Difference between revisions of "Mengukur packet per second"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 24: | Line 24: | ||
Tabel 2 Throughput Measurement Results | Tabel 2 Throughput Measurement Results | ||
− | |||
− | |||
{| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse" | {| border="1" cellpadding=2 style="border-collapse: collapse" | ||
! System | ! System | ||
Line 70: | Line 68: | ||
Hasil di atas jelas menunjukkan bahwa interface jaringan LAN RaspberryPi3 hanya mampu menangani 25% kapasitas dari perangkat lain. Interface WiFi RaspberryPi3 mempunyai kemampuan sepuluh kali lebih rendah dibandingkan dengan interface LAN RaspberryPi3, yang hanya 3-4% dibandingkan dengan perangkat lainnya. Dalam kasus Mesin Virtual, koneksi jaringan, core, dan memori yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan packet per second (pps) yang signifikan. | Hasil di atas jelas menunjukkan bahwa interface jaringan LAN RaspberryPi3 hanya mampu menangani 25% kapasitas dari perangkat lain. Interface WiFi RaspberryPi3 mempunyai kemampuan sepuluh kali lebih rendah dibandingkan dengan interface LAN RaspberryPi3, yang hanya 3-4% dibandingkan dengan perangkat lainnya. Dalam kasus Mesin Virtual, koneksi jaringan, core, dan memori yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan packet per second (pps) yang signifikan. | ||
+ | |||
+ | ==Pranala Menarik== | ||
+ | |||
+ | * [[BENCHMARKING: mengukur kemampuan system]] | ||
+ | * [[Mengukur packet per second]] | ||
+ | * [[Mengukur Bandwidth]] | ||
+ | * [[mengukur SQL - menggunakan mysqlslap]] | ||
+ | * [[Menggunakan mysqlslap number-of-query]] | ||
+ | * [[Menggunakan mysqlslap iterations]] | ||
+ | * [[Menggunakan mysqlslap custom queries]] | ||
+ | * [[Menggunakan mysqlslap untuk membandingkan Engine]] | ||
+ | * [[Mengukur kinerja OS dengan unixbench]] | ||
+ | * [[Mengukur Kinerja Apache Web Server]] | ||
+ | * [[Melakukan Stress Test Web Server menggunakan Siege]] | ||
+ | * [[Mengukur Kinerja File Sharing menggunakan dbench]] | ||
+ | * [[Konsumsi Daya RaspberryPi3]] | ||
+ | * [[Internet OFFLINE sebagai solusi bagi sekolah di Pedesaan dan Rural]] | ||
+ | * [[Beberapa Diskusi Hasil Pengukuran]] | ||
+ | * [[Internet Offline: Modul Training]] |
Latest revision as of 18:12, 22 November 2021
Salah satu kinerja yang perlu diukur untuk memperkirakan kemampuan sebuah sistem adalah berapa paket per detik yang dapat ditangani. Pengukuran throughput jaringan (paket per detik) dilakukan dengan mengirimkan banyak paket (blasting) ke interface jaringan dari perangkat yang diuji. Opsi yang paling sederhana adalah menggunakan perintah ping secara bersamaan yang berjalan di beberapa instance. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, seseorang dapat mengatur waktu saat melakukan blasting menggunakan perintah hping3 yang lebih cepat. Untuk mengukur paket per detik ada dua (2) metoda, yaitu,
Menggunakan ping Menggunakan hping3, lebih disarankan karena lebih presisi.
Lebih detail cara mengukurnya adalah sebagai berikut
Metoda1: ping
sudo su ping -q -s 1 -f 192.168.0.1
Metoda2: hping3 Asumsi perangkat berada di IP address 192.168.0.1, maka perintah yang perlu di berikan adalah sebagai berikut,
time hping3 192.168.0.1 -q -i u40 --icmp|tail -n10
Switch -i -- interval memberitahu waktu tunggu sebelum paket ping berikutnya. Parameter uX dalam mikrodetik. U40 berarti menunggu selama 40 mikrodetik sebelum ping berikutnya. Dalam pengujian, jumlah uX diset hingga packet loss hampir meningkat di atas 1%. Untuk menjenuhkan perangkat yang sedang diuji, pengaturan firewall dihapus, dan batas kecepatan ping sistem operasi (ICMP) dihapus menggunakan perintah,
sysctl net.ipv4.icmp_ratelimit=0 sysctl net.ipv4.icmp_ratemask=0
Pengukuran packet per second diperoleh dengan cara menghitung dari 2 (dua) kali jumlah paket yang diterima dibagi dengan waktu terukur. Hasil pengukuran paket per detik adalah sebagai berikut,
Tabel 2 Throughput Measurement Results
System | -i u | Packet per second (pps) | Note |
---|---|---|---|
RaspberryPi3 LAN | 42 | 30.438 | |
RaspberryPi3 WiFi | 270 | 5.740 | |
Asus UN45H | 7 | 64.371 | |
VM 1 Core 1000MB | 8 | 136.100 | Via LAN |
VM 4 Core 4096MB | 8 | 128.715 | Via LAN |
VM 1 Core 1000MB | 9 | 129.156 | Direct bridge no LAN |
VM 4 Core 4096MB | 9 | 129.928 | Direct bridge no LAN |
VM dijalankan pada komputer dengan prosesor Intel(R) Core(TM) i5-3330 CPU @ 3.00GHz.
Hasil di atas jelas menunjukkan bahwa interface jaringan LAN RaspberryPi3 hanya mampu menangani 25% kapasitas dari perangkat lain. Interface WiFi RaspberryPi3 mempunyai kemampuan sepuluh kali lebih rendah dibandingkan dengan interface LAN RaspberryPi3, yang hanya 3-4% dibandingkan dengan perangkat lainnya. Dalam kasus Mesin Virtual, koneksi jaringan, core, dan memori yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan packet per second (pps) yang signifikan.
Pranala Menarik
- BENCHMARKING: mengukur kemampuan system
- Mengukur packet per second
- Mengukur Bandwidth
- mengukur SQL - menggunakan mysqlslap
- Menggunakan mysqlslap number-of-query
- Menggunakan mysqlslap iterations
- Menggunakan mysqlslap custom queries
- Menggunakan mysqlslap untuk membandingkan Engine
- Mengukur kinerja OS dengan unixbench
- Mengukur Kinerja Apache Web Server
- Melakukan Stress Test Web Server menggunakan Siege
- Mengukur Kinerja File Sharing menggunakan dbench
- Konsumsi Daya RaspberryPi3
- Internet OFFLINE sebagai solusi bagi sekolah di Pedesaan dan Rural
- Beberapa Diskusi Hasil Pengukuran
- Internet Offline: Modul Training