Difference between revisions of "Panduan Kebangsaan: Pendidikan dan Teknologi Informasi"
Jump to navigation
Jump to search
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(36 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 21: | Line 21: | ||
==Strategi Secara Umum== | ==Strategi Secara Umum== | ||
− | * '''swadaya''' - Pemerintah hanya perlu membuat kebijakan yang cerdas. Dalam banyak hal, seperti IT di rakyat, pemerintah sering kali tidak perlu mengeluarkan dana / uang ([[APBN]]). Tapi harus cerdas dalam membuat kebijakan. ''Jauhkan dari sekedar proyek & pengadaan barang, dekatkan pada empowerment masyarakat.'' | + | * '''swadaya''' - Pemerintah hanya perlu membuat kebijakan yang cerdas. Dalam banyak hal, seperti [[IT]] di rakyat, pemerintah sering kali tidak perlu mengeluarkan dana / uang ([[APBN]]). Tapi harus cerdas dalam membuat kebijakan. ''Jauhkan dari sekedar proyek & pengadaan barang, dekatkan pada empowerment masyarakat.'' |
* '''kemandirian''' - Kebijakan perlu di-tune, agar lebih menguntungkan rakyat banyak ('''kuantitas'''), bukan vendor / pabrikan saja. Kebijakan yang cerdas, akan memberikan kesempatan pada pada rakyat untuk menjadi pabrikan itu sendiri. | * '''kemandirian''' - Kebijakan perlu di-tune, agar lebih menguntungkan rakyat banyak ('''kuantitas'''), bukan vendor / pabrikan saja. Kebijakan yang cerdas, akan memberikan kesempatan pada pada rakyat untuk menjadi pabrikan itu sendiri. | ||
* '''kualitas''' - kerjasama lintas sektor di birokrasi. Baik pada tingkat kebijakan, strategic plan, maupun tactical plan. | * '''kualitas''' - kerjasama lintas sektor di birokrasi. Baik pada tingkat kebijakan, strategic plan, maupun tactical plan. | ||
* '''KITA BISA!''' - Bukan mustahil, jika rakyat Indonesia maju, Indonesia akan menjadi pemimpin dunia. Saat ini: | * '''KITA BISA!''' - Bukan mustahil, jika rakyat Indonesia maju, Indonesia akan menjadi pemimpin dunia. Saat ini: | ||
− | ** Indonesia rangking ke 4 | + | ** Ada 4000 aplikasi di BB World buatan lokal Indonesia http://t.co/FF36vL2kmp |
− | ** Indonesia rangking ke | + | ** Ada 5500+ aplikasi di Nokia Store buatan lokal Indonesia http://t.co/xllrWcVfxJ & http://t.co/MS3u0Ilswl |
+ | ** Indonesia rangking ke 2 di dunia dalam penggunakan Mobile VoIP http://t.co/AidJfFv82r | ||
+ | ** Indonesia rangking ke 4 di Facebook http://www.checkfacebook.com/ dengan subscriber 47.637.020 | ||
+ | ** Indonesia rangking ke 5 di Twitter (termasuk yang suka membuat trending topic) http://www.mediabistro.com/alltwitter/twitter-top-countries_b26726 | ||
** [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz | Indonesia merupakan negara satu-satu-nya di dunia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan]]. | ** [[Sejarah Internet Indonesia:Pembebasan Frekuensi 2.4Ghz | Indonesia merupakan negara satu-satu-nya di dunia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan]]. | ||
** Indonesia sering menjadi [[Applause Yale Untuk Pejuang Frekuensi Indonesia | referensi dunia untuk jaringan telekomunikasi rakyat]]. Beberapa orang Indonesia sering diundang ke berbagai negara (berkembang) untuk [[14 Oktober 2009 - Ajaran Wajanbolic Teobolic Menyebar ke Negara Tetangga | memberikan workshop untuk jaringan telekomunikasi rakyat]]. | ** Indonesia sering menjadi [[Applause Yale Untuk Pejuang Frekuensi Indonesia | referensi dunia untuk jaringan telekomunikasi rakyat]]. Beberapa orang Indonesia sering diundang ke berbagai negara (berkembang) untuk [[14 Oktober 2009 - Ajaran Wajanbolic Teobolic Menyebar ke Negara Tetangga | memberikan workshop untuk jaringan telekomunikasi rakyat]]. | ||
==Pendidikan== | ==Pendidikan== | ||
+ | |||
+ | ===Isu Kuantitas=== | ||
[[Image:Massa-siswa.jpg|center|200px|thumb]] | [[Image:Massa-siswa.jpg|center|200px|thumb]] | ||
Line 40: | Line 45: | ||
** semua akses pengetahuan, harus memenuhi standard untuk akses rakyat disabilitas. | ** semua akses pengetahuan, harus memenuhi standard untuk akses rakyat disabilitas. | ||
+ | |||
+ | * '''kualitas''' - kurikulum tidak akan ada habis-habisnya untuk di bicarakan, satu hal yang kritis dalam kurikulum yang ada, tidak dibuka kesempatan anak untuk bereksplorasi, semua bentuknya instruksional. | ||
+ | ** Buka lebih banyak kesempatan anak / siswa untuk memilih apa yang dia suka, mengeksplorasi apa yang dia suka. | ||
+ | ** Ujian Nasional - mungkin dibutuhkan untuk probe kualitas pendidikan, tapi kalau di kultuskan akan mematikan potensi explorasi anak / siswa. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ===Isu Kualitas=== | ||
* '''kualitas''' - "Research University" hanya jargon? Penelitian perlu di tekankan untuk penelitian terapan yang dapat langsung bermanfaat untuk rakyat banyak. Publikasi ilmiah, 2001-2010, Singapura, Thailand, Malaysia > 30.000. Indonesia tidak sampai 8000. Contoh strategi kebijakan misalnya: | * '''kualitas''' - "Research University" hanya jargon? Penelitian perlu di tekankan untuk penelitian terapan yang dapat langsung bermanfaat untuk rakyat banyak. Publikasi ilmiah, 2001-2010, Singapura, Thailand, Malaysia > 30.000. Indonesia tidak sampai 8000. Contoh strategi kebijakan misalnya: | ||
Line 48: | Line 60: | ||
− | + | ===Isu Misc=== | |
− | |||
− | |||
Line 56: | Line 66: | ||
− | * ''' | + | * '''inclusif''' - teknologi informasi / open source software dan pendidikan inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan siswa dengan media pembelajaran yang accessible. |
==Teknologi Informasi== | ==Teknologi Informasi== | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ===Jiwa / Driving Force=== | ||
+ | |||
+ | * '''kemandirian''' & '''swadaya''', semua Instansi & PNS '''"gunakan produk dalam negeri"''' dalam pengadaan barang teknologi. Bukan sekedar SLOGAN saja. Mulai dari laptop, komputer, handphone, sistem operasi dll. Dimulai dengan gadget & peralatan pribadi para "pemimpin". | ||
* '''kemandirian''' - Kibarkan Kembali '''Indonesia Goes [[Open Source]]''' ('''IGOS'''). Semua [[software]] yang didanai oleh [[NKRI]] harus [[open source]]. [[Source code]] harus di buka dan di simpan di repository publik di [[Internet]]. | * '''kemandirian''' - Kibarkan Kembali '''Indonesia Goes [[Open Source]]''' ('''IGOS'''). Semua [[software]] yang didanai oleh [[NKRI]] harus [[open source]]. [[Source code]] harus di buka dan di simpan di repository publik di [[Internet]]. | ||
+ | ** Kampus-kampus di sekarang harus membayar lisensi software dalam orde puluhan juta / tahun. | ||
** Konsekuensi [[closed source]] menjadikan overhead cost > US$ 300 juta / tahun di alirkan ke vendor di luar negeri. | ** Konsekuensi [[closed source]] menjadikan overhead cost > US$ 300 juta / tahun di alirkan ke vendor di luar negeri. | ||
** Dukung komunitas developer lokal, seperti, [[BlankOn]] http://www.blankonlinux.or.id/ | ** Dukung komunitas developer lokal, seperti, [[BlankOn]] http://www.blankonlinux.or.id/ | ||
+ | ===Kekuatan / Penguatan Fondasi Umum=== | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[Image:Kekuatan-sdm-teknik.png|center|200px|thumb]] | ||
+ | |||
+ | * '''kualitas''' - Teknologi sangat tergantung kualitas SDM khususnya bidang Teknik. Yang menyedihkan: | ||
+ | ** Jumlah Mahasiswa 308.240 (12% teknik) 2.2000.295 (non-teknik) | ||
+ | ** Jumlah Dosen 13.715 (6% teknik) 210.303 (non-teknik) | ||
+ | ** Jumlah Program Study 1.731 (12% teknik) 12.922 (non-teknik) | ||
+ | ** Jumlah Perg. Tinggi 812 (28% teknik) 2.062 (non-teknik) | ||
− | * ''' | + | |
+ | [[Image:Strategi-ip-infrastructure.jpg|center|200px|thumb]] | ||
+ | |||
+ | * '''kemandirian''', '''produsen''' - pendidikan dan industri harus merupakan strategi yang terintegrasi dalam mempercepat penyebaran & perputaran ilmu pengetahuan yang membuat spin off terbangun-nya industri lokal. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | * '''kualitas''' – Perkembangan teknologi sering kali lahir karena kecintaan / kesukaan akan teknologi yang dibibit sejak dini. Ada baiknya di pupuk kegiatan-kegiatan seperti [[ORARI]], [[RAPI]], Pramuka, Scouting, Pencinta Alam, Aeromodeling, Pramuka Bahari, Pramuka Dirgantara, Pramuka Saka TIK dll. | ||
+ | |||
+ | ===Fondasi Teknologi=== | ||
* '''kuantitas''' - memilih satu teknologi secara all-out / masif / habis-habisan (apakah itu [[LTE]] vs. [[GSM]] / [[3G]] vs. [[WIMAX]] vs. [[CDMA]]) menguasai hulu hingga hilir dan juga pengembangan teknologi-nya. Atau kita akan memilih kebijakan seperti sekarang yang menjadikan Indonesia jadi pasar (konsumen) untuk banyak pilihan teknologi dengan konsekuensi kita tidak bisa mempunyai economic scale yang cukup untuk memproduksi dan menguasai untuk satu teknologi-pun? | * '''kuantitas''' - memilih satu teknologi secara all-out / masif / habis-habisan (apakah itu [[LTE]] vs. [[GSM]] / [[3G]] vs. [[WIMAX]] vs. [[CDMA]]) menguasai hulu hingga hilir dan juga pengembangan teknologi-nya. Atau kita akan memilih kebijakan seperti sekarang yang menjadikan Indonesia jadi pasar (konsumen) untuk banyak pilihan teknologi dengan konsekuensi kita tidak bisa mempunyai economic scale yang cukup untuk memproduksi dan menguasai untuk satu teknologi-pun? | ||
+ | ** Perlu kebijakan untuk membuat ekosistem yang kondusif untuk manufacturer. Kondisi hari ini lebih murah beli barang jadi dari cina, daripada memasukan komponen & assembling. | ||
− | * ''' | + | * '''produsen''' - membangun ekosistem yang kondusif untuk developer aplikasi dan industri kreatif multimedia (seperti game & animasi). |
+ | ** Mudahkan & naikan kepercayaan payment gateway lokal. | ||
+ | ** Mudahkan ijin usaha & beri insentif pajak. | ||
+ | ** Insentif untuk mengembangkan kurikulum berbasis teknologi, seperti, android & animasi 3D. | ||
− | |||
[[Image:Arsitektur-ip-based-infrastructure.jpg|center|200px|thumb]] | [[Image:Arsitektur-ip-based-infrastructure.jpg|center|200px|thumb]] | ||
+ | * '''swadaya''', '''kemandirian''', '''produsen''' - Sifat teknologi - semakin hari semakin mudah, semakin murah, semakin user-friendly, semakin pandai. Konsekuensinya, sangat mudah untuk membuat infrastruktur sendiri, contoh ISP, RT/RW-net, HotSpot. Secara umum ada dua (2) jenis jaringan infrastruktur IP based di Indonesia, yaitu (a) Infrastruktur Formal dan (b) Infrastrktur Komunitas. Pertanyaannya - apakah rakyat di ijinkan (agar tanpa ijin / lisensi) dapat menggelar infastruktur sendiri ? FYI, '''ijin = overhead cost'''. | ||
− | + | ===Langkah Taktis Yang Bisa Menjadi Kunci=== | |
− | |||
− | |||
− | |||
Line 88: | Line 124: | ||
− | * '''kemandirian''' - kembangkan teknologi | + | |
+ | * '''kemandirian''' - kembangkan [[teknologi informasi]] yang murah, gunakan [[creative commons license]] pada disain teknologi tersebut untuk bisa digunakan secara bebas dan murah di sekolah-sekolah & komunitas [[RT/RW-net]]. Contoh: | ||
+ | ** [[RaspberryPi]] - komputer kecil US$35, kurang dari Rp. 1 juta. | ||
+ | ** [[Wajanbolic e-goen]] | ||
+ | ** [[VoIP Rakyat]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | * '''kualitas''' - mengonline-kan sebanyak mungkin layanan pemerintah kepada rakyat. Khususnya untuk menghindari calo, perantara, kebocoran, mark-up. Teknik transaksi secara elektronik menjadi penting terutama masalah security, privacy, authentikasi & non-repudiation. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | * '''kualitas''' - kerjasama lintas sektor sangat sulit di birokrasi baik dari sisi kebijakan, strategic plan, tactical plan. Contoh, KPU 2014 butuh Rp. 2.4T untuk pendataan pemilih. Padahal KPU 2004 hanya butuh Rp. 400M dengan banyak mengandalkan tim relawan guru, pelajar, mahasiswa untuk data entry di bawah. Logikanya, data tersebut harusnya sudah ada di [[Database]] e-KTP atau DEPDAGRI. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | [[Image:Mobile-penetration.png|center|200px|thumb]] | ||
+ | |||
+ | * '''kemandirian''', '''produsen''' - Data statistik, mobile user penetration 58.7% (2011) 67.9% (2014). Mobile subscriber penetration 119.9% (2011) 137% (2014). Saat ini, lebih dari 220 juta SIM card terjual, pengguna HP lebih dari 120 juta. Kalau satu HP rata-rata seharga Rp. 300.000,- maka uang investasi yang ada dalam orde > Rp. 30 trilyun. Perlu strategi agar: | ||
+ | ** Mewajibkan Pabrikan HP dengan tingkat penjualan tertentu relokasi pabrik ke Indonesia. | ||
+ | ** Atau memberikan insentif tambahan bagi HP yang berpabrik di Indonesia. | ||
+ | ** Insentif tambahan bagi pabrikan HP untuk bekerjasama kurikulum teknologi HP di kampus-kampus untuk penyiapan SDM maupun mengembangan teknologi / apps. | ||
+ | |||
Line 100: | Line 157: | ||
** Beri alokasi kanal ([[ARFCN]]) no. 50, 611, 686, 711, 786, 836 dan bebaskan 3 [[ARFCN]] tambahan di band 900MHz untuk [[OpenBTS]] rakyat. | ** Beri alokasi kanal ([[ARFCN]]) no. 50, 611, 686, 711, 786, 836 dan bebaskan 3 [[ARFCN]] tambahan di band 900MHz untuk [[OpenBTS]] rakyat. | ||
+ | ===Lain Lain=== | ||
− | |||
− | + | * '''keamanan''' - Penyalahgunaan dunia maya, sebetulnya cukup meresahkan, seperti, penipuan melalui Internet / SMS? spam SMS?. Saat ini rakyat bingung harus melapor kemana? Perlu memberdayakan aparat untuk dapat melakukan manouver yang lebih baik di dunia maya. | |
+ | |||
+ | |||
+ | ==Teknologi== | ||
+ | |||
− | * ''' | + | * '''kelanggengan''' - Sustainable urban mobility , Sustainable logistics and supply chains. In one: "Integrated Transport Strategy". Kontrobusi : DR. Harun al-Rasyid Lubis <halubis9@gmail.com> ITB. |
==Budaya== | ==Budaya== |
Latest revision as of 08:19, 29 April 2013
Visi (keyword)
- kemandirian - contoh, tidak tergantung pada vendor luar.
- swadaya - contoh, masyarakat menginvestasikan dana sendiri untuk keperluan sendiri.
- kuantitas - contoh, pemerataan hak pendidikan.
- kualitas - contoh, meningkatkan jumlah penulis buku / journal.
- keamanan - contoh, mengatasi penipuan / spam di SMS / Internet.
- produsen - contoh, mengizinkan rakyat membuat sendiri infrastruktur telekomunikasinya.
- inklusif - contoh, semua layanan harus bisa di akses oleh rakyat disabilitas.
Cuplikan Pembukaan UUD 45
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
CATATAN Onno W. Purbo: Pada hari ini penjajahan bisa terjadi tidak secara fisik, sering kali berbentuk lisensi, copyright, pembatasan akses ke pengetahuan. Tujuannya juga UUD (Ujung Ujungnya Duit). MERDEKA!
Visi versi Nusantara 21 (1996-an)
“Menyediakan wahana berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika nasional di dalam proses transformasi bangsa Indonesia dari masyarakat tradisional (traditional society) menjadi sebuah masyarakat yang berwawasan IPTEK dan berbasis pengetahuan (knowledge based society).”
Strategi Secara Umum
- swadaya - Pemerintah hanya perlu membuat kebijakan yang cerdas. Dalam banyak hal, seperti IT di rakyat, pemerintah sering kali tidak perlu mengeluarkan dana / uang (APBN). Tapi harus cerdas dalam membuat kebijakan. Jauhkan dari sekedar proyek & pengadaan barang, dekatkan pada empowerment masyarakat.
- kemandirian - Kebijakan perlu di-tune, agar lebih menguntungkan rakyat banyak (kuantitas), bukan vendor / pabrikan saja. Kebijakan yang cerdas, akan memberikan kesempatan pada pada rakyat untuk menjadi pabrikan itu sendiri.
- kualitas - kerjasama lintas sektor di birokrasi. Baik pada tingkat kebijakan, strategic plan, maupun tactical plan.
- KITA BISA! - Bukan mustahil, jika rakyat Indonesia maju, Indonesia akan menjadi pemimpin dunia. Saat ini:
- Ada 4000 aplikasi di BB World buatan lokal Indonesia http://t.co/FF36vL2kmp
- Ada 5500+ aplikasi di Nokia Store buatan lokal Indonesia http://t.co/xllrWcVfxJ & http://t.co/MS3u0Ilswl
- Indonesia rangking ke 2 di dunia dalam penggunakan Mobile VoIP http://t.co/AidJfFv82r
- Indonesia rangking ke 4 di Facebook http://www.checkfacebook.com/ dengan subscriber 47.637.020
- Indonesia rangking ke 5 di Twitter (termasuk yang suka membuat trending topic) http://www.mediabistro.com/alltwitter/twitter-top-countries_b26726
- Indonesia merupakan negara satu-satu-nya di dunia yang membebaskan frekuensi 2.4GHz dengan perjuangan.
- Indonesia sering menjadi referensi dunia untuk jaringan telekomunikasi rakyat. Beberapa orang Indonesia sering diundang ke berbagai negara (berkembang) untuk memberikan workshop untuk jaringan telekomunikasi rakyat.
Pendidikan
Isu Kuantitas
- kuantitas - Saat ini per tahun ada sekitar 5 juta anak masuk SD. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menelurkan sekitar 650.000+ sarjana / tahun. Dengan keterbatasan APBN dll, perlu strategi agar bangsa ini menjadi bangsa S1 minimal, bukan bangsa SD. Misalnya:
- Membuat proses belajar mengajar tidak tergantung infrastruktur, misalnya, homeschooling? e-learning? pendidikan luar sekolah? lebih banyak vocational?
- Membuat ijazah tidak lagi tergantung sekolah, misalnya, paket A?, paket B?, paket C?, paket A / B / C online?
- Membeli semua hak cipta buku pelajaran Indonesia dengan harga layak (mengubahnya menjadi creative commons license) dan menyebarkan dalam bentuk softcopy (free e-book) & mirror di berbagai server di OpenIX & IIX.
- semua akses pengetahuan, harus memenuhi standard untuk akses rakyat disabilitas.
- kualitas - kurikulum tidak akan ada habis-habisnya untuk di bicarakan, satu hal yang kritis dalam kurikulum yang ada, tidak dibuka kesempatan anak untuk bereksplorasi, semua bentuknya instruksional.
- Buka lebih banyak kesempatan anak / siswa untuk memilih apa yang dia suka, mengeksplorasi apa yang dia suka.
- Ujian Nasional - mungkin dibutuhkan untuk probe kualitas pendidikan, tapi kalau di kultuskan akan mematikan potensi explorasi anak / siswa.
Isu Kualitas
- kualitas - "Research University" hanya jargon? Penelitian perlu di tekankan untuk penelitian terapan yang dapat langsung bermanfaat untuk rakyat banyak. Publikasi ilmiah, 2001-2010, Singapura, Thailand, Malaysia > 30.000. Indonesia tidak sampai 8000. Contoh strategi kebijakan misalnya:
- Penilaian bukan sekedar dari publikasi ilmiah, tapi publikasi BUKU (sebaiknya free e-book) dengan creative commons license yang bisa diakses / dibaca / dimanfaatkan secara bebas (merdeka) oleh rakyat Indonesia.
- Membeli semua hak cipta buku Indonesia dengan harga layak, menggunakan creative commons license dan menyebarkan dalam bentuk softcopy (free e-book) & mirror di berbagai server di OpenIX & IIX.
- Semua tugas akhir mahasiswa, wajib menggunakan creative commons license, dan di upload ke Internet dalam bentuk softcopy (free e-book) untuk dapat di manfaatkan secara bebas (merdeka) oleh rakyat Indonesia. Konsekuensi plagiat harus di tangani secara serius oleh pembimbing tugas akhir, dewan kode etik, maupun aparat.
- Beri insentif dan bantuan bagi mereka yang mempublikasi tulisan secara bebas (creative commons license) di Internet, seperti, Wikipedia (http://id.wikipedia.org).
Isu Misc
- keamanan - ada banyak masalah "keamanan" di dunia pendidikan, misalnya, kasus plagiat, praktek ijazah palsu, pornografi anak dll. Kita perlu memberdayakan aparat hukum agar bisa lebih berkiprah dalam menangani kasus-kasus ini.
- inclusif - teknologi informasi / open source software dan pendidikan inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan siswa dengan media pembelajaran yang accessible.
Teknologi Informasi
Jiwa / Driving Force
- kemandirian & swadaya, semua Instansi & PNS "gunakan produk dalam negeri" dalam pengadaan barang teknologi. Bukan sekedar SLOGAN saja. Mulai dari laptop, komputer, handphone, sistem operasi dll. Dimulai dengan gadget & peralatan pribadi para "pemimpin".
- kemandirian - Kibarkan Kembali Indonesia Goes Open Source (IGOS). Semua software yang didanai oleh NKRI harus open source. Source code harus di buka dan di simpan di repository publik di Internet.
- Kampus-kampus di sekarang harus membayar lisensi software dalam orde puluhan juta / tahun.
- Konsekuensi closed source menjadikan overhead cost > US$ 300 juta / tahun di alirkan ke vendor di luar negeri.
- Dukung komunitas developer lokal, seperti, BlankOn http://www.blankonlinux.or.id/
Kekuatan / Penguatan Fondasi Umum
- kualitas - Teknologi sangat tergantung kualitas SDM khususnya bidang Teknik. Yang menyedihkan:
- Jumlah Mahasiswa 308.240 (12% teknik) 2.2000.295 (non-teknik)
- Jumlah Dosen 13.715 (6% teknik) 210.303 (non-teknik)
- Jumlah Program Study 1.731 (12% teknik) 12.922 (non-teknik)
- Jumlah Perg. Tinggi 812 (28% teknik) 2.062 (non-teknik)
- kemandirian, produsen - pendidikan dan industri harus merupakan strategi yang terintegrasi dalam mempercepat penyebaran & perputaran ilmu pengetahuan yang membuat spin off terbangun-nya industri lokal.
- kualitas – Perkembangan teknologi sering kali lahir karena kecintaan / kesukaan akan teknologi yang dibibit sejak dini. Ada baiknya di pupuk kegiatan-kegiatan seperti ORARI, RAPI, Pramuka, Scouting, Pencinta Alam, Aeromodeling, Pramuka Bahari, Pramuka Dirgantara, Pramuka Saka TIK dll.
Fondasi Teknologi
- kuantitas - memilih satu teknologi secara all-out / masif / habis-habisan (apakah itu LTE vs. GSM / 3G vs. WIMAX vs. CDMA) menguasai hulu hingga hilir dan juga pengembangan teknologi-nya. Atau kita akan memilih kebijakan seperti sekarang yang menjadikan Indonesia jadi pasar (konsumen) untuk banyak pilihan teknologi dengan konsekuensi kita tidak bisa mempunyai economic scale yang cukup untuk memproduksi dan menguasai untuk satu teknologi-pun?
- Perlu kebijakan untuk membuat ekosistem yang kondusif untuk manufacturer. Kondisi hari ini lebih murah beli barang jadi dari cina, daripada memasukan komponen & assembling.
- produsen - membangun ekosistem yang kondusif untuk developer aplikasi dan industri kreatif multimedia (seperti game & animasi).
- Mudahkan & naikan kepercayaan payment gateway lokal.
- Mudahkan ijin usaha & beri insentif pajak.
- Insentif untuk mengembangkan kurikulum berbasis teknologi, seperti, android & animasi 3D.
- swadaya, kemandirian, produsen - Sifat teknologi - semakin hari semakin mudah, semakin murah, semakin user-friendly, semakin pandai. Konsekuensinya, sangat mudah untuk membuat infrastruktur sendiri, contoh ISP, RT/RW-net, HotSpot. Secara umum ada dua (2) jenis jaringan infrastruktur IP based di Indonesia, yaitu (a) Infrastruktur Formal dan (b) Infrastrktur Komunitas. Pertanyaannya - apakah rakyat di ijinkan (agar tanpa ijin / lisensi) dapat menggelar infastruktur sendiri ? FYI, ijin = overhead cost.
Langkah Taktis Yang Bisa Menjadi Kunci
- kemandirian - Tambahkan pada kebijakan Universal Service Obligation (USO) operator telekomunikasi agar men-zakat-kan akses Internet untuk sekolah di Indonesia. Saat ini ada sekitar 220.000 sekolah, 45+ juta siswa, 3 juta guru di Indonesia. Ada sekitar 60 juta pengguna Internet di Indonesia. Dengan zakat 220.000 sambungan Internet (< 0.5% akses) ke sekolah? Bukan mustahil kita melihat 45+ juta (>20%) bangsa Indonesia menjadi IT literate?
- kemandirian - kembangkan teknologi informasi yang murah, gunakan creative commons license pada disain teknologi tersebut untuk bisa digunakan secara bebas dan murah di sekolah-sekolah & komunitas RT/RW-net. Contoh:
- RaspberryPi - komputer kecil US$35, kurang dari Rp. 1 juta.
- Wajanbolic e-goen
- VoIP Rakyat
- kualitas - mengonline-kan sebanyak mungkin layanan pemerintah kepada rakyat. Khususnya untuk menghindari calo, perantara, kebocoran, mark-up. Teknik transaksi secara elektronik menjadi penting terutama masalah security, privacy, authentikasi & non-repudiation.
- kualitas - kerjasama lintas sektor sangat sulit di birokrasi baik dari sisi kebijakan, strategic plan, tactical plan. Contoh, KPU 2014 butuh Rp. 2.4T untuk pendataan pemilih. Padahal KPU 2004 hanya butuh Rp. 400M dengan banyak mengandalkan tim relawan guru, pelajar, mahasiswa untuk data entry di bawah. Logikanya, data tersebut harusnya sudah ada di Database e-KTP atau DEPDAGRI.
- kemandirian, produsen - Data statistik, mobile user penetration 58.7% (2011) 67.9% (2014). Mobile subscriber penetration 119.9% (2011) 137% (2014). Saat ini, lebih dari 220 juta SIM card terjual, pengguna HP lebih dari 120 juta. Kalau satu HP rata-rata seharga Rp. 300.000,- maka uang investasi yang ada dalam orde > Rp. 30 trilyun. Perlu strategi agar:
- Mewajibkan Pabrikan HP dengan tingkat penjualan tertentu relokasi pabrik ke Indonesia.
- Atau memberikan insentif tambahan bagi HP yang berpabrik di Indonesia.
- Insentif tambahan bagi pabrikan HP untuk bekerjasama kurikulum teknologi HP di kampus-kampus untuk penyiapan SDM maupun mengembangan teknologi / apps.
- swadaya, produsen - Secara teknologi membuat & mengoperasikan sentral telepon & konfigurasi nomor +62 sangat mudah, murah & sederhana sekali.
- Ijinkan rakyat untuk mengoperasikan sentral telepon sendiri berbasis SIP.
- Ubah RFC di KEMKOMINFO agar memberikan alokasi kode area di bawah kode negara +62 untuk rakyat.
- swadaya, produsen - Harga BTS Selular komersial Rp. 1.5-3M, harga OpenBTS dengan kemampuan yang sama sekitar Rp. 150 juta. Kebijakan agar rakyat dapat berkomunikasi dengan murah:
Lain Lain
- keamanan - Penyalahgunaan dunia maya, sebetulnya cukup meresahkan, seperti, penipuan melalui Internet / SMS? spam SMS?. Saat ini rakyat bingung harus melapor kemana? Perlu memberdayakan aparat untuk dapat melakukan manouver yang lebih baik di dunia maya.
Teknologi
- kelanggengan - Sustainable urban mobility , Sustainable logistics and supply chains. In one: "Integrated Transport Strategy". Kontrobusi : DR. Harun al-Rasyid Lubis <halubis9@gmail.com> ITB.
Budaya
- produsen - industri kreatif yang berbasis innovasi & kreatifitas, seperti, game, game online, animasi, animasi 3D, menjadi salah satu tumpuan budaya positif anak muda.
- kuantitas - media sosial, twitter, facebook, blog, forum, menjadi media andalan generasi muda dalam bersosialisasi, bergotong royong.
- kualitas - budaya tulis menulis, menjadi dasar bagi budaya dunia maya. Pelajaran bahasa Indonesia, perlu di arahkan untuk menjadi pelajaran tulis menulis, khususnya melalui blog & wiki.