Clonezilla

From OnnoWiki
Revision as of 13:58, 27 November 2010 by Onnowpurbo (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Apakah Clonezilla?

Barangkali kita cukup familiar dengan Norton Ghost® yang lumayan populer. Masalah utama dengan software ini adalah membutuhkan wkatu lama untuk melakukan cloning ke banyak komputer sekaligus. Kita mungkin juga pernah mendengar solusi Symantec pada masalah ini menggunakan Symantec Ghost Corporate Edition® dengan multicasting.

Nah, pada saat ini kita dapat menggunakan solusi OpenSource clone system (OCS) bernama Clonezilla dengan unicasting dan multicasting!

Clonezilla, berbasis DRBL, Partclone dan udpcast, yang memungkinkan kita untuk melakukan backup dan recovery. Ada dua (2) jenis Clonezilla, yaitu, Clonezilla live dan Clonezilla SE (server edition). Clonezilla live dapat digunakan untuk backup dan restore untuk sebuah mesin. Sedang Clonezilla SE dapat digunakan untuk mendeploy secara masif, dia dapat melakukan cloning banyak (40+) komputer secara bersamaan. Clonezilla hanya akan menyimpan dan me-restore blok yang digunakan di harddisk. Hal ini akan sangat meningkatkan effisiensi proses cloning. Pengalaman menunjukan akan membutuhkan sekitar 10 menit untuk mengclone 5.8GB sistem image ke 41 komputer menggunakan multicast!


Fitur

  • Free (GPL) Software.
  • Filesystem yang didukung: (1) ext2, ext3, ext4, reiserfs, reiser4, xfs, jfs dari GNU/Linux, (2) FAT, NTFS dari MS Windows, (3) HFS+ dari Mac OS, (4) UFS dari FreeBSD, NetBSD, dan OpenBSD, dan (5) VMFS dari VMWare ESX. Oleh karenanya, kita dapat melakukan cloning bagi GNU/Linux, MS windows, Intel-based Mac OS, dan FreeBSD, NetBSD, dan OpenBSD, tidak peduli apakah itu 32-bit (x86) atau 64-bit (x86-64) OS. Untuk file system ini, hanya blok yang digunakan yang akan di simpan dan di restore. Untuk file sistem yang tidak didukung, sector-to-sector copy dilakukan menggunakan dd di Clonezilla.
  • LVM2 (bukan LVM version 1) di GNU/Linux di dukung.
  • Grub (version 1 dan version 2) di dukung.
  • Multicast di dukung di Clonezilla SE, hal ini akan sangat cocok untuk cloning secara masif. Kita juga dapat menggunakan Clonezilla untuk menyimpan dan me-restore banyak komputer jika PXE dan Wake-on-LAN di dukung di client.
  • Berbasis pada Partclone (default), Partimage (optional), ntfsclone (optional), atau dd untuk membuat image atau clone sebuah partisi. Akan tetapi, Clonezilla mempunyai program tambahan, yang dapat menyimpan dan me-restore tidak hanya partisi tapi juga seluruh harddisk.
  • Dengan menggunakan free software lain seperti drbl-winroll, yang di kembangkan oleh team Clonezilla, hostname, group dan SID dari mesin MS Windows yang di clone dapat secara automatis berubah.

Keterbatasan

  • The destination partition must be equal or larger than the source one.
  • Differential/incremental backup is not implemented yet.
  • Online imaging/cloning is not implemented yet. The partition to be imaged or cloned has to be unmounted.
  • Software RAID/fake RAID is not supported by default. It's can be done manually only.
  • Due to the image format limitation, the image can not be explored or mounted. You can _NOT_ recovery single file from the image. However, you still have workaround to make it, read this.
  • Recovery Clonezilla live with multiple CDs or DVDs is not implemented yet. Now all the files have to be in one CD or DVD if you choose to create the recovery iso file.

Clonezilla mana yang harus kita gunakan?

  • Clonezilla Live: Clonezilla live allows you to use CD/DVD or USB flash drive to boot and run clonezilla (Unicast only)
  • Clonezilla SE: Clonezilla SE is included in DRBL, therefore a DRBL server must first be set up in order to use Clonezilla to do massively clone (unicast, broadcast and multicast are supported)


Catatan Penggunaan Clonezilla

Referensi

Pranala Menarik