Filosofy: Pengalaman bekerja SOHO di dunia cyber

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Sebuah paradigma yang mungkin sulit untuk di hayati bagi sebagian besar profesional di Indonesia. Seorang profesional bidang teknologi informasi (IT) bekerja di rumah, tanpa memiliki perusahaan, tanpa bekerja di perusahaan apapun, juga tidak menjadi konsultan manapun, dan tanpa bekerja pada siapapun – benar-benar sendiri saja. Saya adalah salah satu dari orang tersebut.

Terus terang, saya biasanya bingung jika datang atau menelepon ke sebuah tempat atau kantor, si penerima tamu biasanya akan bertanya, “anda dari mana?”, atau “anda dari perusahaan mana?”, atau mengisi daftar absen dalam sebuah meeting di situ ada kolom PERUSAHAAN / INSTITUSI nah lho bingung isinya apa? Kalaupun dipaksakan biasanya saya tulis, pengangguran atau pensiunan PNS. Bahkan beberapa waktu yang lalu rekan wartawan dari Jawa Pos sempat kebingungan tidak habis pikir, setelah saya nyatakan bahwa saya bukan seorang eksekutif & tidak kerja di kantoran.

Apa yang saya lakukan termasuk kategori Small Office Home Office (SOHO) yang dimungkinkan karena adanya sambungan internet yang memungkinkan aliran informasi yang cepat. SOHO - Small Office Home Office - merupakan trend yang sangat normal di negara maju. Apakah yang menyebabkan sebuah SOHO bisa survive? Memang harus diakui tidak semua jenis usaha dapat di lakukan secara SOHO, usaha yang sifatnya fisik & perdagangan biasanya membutuhkan struktur yang lebih kompleks tidak bisa dilakukan secara SOHO.

Melalui infrastruktur Internet, sangat memungkinkan adanya aliran informasi & pengetahuan bersifat interaktif yang sangat cepat. Aliran cepat ini menjadikan kita sebagai pelaku didalam-nya tidak perlu membuat struktur perusahaan yang sifatnya rigid, kaku dan vertikal, akan tetapi berubah menjadi tapi struktur yang sangat horizontal dan sangat fluid, sangat dinamis – bahkan sering kali sebuah badan usaha / entitas cukup di representasikan oleh satu orang saja dengan sebuah laptop / komputer yang tersambung ke Internet. Melalui teknologi informasi, interaksi yang cepat & intens dengan berbagai mitra sehingga pola win-win yang saling menguntungkan antara berbagai entitas terjadi dengan sendiri-nya jika ada hal yang diperlukan untuk dikerjakan secara bersama. Bentuk kemitraan / networking menjadi sangat penting, kerjasama antar orang menjadi dominan sekali. Tidak heran, struktur organisasi menjadi tidak relevan, bahkan menjadi sangat fluid, dinamis dan sangat sejajar / horizontal, pola kemitraan dan networking yang menjadi sangat dominan.

Dalam dunia informasi, survival sebuah badan / orang hanya mungkin dilakukan jika kita bisa mengkonsentrasikan diri pada fungsi kita dalam masyarakat & berusaha agar kita bermanfaat bagi sebanyak mungkin komponen masyarakat. Fungsi kita yang sangat fokus dan spesifik misalnya hanya sebagai guru dengan murid sebanyak mungkin, atau sebagai ahli bidang tertentu saja.

Yang paling berat dalam bekerja pada Small Office Home Office (SOHO) adalah membentuk image dan karakter (kita) seseorang dalam masyarakat cyber, sukur-sukur dalam masyarakat banyak. Proses pembentukan karakter kita biasanya sejalan dengan proses pembangunan jaringan kemitraan maupun proses pemberdayaan masyarakat / komunitas sekitar kita. Cara paling sederhana dalam membangun karakter kita, adalah dengan, memberdayakan masyarakat banyak, mengajari masyarakat banyak yang pada akhirnya membangun kemitraan dan membuat / menjaga image. Pola “marketing” diri secara halus dilakukan melalui proses tulis menulis diawali dari yang sangat sederhana menjawab e-mail di mailing list, membuat artikel pendek hingga membuat buku. SOHO hanya dapat hidup jika masyarakat banyak yang terkait dengan usaha SOHO tersebut juga hidup.

Dari pengalaman selama ini, tidak banyak sebetulnya kunci keberhasilan untuk dapat survive dengan ber-SOHO, beberapa diantara-nya yang sangat menentukan adalah:

  • Fokus dan berdedikasi pada bidang yang kita minati, tidak menjadi seseorang yang generalis dan berpindah-pindah bidang.
  • Ikhlas dalam membagi pengetahuan dan informasi yang kita miliki kepada sebanyak mungkin orang.
  • Berteman dan bermitra dengan sebanyak mungkin kawan.

Rasanya tiga (3) hal di atas yang tampaknya menjadi kunci utama keberhasilan kita dapat survive dalam ber-SOHO.

Tentunya agar dapat dengan baik melakukan proses pembagian pengetahuan dan berteman dengan sebanyak mungkin orang di dunia cyber, pengetahuan tentang profil masyarakat dunia cyber menjadi sangat penting. Pengetahuan tentang masyarakat cyber akan menentukan pola terbaik untuk melalukan kerjasama, penetrasi, menset image tentang diri kita, dan masih banyak lagi.



Pranala Menarik