Difference between revisions of "Filosofy: Contoh Kekuatan IT Indonesia: Komunitas WARNET"
Jump to navigation
Jump to search
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: Kekuatan WARNET, salah satu komponen infrastruktur berbasis IP di Indonesia, di kutip dari pendapat & data Irwin Day Ketua AWARI, tanggal 12 Februari 2007 di mailing list AWARI yang berang...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(2 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | Kekuatan WARNET, salah satu komponen infrastruktur berbasis IP di Indonesia, di kutip dari pendapat & data Irwin Day Ketua AWARI, tanggal 12 Februari 2007 di mailing list AWARI yang beranggotakan 7.602 orang. | + | Kekuatan [[WARNET]], salah satu komponen infrastruktur berbasis [[IP]] di Indonesia, di kutip dari pendapat & data Irwin Day Ketua AWARI, tanggal 12 Februari 2007 di [[mailing list]] [[AWARI]] yang beranggotakan 7.602 orang. |
− | Asumsi Rata-Rata Kondisi WARNET Indonesia | + | Asumsi Rata-Rata Kondisi [[WARNET]] Indonesia |
− | Jumlah WARNET ~5000 WARNET | + | |
− | Jumlah Layar / WARNET ~20 layar | + | Jumlah WARNET ~5000 WARNET |
− | Rata-rata pemakaian bandwidth ~128Kbps / WARNET | + | Jumlah Layar / WARNET ~20 layar |
− | Pekerja WARNET | + | Rata-rata pemakaian bandwidth ~128Kbps / WARNET |
− | Gaji Per Pekerja | + | Pekerja WARNET ~4 orang / WARNET |
− | Harga Bandwidth 128Kbps | + | Gaji Per Pekerja Rp. 550.000,- |
+ | Harga Bandwidth 128Kbps Rp. 5.5 juta,- | ||
Berdasarkan asumsi di atas maka: | Berdasarkan asumsi di atas maka: | ||
− | Jumlah Layar 20 x 5000 100.000 layar | + | |
− | Total Bandwidth 128Kbps x 5000 640.000 Kbps = 640 Mbps | + | Jumlah Layar 20 x 5000 100.000 layar |
− | Jumlah Pekerja 4 x 5000 20.000 pekerja | + | Total Bandwidth 128Kbps x 5000 640.000 Kbps = 640 Mbps |
+ | Jumlah Pekerja 4 x 5000 20.000 pekerja | ||
Perputaran uang | Perputaran uang | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | Jelas, sektor real UKM kelas WARNET sebetulnya memutar uang dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan solusi real bagi rakyat, tanpa ada kebijakan pemerintah yang mengarahkannya. | + | Belanja Bandwidth Seluruh [[WARNET]] 5000 x Rp. 5.5 juta = Rp. 27.5 Milyard / bulan |
+ | Belajar Bandwidth per Tahun 12 x Rp. 27.5 Milyar = Rp. 330 Milyard / bulan | ||
+ | Gaji Pekerja [[WARNET]] 20.000 x Rp. 550.000 = Rp. 11 Milyard / bulan | ||
+ | |||
+ | Jelas, sektor real UKM kelas [[WARNET]] sebetulnya memutar uang dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan solusi real bagi rakyat, tanpa ada kebijakan pemerintah yang mengarahkannya. | ||
==Pranala Menarik== | ==Pranala Menarik== | ||
+ | * '''[[Sejarah Internet Indonesia:analisa strategi IT Indonesia|Analisis Strategi ICT Indonesia]]''' | ||
* '''[[Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber]]''' | * '''[[Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber]]''' | ||
* [[Filosofy: Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi | Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi]] | * [[Filosofy: Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi | Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi]] |
Latest revision as of 06:37, 3 September 2009
Kekuatan WARNET, salah satu komponen infrastruktur berbasis IP di Indonesia, di kutip dari pendapat & data Irwin Day Ketua AWARI, tanggal 12 Februari 2007 di mailing list AWARI yang beranggotakan 7.602 orang.
Asumsi Rata-Rata Kondisi WARNET Indonesia
Jumlah WARNET ~5000 WARNET Jumlah Layar / WARNET ~20 layar Rata-rata pemakaian bandwidth ~128Kbps / WARNET Pekerja WARNET ~4 orang / WARNET Gaji Per Pekerja Rp. 550.000,- Harga Bandwidth 128Kbps Rp. 5.5 juta,-
Berdasarkan asumsi di atas maka:
Jumlah Layar 20 x 5000 100.000 layar Total Bandwidth 128Kbps x 5000 640.000 Kbps = 640 Mbps Jumlah Pekerja 4 x 5000 20.000 pekerja
Perputaran uang
Belanja Bandwidth Seluruh WARNET 5000 x Rp. 5.5 juta = Rp. 27.5 Milyard / bulan Belajar Bandwidth per Tahun 12 x Rp. 27.5 Milyar = Rp. 330 Milyard / bulan Gaji Pekerja WARNET 20.000 x Rp. 550.000 = Rp. 11 Milyard / bulan
Jelas, sektor real UKM kelas WARNET sebetulnya memutar uang dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan solusi real bagi rakyat, tanpa ada kebijakan pemerintah yang mengarahkannya.