Catatan dari Chusnul Mar'iyah di Group IT-KPU-2004 di Facebook

From OnnoWiki
Revision as of 08:04, 18 March 2011 by Onnowpurbo (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Chusnul Mar'iyah Bas, saya untuk kelompok IT KPU ini dapat pula diundang untuk menjadi anggota group adalah partai politik dan pemerintah baik di eksekutif maupun yudikatif agar apa yang dibicarakan di sini juga menjadi pembelajaran bagi mereka yang harus mengambil keputusan

01. pada awalnya KPU 2004 membuat Grand Design IT KPU dg hanya di 354 kab, 30 prov dan di pusat dg model yg minimalis. Usulan anggarannyanya sekitar 1,2 Trilyun. Biaya GD IT KPu sekitar 350 juta dari partnership. Pleno dipimpin pak Ns tidak pernah menyetujui untuk dilaksanakan. Sampai Maret 2003 setelah penanggung jawab IT KPU mengundurkan diri, dan kemudian saya ditunjuk untuk memimpin IT KPU langsung di bawah ketua KPU.

02. Pak NS dan saya mencari tim baru untuk membantu terlaksananya mimpi membangun IT KPU untuk pengiriman hasil suara dengan lebih transparan dan cepat. Saya belajar dari KPU Afrika Selatan yg mirip dg model IT KPU 2004. maka berkumpullah Pak Oemri, Basuki, Andre, pak Toemin. power strugle IT KPU masih berrjalan ada lembaga yg mengusulkan 462 Milyar untuk program IT. sementara ada seorang tim ahli yg saya tidak comfortable, akhirnya dikembalikan ke lembaganya. jadilah tim ahli IT KPU bekerja dg gaji dan SK yg selalu telat. (hanya dibayar 1 juta saja).

03. masing2 lembaga membawa tambahan tenaga LIPI ada mas Bogie, ITB dg pasukannya, BPPT dg Fahmi dan Faisol, UI dg Benny dan Dewi. Ketidak jelasan perkembangannya, maka saya mengajak Basuki dan Andre makan di Izzi Pizza untuk meminta keduanya membuat Grand Design yang lebih sederhana. Kedua orang ini menjadi core dalam membuat Design dan Basuki dengan teknis implementasinya. kemudian proses lelang dilakukan.

04. Dalam proses lelang kita sempat membuat 2 kali proses lelang. masih ingat Andre agak pucat memperhatikan pertanyaan-2 dalam proses penjelasan dokumen lelang. pertanyaan yg membuat andre pucat adalah: "Ibu Chusnul, bgm dg design IT KPU yg seperti mobil mercy ini?", atau "kenapa harus 6 Terra bites?". saya menjawab dg santai dg balik bertanya: " dg dokumen ini menurut bapak KPU anda yakin KPU akan membeli Mercy?". mereka percaya betul. saya jawab: keinginan KPU memang untuk membangun mobil mercy tapi bisa juga membeli BMW atau AUDI. kalau anda punya BMW silahkan jelaskan bahwa teknologinya setara. sementara yang 6 terra, saya tahu untuk Data Centernya mereka hanya punya teknologi 1,5 terra. saya jawab saja, IT KPU membutuhkan Truk dg roda 6, kalau anda kasih roda 1,5 apa truk IT KPU bisa jalan?. barulah kemudian saya meminta tim ahli IT KPU menjelaskan secara teknologi GD IT KPU 2004 tersebut. bebaslah tim lelang ini dari bullying para vendor.

05. KPU membangun IT KPU 2004, dg model WAN di 4167 Kecamatan, 440 Kabupaten/Kota, 32 Provinsi dan DC serta DRC di Jakarta. Harganya adalah 154 Milyar. Bandingkan dg lembaga sebelumnya yg harganya mencapai 1,2 Trilyun atau yang 462 Milyar. Maka tim lelang dibantu tim ahli IT KPU yg saya ingat tidak dibayar itu berhasil membuat model lelang yang transparan dan murah dan berhasil dibangun dan dapat bekerja dg baik. Termasuk pula mengikut sertakan para principle dalam bertanggung jawab terhadap proyek terbesar dan terluas dalam bangunan IT KPU di Indonesia.

06. Pada saat ketua tim ahli mengundurkan diri, saya langsung membuat rapat khusus dg Basuki. setelah saya bicara dg AU untuk mengajak para aktivis mahasiswa terlibat dalam proyek IT di Indonesia ini. Saya akan membuat Gerakan IT di satu sisi dan mengurangi demonstrasi mahasiswa kalau para aktivisnya sibuk terlibat di dalam proses data entry ini. maka akhirnya HMI, IMM, PMKRI, HikmaBudhi, Forum Rektor. Forum Rektor mengundurkan diri, Hikma Budhi tidak sanggup, kecuali para individu secara bebas yg mendaftar melalui universitas-2. Bertemulah basuki dg mas Gathot dan akhirnya Guru2 SMK dan para murid2nya terlibat. Saya untung, Data Entry IT KPU keren, karena yang bekerja aktivis mahasiswa; dan mereka tidak jadi mendemo KPU dalam pemilu 2004. (BERSAMBUNG)

07. (lanjutan), pada saat akan menentukan pemenang tender di pagi hari saya menerima sms dari Emir (dia sejak 2001 sudah membantu saya memikirkan IT KPU 2004, karena terlibat di pemilu 1999 yg mengatakan bahwa yang punya paswords hanya orang asing saja, sehingga datanya kabur ke negara luar). Hari Jum'at tepatnya, dia bilang, "mbak hati-hati beberapa vendor itu tidak mendapat dukungan dari principle". Saya bertanya kepada Basuki dan Andre, apa itu principle dalam bisnis IT. Untung selalu memiliki tim ahli (termasuk di rumah ada 2 ahli electro lulusan ITS, jadi saya terus belajar dan bertanya). setelah jum'atan kita mengundang satu per satu principle, ada HP, Dell, IBM, Microsoft, dan lain-2. Akhirnya ketahuan ada yang didukung principle after salenya paling lambat hanya 2 kali 24 jam. sementara yang lainnya bisa 2 bulan. ada yang langsung impor dari luar. alhamdulillah semua berjalan dg baik.


08. kami-kami para tim lelang dan tim ahli tidak pernah diminta atau dipaksa oleh ketua KPU untuk memenangkan vendor tertentu. Andre dapat secara jelas menjelaskan bagaimana wawancara dengan para vendor. lucu2. termasuk dalam rangka masa complaint, saya pun sedang menghadiri pertemuan sosialisasi untuk semua negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara atas Undangan Departemen Luar negeri RI (bukan) anggaran KPU di Maroko selama 2 malam dua hari. SMS terus dilakukan untuk menjaga jangan sampai putusan yang telah dilakukan dengan kehati-hatian dirusak oleh orang yang bertanggung jawab. alhamdulillah proses itu dapat dilewati dengan baik.

09. pada saat kita melakukan proses lelang, kita masih bekerja bagaimana implementasi sistem IT KPU. beberapa kali kita melakukan rapat di Menko Ekuin pak Dorojatun, karena beliau yang berjanji akan mencarikan dana untuk bangunan IT KPU sampai tingkat kecamatan. beberapa kali kita presentasi di Kantor Menko, sekarang rasanya malu, karena di awal-2 sungguh kacau dan berantakan. sambil terus kita perbaiki dan belajar, dengan mengandalkan Basuki, Andre dan pak Oemri, saya merasa yakin IT KPU akan jalan. Setelah Vendor mengirimkan komputer dan setnya ke Kecamatan. Ketahuan kita tidak memiliki data alamat kecamatan, kita tidak tahu kecamatan mana yang memiliki listrik. Masya Allah. Akhirnya kita perintahkan KPU Kab/kota mengirimkan data kecamatan yg punya listrik. Pusinglah Andy Hidayat pemenang tender dengan harga murah itu harus mengirimkan ke kecamatan-kecamatan melewati hutan, sungai dsb.

10. media menghujat terus, Kompas halaman satu mengatakan hanya 42 kecamatan yang baru mendapatkan komputer di kalimantan Barat. puluhan kecamatan belum menerimanya. tahukan anda, berapa kecamatan yang memang sudah dikirimkan oleh KPU? ya hanya 42 kecamatan itu. Kenapa? karena kecamatan lainnya itu posisinya gelap gulita alias tidak ada listriknya. bagaimana kami harus mengirimkan Komputer ke tempat yg listriknya tidak ada? demikian pula masalah biaya training mahasiswa, menurut seorang pengamat IT, padahal dia hanya lulusan Komas tidak pernah kuliah IT, mengatakan di Kompas halaman 1 bahwa biaya training IT KPU adalah 121 Milyar. Saya pun tidak pernah ditanya. padahal hanya 2,5 Milyar. Tim IT KPU berkesempatan pergi ke Kompas dan bertemu dengan wakil redaktur August Parangkuan dan bidang politik yang mantan mahasiswa saya. apa katanya? wah Ibu CM kan Doktor Ilmu Politik bukan ahli IT. saya tidak pernah mengatakan sebagai ahli IT. Tapi saya bisa klaim kalau saya mulai faham tentang POLITIK IT di Indonesia. Siskomdagri 300 Milyar tidak ada bekasnya tuh. IT KPU bisa berhasil karena kolaborasi berbagai bidang. IT KPU tentu membutuhkan ahli Ilmu Politik. Karena memang untuk kepentingan proyek politik terbesar di Indonesia bahkan di dunia. (Bersambung)


11. Pada saat mempersiapkan implementasi dari IT KPU, pertanyaan muncul, siapa yang akan melaksanakan di kecamatan. Maka Ketua dan saya menerima surat yang menjelaskan biaya implemnetasi data entry plus biaya pembuatan SITUNG sebesar 127 Milyar sekali pelaksanaan. Pusinglah saya. Waktu itu saya mengajak makan malam di Bakmi GM dengan Andre dan Basuki, langsung kita telpon2 Microsoft. Akhirnya Pak Koen (namanya ya), datang di ruang Pak NS dg Tim It lengkap dan memberikan secara gratis pembuatan Situngnya. Alhamdulillah. satu issue selesai. Karena pilihannya 7,5 milyar atau Gratis ? tentu saja KPU memilih yang gratis.

12. Bagaimana dengan implementasi di DC KPU Imam Bonjol. Saya mulai khawatir. Namun setiap kali melihat Basuki yang dengan kalem mengatakan : tenang saja bu nanti tim Jin saya akan datang. dengan demikian selalu saya bertanya, mana tim JIN mu bas? akhirnya suatu malam ada dua orang datang namanya Yophi dan satunya perempuan siapa bas? datang diperkenalkan sebagai Pasukan Jinnya Basuki. satu isue mulai terselesaiakan.


15. Pada suatu hari di ruang kerja saya tim UNDP secara tidak sengaja mengatakan bahwa UNDP membiayai Forum Rektor untuk mengirim data C1-IT KPU yang merupakan data di TPS ke UNDP. Di kesempatan lain tim AEC meminta saya untuk menempatkan mesin Fax di kecamatan-2 yang ada komputernya IT KPU. tentu saja saya tolak, bahkan mereka mengatakan akan meminta ke Ketua KPU pak NS, saya persilahkan saja kalau mau langsung ke Pak NS. Nggak tahunya ditolak juga sama Pak NS. mereka balik ke saya, sambil memuji kalau saya itu pejuang transparansi. heheheheh saya bilang ke mereka, kalian ini insulting my country. Tim IT KPU membangun pengiriman data melalui internet, masak anda kasih kami fax. Di dalam hati saya, loh, semua data IT KPU akan dikirim melalui fax di kecamatan oleh petugas data entry dari Forum Rektor. bahasa mereka paralel tabulasi. saya ngamuk waktu itu kan? saya katakan saya hanya mau orang yang loyal, bukan double agents. You are out or in now. Akhirnya Forum Rektor mundur teratur dari tim data entry.


Referensi

Pranala Menarik