Beberapa Diskusi Hasil Pengukuran

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Hal utama yang akan menarik dari berbagai penjelasan di atas adalah perbandingan solusi Internet-Offline berbiaya rendah untuk sekolah pedesaan dan desa. Server RasberryPi3 ternyata dapat melayani sekitar 20 klien dan dapat berjalan selama 6+ jam operasi menggunakan bank daya kelas konsumen yang murah.

Sistem Internet-Offline menyediakan informasi offline, untuk mengatasi kelangkaan pengetahuan di pedesaan dan pedesaan karena kurangnya akses Internet. Konten online yang diperlukan disalin ke Server RaspberryPi3 lokal, dan, dengan demikian, dapat dilihat secara offline oleh siswa. Untuk kapasitas besar, seseorang dapat menggunakan PC i5 atau i7 untuk menjaga rasio harga-kinerja tetap rendah. Sistem ini menggunakan Open Source, dan cara mendetail yang diposting di web dan wiki OnnoCenter.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa interface jaringan membatasi kinerja mesin virtual. Mesin virtual dengan sambungan bridge secara langsung memiliki kinerja yang lebih tinggi dan lebih sedikit transaksi yang gagal. Tampaknya, mesin virtual dengan banyak core menunjukkan hasil kinerja yang lebih tinggi. Layanan web, seperti Kiwix, dibatasi oleh kekuatan pemrosesan. Interface fisik secara signifikan membatasi kemampuan untuk mentransfer file untuk klien. Untuk aktivitas streaming dan berbagi file yang masif, disarankan untuk mengikat beberapa interface fisik jaringan di server.

Pekerjaan yang paling memakan waktu dan menantang adalah menyiapkan bahan ajar untuk disalin ke server Internet-Offline. Dari sisi perangkat keras, seseorang akan menghadapi keterbatasan ukuran penyimpanan MicroSD. Dengan demikian membatasi skenario dan metode dalam memberikan materi pendidikan kepada siswa. Dengan minimnya ruang di MicroSD, perlu fokus pada materi apa yang perlu disalin ke MicroSD agar cukup untuk proses pengajaran.

Salah satu keuntungan paling menarik dari Solusi Internet-Offline untuk sekolah adalah guru tidak perlu lagi khawatir tentang pornografi, konten yang tidak pantas, cyberbully, spam, hoax, dan banyak konten tidak produktif dari Internet. Dengan demikian, guru dapat fokus pada pengajaran materi.

Penelitian ini masih dalam tahap awal. Diharapkan dapat menghasilkan solusi praktis untuk sekolah-sekolah di pedesaan/desa. Pekerjaan lebih lanjut, terutama dalam mempersiapkan konten yang selaras dengan metode pengajaran, diperlukan.


Pranala Menarik