WNDW: Membentuk tim anda

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Di setiap desa, perusahaan atau keluarga terdapat orang-orang yang tertarik pada teknologi. Mereka adalah yang memotong kabel televisi, memperbaiki televisi yang rusak atau melas bagian sepeda. Orang-orang ini akan tertarik pada jaringan anda dan ingin mempelajarinya sebanyak mungkin. Meski orang-orang ini adalah sumber yang berharga, anda harus menghindari membebankan semua ilmu khusus jaringan nirkabel hanya pada satu orang. Jika ahli anda satu-satunya kehilangan minat atau menemukan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di tempat lain, mereka akan membawa ilmu tersebut bersama mereka kemana saja mereka pergi.

Mungkin juga ada remaja muda dan ambisius atau orang dewasa muda yang akan tertarik dan yang memiliki waktu baik untuk mempelajari jaringan tersebut maupun membantu memasangnya. Sekali lagi, mereka sangat berguna dan akan belajar dengan cepat, namun tim proyek harus memfokuskan perhatian mereka pada mereka yang sebaiknya ditempatkan untuk mendukung jaringan tersebut dalam bulan dan tahun yang akan datang. Orang dewasa dan remaja akan pergi ke universitas atau mencari lowongan kerja, khususnya mereka yang muda dan ambisius yang ingin terlibat. Anak-anak muda ini juga memiliki pengaruh kecil dalam komunitas, dimana orang yang lebih tua mungkin akan lebih mampu untuk membuat keputusan yang secara positif berdampak pada jaringan secara keseluruhan. Walaupun orang-orang yang lebih tua ini mungkin memiliki waktu yang lebih sedikit untuk belajar dan mungkin sepertinya kurang tertarik, peran serta mereka dan pendidikan mereka yang baik mengenai sistem bisa kritis.

Maka, sebuah strategi utama dalam membentuk tim pendukung adalah menyeimbangkan dan membagi pengetahuan di antara mereka yang dapat mendukung jaringan untuk jangka waktu yang lama. Anda sebaiknya melibatkan yang muda, tetapi biarkan mereka mengkapitalisasi kegunaan atau pengetahuan sistem ini. Carilah mereka yang memiliki komitmen terhadap komunitas, yang berakar dalam komunitas, yang dapat dimotivasi, dan ajari mereka. Sebuah strategi pelengkap adalah membagi-bagi fungsi dan tugas, dan mengdokumentasikan semua metodologi dan prosedur. Dengan cara ini, masyarakat dapat dilatih secara mudah, dan diganti dengan jerih payah yang sedikit.

Sebagai contoh, dalam sebuah proyek tim pelatihan memilih seorang lulusan universitas yang cerdas yang telah kembali ke desanya. Ia sangat termotivasi dan belajar dengan cepat. Karena dia belajar begitu cepat, ia diajarkan lebih daripada apa yang ia pernah lihat, dan ia dapat mengatasi berbagai masalah, dari memperbaiki sebuah komputer sampai memasang kabel Ethernet. Sayangnya, dua bulan setelah peluncuran proyek ia ditawari sebuah pekerjaan di pemerintahan dan meninggalkan komunitas tersebut. Gaji tinggi pun tidak dapat menahannya, karena prospek pekerjaan pemerintah yang stabil sangat menggiurkan. Semua pengetahuan mengenai jaringan dan bagaimana mendukungnya hilang bersamanya. Tim pelatihan harus kembali lagi dan memulai pelatihan lagi. Strategi yang berikutnya adalah membagi fungsi, dan melatih mereka yang selamanya tinggal dalam komunitas: mereka yang memiliki rumah dan anak, dan sudah bekerja. Ini membutuhkan waktu tiga kali lebih lama untuk melatih tiga orang daripada melatih lulusan universitas tersebut, namun komunitas itu akan menyimpan ilmu ini untuk waktu yang lebih lama.

Walau ini sepertinya menyarankan bahwa anda harus memilih siapa yang akan terlibat, seringkali pendekatan ini bukanlah yang terbaik. Adalah seringkali terbaik untuk mencari partner organisasi lokal atau manajer lokal, dan bekerja sama dengan mereka untuk mencari tim teknis yang tepat. Nilai, sejarah, politik lokal, dan banyak faktor lainnya akan menjadi penting untuk mereka, sementara tetap tidak dapat dimengerti oleh mereka yang bukan dari komunitas itu. Cara yang terbaik adalah melatih partner lokal anda, memberikan mereka kriteria yang jelas, memastikan bahwa mereka memahami kriteria itu, dan menentukan ketentuan-ketentuan yang tegas. Ketentuan-ketentuan seperti ini sebaiknya meliputi peraturan-peraturan mengenai nepotisme dan pembagian tugas, meskipun peraturan-peraturan ini juga harus mempertimbangkan kondisi lokal. Adalah mustahil untuk mengatakan bahwa anda tidak dapat memperkerjakan teman atau relasi, tetapi akan menjadi sangat baik untuk menyediakan cara check and balance. Dimana seorang kandidat adalah relasi, haruslah ada kriteria yang jelas dan otoritas kedua dalam memutuskan kekandidatan mereka. Adalah penting juga bahwa partner lokal diberikan otoritas ini dan tidak disisihkan oleh organisator proyek tersebut, sehingga mengganggu kemampuan mereka untuk mengatur. Mereka akan sangat baik untuk menilai siapa yang sebaiknya bekerja dengan mereka. Jika mereka sangat mengerti proses ini, maka kebutuhan anda akan terpenuhi.

Troubleshooting dan dukungan teknologi adalah seni yang abstrak. Pertama kali anda melihat lukisan abstrak, ini mungkin terlihat oleh anda seperti kumpulan bercak cat asal-asalan. Setelah merefleksikan komposisinya untuk beberapa lama, anda mungkin menghargai karya tersebut secara keseluruhan, dan koherensinya yang sebelumnya “tidak kelihatan” menjadi sangat nyata. Para orang awam/pemula yang melihat jaringan nirkabel mungkin akan melihat antena, kabel dan komputernya, namun akan membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk dapat memahami maksud jaringan yang “tidak kelihatan”. Di daerah pedesaan, ini kadang membutuhkan sebuah lompatan besar pengertian sebelum masyarakat lokal dapat memahami jaringan yang tidak kelihatan yang dengan mudahnya disediakan di desa mereka. Oleh karena itu, sebuah pendekatan bertahap diperlukan untuk memudahkan orang untuk mendukung sistem teknologi. Metode yang terbaik adalah keterlibatan. Ketika peserta sudah dipilih dan berkomitmen pada proyek, libatkan mereka sebisa mungkin. Biarkan mereka menjalankan. Berikan mereka crimper kabel atau keyboard dan tunjukan kepada mereka bagaimana melakukan pekerjaannya. Meski anda tidak mempunyai waktu untuk menjelaskan setiap detil dan walaupun dibutuhkan lebih banyak waktu, mereka harus dilibatkan secara fisik dan melihat tidak hanya apa yang sudah dikerjakan namun juga seberapa banyak pekerjaan yang sudah dilakukan.

Metode ilimiah diajari di hampir semua sekolah Barat. Banyak orang belajar mengenainya pada saat mereka masuk kelas ilmiah sekolah menengah atas. Dengan kata lain, anda mengambil sekelompok variabel, lalu secara perlahan-lahan mengeliminir variabel-variabel itu melalui tes binary sampai anda tersisa hanya satu atau beberapa kemungkinan. Dengan kemungkinan-kemungkinan ini di benak anda, anda menyelesaikan eksperimen tersebut. Anda lalu menguji untuk melihat apakah eksperimen itu menghasilkan sesuatu yang sama dengan hasil yang diharapkan. Jika tidak sama, anda hitung ulang hasil yang anda harapkan dan cobalah sekali lagi. Orang pedesaan yang biasa mungkin dapat diperkenalkan kepada konsep tersebut, tetapi tidak akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki permasalahan yang rumit. Walaupun mereka mengenali metode ilmiah itu, mereka mungkin tidak terpikir untuk menerapkannya terhadap pemecahan masalah yang nyata.

Metode ini sangat efektif, walaupun memakan waktu yang banyak. Metode ini dapat dipercepat dengan membuat asumsi logis. Misalnya, jika sebuah titik akses yang sudah cukup lama berfungsi tiba-tiba berhenti berfungsi setelah adanya badai, anda dapat menebaknya sebagai sebuah masalah terkait sumber daya dan oleh sebab itu meloncati sebagian besar prosedur. Orang yang bertanggung jawab untuk mendukung teknologi harus diajarkan bagaimana memecahkan masalah menggunakan metode ini, karena akan ada waktu ketika permasalahan ini tidak dikenali ataupun kelihatan. Diagram pohon keputusan yang sederhana atau flow chart dapat dibuat untuk menguji variabel-variabel ini, dan cobalah untuk mengeliminir variabel untuk mengisolasi permasalahan. Tentunya, diagram ini sebaiknya tidak diikuti secara membabi buta.

Adalah seringkali lebih mudah untuk mengajarkan metode ini pertama-tama menggunakan permasalahan non-teknologi. Sebagai contoh, buatlah murid anda membangun sebuah prosedur pemecahan masalah pada sesuatu yang sederhana dan dikenali, seperti televisi yang dihidupkan oleh baterai. Mulailah dengan menyabotase televisi tersebut. Berikan mereka baterai yang tidak terisi. Lepaskan antenanya. Masukan sekering yang rusak. Uji sang murid, dengan membuat jelas bahwa setiap permasalahan akan menunjukan gejala yang spesifik, dan tunjukkan jalannya bagaimana untuk melanjutkan.

Ketika mereka sudah memperbaiki televisinya, instruksikan mereka untuk menerapkan prosedur ini pada permasalahan yang lebih rumit. Dalam sebuah jaringan, anda dapat merubah sebuah alamat IP, mengganti atau merusak kabel, menggunakan SSID yang salah, atau mengarahkan antena ke arah yang salah. Adalah penting bahwa mereka membangun sebuah metodologi dan prosedur untuk mengatasi masalah-masalah ini.


Pranala Menarik