Difference between revisions of "Filosofy: The Platform"
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Platform adalah tempat kita berpijak, berkarya dan berinteraksi. Platform tersebut akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang ada di...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 26: | Line 26: | ||
** [[Filosofy: Mencari Jawaban | Mencari Jawaban]] | ** [[Filosofy: Mencari Jawaban | Mencari Jawaban]] | ||
** [[Filosofy: Rangkuman Filosofi Naif Dunia Cyber | Rangkuman Filosofi Naif Dunia Cyber]] | ** [[Filosofy: Rangkuman Filosofi Naif Dunia Cyber | Rangkuman Filosofi Naif Dunia Cyber]] | ||
+ | * [[Filosofy Cyberlaw Sederhana]] |
Latest revision as of 07:29, 3 September 2009
Platform adalah tempat kita berpijak, berkarya dan berinteraksi. Platform tersebut akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang ada di awalnya cenderung akan mempercepat proses transportasi fisik yang berlanjut dengan percepatan transfer informasi yang menstimulasi percepatan transfer ilmu pengetahuan.
Pada masa lalu, ribuan tahun yang lalu, peradaban manusia masih sangat primitif, pada saat itu teknologi dikembangkan untuk mempermudah dan memperbaiki hidup manusia. Panah, senjata, bangunan rumah di bangun untuk menjamin rasa aman bagi manusia di dalamnya dari gangguan-gangguan yang sifatnya fisik. Peninggalan sejarah berupa benteng, bangunan tua menjadi lambang ke jayaan masa lalu umat manusia. Rasa aman memang di tumbuhkan dengan adanya platform fisik yang memagari umat dari lingkungannya yang ganas. Pertikaian diselesaikan secara fisik, berperang, angkatan bersenjata menjadi sebuah andalan. Kepiawaian dalam mengunakan senjata & sarana fisik untuk menang dalam pertempuran menjadi idaman bagi setiap insan. Nuansa power dan kekuasaan menjadi sangat dominan.
Di kemudian hari fenomena fisik ini merepresentasikan dirinya menjadi dinding-dinding tebal yang sulit di tembus, kerahasiaan, birokrasi yang bekerja atas dasar mekanisme perwakilan yang dilegitimasi oleh undang-undang. Tatanan & struktur komando yang sangat kerucut bentuknya menjadi model aplikasi birokrasi yang menjamin terlaksananya hukum & pemerintahan. Rasanya pada hari ini, ciri ini masih cukup sarat melekat di benak para birokrat, politikus di Indonesia.
Di sisi fungsional, perdagangan & niaga menjadi ciri lanjutan dari manusia dalam proses budayanya. Effisiensi dan kecepatan menjadi penting untuk memenangkan perdagangan. Pertumbuhan pabrik & industri menjadi ciri khas proses effisiensi dan kecepatan ini. Percepatan pergerakan barang secara fisik menjadi idaman banyak umat, teknologi transportasi & mekanik menjadi dominan bagi perkembangan budaya perdagangan & niaga. Ekonomi bertumpu pada rantai supply komoditas & dagangan.
Di masa lalu biasanya nuansa kekuasaan dan power bermain berdampingan dengan proses perdagangan. Sialnya sebagian paradigma masa lalu masih melekat pada sebagian birokrat kita, kadang tindakan represif di halalkan untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan bagi sekelompok elit yang sepertinya memperoleh legitimasi untuk melakukan apa saja mengatas namakan rakyat.
Secara perlahan, dengan semakin tersebarnya informasi dan terjadinya peningkatan kepandaian umat. Mekanisme dan proses pendidikan menjadi kunci utama dalam proses penyebaran dan pemandaian umat. Umat akan berfikir, akan menggunakan otaknya dan umat tidak akan begitu saja mengikuti perintah & tatanan birokrasi yang dibentuk. Kreatifitas, kebebasan berfikir dan kritik menjadi lebih terbuka terhadap sistem yang ada untuk kepentingan umat. Tekanan untuk perbaikan sistem menjadi nyata dipicu dengan semakin transparan-nya sistem kepada umat. Secara alamiah & perlahan terjadi proses pengikisan terhadap nuansa kekuasaan & power yang di dominasi oleh sekelompok kecil elit.
Sialnya perkembangan teknologi tidak berhenti pada proses effisiensi transportasi fisik saja. Perkembangan teknologi informasi, internet dan elektronika ternyata mampu mentransportasi tulisan, informasi & pengetahuan dalam kecepatan mili detik dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi ini. Platform tempat kita berpijak telah berubah bentuk secara significan, dinding, meja, kursi, birokrasi, kekuasaan, power menjadi tidak relevan dalam platform non-fisik yang baru ini. Platform ini dibangun mengunakan program ( code), server, port, resource locator yang sulit di imajinasikan dalam dunia fisik yang biasa kita kenal selama ribuan tahun belakangan. Dengan keberadaan platform yang lain ini yang dapat mengeffisienkan proses transportasi informasi & pengetahuan tentunya tingkat dominasi ke tiga (3) pilar kembali bergeser.