Yang kedua si B memencet tombol lantai 5 dan terakhir si C datang memencet tombol lantai 3. Berdasarkan permintaan antara A, B dan C seharusnya A diprioritaskan duluan karena datang yang pertamakali. Tapi pada sistem lift yang dilayani pertama adalah si C karena naik ke lantai yang paling rendah, baru disusul oleh B dilantai 5 dan terakhir A dilantai paling atas. Sistem lift ini bisa dianalogikan cara kerja sebuah NCQ didalam HDD.


Apa itu RAID ?

RAID (Redundant Array Independent Disk) adalah satu fitur teknologi baru pada sistem komputer. Dengan RAID maka Hard Disk akan bekerja lebih cepat karena menggambungkan kemampuan dua Hard Disk atau lebih secara bersamaan. RAID harus menggunakan minimal dua buah HDD yang identik, baik dari sisi interface, teknologi, kapasitas, RPM dan lain-lain. Hampir semua motherboard server memiliki konfigurasi RAID terintegrasi didalamnya, termasuk yang berbasikan Intel platform. Minimal motherboard tersebut memiliki fungsi RAID yang paling standar, yaitu RAID 0 dan 1. RAID sendiri memiliki berbagai level seperti RAID 2, 3, 4, 5, 10 dan 50. Tapi yang paling familier digunakan pada server adalah RAID 0, 1, 5, 10 dan 50 saja.

Ada dua macam controller RAID didalam sistem server, yaitu yang bersifat on-board (terintegrasi dengan chipset utama) dan Add-in Card (modul card tambahan). Pada motherboard Intel, fitur on-board dapat ditemukan pada motherboard Intel Server Board S5000PSL dan S5000PAL. RAID berupa add-in card dari Intel seperti SRCSASJV (RAID 0, 1, 5, 6, 10, 50 dan 60 dan SRCU42X (RAID 0, 1, 5, 10, 50).


Gambar 2.17. RAID Card Controller (add-in)

Beberapa contoh konfigurasi RAID :

Imajinasikan ada sebuah file data dengan nama “ABC” yang akan disimpan dalam HDD yang dikonfigurasi dengan varian RAID dibawah :

RAID 0 berfungsi sebagai stripping, yaitu teknik memecah data “ABC” kedalam beberapa blok data, kita sebut saja blok ABC01, ABC02, ABC03, ABC04, dan seterusnya. Masing-masing blok ini disimpan pada dua HDD berbeda secara parallel, misalnya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC03, ABC05 dan seterusnya dan HDD2 menyimpan blok ABC02, ABC04, ABC06 dan seterusnya. Dengan teknik ini maka performa akan meningkat karena data kapasita besar tidak perlu masuk antrian pada HDD tunggal yang memiliki kapasitas I/O terbatas. Artinya pada saat akses data langsung dilayani oleh dua kapasitas I/O dimasing-masing HDD.


Gambar 2.18. Cara kerja RAID 0

RAID 0 minimal menggunakan 2 HDD, dan menggabungkannya seolah-olah sebagai sebuah HDD tunggal didalam sistem. Misalnya, ada dua unit HDD SATA 80 GB dikonfigurasi sebagai RAID 0 maka sistem server akan mengenalinya sebagai HDD tunggal dengan kapasitas 160 GB. Dengan konfigurasi ini diharapkan performanya akan meningkat dengan mengandung dua kontroller HDD yang bekerja parallel. RAID 0 kadang dianggap bukan bagian RAID karena tidak bersifat “Fault-Tolerance”, yaitu kemampuan untuk mencegah kegagalan sistem seperti varian RAID lainnya.

RAID 1 berfungsi sebagai mirroring, yaitu saling backup antara dua HDD. Tekniknya adalah dengan cara memecah data “ABC” menjadi blok data ABC01, ABC02, ABC03 dan seterusnya lalu semuanya disimpan pada HDD1 (HDD utama) dan HDD2 (HDD backup) secara identik. Artinya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC02 dan ABC03, maka HDD2 juga menyimpan data yang sama persis. Kemampuan ini disebut sebagai mirroring, dimana jika terjadi kerusakan data pada HDD utama, maka data dapat direcovery langsung dari HDD backup karena menyimpan data yang identik.


Gambar 2.19. Cara kerja RAID 1

RAID 1 minimal menggunakan 2 HDD. Jika terdapat dua HDD 80GB dengan kapasitas total 160GB maka sistem hanya akan mengenalinya sebagai HDD 80GB saja, karena HDD satunya berfungsi sebagai backup. RAID 1 merupakan fungsi yang paling mendasar dari seluruh varian RAID karena memiliki “Fault-Tolerance” yang baik.

RAID 0 + 1 merupakan perpaduan antara fungsi RAID 0 dan 1 secara bersamaan. Jika satu server mengimplementasikan RAID 0 + 1, maka akan mendapatkan benefit performa stripping dan mirroring sekaligus.


Gambar 2.20. Cara kerja RAID 0 + 1

RAID 5 berfungsi sebagai Interleaved Block Parity, yaitu sebuah konfigurasi RAID dengan pengecekan parity yang tersebar pada seluruh HDD. Parity merupakan teknik pengecekan dan perbaikan bit-bit data yang tersimpan pada setiap blok data dengan cara membandingkan sistem biner-nya. RAID 5 menggunakan minimal tiga unit HDD.


Gambar 2.21. Cara kerja RAID 5

Misalnya digunakan 3 buah HDD pada RAID 5, maka HDD1 akan menyimpan blok data A01, A02, A03 dan parity 01 pada HDD1. Lalu blok B01, B02, B03 dan parity 02 disimpan pada HDD2. Dan terakhir C01, C02 dan C03 dan parity 03 disimpan pada HDD03. Dengan teknik ini maka keseluruhan data pada HDD akan aman karena di backup oleh HDD lainnya dan parity yang tersebar ke masing-masing HDD tersebut.

RAID 10 merupakan perpaduan antara RAID 1 dan 0. Dengan teknik ini maka blok data ABC disimpan layaknya RAID 1 lalu masing-masing bagian disimpan secara stripping seperti layaknya RAID 0. Misalnya blok data ABC disimpan secara stripping menjadi ABC[01] dan ABC[02] di dua HDD. Pada masing-masing grup HDD, yaitu ABC[01] data disimpan secara mirroring pada dua HDD. RAID 10 memerlukan minimal empat unit HDD.


Gambar 2.22. Cara kerja RAID 10

RAID 50 merupakan perpaduan antara RAID 5 dan 0. Dengan teknik ini maka blok data akan dipecah menjadi 2, misalnya ABC[01] dan ABC[02] lalu disimpan dengan teknik stripping yaitu memecah dan membaginya secara parallel. Baik ABC[01] dan ABC[02] pada masing-masing grupnya akan disimpan menggunakan konfigurasi RAID 5, sehingga pada satu grup memerlukan tiga unit HDD. Secara keseluruhan, RAID 50 menggunakan minimal enam unit HDD.

Gambar 2.23. Cara kerja RAID 50


Chassis (Casing, Barebone)


Gambar 2.24. Sebuah chassis Server

Pada server, faktor chassis sangat penting karena mereferensikan platform server secara keseluruhan. Istilah chassis juga kadang diganti dengan Casing atau Barebone, yaitu bagian luar (dinding server) yang melindungi sistem komponen bagian dalam.

Sebuah Chassis server biasanya mengintegrasikan komponen sebagai berikut :

Power Supply, merupakan modul untuk memasok daya listrik pada sistem server. Power Supply Unit (kadang disingkat sebagai PSU) mendapatkan pasokan daya dari listrik eksternal dan merubahnya (konversi) ke spesifikasi arus & tegangan yang dapat diterima oleh server. Satuan yang sering ditulis pada Power Server adalah Watt, yang menerangkan jumlah daya yang dihasilkan. Sebuah power supply biasanya memiliki beberapa macam kabel dan konektor, antara lain : kabel power ke motherboard dan kabel power universal (HDD, Cooling Fan, dan sebagainya).

Kemampuan daya sebuah Power Supply haruslah cukup tinggi karena arsitektur server biasanya terdiri dari berbagai perangkat “boros” energi, seperti Processor, Cooling Fan, HDD, Motherboard, Optical Drive, dan lain sebagainya. Satuan dayanya memiliki rentang dari 350w, 400w, 450, 550w, 600w, 650w, 750w sampai 830w, tergantung kebutuhan pengguna. Umumnya, pada saat kita membeli satu chassis (barebone), itu sudah dilengkapi dengan modul Power Supply terintegrasi. Tapi kita juga dapat membelinya secara terpisah.


Gambar 2.25. Power Supply Unit (PSU)

Cooling Fan, berfungsi untuk membuang panas yang disebabkan oleh operasi server. Panas umumnya disebabkan oleh Processor, Chipset, Power Supply & Hard Disk, yang perlu dibuang keluar agar suhu sistem tidak panas berlebih (overheating). Pada sistem server terdapat dua macam Cooling Fan, yaitu Cooling Fan pada processor, dan cooling fan pada body chassis. Pada processor kita mengenal satu perangkat pendingin pasif, yaitu Heatsink. Heatsink merupakan logam pendinginan yang umum ditempelkan pada keping processor maupun chipset. Ukuran Cooling Fan biasanya diukur dari diagonal kipas, yang terdiri dari 3-inchi dan 5-inchi.

Front Panel Cover, yaitu penutup bagian depan yang berfungsi seperti pintu. Pada casing server umumnya pintu depan ini memiliki kunci pengaman. Fungsi front panel cover adalah untuk menjaga keamanan server dari hal-hal tidak terduga, misalnya seseorang menekan tombol power/reset atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Slot Bay Optical Drive ukuran 5.25” berfungsi untuk meletakkan Optical Drive (CD/DVD ROM). Optical Drive juga dapat dipasang eksternal menggunakan USB.

Hard Disk Bay ukuran 3.5” berfungsi untuk meletakkan HDD S-ATA, SCSI dan SAS.



Gambar 2.26. Sebuah Cooling Fan dan Power Supply

Slot Bay Floppy Disk ukuran 3.5” berfungsi untuk meletakkan Floppy Drive. Pada chassis generasi terbaru slot bay ini biasanya sudah dihilangkan, karena penggunaan floppy drive dirubah menjadi eksternal drive menggunakan USB Connector.

Tombol (Power, Reset) berfungsi untuk menyalakan ON/OFF Server secara manual dan RESET (mengembalikan posisi ON server dari awal).

Lampu Indikator (Power, HDD, LAN). Lampu indikator berfungsi sebagai indikasi bahwa server dan HDD sedang bekerja.



Gambar 2.27. Lampu indikator pada Chassis

Hot Swap Rack berfungsi untuk meletakkan HDD khusus yang dapat dipasang dan dicabut ketika server tetap menyala. Hot Swap sangat membantu server karena pada dasarnya sebuah server tidak boleh berhenti bekerja, bahkan pada saat penggantian HDD. Hot Swap memiliki pengertian yang sama dengan Hot Plug.


Gambar 2.28. HDD Hotswap dan rack pendukung

USB Connector (Front) berfungsi untuk mengkoneksikan berbagai peralatan eksternal, seperti Floppy Drive, Optical Drive dan lain-lain. USB Connector dibagian depan ini harus dikoneksikan ke sistem USB Motherboard server menggunakan sebuah kabel konektor yang sudah disediakan didalam chassis.

Server memiliki beberapa tipe Chassis :

1.Pedestal merupakan casing berbentuk Tower (seperti pada PC) dan umumnya digunakan pada server kelas Value dan Mid-End. Ukuran Pedestal berkisar antara :

17.5” (445mm) x 8.6” (218mm) x 26.9” (683mm). 17.8” (452mm) x 9.256” (235mm) x 19” (483mm).


Gambar 2.29. Casing tipe Pedestal


Casing tipe Pedestal biasanya menggunakan berbagai komponen dan periferal server biasa, karena bentuknya yang mirip PC Desktop.

2.Rackmount merupakan casing berbentuk tipis, pipih horizontal dan dapat disusun layaknya sebuah rak pada sebuah lemari khusus. Rackmount disusun secara berlapis dari atas ke bawah pada semua cabinet chassis khusus server. Ukuran rackmount berkisar antara :

17” (43mm) x 16.9” (429mm) x 26.5” (673mm) 17.03” (43mm) x 16.93” (430mm) x 27.25” (692mm)


Gambar 2.30. Casing tipe Rackmount

Pada sistem rackmount adalah istilah yang merepresentasikan jumlah unit server yang bisa dipasang pada rak, yaitu 1U, 2U atau 3U. 1U sendiri melambangkan ketebalan (tinggi) server dalam satu 1.75 inchi (44.5mm).

Dengan rackmount maka pengaturan server yang berjumlah lebih dari 2 unit atau lebih akan tertata dengan baik. Rackmount umumnya dipakai institusi yang menggunakan fungsi server berbeda pada satu rak, seperti Web Server, Database Server, dan sebagainya.

3.Blade merupakan server rackmount yang disusun secara vertikal (seperti irisan pada roti tawar) untuk mengakomodasi jumlah server yang cukup banyak. Blade juga disusun pada sebuah cabinet khusus server blade. Blade server kadang disebut sebagai High Density Server, yaitu kumpulan server yang memiliki beberapa unit server. Dengan sistem Blade, fungsi server dapat dipecah-pecah pada unit server berbeda, tapi ditaruh pada rak yang sama.

Baik Rackmount maupun Blade umumnya menggunakan beberapa perangkat khusus, seperti Hard Disk SCSI/SAS berukuran mini yang umum digunakan pada Laptop. Ini untuk mengakomodasi sistem rackmount / blade yang berukuran tipis dan terbatas.


Istilah-istilah penting lainnya

Cluster Merupakan berbagai tipe server berbeda yang berlokasi diberbagai tempat (atau negara), terkoneksi satu sama lain serta saling bekerjasama sehingga user dapat mengakses informasi apapun tanpa perlu tahu sistem jaringan yang ada.

Co-location Server Merupakan institusi yang mengalih-daya-kan (outsource) server mereka untuk dikelola kepada pihak lain. Co-location membuat pengelolaan server dilakukan secara profesional, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya server, pendukung maupun suber-daya manusia-nya.

Contoh : Penyedia Jasa Blog seperti WordPress menyediakan server mereka secara gratis agar user dapat membuat blog dan menyimpannya disana. Kegiatan ini juga merupakan sebuah aktivitas co-location yang sederhana.

Hot Swap Hot Swap merupakan fungsi umum pada HDD Server, dimana unit-unit HDD dapat di cabut dan dipasang pada saat komputer tersebut hidup (on). Fungsi hot-swap sangat berguna ketika HDD server mengalami masalah hingga perlu diganti. Hot Swap biasanya memerlukan suatu bay (dudukan slot khusus) pada chassis, sehingga mempermudahkan kita ketika akan mencabut atau memasangnya. Tipe HDD yang mendukung fungsi swap adalah SCSI 80-pin, SAS dan S-ATA.

Redundant Redundant merupakan kemampuan server untuk membackup sumber daya listrik ketika terjadi masalah. Server memiliki cadangan daya berupa dua unit modul power supply yang identik, sehingga jika salah satu modul gagal berfungsi maka akan segera digantikan oleh modul cadangan (backup). Redundant merupakan kelengkapan standar pada server high-end.


Gambar 2.31. Redundant Power Supply Unit


Mission Critical Adalah istilah yang menunjukkan bahwa pada satu institusi, fungsi server tertentu sangat vital. Dengan kata lain, pengoperasian server tersebut sangat penting untuk menjalankan aktivitas rutin, misalnya perbankan yang bekerja dengan data online setiap saat.

System integrator Merupakan perusahaan atau konsultan yang menawarkan jasa integrasi sistem komputer secara keseluruhan, seperti instalasi PC Desktop, jaringan, server, koneksi internet, security system, software aplikasi dan lain-lain sehingga user mendapatkan solusi terintegrasi terhadap kebutuhan organisasi/institusi-nya.

Dual Processor (DP) Merupakan processor yang mendukung instalasi dua buah processor identik secara bersamaan di sistem server, tujuannya agar beban pengolahan pada processor dapat dibagi dan diselesaikan lebih cepat (multitasking & multithreading). Contoh Processor Intel yang mendukung Dual Processor adalah Xeon dan Itanium. Dual Core bukanlah Dual Processor, karena Dual Core hanya fungsi yang terdapat didalam satu keping Processor.


Gambar 2.32. Konfigurasi Dual Processor


Bechmark Merupakan satu kegiatan untuk melakukan pengukuran faktor-faktor tertentu pada komputer menggunakan aplikasi pengukur (benchmark applicaton). Faktor pengukur antara lain adalah performa komputer secara keseluruhan (overall performance), daya tahan (reliablity), kestabilan (stability), daya yang digunakan (power consumption) serta hambatan dari proses yang terjadi (barrier). Pada server sendiri, poin yang sering menjadi tolak ukur adalah : performa secara keseluruhan (point/MFLOPS), jumlah user/client optimal & maksimal, network bandwidth (KB/s), processor performance (ALU/ISSE3), memory bandwidth (MB/s), drive index (MB/s), data latency, load power consumption (watt), stress test, stability test dan lain sebagainya. Software benchmark yang umum digunakan antara lain SiSoft Sandra, Web Server Stress Tool, Sysmark, dan lain-lain.

Virtualization Merupakan teknik untuk membuka sistem operasi dan aplikasi diatas operating sistem lain yang sudah eksis, misalnya kita membuka file-file berbasis Microsoft Windows diatas OS Linux RedHat. Caranya dengan mengakses Linux RedHat sebagai sistem operasi utama (primary operating system), lalu membuka aplikasi virtualization seperti VMWare dan mengakses Windows melalui aplikasi itu. Virtualization harus didukung oleh sistem server yang mendukungnya, seperti Processor, Chipset & Software.

Multi Processor (MP) Merupakan processor yang mendukung instalasi 4 buah processor atau lebih yang identik secara bersamaan pada sistem server. Processor Intel yang mendukung adalah Xeon dan Itanium. Dengan multiprocessor pengolahan aplikasi multitasking akan jauh lebih cepat.

Micro-Architecture Merupakan arsitektur inti dari processor Intel, yang menentukan desain, fitur dan performa processor secara keseluruhan. Umumnya Micro-architecture melambangkan generasi processor tersebut.

Tabel 2.15. Micro-architecture Processor Intel Xeon

Processor Micro-architecture


Intel Xeon 3200 series Intel Core Intel Xeon 3000 series Intel Core Intel Xeon 5300 series Intel Core Intel Xeon 5100 series Intel Core Intel Xeon 5000 series Intel NetBurst Intel Xeon 70000 series Intel NetBurst Intel Pentium 4 Intel NetBurst Intel Pentium D Intel NetBurst Intel Core 2 Duo Intel Core Intel Core 2 Quad Intel Core

Intel mengenal dua macam generasi micro-architecture, yaitu NetBurst & Core. Core sendiri merupakan generasi terbaru pengganti NetBurst, dengan benefit : jalur data yang lebih lebar, transfer data yang lebih cepat, cache memory yang lebih besar, sistem kerja yang lebih cerdas serta energi yang lebih efisien.

Tabel 2.16. Beberapa fitur pada platform Server Intel

Intel Wide Dynamic Execution Meningkatkan jumlah instruksi per-clock cycle agar memperpendek waktu eksekusi dan efisiensi energi pada processor.



Intel Intelligent Power Capability Mengurangi konsumsi power pada processor. Intel Advanced Smart Cache Mengurangi waktu latency pada saat core yang berbeda pada processor mengakses cache memory. Intel Smart Memory Access Mengoptimalisasi penggunaan bandwidth data dari memory subsystem. Intel Advanced Digital Media Boost Meningkatan performa secara signifikan beberapa aplikasi berbasis multimedia, engineering dan scientific.


Saat ini hampir semua jajaran processor Intel menggunakan micro-architecture Core (lihat tabel diatas).

RISC Processor RISC merupakan singkatan Reduced Instruction Set Computer, yaitu sebuah teknik design arsitektur pada sebuah processor. Dengan RISC maka sebuah processor akan bekerja lebih efisien karena mereduksi kerumitan set instruksi yang berhubungan dengan memori utama. Teknik ini akan menghasilkan sebuah program compiler (aplikasi untuk membentuk sebuah software) yang lebih sederhana dan efektif dengan memanfaatkan waktu eksekusi hanya dengan satu clock-cycle, memecah instruksi menjadi beberapa bagian lalu dieksekusi secara bersamaan (pipelining). Dan terakhir, memanfaatkan sebagian besar register daripada memori.

RISC processor hanya di-implementasikan pada beberapa perangkat saja, karena processor yang ada saat ini umumnya menggunakan teknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Contoh perangkat yang menggunakan teknik RISC yaitu : Intel Itanium Servers, Sony Playstation, Apple McIntosh, Microsoft Xbox 360 dan Sun UltraSPARC.



Gambar 2.33. RISC Processor (Intel Itanium2)


i-PAT i-PAT merupakan singkatan dari Intel Platform Administration Technology, yaitu sistem manajemen yang dibuat oleh Intel untuk mempermudah implementasi, pengawasan dan perawatan sistem jaringan server-client berbasis teknologi Intel. i-PAT dibuat untuk menyederhanakan kompleksitas jaringan yang menggunakan sejumlah besar PC Clients.

Benefit i-PAT antara lain :

Instalasi Operating System & Aplikasi ke seluruh PC Client hanya melalui satu server saja. Sistem Proteksi HDD dengan mengembalikan (recovery) data ketika terjadi masalah pada PC Client, seperti serangan virus dan lain sebagainya. System Alert OS Crash & Hardware, yang akan memberikan warning ketika terjadi masalah pada Operating System dan arsitektur hardware. Manajemen terpusat berbasis web. Monitoring aset dengan sistem pengawasan terpusat melalui sebuah server.

Untuk menjalankan fungsi i-PAT memerlukan syarat tertentu seperti : hardware berbasis Intel (Server dan Client), Operating System Microsoft Windows dan aplikasi i-PAT dari Intel.

32-bit dan 64-bit Merupakan istilah yang menerangkan lebar jalur data processor, yaitu 32-bit dan 64-bit. Saat ini hampir sebagian besar Processor sudah menggunakan lebar jalur 64-bit, seperti Intel Xeon dan Itanium2. Lebar jalur akan meningkatkan kapasitas sistem pengalamatan (adressing) memori utama, yang pada akhirnya akan meningkatkan performa komputer secara keseluruhan. Processor 32-bit umumnya hanya dapat mengakses RAM dengan kapasitas maksimal 4 Gigabyte, sedangkan 64-bit dapat mengakses sampai dengan 1.000 Gigabyte.

Analogi : Bayangkan sebuah antrian dimeja kasir pasar Supermarket. Anggap saja arsitektur 32-bit masih menggunakan 32 jalur antrian, sedangkan 64-bit memiliki lajur 2x lipat atau 64 buah. Tentu saja 64-bit akan mengolah data jauh lebih baik karena jalur yang dimiliki lebih banyak.

Pada Intel, teknologi 64-bit dikenal dengan nama IA64MT, yaitu Intel Architecture 64-bit Memory Technologies.

Codename Processor Intel biasanya memiliki istilah tertentu yang merujuk pada teknologi yang digunakannya, seperti Intel Xeon “Nocona”, “Dempsey” atau “Tulsa”. Istilah ini sering disebut sebagai Codename. Codename adalah istilah yang diciptakan oleh vendor (biasanya oleh para engineer pembuatnya) sebelum produk tersebut dijual dan memiliki nama dagang tersendiri (trade-mark).

Tabel 2.17. Codename processor Intel & karakteristiknya

Codename Processor Type Detail Foster

Xeon DP/MP 

NetBurst, 180 nm, Socket-603/604 Prestonia

Xeon DP with DDR

NetBurst, 130 nm, Socket-604 Gallatin

Xeon MP L3 Cache 1~2MB

NetBurst, 130 nm, Socket-604 Nocona

Xeon with DDR2 64-bit

NetBurst, 90 nm, Socket-604 Irwindale

Xeon with DDR2 (subseq of Nocona)

NetBurst, 90 nm, Socket-604 Paxville DP

Xeon Dual Core with 2x L2 Cache 2MB

NetBurst, 90 nm, Socket-604 Paxville MP

Xeon 70xx with dual L2 Cache 1~2MB

NetBurst, 90 nm, Socket-604 Sossaman

Xeon "Low Voltage" edition

Core, 65 nm, Socket-M Dempsey

Xeon 50xx with 2x L2 Cache 2MB

Netburst, 65 nm, Socket LGA771 WoodCrest

Xeon 51xx (Core)

Core, 65 nm, Socket LGA771 Tulsa

Xeon 71xx

NetBurst, 65nm, Socket-604 Tigerton

Xeon 72xx (Core)

Core, 65 nm Kentsfield

Xeon 32xx (Core)

Core, 65 nm, Socket LGA775 Wolfdale

Xeon 52xx (Core)

Core, 65 nm, Socket LGA771 Clovertown

Xeon 53xx (Core)

Core, 65 nm, Socket LGA771 Harpertown

Xeon 54xx (Core)

Core, 65 nm, Socket LGA771 Merced

Itanium

- McKinley

Itanium 2

- Madison

Itanium 2

- Deerfield

Itanium 2 (Madison) without L3 Cache

- Montecito

Itanium 2

- Shavano

Itanium

-

Pranala Menarik