Difference between revisions of "Filosofy: Jaringan Lokal"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
 
(3 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
Teknologi pada hari ini semakin murah dan mudah. Tidak sukar untuk membangun infrastruktur [[IT]] / [[telekomunikasi]]. Bahkan jaringan lokal tingkat RT/RW bahkan kota dengan jarak 20-30 km dapat dibangun sendiri oleh komunitas. Kebutuhan bandwidth internasional tersedia dengan murah melalui satelit. Sayangnya, regulasi tidak mengijinkan manusia Indonesia untuk mendeploy Infrastruktur sendiri.
+
Teknologi pada hari ini semakin murah dan mudah. Tidak sukar untuk membangun infrastruktur [[IT]] / [[telekomunikasi]]. Bahkan jaringan lokal tingkat RT/RW bahkan kota dengan jarak 20-30 km dapat dibangun sendiri oleh komunitas. Kebutuhan [[bandwidth]] internasional tersedia dengan murah melalui satelit. Sayangnya, regulasi tidak mengijinkan manusia Indonesia untuk mendeploy Infrastruktur sendiri.
  
 
==Solusi==
 
==Solusi==
* [[WARNET]] dan RT/[[RW-net]] di legalkan di tingkat KEPMEN / PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider.
+
* [[WARNET]] dan [[RT/RW-net]] di legalkan di tingkat KEPMEN / PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider.
 
* Bebaskan 5.8GHz.
 
* Bebaskan 5.8GHz.
 
* Ijinkan 3.5GHz untuk terrestrial [[Wireless]].
 
* Ijinkan 3.5GHz untuk terrestrial [[Wireless]].
Line 9: Line 9:
  
 
==Impact yang diharapkan==
 
==Impact yang diharapkan==
Pengguna [[Internet]] Indonesia 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
+
Pengguna [[Internet]] Indonesia 15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
Belanja Bandwidth Rp. 500 Milyard / bulan
+
Belanja [[Bandwidth]] Rp. 500 Milyard / bulan
Belanja Bandwidth ~22Gbps
+
Belanja [[Bandwidth]] ~22Gbps
  
  
 
==Pranala Menarik==
 
==Pranala Menarik==
  
 +
* '''[[Sejarah Internet Indonesia:analisa strategi IT Indonesia|Analisis Strategi ICT Indonesia]]'''
 
* '''[[Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber]]'''
 
* '''[[Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber]]'''
 
* [[Filosofy: Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi | Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi]]
 
* [[Filosofy: Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi | Kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi]]

Latest revision as of 06:36, 3 September 2009

Teknologi pada hari ini semakin murah dan mudah. Tidak sukar untuk membangun infrastruktur IT / telekomunikasi. Bahkan jaringan lokal tingkat RT/RW bahkan kota dengan jarak 20-30 km dapat dibangun sendiri oleh komunitas. Kebutuhan bandwidth internasional tersedia dengan murah melalui satelit. Sayangnya, regulasi tidak mengijinkan manusia Indonesia untuk mendeploy Infrastruktur sendiri.

Solusi

  • WARNET dan RT/RW-net di legalkan di tingkat KEPMEN / PP, tanpa ijin, cukup perjanjian dengan Upstream Provider.
  • Bebaskan 5.8GHz.
  • Ijinkan 3.5GHz untuk terrestrial Wireless.
  • Bebaskan Lisensi / Landing Right VSAT DVB, received Only.
  • ORARI sebagai salah satu tulang pungggung pembelajaran teknologi 2.3GHz, 2.4GHz, 3.3-3.5GHz, 5.8GHz, 10GHz, 24GHz berdasarkan KEPMEN 49/2002.

Impact yang diharapkan

Pengguna Internet Indonesia		15 juta + 17.5 juta + 2.6 juta / tahun
Belanja Bandwidth			Rp. 500 Milyard / bulan
Belanja Bandwidth			~22Gbps


Pranala Menarik