Difference between revisions of "Linux: Skema Partisi di Linux"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(4 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 22: | Line 22: | ||
==Pengenalan Partisi di Linux== | ==Pengenalan Partisi di Linux== | ||
− | '''WARNING:''' | + | '''WARNING:''' |
+ | * Jika kita ingin menggunakan partisi logical, maka max. jumlah partisi primary yang dapat digunakan hanya 3. '''TIDAK BISA LEBIH DARI 3'''. | ||
+ | * Partisi root (/) dari Linux tidak masalah berada di partisi logical. | ||
Untuk melihat harddisk dan / atau partisi di Linux dapat menggunakan perintah | Untuk melihat harddisk dan / atau partisi di Linux dapat menggunakan perintah | ||
Line 87: | Line 89: | ||
==Skema Partisi Linux Yang Perlu Kita Gunakan?== | ==Skema Partisi Linux Yang Perlu Kita Gunakan?== | ||
+ | |||
+ | ===Panduan Secara Umum=== | ||
+ | * masing-masing [[sistem operasi]] harus berada pada partisi yang berbeda. Ini perlu di perhatikan kalau kita ingin membuat satu harddisk dengan banyak [[sistem operasi]]. | ||
+ | * partisi swap bisa di share oleh banyak [[sistem operasi]]. Jadi walaupun ada banyak [[sistem operasi]], swap bisa satu partisi saja. | ||
===Skema Minimal=== | ===Skema Minimal=== | ||
Line 104: | Line 110: | ||
===Skema Tukang Ngoprek=== | ===Skema Tukang Ngoprek=== | ||
− | Jika kita suka ngoprek mungkin kita bisa suka-suka membuat partisi, dan akan sangat bermain dengan, misalnya, perintah | + | Jika kita suka ngoprek mungkin kita bisa suka-suka membuat [[partisi]], dan akan sangat bermain dengan, misalnya, perintah |
mount /dev/sdXn /mnt/namafoldermount | mount /dev/sdXn /mnt/namafoldermount | ||
Line 118: | Line 124: | ||
* partisi data - sisa harddisk | * partisi data - sisa harddisk | ||
− | Biasanya di partisi data di simpan repository & berbagai source code. | + | Biasanya di partisi data di simpan repository & berbagai [[source code]]. |
− | Sekedar info saja, kebutuhan harddisk untuk satu (1) versi repository sekitar 50-70GB | + | Sekedar info saja, kebutuhan [[harddisk]] untuk satu (1) versi repository sekitar 50-70GB |
+ | |||
+ | '''PERHATIKAN:''' masing-masing [[sistem operasi]] di letakan pada partisi yang berbeda. | ||
==Referensi== | ==Referensi== | ||
Line 129: | Line 137: | ||
* [[Linux]] | * [[Linux]] | ||
* [[Ubuntu]] | * [[Ubuntu]] | ||
+ | * [[Buku Sistem Operasi]] | ||
+ | |||
+ | ===Secara Umum=== | ||
+ | |||
* [[Sistem Operasi]] | * [[Sistem Operasi]] | ||
+ | |||
+ | ===Instalasi Linux=== | ||
+ | |||
+ | * [[Linux: CLI untuk Survival]] | ||
+ | * [[Linux: Skema Partisi di Linux]] | ||
* [[Linux: Instalasi Sistem Operasi]] | * [[Linux: Instalasi Sistem Operasi]] | ||
− | + | ||
+ | ===Compile Kernel=== | ||
+ | |||
* [[Kernel]] | * [[Kernel]] | ||
+ | * [[OS: Linux Kernel]] | ||
+ | * [[Kernel: Anatomi Kernel Source]] | ||
* [[Compile Kernel]] | * [[Compile Kernel]] | ||
* [[Compile Kernel: Konfigurasi Kernel]] | * [[Compile Kernel: Konfigurasi Kernel]] | ||
− | * [[ | + | |
− | * [[ | + | ===Remaster Linux=== |
+ | |||
+ | * [[Cara Cepat Melakukan Remastering Ubuntu]] | ||
+ | |||
+ | ===Sistem Operasi untuk Embedded=== | ||
+ | |||
+ | * [[OpenWRT]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Download Firmware yang sudah jadi]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Source Repository Download]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Melihat Daftar Package]] | ||
+ | |||
+ | ====Membuat Firmware Sendiri==== | ||
+ | |||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Buffalo WZRHPG450H]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Buffalo WZRHPG300N]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Ubiquiti NanoStation2]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Mikrotik RB433]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Linksys WRT160NL]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware Linksys WRT54GL]] | ||
+ | |||
+ | ====Flash ke Device==== | ||
+ | |||
+ | * [[OpenWRT: Flash Linksys WRT54GL]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Flash Buffalo WZRHP450H]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Flash Buffalo WZRHP300N]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Flash UBNT NanoStation2]] | ||
+ | |||
+ | ====Beberapa Tip==== | ||
+ | |||
+ | * [[OpenWRT: Mikrotik RB433]] | ||
+ | * [[OpenWRT: 3G modem]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Build Firmware dengan 3G Modem Support]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Setup Firewall]] | ||
+ | * [[OpenWRT: Konfigurasi UBNT NanoStation2 tanpa WebGUI]] | ||
+ | |||
+ | ===Tuning Kernel=== | ||
+ | |||
* [[OS: Parameter Kernel Default]] | * [[OS: Parameter Kernel Default]] | ||
+ | |||
+ | ====Tuning Kernel Scheduler==== | ||
+ | |||
* [[OS: Kernel Scheduler]] | * [[OS: Kernel Scheduler]] | ||
+ | * [[OS: Tuning Kernel Scheduler]] | ||
+ | * [[OS: Tuning Completely Fair scheduler CFS]] | ||
* [[OS: Complete Teori Tuning Kernel Scheduler]] | * [[OS: Complete Teori Tuning Kernel Scheduler]] | ||
+ | |||
+ | ====Tuning I/O Scheduler==== | ||
+ | |||
+ | * [[OS: Tuning Completely Fair Queueing CFQ I/O scheduler]] | ||
* [[OS: Complete Teori Tuning I/O Performance]] | * [[OS: Complete Teori Tuning I/O Performance]] | ||
− | * [[OS: Tuning | + | |
− | * [[OS: | + | ====Tuning Manajemen Memory==== |
− | * [[OS: | + | |
+ | * [[OS: Tuning Manajemen Memory]] | ||
+ | |||
+ | ===Android=== | ||
+ | |||
+ | * [[OS: Android - Download]] | ||
+ | |||
+ | ===Membuat Kernel Module=== | ||
+ | |||
+ | * [[OS: Mengerti System Call]] | ||
+ | * [[OS: Membuat Kernel Modul]] | ||
+ | |||
+ | ===Monitoring & Benchmark=== | ||
+ | |||
* [[OS: Build in Monitoring Tool]] | * [[OS: Build in Monitoring Tool]] | ||
* [[Linux Benchmarking]] | * [[Linux Benchmarking]] | ||
* [[OS: Benchmarking menggunakan UnixBench]] | * [[OS: Benchmarking menggunakan UnixBench]] | ||
* [[OS: Benchmarking menggunakan LLCBench]] | * [[OS: Benchmarking menggunakan LLCBench]] | ||
− | |||
− |
Latest revision as of 13:39, 7 April 2013
Sumber: http://www.howtogeek.com/howto/35676/how-to-choose-a-partition-scheme-for-your-linux-pc/
Apakah Partisi?
Partisi adalah pembagian dalam format hard disk. Ini adalah pembagian secara logic - bukan secara fisik , sehingga Anda dapat mengedit dan memanipulasi partisi untuk berbagai tujuan. Bayangkan membagi disk menjadi dua bagian yang berbeda konfigurasi. Partisi benar-benar berguna karena mereka bertindak sebagai bak pasir. Jika Anda memiliki drive 1 TB dipartisi menjadi partisi GB 250 dan 750 GB partisi, apa yang kita lakukan di partisi yang satu tidak akan mempengaruhi yang lain, dan sebaliknya. Kita dapat berbagi salah satu partisi pada jaringan dan tidak pernah khawatir tentang orang-orang mengakses informasi di partisi yang lain. Satu partisi bisa berisi Windows yang diinstal, penuh dengan virus dan trojan. Yang lain bisa menjalankan Linux yang sudah sangat tua yang penuh dengan lubang-lubang security. Kerdua-nya tidak akan saling mengganggu, kecuali jika kita membuat keduanya mati secara fisik.
Hal lain yang berguna adalah bahwa kita dapat memiliki beberapa partisi, masing-masing diformat dengan sistem file yang berbeda. File system adalah format disk yang dimasukan ke dalam tabel yang dapat di baca, ditafsirkan, dan di tulis oleh sistem operasi. Kita hanya memiliki satu hard drive? Tidak apa-apa, karena kita dapat menginstal beberapa sistem operasi di satu disk tersebut tanpa perlu punya disk lain secara fisik.
Sementara ada banyak sekali jenis file sistem, hanya ada tiga jenis partisi: primary, extended, dan logical. Setiap hard disk yang diberikan hanya dapat memiliki maksimal empat partisi primer. Keterbatasan ini disebabkan keterbatasan dari Master Boot Record yang memberitahu komputer akan partisi dapat di boot, oleh karenanya biasanya partisi primer disediakan untuk sistem operasi. Tapi bagaimana kalau kita ingin lebih dari empat? Di situlah partisi extended mulai berperan. Ini berfungsi sebagai wadah untuk sejumlah kecil, partisi logical. Anda dapat membuat sebanyak yang kita suka di sana, serta membuat tempat / partisi non-OS / data.
Jika partisi extended yang begitu hebat, mengapa kita tidak menggunakan itu saja? Itu karena kita tidak bisa langsung boot dari sebuah partisi extended. Memang ada banyak cara untuk mengatasi hal ini, tetapi hal terbaik yang perlu kita lakukan adalah untukc merencanakan dengan baik terlebih dahulu dengan partisi primer. Di samping itu, partisi diberi nomor oleh sistem tergantung pada jenisnya. Pertama, mesin akan memberi nomor pertama-tama pada semua partisi primer, dan kemudian partisi logical. Hal ini dapat menyebabkan perubahan huruf drive jika Anda beralih antara OS atau menambah atau menghapus partisi kemudian.
Mount point di Linux
Pada Windows, berbagai hal cukup jelas dan sederhana: dia hidup di disk anda, biasanya di satu partisi saja, titik. Jika kita punya disk lain, dan menggunakan file sistem yang kompatibel, maka disk tambahan tersebut biasanya akan di baca. Jika tidak, biasanya di ignore, atau di tawarkan untuk di reformat. Linux - maupun sesuatu yang mirip dengan Unix, biasanya tidak seperti itu cara bekerjanya.
Cara bekerja Linux, dia akan meletakan semua menjadi sebuah pohon (tree). Jika kita memiliki partisi atau disk lain, dia akan di "mount" sebagai salah satu folder di cabang spesifik, biasanya di /media atau /mnt. Directory tempat menempelkan partisi biasanya di sebut "mount point". Metoda ini bekerja dengan baik di struktur pohon (tree) dari Linux, dan kita dapat menempelkan (mount) partisi sebagai folder di hampir semua directory di bawah tree di Linux. Di Windows, hal ini tidak mudah dilakukan, partisi baru akan muncul sebagai drive yang berbeda. Di samping itu, Linux dapat bekerja dengan lebih banyak jenis file system di bandingkan dengan Windows.
Ingat bahwa hanya ada empat partisi primary? Jika kita ingin melakukan boot ke 145 sistem operasi, kita harus setup sebuah primary partisi untuk /boot, tempat menyimpan boot-loader, seperti GRUB atau Lilo, yang akan menangani fungsi awal sistem operasi dan kemudian boot ke partisi extended.
Pengenalan Partisi di Linux
WARNING:
- Jika kita ingin menggunakan partisi logical, maka max. jumlah partisi primary yang dapat digunakan hanya 3. TIDAK BISA LEBIH DARI 3.
- Partisi root (/) dari Linux tidak masalah berada di partisi logical.
Untuk melihat harddisk dan / atau partisi di Linux dapat menggunakan perintah
sudo su fdisk -l
Contoh hasil
Disk /dev/sda: 500.1 GB, 500107862016 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 60801 cylinders, total 976773168 sectors Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes Disk identifier: 0x0009b6ff Device Boot Start End Blocks Id System /dev/sda1 * 63 208844 104391 83 Linux /dev/sda2 208896 33816317 16803711 83 Linux /dev/sda3 975209760 976768064 779152+ 82 Linux swap / Solaris /dev/sda4 33818622 975209759 470695569 5 Extended /dev/sda5 104117328 143187344 19535008+ 83 Linux /dev/sda6 143187408 975209759 416011176 83 Linux /dev/sda7 33818624 72878079 19529728 83 Linux /dev/sda8 72880128 104116223 15618048 83 Linux Partition table entries are not in disk order Disk /dev/sdb: 2000.4 GB, 2000365289472 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 243197 cylinders, total 3906963456 sectors Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes Disk identifier: 0x00021365 Device Boot Start End Blocks Id System /dev/sdb1 2048 3906963455 1953480704 83 Linux
Tampak pada hasil di atas
- ada 2 harddisk, dikenali sebagai /dev/sda (500G) dan /dev/sdb (2TB)
- /dev/sda di bagi dalam 8 partisi, 3 primary, 1 extended, 4 logical.
- /dev/sdb di bagi hanya dalam 1 partisi
Pengenalan harddisk secara umum
- harddisk SATA akan di kenali sebagai /dev/sdX
- harddisk IDE akan dikenali sebagai /dev/hdX
- penomoran partisi pada sebuah harddisk
/dev/sdX1 - primary /dev/sdX2 - primary /dev/sdX3 - primary /dev/sdX4 - primary atau extended, jika kita ingin menggunakan partisi logical.
- Penomoran partisi logical
/dev/sdX5 - logical /dev/sdX6 - logical /dev/sdXdst ..
- Untuk bisa menggunakan partisi logical, max. partisi primary hanya TIGA (3), tidak bisa lebih dari itu.
Skema Partisi Linux Yang Perlu Kita Gunakan?
Panduan Secara Umum
- masing-masing sistem operasi harus berada pada partisi yang berbeda. Ini perlu di perhatikan kalau kita ingin membuat satu harddisk dengan banyak sistem operasi.
- partisi swap bisa di share oleh banyak sistem operasi. Jadi walaupun ada banyak sistem operasi, swap bisa satu partisi saja.
Skema Minimal
Skema partisi minimal di komputer Linux adalah
- partisi swap
- kalau kita tidak melakukan suspend / hibernate, 500MB lebih dari cukup.
- Kalau kita ingin melakukan suspend, ada baiknya 1.5-2 x RAM.
- partisi root atau / - sisa dari harddisk.
Skema Standard
Skema partisi standard yang sering digunakan
- partisi swap - 500MB
- partisi / - 20G
- partisi /home - sisa harddisk.
Skema Tukang Ngoprek
Jika kita suka ngoprek mungkin kita bisa suka-suka membuat partisi, dan akan sangat bermain dengan, misalnya, perintah
mount /dev/sdXn /mnt/namafoldermount mount --bind /mnt/namafoldermount/folderlagi /mnt/folderkefolder
Contoh partisi komputer yang sering di oprek
- partisi swap - 500MB
- partisi / OS1 - 20GB (backtrack)
- partisi / OS2 - 20GB (Ubuntu)
- partisi / OS3 - 20GB (server)
- partisi / OS4 - 20GB (Blankon)
- partisi data - sisa harddisk
Biasanya di partisi data di simpan repository & berbagai source code. Sekedar info saja, kebutuhan harddisk untuk satu (1) versi repository sekitar 50-70GB
PERHATIKAN: masing-masing sistem operasi di letakan pada partisi yang berbeda.
Referensi
Pranala Menarik
Secara Umum
Instalasi Linux
Compile Kernel
- Kernel
- OS: Linux Kernel
- Kernel: Anatomi Kernel Source
- Compile Kernel
- Compile Kernel: Konfigurasi Kernel
Remaster Linux
Sistem Operasi untuk Embedded
- OpenWRT
- OpenWRT: Download Firmware yang sudah jadi
- OpenWRT: Source Repository Download
- OpenWRT: Melihat Daftar Package
Membuat Firmware Sendiri
- OpenWRT: Build Firmware
- OpenWRT: Build Firmware Buffalo WZRHPG450H
- OpenWRT: Build Firmware Buffalo WZRHPG300N
- OpenWRT: Build Firmware Ubiquiti NanoStation2
- OpenWRT: Build Firmware Mikrotik RB433
- OpenWRT: Build Firmware Linksys WRT160NL
- OpenWRT: Build Firmware Linksys WRT54GL
Flash ke Device
- OpenWRT: Flash Linksys WRT54GL
- OpenWRT: Flash Buffalo WZRHP450H
- OpenWRT: Flash Buffalo WZRHP300N
- OpenWRT: Flash UBNT NanoStation2
Beberapa Tip
- OpenWRT: Mikrotik RB433
- OpenWRT: 3G modem
- OpenWRT: Build Firmware dengan 3G Modem Support
- OpenWRT: Setup Firewall
- OpenWRT: Konfigurasi UBNT NanoStation2 tanpa WebGUI
Tuning Kernel
Tuning Kernel Scheduler
- OS: Kernel Scheduler
- OS: Tuning Kernel Scheduler
- OS: Tuning Completely Fair scheduler CFS
- OS: Complete Teori Tuning Kernel Scheduler