Filosofy: Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Berbicara teknologi informasi dari sisi teknologi tidak akan ada habisnya bahkan cenderung pesimis dan merasa tertinggal. Perangkat keras / prosesor, kita mengenal teknologi Dual Core, Quad Core dsb. Pada teknologi telekomunikasi, kita mengenal fiber optik. WiFi, WiMAX, 3G, 4G, Next Generation Network (NGN), Wajanbolic e-goen, VoIP Rakyat yang dua (2) terakhir buatan anak bangsa. Pada teknologi sistem operasi, kita mengenal Windows dan turunannya dan pesaingnya dari Open Source Software yang lebih terbuka untuk pengembangan di Indonesia, seperti, Ubuntu, Fedora, Pinux, Xnuxer yang dua (2) terakhir buatan anak bangsa.

Fenomena teknologi informasi sebetulnya sangat sederhana. Teknologi selalu berusaha lebih cepat mengirim data, cepat menghitung, lebih besar kapasitas penyimpanan, lebih banyak layanan. Yang menarik dari fenomena teknologi, semua kelebihan di barengi dengan semakin murah harga, sederhana, mudah di operasikan, kecil peralatan. Ke dua (2) sisi teknologi yang saling berlawanan akan hanya dapat terjadi secara bersamaan, jika dan hanya jika, ada pasar / demand / kebutuhan yang besar akan jasa berbasis teknologi informasi. Industri teknologi informasi berbeda dengan banyak teknologi lainnya, yang dapat di drive oleh proyek pemerintah, pabrikan, manufaktur. Industri teknologi informasi lebih banyak di drive oleh pasar yang besar, skala ekonomi yang besar karena harganya sangat retail (eceran). Jelas bahwa keberhasilan pembangunan pasar / demand menjadi kunci utama keberhasilan industri teknologi informasi di dalam negeri. Kebanyakan kebijakan dan regulasi teknologi informasi sekarang lebih condong pada sisi supply tidak terlalu berpihak pada rakyat / sisi demand

Pertanyaan yang membuat orang tergelitik,

“Apa kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi?”

Jawaban singkatnya – Ada dan Banyak. Betul, banyak sekali kiprah bangsa Indonesia dalam bidang teknologi informasi, beberapa diantaranya bahkan menjadi contoh dunia, seperti, Wajanbolic e-goen, RT/RW-net, WARNET, VoIP Rakyat. Jangan kaget, tidak ada jaringan RT/RW-net di dunia yang sebesar Indonesia. Tidak ada jaringan WARNET yang besar di dunia, selain di Indonesia sedemikian terorganisir melalui Asosiasi WARNET Indonesia (AWARI). Solusi Internet dan telekomunikasi murah menggunakan teknologi Wajanbolic e-goen & VoIP Rakyat hanya ada di Indonesia.

Tidak mengagetkan, banyak para aktifis teknologi informasi Indonesia di undang memberikan workshop di luar negeri karena dunia-pun memerlukan solusi yang banyak di praktekan oleh para aktifis IT Indonesia. Saya pribadi telah beberapa kali memberikan workshop di Bangkok mengenai Next Generation Network / 4G karena MENKOMINFO Thailand tertarik untuk mentransformasikan Thailand menuju NGN / 4G, kebetulan tidak banyak ahli yang mengerti tentang NGN & 4G di Thailand sehingga mereka memerlukan untuk memperoleh ilmu praktis tentang instalasi & konfigurasi NGN dari aktifis Indonesia yang telah lama berjuang di lapangan. Dokumentasi inisiatif rakyat Indonesia yang sangat membumi, tidak tergantung pada utangan Bank Dunia, IMF, dapat di baca pada Sejarah Internet Indonesia


Pranala Menarik