Clonezilla

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Apakah Clonezilla?

Barangkali kita cukup familiar dengan Norton Ghost® yang lumayan populer. Masalah utama dengan software ini adalah membutuhkan wkatu lama untuk melakukan cloning ke banyak komputer sekaligus. Kita mungkin juga pernah mendengar solusi Symantec pada masalah ini menggunakan Symantec Ghost Corporate Edition® dengan multicasting.

Nah, pada saat ini kita dapat menggunakan solusi OpenSource clone system (OCS) bernama Clonezilla dengan unicasting dan multicasting!

Clonezilla, berbasis DRBL, Partclone dan udpcast, yang memungkinkan kita untuk melakukan backup dan recovery. Ada dua (2) jenis Clonezilla, yaitu, Clonezilla live dan Clonezilla SE (server edition). Clonezilla live dapat digunakan untuk backup dan restore untuk sebuah mesin. Sedang Clonezilla SE dapat digunakan untuk mendeploy secara masif, dia dapat melakukan cloning banyak (40+) komputer secara bersamaan. Clonezilla hanya akan menyimpan dan me-restore blok yang digunakan di harddisk. Hal ini akan sangat meningkatkan effisiensi proses cloning. Pengalaman menunjukan akan membutuhkan sekitar 10 menit untuk mengclone 5.8GB sistem image ke 41 komputer menggunakan multicast!

Fitur

  • Free (GPL) Software.
  • Filesystem yang didukung: (1) ext2, ext3, ext4, reiserfs, reiser4, xfs, jfs dari GNU/Linux, (2) FAT, NTFS dari MS Windows, (3) HFS+ dari Mac OS, (4) UFS dari FreeBSD, NetBSD, dan OpenBSD, dan (5) VMFS dari VMWare ESX. Oleh karenanya, kita dapat melakukan cloning bagi GNU/Linux, MS windows, Intel-based Mac OS, dan FreeBSD, NetBSD, dan OpenBSD, tidak peduli apakah itu 32-bit (x86) atau 64-bit (x86-64) OS. Untuk file system ini, hanya blok yang digunakan yang akan di simpan dan di restore. Untuk file sistem yang tidak didukung, sector-to-sector copy dilakukan menggunakan dd di Clonezilla.
  • LVM2 (bukan LVM version 1) di GNU/Linux di dukung.
  • Grub (version 1 dan version 2) di dukung.
  • Multicast di dukung di Clonezilla SE, hal ini akan sangat cocok untuk cloning secara masif. Kita juga dapat menggunakan Clonezilla untuk menyimpan dan me-restore banyak komputer jika PXE dan Wake-on-LAN di dukung di client.
  • Berbasis pada Partclone (default), Partimage (optional), ntfsclone (optional), atau dd untuk membuat image atau clone sebuah partisi. Akan tetapi, Clonezilla mempunyai program tambahan, yang dapat menyimpan dan me-restore tidak hanya partisi tapi juga seluruh harddisk.
  • Dengan menggunakan free software lain seperti drbl-winroll, yang di kembangkan oleh team Clonezilla, hostname, group dan SID dari mesin MS Windows yang di clone dapat secara automatis berubah.

Keterbatasan

  • ext4 JANGAN DIGUNAKAN Clonezilla belum mengenal dengan baik.
  • Partition tujuan harus sama atau lebih besar daripada sumber / source.
  • Backup differential/incremental belum di implementasikan.
  • Online imaging/cloning belum di implementasikan. Partition yang akan dibuat image atau clone harus tidak di mount.
  • Software RAID/fake RAID belum di dukung. Hal ini hanya dapat dilakukan secara manual.
  • Karena keterbatasan format image, image tidak dapat di explor atau di mount. Kita tidak dapat mengambil sebuah file dari image.Akan tetapi sebetulnya ada akal-akalan yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini.
  • Recovery Clonezilla live untuk banyak CD atau DVD belum di implementasikan. Semua file harus di satu CD atau DVD jika kita memilih untuk membuat sebuah file recovery iso.

Clonezilla mana yang harus kita gunakan?

  • Clonezilla Live: Clonezilla live memungkinkan kita untuk menggunakan CD/DVD atau USB flash drive untuk boot dan menjalankan clonezilla (Unicast saja)
  • Clonezilla SE: Clonezilla SE termasuk dalam DRBL, oleh karenanya DRBL server harus jalan dulu agar Clonezilla dapat melakukan cloning secara masif (unicast, broadcast dan multicast di dukung)

Catatan Penggunaan Clonezilla

Referensi

Pranala Menarik