Filosofy: Aplikasi Internet Mengeffisienkan Proses Transaksi

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Dalam konteks effisiensi biasanya kita bergelut untuk mempercepat proses pemutaran dari:

  • perputaran barang.
  • perputaran uang.
  • perputaran informasi.

Dalam old economy biasanya yang diputar secara cepat terutama adalah barang & uang saja. Sedangkan pada new economy, percepatan jika dilakukan pada informasi. Pada tingkat institusi / perusahaan, tentunya keberadaan MIS (Management Information Sistem) maupun ERP (Enterprise Resources Planning) menjadi sangat vital untuk dapat memutarkan informasi secara cepat tadi. Di balik semua proses percepatan tersebut, teknologi pendukungnya sebetulnya yang itu-itu juga, seperti teknologi database, teknologi web, e-mail, chatting dsb.

Jika ERP & MIS telah beroperasi dengan baik di internal institusi / perusahaan, e-Commerce menjadi sangat mungkin dan sangat feasible. E-commerce sebetulnya hanyalah menjadi perpanjangan tangan ERP & MIS yang kita miliki untuk dapat bertransaksi dengan institusi / perusahaan lain secara effisien. Tentunya isu yang ada di e-commerce akan berbeda dengan isu yang ada di ERP & MIS yang sifatnya lebih internal.

Pada dunia perdagangan, proses effisiensi perdagangan mengarah pada konsep e-commerce. Tentunya selain effisiensi proses perdagangan, ada dua (2) isu yang mendasar yang akan menjadi dasar kerja e-commerce, yaitu:

  • Kepercayaan / trust.
  • Mekanisme Pembayaran.

Isu kepercayaan (trust) menjadi demikian penting jauh lebih penting dibandingkan isu effisiensi prosedur yang biasanya mendominasi ERP & MIS. Salah satu kunci strategis dalam pembangunan e-commerce adalah keberadaan certificate authority (CA) & registration authority (RA). Dalam bahasa sederhana, CA & RA merupakan lembaga pemberi KTP (Kartu Tanda Penduduk), yang menjamin kredibilitas seseorang atau sebuah perusahaan. Pada hari ini, CA & RA yang di akui oleh seluruh dunia terdapat di negara barat, artinya kita yang berada di negara berkembang sebetulnya telah di jajah oleh negara barat dalam autoritas pemberian kepercayaan (trust).

Tentunya effisiensi proses tidak hanya berkembang di dunia perdagangan, kita melihat perkembangan yang cukup drastis di pelayanan pemerintah kepada masyarakat di negara maju, di negara tetangga kita seperti Singapore & Malaysia. Mereka mengembangkan e-government untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Pada akhirnya masyarakat tidak perlu lagi bersusah payah mendatangi banyak meja untuk memperoleh ijin usaha, KTP, SIM, Passport, cukup melalui satu pintu semua jasa dapat diberikan dalam hitungan menit atau maksimum jam.

Sialnya, e-government di Indonesia tampaknya lagi-lagi menjadi incaran para pengejar proyek dan utangan ke luar negeri. Yang kemudian harus dibayar oleh pajak dari masyarakat. Sedih memang melihat kelakuan para aparat & birokrat di pemerintahan yang lebih mementingkan perut sendiri.



Pranala Menarik