Moodle: Tip & Trick Mengajar Menggunakan Moodle

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Filosofy Dasar

  • Moodle adalah Apps Server e-learning
  • Server Moodle dapat diletakan di kampus.
  • Bisa digunakan dari mana saja, kapan saja. Tidak ada batasan ruang dan waktu.
  • Server Moodle akan overload jika digunakan ribuan mahasiswa bersamaan. Ini akan dirasakan jika anda ingin mengadakan UTS / UAS dalam waktu bersamaan. SOLUSI: Rancang ujian agar dapat dikerjaan tidak dalam waktu bersamaan.

Modul / Pelajaran / Kuliah

  • Modul dapat di upload ke blog / web manapun. Gunakan server terpisah dari Server Moodle agar Server e-learning Moodle menjadi ringan kerjanya. Server e-learning Moodle dapat mengkonsentrasikan kemampuannya untuk memberikan layanan Kuis yang sangat penting.
  • Modul tidak harus berbentuk video, lebih mudah membuat modul dalam bentuk tulisan.
  • Sebaiknya menggunakan web luar agar mahasiswa dapat mengakses-nya dari mana saja. Dengan menggunakan server terpisah untuk modul pembelajaran, dan hanya membuat link-nya di Moodle, teknik ini akan membuat server Moodle yang kita gunakan menjadi ringan, karena tidak harus memberikan akses modul pembelajaran.
  • Bisa dibuatkan copy web di lokal agar mahasiswa dapat mengakses di kampus.
  • Di moodle dapat dibuatkan link ke materi ajar yang sudah ada diluar.
  • Akan lebih cantik jika KAMPUS mempunyai koleksi perpustakaan digital yang bisa di copy oleh mahasiswanya. Ini yang saya lakukan di kampus dengan mengunakan lagi-lagi server yang terpisah dari Server Moodle. SOLUSI: Cara yang mudah, letakan file dokumen di folder web server untuk di akses via jaringan.

Kuis / UTS / UAS

  • Manfaat yang akan sangat terasa dari Server Moodle adalah Kuis / UTS / UAS. Terutama akan sangat mengurangi biaya foto copy & penggunaan ruang / asisten pengawas.
  • Bank Soal menjadi kunci utama, membuat bank soal dalam jumlah ribuan akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Kecepatan saya sekitar 20-an soal / hari. Butuh waktu 2 tahun-an untuk membuat 1700 soal.
  • Dengan e-learning sangat dimungkinkan untuk melakukan ujian berulang2 dengan soal yang dirandom dari bank soal. Ini kunci utama Kuis di e-learning (berulang dengan soal random).
  • Ujian di e-learning dengan soal random di batasi waktu agar mempersempit gerak mahasiswa untuk mencontek dll.
  • Ujian di e-learning dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, tanpa pengawasan jika waktu di buat terbatas sekali.
  • Dapat dibuatkan Kuis untuk setiap modul / kompetensi.
  • Sangat menghemat biaya (tidak perlu foto copy).
  • Sangat menghemat waktu dosen (sangat effisien dalam menilai).
  • Dapat menghilangkan Remedial.
  • Supaya menghemat sumber daya, dapat dilakukan Kuis / UTS / UAS secara berulang-ulang mulai dari awal semester hingga akhir semester.
  • Nilai untuk mahasiswa dapat di ambil (1) nilai terakhir atau (2) nilai rata2. Jika anda berbaik hati, dapat di ambil dari nilai tertinggi.


Pola Konvensional

  • Tidak ada bank soal, soal sama untuk semua mahasiswa / ujian
  • Hanya beberapa Kuis
  • UTS 1 (waktu di tentukan)
  • UAS 1 (waktu di tentukan)
  • Ujian dikerjakan di ruangan tertentu.
  • Ada penjaga ujian.
  • Ada remedial
  • Beban server berat saat ujian.

Pola Agak Berani

  • Ada bank soal
  • Setiap kompetensi ada 1 kuis
  • UTS 2-3 kali (waktu bisa di tentukan)
  • UAS 2-3 kali (waktu bisa di tentukan)
  • Bisa ada remedial
  • Beban server berat saat ujian

Pola Revolusioner

  • Banyak Bank soal, dalam jumlah ribuan
  • soal di random
  • Kuis Kompetensi bisa dilakukan berulang-ulang
  • UTS bisa berulang-ulang
  • UAS bisa berulang-ulang
  • Tidak ada penjaga Kuis, UTS, UAS
  • Tidak ada remedial
  • Beban server ringan sekali

Nilai

  • Moodle akan mencatat nilai semua usaha yang dilakukan oleh siswa.
  • Moodle dapat dengan mudah membuatkan file nilai dalam format XLS, ODS dll.
  • Jika kita mengijinkan siswa untuk mengerjakan UTS / UAS berkali-kali, maka Moodle akan mencatat semua nilai akhir, jawaban setiap soal setiap ujian setiap siswa yang dilakukan.
  • Moodle dapat di program untuk memberikan bobot untuk setiap ujian yang diberikan, misalnya 30% kuis, 30% UTS dan 40% UAS untuk nilai akhir.
  • Moodle juga dapat di program untuk konversikan nilai angka 0-100 menjadi nilai huruf A, A-, B+, B, B- dsb.
  • Masing-masing siswa dapat melihat nilai masing-masing, untuk setiap ujian / kuis yang dilakukan.
  • Guru / Dosen dapat dengan mudah melihat nilai seluruh kelas maupun masing-masing siswa bahkan setiap ujian yang dilakukan oleh masing-masing siswa.

Tantangan Dengan Kopertis / DIKNAS

Assesor Akreditasi sering bertanya

  • Mana absensi ujian? SOLUSI: Mahasiswa suruh aja ke BAAK untuk absensi ujian (Gak nyambung ya?:)
  • Mana kertas jawaban ujian? SOLUSI: print aja salah satu jawaban mahasiswa dari Moodle (bingung deh)
  • Mana copy soal ujian? SOLUSI: print aja bank soal hehehe ...

Ini akan sangat pusing di jawab bagi mereka yang full menggunakan e-learning.



Pranala Menarik