Difference between revisions of "DRBL (Diskless Remote Boot in Linux)"

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Line 8: Line 8:
 
* Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik.
 
* Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik.
 
* Irit hardware, budget, dan biaya maintenance.
 
* Irit hardware, budget, dan biaya maintenance.
 +
 +
  
 
==Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain==
 
==Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain==
Line 16: Line 18:
 
==Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik==
 
==Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik==
  
Simply install DRBL on a single server and all your clients are taken care of
+
Menggunakan standard PC, kita dapat mentransformasikan sekelompok PC menjadi jaringan Linux menggunakan langkah sederhana berikut:
  
Using a standard PC, you can transform a group of client PCs into a working GNU/Linux network in some steps:
+
* Download paket DRBL.
 +
* Jalankan script.
  
    * Download the DRBL package
+
Dalam waktu sekitar 30 menit, semua mesin akan siap menjalankan Linux dan berbagai aplikasinya. Tidak perlu lagi menyiapkan mesin client satu per satu. Cukup menggunakan DRBL!
    * Run the scripts
 
  
In about 30 minutes, all the client machines will be ready to run GNU/Linux and all associated packages. No more deploying client machines one by one. Just use DRBL!
 
  
 
==Irit hardware, budget, dan biaya maintenance==
 
==Irit hardware, budget, dan biaya maintenance==
 
Save on hardware, budget, and maintenance fees
 
  
 
Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server.
 
Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server.

Revision as of 05:33, 27 November 2010

DRBL (Diskless Remote Boot in Linux) adalah free software, solusi open source untuk me-manage implementasi system operasi linux di banyak client. Bayangkan menginstall linux di 40, 30, atau 10 client satu per satu! DRBL memungkinkan mengkonfigurasi semua client komputer dengan cara menginstalasi dari satu server saja.

DRBL memungkinkan lingkungan diskless atau sistemless untuk mesin client. DRBL dapat bekerja di Debian, Ubuntu, Mandriva, Red Hat, Fedora, CentOS dan SuSE. DRBL menggunakan sumber daya hardware yang terdistribusi dan memungkinkan client untuk mengakses secara penuh hardware lokal. DRBL termasuk clonezilla, aplikasi untuk partisi dan disk cloning yang mirip dengan Symantec Ghost®.

Fitur dari DRBL:

  • Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain.
  • Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik.
  • Irit hardware, budget, dan biaya maintenance.


Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain

DRBL menggunakan PXE/etherboot, NFS, dan NIS untuk memberikan layanan kepada mesin client oleh karena itu tidak perlu kita menginstalasi Linux di masing-masing mesin client satu per satu. Jika DRBL server sudah siap, mesin client dapat booting melalui PXE/etherboot (diskless). "DRBL" tidak akan menyentuh client harddisk, oleh karenanya, sistem operasi lain (seperti Windows) yang terinstalasi di mesin client tidak akan berubah. Hal ini menjadi menarik pada saat implementasi Linux dimana user kadang kala masih menginginkan booting ke mesin Windows dan menjalankan beberapa aplikasi yang hanya tersedia di Windows. DRBL memberikan banyak flexibilitas saat implementasi Linux.


Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik

Menggunakan standard PC, kita dapat mentransformasikan sekelompok PC menjadi jaringan Linux menggunakan langkah sederhana berikut:

  • Download paket DRBL.
  • Jalankan script.

Dalam waktu sekitar 30 menit, semua mesin akan siap menjalankan Linux dan berbagai aplikasinya. Tidak perlu lagi menyiapkan mesin client satu per satu. Cukup menggunakan DRBL!


Irit hardware, budget, dan biaya maintenance

Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server. A lot of time can be saved by configuring the client settings at the boot server when using the DRBL centralized boot environment. This gives the system administrator more control over what software configurations are running on each client.

Catatan Penggunaan DRBL


Referensi

Pranala Menarik