Memberikan Workshop NGN dan ENUM di Bangkok
Kelanjutkan dari Workshop NGN / VoIP 14-16 Mei 2007 tahun lalu yang sempat dilakukan oleh Onno W. Purbo sebelumnya di AIT Thailand. Berbeda dengan Workshop sebelumnya, workshop kali ini di lakukan sendirian oleh Onno W. Purbo menjadi pengajar tunggal selama tiga (3) hari penuh di AIT Thailand. Fokus Workshop kali ini lebih ke arah implementasi Next Generation Network(NGN) dan ENUM dengan nomor experimen sementara +666xxxxxxx atau menggunakan ENUM 6.6.6.e164.th. Dalam bahasa yang sederhana mengajari rekan-rekan IT di Thailand agar dapat membuat sendiri Telkom menggunakan Teknologi Next Generation Network (NGN) yang di Indonesia pun tampaknya baru XL yang secara serius mengimplementasikan, memang operator telekomunikasi lainnya sudah mulai ancang-ancang untuk menyusul.
Tanggal 6 April 2008 jam 22:00 malam akhirnya Onno W. Purbo pun berangkat ke Bangkok menggunakan pesawat Garuda GA866. Tidak banyak penumpang pesawat Boing 737-400 GA 866, hanya ada sekitar 20-an orang. Tidak heran dalam pesawat, masing-masing dapat tidur dengan mengambil tiga kursi menjadi tempat tidur. Yang membuat kita semua akan bingung, apakah Garuda Indonesia untung dengan membawa 20 orang ke Thailand ini? Entah lah. GA 866 tiba di lapangan terbang internasional di Bangkok tanggal 7 April 2008 pukul 1:30 dini hari. Tanpa melalui kesulitan yang berarti di imigrasi maupun bea cukai keluar dari airport. Padahal cukup banyak peralatan VoIP yang di bawa dalam koper Polo.
Di AIT, Onno W. Purbo menginap di AIT Conference Center, dimana semua kamar-nya tersambung ke Internet. Beberapa HotSpot tampaknya bertebaran di AIT sehingga memudahkan kita untuk mengakses Internet dari laptop.
Pagi hari tanggal 7 April 2008 jam 8, sudah tiba di InterLab AIT tempat workshop akan di adakan. Onno W. Purbo mulai melakukan instalasi peralatan VoIP.
Workshop tanggal 7 April 2008
Session Pertama, pengenalan VoIP, mulai dari membuat account di http:://fwd.pulver.com, http://www.voxalot.com, hingga teknik SIP exchange di http://www.sipbroker.com, dan memperoleh nomor US dari http://www.ipkall.com maupun "mencuri" nomor Telkom Thailand menggunakan http://www.e164.org. Di session pertama ini, kita hanya menjadi user / pengguna VoIP saja. Berbagai teknik ini di jelaskan di buku "VoIP Cikal Bakal Telkom Rakyat"
Session ke dua, mulai di demokan teknik untuk menelepon menggunakan IP Phone, Analog Telephone Adapter, hingga menelepon ke PSTN maupun selular menggunakan fixed wireless gateway. Peserta cukup terkaget-kaget pada saat di demokan dari VoIP lokal dapat menelepon ke selular. Detail teknik ini sebetulnya cukup jelas di jelaskan di Video VoIP DetikInet maupun di buku "VoIP Cikal Bakal Telkom Rakyat"
Pada saat makan siang, Prof. Kanchana dan rekan-rekan membicarakan kemungkinan untuk Thailand mengaktifkan ENUM Server-nya. Bahkan salah satu isu yang mulai muncul adalah kemungkinan untuk membangun ENUM Server di tingkat Asia. Perlu di ketahui bahwa Prof. Kanchana adalah salah satu aktifis IT & Internet di Asia Pacific dan sempat menjadi wakil Asia di ICANN yang mengatur penomoran dan domain Internet di dunia.
Session ke tiga, di siang hari-nya, kita mulai masuk ke materi yang lebih sukar yaitu meng-compile softswitch asterisk dari source code. Ini membuat teler banyak peserta. Tapi setelah 2-3 jam rata-rata semua berhasil dengan baik menjalankan softswitch asterisk-nya. Detail teknik mengcompile softswitch asterisk bisa di baca di Teknik Compile Asterisk di Ubuntu
Malamnya Onno makan malam dengan Prof Kanchana Kanchanasut dari AIT di rumah makan Korea, pertama kalinya memang bagi seorang Onno makan di rumah makan Korea. bersama beberapa teman-nya diantaranya ada Assisten Deputy Minister of Finance dan Bekas Ketua Komisi Hak Asasi Manusia.
Salah satu cerita menarik yang muncul adalah memang Thai pernah hidup di blok YouTube & berbagai situs Internet selama 9 bulan .. itu di masa kudeta militer di Thailand yang baru lalu.
Sekarang kata mereka pemerintahan terpilih tidak berani menutup youtube apalagi situs di Internet. bisa-bisa mereka jadi pemerintahan yang tidak akan di pilih lagi. Kemungkinan seperti itu sangat-sangat di hindari oleh pemerintah terpilih.
BTW, ketiga-nya ternyata temen-nya GusDur hehe kaget juga Onno soalnya gayanya santai banget semua .. memang Onno saja tidak menyangka:) .... Prof. Kanchana bahkan pernah duduk bersama di satu meja dengan GusDur.
Dalam perjalanan ke rumah makan Korea tersebut, Prof. Kanchana sempat menawarkan agar Onno bergabung ke InterLab AIT Thailand, yang dalam bahasa Prof. Kanchana, menjadi Adjunct Researcher terutama karena InterLab AIT tampaknya akan serius mengimplementasikan NGN dan ENUM untuk Thailand. Bisa di maklumi, karena memang tidak banyak ahli / spesialis di dunia terutama di kawasan Asia Pasifik yang benar-benar menguasai teknik NGN dan ENUM apalagi yang berbasis Open Source. Alhamdullillah, ternyata ilmu yang selama ini di kembangkan melalui VoIP Rakyat di Indonesia dapat bermanfaat bagi bangsa lain di dunia.
Workshop tanggal 8 April 2008
Di hari ke dua, kondisi lebih relax dari hari sebelumnya, paling tidak bisa tidur semalam. Pagi hari berjalan kaki lebih santai dari AIT Conference Center ke InterLab AIT. Salah satu yang menarik dari AIT ini adalah suasana hijau kampus yang sangat menyolok berbeda dengan banyak kampus lain di Bangkok termasuk di Indonesia. Kita banyak melihat para mahasiswa, karyawan dan mungkin dosen bersepeda di kampus karena suasananya yang memang memungkinkan. Motor jarang terdengar di kampus AIT, yang agak sering terlihat adalah mobil yang biasanya di gunakan para dosen atau tamu pendatang. Yang terdengar, nampaknya budaya bersepeda dikampuspun mulai di tinggalkan di UGM.
Sesi pertama di pagi hari tanggal 8 April 2008 adalah memperkenalkan teknik instalasi BIND DNS Server karena ternyata sebagian besar peserta belum pernah menginstalasi dan mengoperasikan sendiri DNS Server. Masing-masing peserta membuat DNS Server di komputer-nya masing-masing dan mencoba agar dapat me-resolve domain yang dibuat masing-masing. Membuat DNS Server tidak terlalu sulit jika kita mengikuti dengan teliti langkah-langkah Instalasi BIND.
Tingkat kesulitan berlanjut menjadi lebih sulit, pada saat kita mulai mengkonfigurasi DNS Server menjadi ENUM Server. Langkah pembuatan ENUM Server mengikuti penjelasan langkah Implementasi ENUM Server. Nomor telepon untuk ENUM yang digunakan adalah +666xxxx yang kebetulan belum dialokasikan oleh pemerintah Thailand. Sementara top level domain yang digunakan untuk ENUM adalah e164.th. Setelah ENUM berjalan dengan baik, integrasi dilakukan dengan softswitch asterisk. Bagian ini merupakan momen yang menegangkan karena disitu akan di test ketelitian kita dapat menset / mengkonfigurasi semua server yang dibutuhkan. Dalam waktu sekitar 3 jam-an rata-rata semua peserta dapat menyelesaikan dengan baik.
Setelah selesai makan siang, sesi di sore hari di isi dengan mengkonfigurasi IP Phone, dan di lanjutkan dengan mengkonfigurasi Analog Telephone Adapter dan konfigurasi Dial Plan Asterisk agar dapat menelepon ke PSTN dan selular.
Setelah break sore, dalam waktu sekitar 40 menit terakhir sesi 8 April 2008, kami melakukan Instalasi openser.
Malam hari-nya laptop dapat ditinggal tidur, laptop dibiarkan mendownload beberapa iso CD untuk mengupdate koleksi iso yang ada, seperti, ebox, clarckconnect, asterisknow, trixbox. Alhamdullillah, kalau dihitung-hitung total mungkin ada sekitar 6 iso CD yang berhasil di download menggunakan bandwidth dari AIT gratis sampai hari ke dua workshop. Maklum di Indonesia agak repot kalau harus mendownload iso CD :) ..
Workshop tanggal 9 April 2008
Pagi hari tanggal 9 April 2008, dalam perjalanan menuju InterLAB sengaja mencoba jalan lain di sekitar AIT. Salah satu hal yang tidak sengaja di temukan adalah Amateur Radio Club (ARC) tempat berkumpulnya para amatir radio di Asian Institute of Technology (AIT) yang mempunyai nama panggilan / callsign HS0AC. Tampak pada gambar adalah dua buah tower tempat bertengger-nya beberapa antenna yagi untuk komunikasi gelombang pendek yang dimiliki oleh Amateur Radio Club HS0AC tersebut. Antenna jenis ini biasanya digunakan untuk komunikasi antar benua menggunakan gelombang pendek. Belakangan baru di ketahui bahwa ternyata HS0AC adalah satu-satunya Amateur Radio Club Station di Thailand.
Hari ini merupakan hari terakhir workshop. Sesi pagi, berlanjut dengan instalasi dan konfigurasi OpenSER. Juga menggunakan openserctl untuk memonitor aktifitas di OpenSER softswitch maupun untuk menambah user. Agak lama proses konfigurasi ini, karena ternyata banyak peserta yang salah dalam menginstalasi OpenSER sehingga kadang-kadang harus di ulang beberapa kali.
Setelah berhasil terkonfigurasi, test mulai dilakukan untuk melakukan panggilan antar pesawat telepon di Softswitch yang sama. Rata-rata pada saat konfigurasi telah berhasil dengan baik, maka panggilan dapat di lakukan dengan mudah.
Test berlanjut, dengan mengevaluasi performance OpenSER menggunakan SIPp. Hasil yang di peroleh lumayan mengagumkan. Sebuah laptop pentium IV menggunakan wifi ternyata dapat menerima panggilan sebanyak 220 call per second. Sementara sebuah PC Pentium IV menjalankan Ubuntu di VMWare dapat menerima panggilan sekitar 1700 call per second. Memang masih di bawah Xeon Quad dari Rainer Server yang digunakan Onno W. Purbo di rumah yang dapat menampung 4000+ call per second.
Selanjutnya konfigurasi di buat lebih rumit lagi agar OpenSER dapat melakukan panggilan dipandu oleh ENUM. Butuh agak lama untuk melakukan hal ini, karena file resolv.conf selalu berubah-ubah karena jaringan yang digunakan menggunakan IP address dynamic melalui DHCP Server.
Setelah break makan siang. Kesulitan mulai di tambahkan ke para peserta. Percobaan dilakukan agar client dari sebuah softswitch menelepon client dari softswitch yang lain menggunakan format nomor@ip-address-softswitch yang lain. Hasil-nya sangat menakjubkan, tanpa di set tambahan apa-apa OpenSER mampu melakukan routing call antar softswitch.
Selanjutnya kelas memasukan bidang yang paling rumit yaitu mengoperasikan infrastruktur ENUM dengan mengoperasikan sendiri top level domain ENUM pada alamat e164.th dan mendelegasikan alokasi nomor telepon ke sekitar sepuluh ENUM Server di bawahnya. Butuh waktu beberapa waktu, sebelum proses konfigurasi master & slave Domain Name System dapat berjalan dengan baik. Maklum sebagian besar peserta adalah pertama kali mengkonfigurasi dan mengoperasikan sendiri DNS Server.
Setelah infrastruktur ENUM berhasil di operasikan. Panggilan dicoba dilakukan dari client di sebuah softswitch memanggil client di softswitch lainnya menggunakan nomor +666xxxxxx. Hore berhasil dengan baik semua proses routing yang di lakukan oleh ENUM Server dadakan.
Untuk menambah rumit masalah, konfigurasi jaringan di tambah dengan kemampuan untuk call ke PSTN melalui softswitch OpenSER. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari teknologi Asterisk juga di coba konfigurasi agar OpenSER bisa memanfaatkan Asterisk sebagai backend.
Whuih, terus terang lumayan teler mengerjakan workshop dengan materi padat untuk bidang Next Generation Network maupun ENUM yang semua merupakan teknologi Telkom masa datang. Acara di akhiri dengan penyerahan sertifikat peserta yang ditanda tangani oleh Prof. Kanchana Kanchanasut dan Onno W. Purbo. Setelah pemberian sertifikat dilakukan, seperti biasa kami mengadakan sesi foto bersama. Tampak pada gambar, Onno W. Purbo berdiri Prof. Kanchana Kanchanasut dari InterLab AIT di kelilingi oleh para peserta.
Sore menjelang magrib, sambil melepaskan lelah, Onno dan Prof. Kanchana dan staff-nya Pensri ngobrol di dining room di AIT Conference Center. Ada beberapa hal yang menarik dalam pembicaraan yang relatif singkat tersebut, yaitu,
- InterLab AIT tampaknya terlibat dalam pembangunan Wireless Network di rural Thailand. Prof. Kanchana membutuhkan bantuan SDM untuk turun ke rural thailand. Onno sudah mulai memperkenalkan Prof. Kanchana ke beberapa teman aktifis wireless Internet di INDOWLI Indonesia agar dapat mulai berinteraksi.
- Insya Allah bulan Oktober 2008, InterLab AIT akan menyelenggarakan semacan workshop / seminar agak besar tentang rural Wireless di Bangkok. Prof. Kanchana mengharapkan Wajanbolic e-goen dapat melakukan penampakan pada perhelatan tersebut.
- Prof. Kanchana Kanchanasut secara resmi meminta Onno menjadi Adjunct Researcher di InterLab AIT. Kira-kira setara dengan Adjunct Professor, hanya saja Adjunct Reseacher tidak ada kewajiban untuk mengajar.
- Prof. Kanchana Kanchanasut bermaksud menominasikan Onno menjadi anggota dari Advisory Board dari Asia Pacific Networking Group di bawah pimpinan Prof. Kilnam Chon dari Korea untuk membangun roadmap / jalan untuk "the Future of Internet".
Pukul 23:00 Malam hari berangkat dari AIT Conference Center ke Bangkok International Airport yang baru untuk mengejar pesawat Garuda Indonesia GA867 menuju Indonesia yang take off pukul 2:30 dini hari.
Alhamdullillah, banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh selama perjalanan ke Thailand kali ini. Tidak percuma perjuangan selama ini di Indonesia membantu memberikan akses Internet murah yang membuahkan banyak sekali ilmu yang ternyata di minati oleh rekan-rekan dari negara lain bahkan, Insya Allah, menjadi contoh bagi Asia Pasifik.
Mudah-mudahan laporan ini dapat menjadi pembuka wawasan bagi kita semua di Indonesia, bahwa,
"Indonesia mungkin miskin, tapi Bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh, bahkan Dunia-pun belajar pada Bangsa Indonesia"
Merdeka!!!