Difference between revisions of "Sejarah Internet Indonesia:analisa strategi IT Indonesia"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 7: | Line 7: | ||
− | + | ==Gambaran Umum== | |
Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu: | Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu: | ||
− | + | ||
− | + | * Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO. | |
+ | * Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar. | ||
Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah. | Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah. | ||
Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa: | Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa: | ||
− | Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor. | + | * Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor. |
− | Pemerintah dapat memegang janji & omongannya. | + | * Pemerintah dapat memegang janji & omongannya. |
Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh sampai tahun 2009 adalah | Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh sampai tahun 2009 adalah | ||
− | Pengguna Internet Baru / Tahun 2.6 juta / tahun | + | Pengguna Internet Baru / Tahun 2.6 juta / tahun |
− | Jumlah Sekolah Tersambung | + | Jumlah Sekolah Tersambung 46.000 sekolah |
− | Siswa Melek Internet | + | Siswa Melek Internet 17.5 juta siswa |
− | Guru Melek IT / Internet | + | Guru Melek IT / Internet 2.6 juta |
− | Massa Internet Indonesia | + | Massa Internet Indonesia 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun |
− | Belanja Bandwidth | + | Belanja Bandwidth Rp. 500 Milyard / bulan |
− | Belanja Bandwidth | + | Belanja Bandwidth ~22Gbps |
− | Output Manufacturing Local | + | Output Manufacturing Local ~ Rp. 6 Milyard / bulan |
Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”. | Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Kata-Kata Bijak== | ||
+ | |||
+ | ''“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.”'' | ||
+ | Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11 |
Revision as of 09:26, 3 February 2008
Analisis Strategi ICT Indonesia
Acuan Kerangka Berfikir
- Cuplikan Kerangka Konseptual Nusantara 21 Catatan Onno W. Purbo
- Kerangka Kementerian Informasi Catatan Onno W. Purbo Maret 2000
- Alternatif Strategi Industri IT Indonesia Catatan Onno W. Purbo Maret 2004
Gambaran Umum
Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu:
- Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO.
- Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar.
Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah.
Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa:
- Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor.
- Pemerintah dapat memegang janji & omongannya.
Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh sampai tahun 2009 adalah
Pengguna Internet Baru / Tahun 2.6 juta / tahun Jumlah Sekolah Tersambung 46.000 sekolah Siswa Melek Internet 17.5 juta siswa Guru Melek IT / Internet 2.6 juta Massa Internet Indonesia 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun Belanja Bandwidth Rp. 500 Milyard / bulan Belanja Bandwidth ~22Gbps Output Manufacturing Local ~ Rp. 6 Milyard / bulan
Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”.
Kata-Kata Bijak
“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.” Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11