Difference between revisions of "Sejarah Internet Indonesia:analisa strategi IT Indonesia"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 57: | Line 57: | ||
===Visi versi Rakyat Indonesia Biasa=== | ===Visi versi Rakyat Indonesia Biasa=== | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
''“Melihat Knowledge Based Society di Indonesia”'' | ''“Melihat Knowledge Based Society di Indonesia”'' | ||
Onno W. Purbo, 2000-an | Onno W. Purbo, 2000-an | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
==Strategi Umum versi Nusantara 21== | ==Strategi Umum versi Nusantara 21== |
Revision as of 09:57, 3 February 2008
Analisis Strategi ICT Indonesia
Acuan Kerangka Berfikir
- Cuplikan Kerangka Konseptual Nusantara 21 Catatan Onno W. Purbo
- Kerangka Kementerian Informasi Catatan Onno W. Purbo Maret 2000
- Alternatif Strategi Industri IT Indonesia Catatan Onno W. Purbo Maret 2004
Gambaran Umum
Tulisan ini berusaha mengangkat beberapa milestone realistis yang dapat di implementasi di Indonesia dengan kekuatan yang ada di komunitas IT & rakyat Indonesia sekarang & saat ini juga, tanpa menunggu investor asing, tanpa menunggu investasi dari operator. Fungsi pemerintah dalam skenario ini hanya dua (2), yaitu:
- Me-redirect & meng-approve USO untuk demand creation, tapi tidak mengumpulkan / mengalokasi / maupun membuat pilot project dari USO.
- Membuka dan memperlebar koridor legal yang ada, agar arus inovasi & transaksi di masyarakat menjadi lebih lancar.
Jadi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang se-peser-pun, hanya wisdom yang diharapkan dari pemerintah.
Tentunya semua berdasarkan asumsi bahwa:
- Pemerintah mempunyai niat tulus membangun knowledge based society pada rakyat Indonesia, tidak berpihak pada operator / investor.
- Pemerintah dapat memegang janji & omongannya.
Beberapa konsekuensi yang akan di peroleh sampai tahun 2009 adalah
Pengguna Internet Baru / Tahun 2.6 juta / tahun Jumlah Sekolah Tersambung 46.000 sekolah Siswa Melek Internet 17.5 juta siswa Guru Melek IT / Internet 2.6 juta Massa Internet Indonesia 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun Belanja Bandwidth Rp. 500 Milyard / bulan Belanja Bandwidth ~22Gbps Output Manufacturing Local ~ Rp. 6 Milyard / bulan
Bedakah Indonesia dengan Dunia? Tidak! Seluruh bangsa di dunia sedang mencari solusi untuk memperkecil digital divide tanpa utangan Bank Dunia, IMF dll. Keberhasilan metoda rakyat Indonesia membuat digital divide bridge, dengan Wireless 2.4GHz, RT/RW-net, VoIP Rakyat, telah menjadi contoh bagi dunia. Keberhasilan kita semua untuk memultiplikasi ini akan membuat pergerakan IP based infrastructure menjadi sangat dahsyat - “Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”.
Kata-Kata Bijak
“Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.” Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11
Referensi Cara Melakukan Manouver di Lapangan
Situs Sejarah Internet Indonesia – banyak mendokumentasikan lessons learned perjuangan bangsa Indonesia selama 15+ tahun dalam mengatasi kesenjangan digital. Strategi pemberdayaan masyarakat, swadaya masyarakat & menggunakan bnyak teknologi tepat guna menjadi contoh banyak negara dunia, seperti, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Timor Leste, banyak negara Afrika, Brazil dll.
“Dunia-pun belajar pada kita, Bangsa Indonesia”
Logika Berfikir
Visi & Strategi Secara Umum
Bagian ini di ambil dari naskah Kerangka Konseptual Nusantara 21, Mei 1998, yang sebetulnya sampai detik ini masih sangat relevan dengan pergerakan per-telekomunikasi-an di Indonesia. Kebanyakan implementasi di komunitas IT di lapangan selama 12+ tahun belakangan banyak di ilhami oleh kerangka konseptual Nusantara 21 tersebut. Cuplikan kerangka konseptual Nusantara 21 terlampir di bawah ini.
Visi versi Nusantara 21
“Menyediakan wahana berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika nasional di dalam proses transformasi bangsa Indonesia dari masyarakat tradisional (traditional society) menjadi sebuah masyarakat yang berwawasan IPTEK dan berbasis pengetahuan (knowledge based society).”
Visi versi Rakyat Indonesia Biasa
“Melihat Knowledge Based Society di Indonesia” Onno W. Purbo, 2000-an
Strategi Umum versi Nusantara 21
“Nusantara-21 tidak di arahkan menjadi sebuah proyek besar / mercusuar pemerintah akan tetapi menjadi gerakan masyarakat, oleh masyarakat, dengan dana masyarakat, yang di arahkan & diberikan insentif melalui kebijakan & regulasi pemerintah”
Kebijakan umum yang dimaksud diuraikan pada butir-butir berikut:
- Melibatkan lebih banyak peran aktor / pemain swasta / masyarakat sendiri dalam proses pembangunannya.
- Pemerintah lebih banyak bertindak sebagai lembaga yang mengatur lingkungan yang kondusif dan fleksibel untuk pembangunan tersebut.
- Mempromosikan mekanisme persaingan bebas.
- Menjamin keterbukaan akses yang universal bagi seluruh lapisan masyarakat.
Metaphora Nusantara 21
Strategi Pergerakan versi Rakyat Indonesia Biasa
“Either lead or follow, but please don't block the road for those who would move forward” Phill Karn, KA9Q
Arsitektur IP Based Infrastructure Secara Umum
Secara umum ada dua (2) jenis jaringan IP based di Indonesia
- Infrastruktur Formal
- Infrastrktur Komunitas
Karakter infrastruktur komunitas
Murah, contoh, Rp. 150-200.000 / bulan / rumah unlimited 24 jam Internet. Sharing, contoh, RT/RW-net & WARNET (tidak ada ketentuan pemerintah) Mencuri, contoh, 5-5.8GHz, VSAT DVB, >20GHz, ISP Spanyol Menggunakan celah regulasi, contoh, VoIP Rakyat & ENUM VoIP Rakyat Kreatif, contoh, Wajanbolic e-goen. Membangun industri dalam negeri – banyak industri antenna & radio 2.4GHz saat ini bermunculan di Indonesia.
Konsekuensi tak terduga - Menjadi contoh bagi banyak negara berkembang di DUNIA. Beberapa aktifis komunitas, seperti, Michael Sunggiardi, Onno W. Purbo, Basuki Suhardiman, Donny BU, dll. sering di undang ke luar negeri untuk memberikan workshop & pencerahan bagi negara-negara lain.