Catatan dari Chusnul Mar'iyah di Group IT-KPU-2004 di Facebook
Chusnul Mar'iyah Bas, saya untuk kelompok IT KPU ini dapat pula diundang untuk menjadi anggota group adalah partai politik dan pemerintah baik di eksekutif maupun yudikatif agar apa yang dibicarakan di sini juga menjadi pembelajaran bagi mereka yang harus mengambil keputusan
01. pada awalnya KPU 2004 membuat Grand Design IT KPU dg hanya di 354 kab, 30 prov dan di pusat dg model yg minimalis. Usulan anggarannyanya sekitar 1,2 Trilyun. Biaya GD IT KPu sekitar 350 juta dari partnership. Pleno dipimpin pak Ns tidak pernah menyetujui untuk dilaksanakan. Sampai Maret 2003 setelah penanggung jawab IT KPU mengundurkan diri, dan kemudian saya ditunjuk untuk memimpin IT KPU langsung di bawah ketua KPU.
02. Pak NS dan saya mencari tim baru untuk membantu terlaksananya mimpi membangun IT KPU untuk pengiriman hasil suara dengan lebih transparan dan cepat. Saya belajar dari KPU Afrika Selatan yg mirip dg model IT KPU 2004. maka berkumpullah Pak Oemri, Basuki, Andre, pak Toemin. power strugle IT KPU masih berrjalan ada lembaga yg mengusulkan 462 Milyar untuk program IT. sementara ada seorang tim ahli yg saya tidak comfortable, akhirnya dikembalikan ke lembaganya. jadilah tim ahli IT KPU bekerja dg gaji dan SK yg selalu telat. (hanya dibayar 1 juta saja).
03. masing2 lembaga membawa tambahan tenaga LIPI ada mas Bogie, ITB dg pasukannya, BPPT dg Fahmi dan Faisol, UI dg Benny dan Dewi. Ketidak jelasan perkembangannya, maka saya mengajak Basuki dan Andre makan di Izzi Pizza untuk meminta keduanya membuat Grand Design yang lebih sederhana. Kedua orang ini menjadi core dalam membuat Design dan Basuki dengan teknis implementasinya. kemudian proses lelang dilakukan.
04. Dalam proses lelang kita sempat membuat 2 kali proses lelang. masih ingat Andre agak pucat memperhatikan pertanyaan-2 dalam proses penjelasan dokumen lelang. pertanyaan yg membuat andre pucat adalah: "Ibu Chusnul, bgm dg design IT KPU yg seperti mobil mercy ini?", atau "kenapa harus 6 Terra bites?". saya menjawab dg santai dg balik bertanya: " dg dokumen ini menurut bapak KPU anda yakin KPU akan membeli Mercy?". mereka percaya betul. saya jawab: keinginan KPU memang untuk membangun mobil mercy tapi bisa juga membeli BMW atau AUDI. kalau anda punya BMW silahkan jelaskan bahwa teknologinya setara. sementara yang 6 terra, saya tahu untuk Data Centernya mereka hanya punya teknologi 1,5 terra. saya jawab saja, IT KPU membutuhkan Truk dg roda 6, kalau anda kasih roda 1,5 apa truk IT KPU bisa jalan?. barulah kemudian saya meminta tim ahli IT KPU menjelaskan secara teknologi GD IT KPU 2004 tersebut. bebaslah tim lelang ini dari bullying para vendor.
05. KPU membangun IT KPU 2004, dg model WAN di 4167 Kecamatan, 440 Kabupaten/Kota, 32 Provinsi dan DC serta DRC di Jakarta. Harganya adalah 154 Milyar. Bandingkan dg lembaga sebelumnya yg harganya mencapai 1,2 Trilyun atau yang 462 Milyar. Maka tim lelang dibantu tim ahli IT KPU yg saya ingat tidak dibayar itu berhasil membuat model lelang yang transparan dan murah dan berhasil dibangun dan dapat bekerja dg baik. Termasuk pula mengikut sertakan para principle dalam bertanggung jawab terhadap proyek terbesar dan terluas dalam bangunan IT KPU di Indonesia.
06. Pada saat ketua tim ahli mengundurkan diri, saya langsung membuat rapat khusus dg Basuki. setelah saya bicara dg AU untuk mengajak para aktivis mahasiswa terlibat dalam proyek IT di Indonesia ini. Saya akan membuat Gerakan IT di satu sisi dan mengurangi demonstrasi mahasiswa kalau para aktivisnya sibuk terlibat di dalam proses data entry ini. maka akhirnya HMI, IMM, PMKRI, HikmaBudhi, Forum Rektor. Forum Rektor mengundurkan diri, Hikma Budhi tidak sanggup, kecuali para individu secara bebas yg mendaftar melalui universitas-2. Bertemulah basuki dg mas Gathot dan akhirnya Guru2 SMK dan para murid2nya terlibat. Saya untung, Data Entry IT KPU keren, karena yang bekerja aktivis mahasiswa; dan mereka tidak jadi mendemo KPU dalam pemilu 2004. (BERSAMBUNG)
07. (lanjutan), pada saat akan menentukan pemenang tender di pagi hari saya menerima sms dari Emir (dia sejak 2001 sudah membantu saya memikirkan IT KPU 2004, karena terlibat di pemilu 1999 yg mengatakan bahwa yang punya paswords hanya orang asing saja, sehingga datanya kabur ke negara luar). Hari Jum'at tepatnya, dia bilang, "mbak hati-hati beberapa vendor itu tidak mendapat dukungan dari principle". Saya bertanya kepada Basuki dan Andre, apa itu principle dalam bisnis IT. Untung selalu memiliki tim ahli (termasuk di rumah ada 2 ahli electro lulusan ITS, jadi saya terus belajar dan bertanya). setelah jum'atan kita mengundang satu per satu principle, ada HP, Dell, IBM, Microsoft, dan lain-2. Akhirnya ketahuan ada yang didukung principle after salenya paling lambat hanya 2 kali 24 jam. sementara yang lainnya bisa 2 bulan. ada yang langsung impor dari luar. alhamdulillah semua berjalan dg baik.
08. kami-kami para tim lelang dan tim ahli tidak pernah diminta atau dipaksa oleh ketua KPU untuk memenangkan vendor tertentu. Andre dapat secara jelas menjelaskan bagaimana wawancara dengan para vendor. lucu2. termasuk dalam rangka masa complaint, saya pun sedang menghadiri pertemuan sosialisasi untuk semua negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara atas Undangan Departemen Luar negeri RI (bukan) anggaran KPU di Maroko selama 2 malam dua hari. SMS terus dilakukan untuk menjaga jangan sampai putusan yang telah dilakukan dengan kehati-hatian dirusak oleh orang yang bertanggung jawab. alhamdulillah proses itu dapat dilewati dengan baik.
09. pada saat kita melakukan proses lelang, kita masih bekerja bagaimana implementasi sistem IT KPU. beberapa kali kita melakukan rapat di Menko Ekuin pak Dorojatun, karena beliau yang berjanji akan mencarikan dana untuk bangunan IT KPU sampai tingkat kecamatan. beberapa kali kita presentasi di Kantor Menko, sekarang rasanya malu, karena di awal-2 sungguh kacau dan berantakan. sambil terus kita perbaiki dan belajar, dengan mengandalkan Basuki, Andre dan pak Oemri, saya merasa yakin IT KPU akan jalan. Setelah Vendor mengirimkan komputer dan setnya ke Kecamatan. Ketahuan kita tidak memiliki data alamat kecamatan, kita tidak tahu kecamatan mana yang memiliki listrik. Masya Allah. Akhirnya kita perintahkan KPU Kab/kota mengirimkan data kecamatan yg punya listrik. Pusinglah Andy Hidayat pemenang tender dengan harga murah itu harus mengirimkan ke kecamatan-kecamatan melewati hutan, sungai dsb.
10. media menghujat terus, Kompas halaman satu mengatakan hanya 42 kecamatan yang baru mendapatkan komputer di kalimantan Barat. puluhan kecamatan belum menerimanya. tahukan anda, berapa kecamatan yang memang sudah dikirimkan oleh KPU? ya hanya 42 kecamatan itu. Kenapa? karena kecamatan lainnya itu posisinya gelap gulita alias tidak ada listriknya. bagaimana kami harus mengirimkan Komputer ke tempat yg listriknya tidak ada? demikian pula masalah biaya training mahasiswa, menurut seorang pengamat IT, padahal dia hanya lulusan Komas tidak pernah kuliah IT, mengatakan di Kompas halaman 1 bahwa biaya training IT KPU adalah 121 Milyar. Saya pun tidak pernah ditanya. padahal hanya 2,5 Milyar. Tim IT KPU berkesempatan pergi ke Kompas dan bertemu dengan wakil redaktur August Parangkuan dan bidang politik yang mantan mahasiswa saya. apa katanya? wah Ibu CM kan Doktor Ilmu Politik bukan ahli IT. saya tidak pernah mengatakan sebagai ahli IT. Tapi saya bisa klaim kalau saya mulai faham tentang POLITIK IT di Indonesia. Siskomdagri 300 Milyar tidak ada bekasnya tuh. IT KPU bisa berhasil karena kolaborasi berbagai bidang. IT KPU tentu membutuhkan ahli Ilmu Politik. Karena memang untuk kepentingan proyek politik terbesar di Indonesia bahkan di dunia. (Bersambung)
11. Pada saat mempersiapkan implementasi dari IT KPU, pertanyaan muncul, siapa yang akan melaksanakan di kecamatan. Maka Ketua dan saya menerima surat yang menjelaskan biaya implemnetasi data entry plus biaya pembuatan SITUNG sebesar 127 Milyar sekali pelaksanaan. Pusinglah saya. Waktu itu saya mengajak makan malam di Bakmi GM dengan Andre dan Basuki, langsung kita telpon2 Microsoft. Akhirnya Pak Koen (namanya ya), datang di ruang Pak NS dg Tim It lengkap dan memberikan secara gratis pembuatan Situngnya. Alhamdulillah. satu issue selesai. Karena pilihannya 7,5 milyar atau Gratis ? tentu saja KPU memilih yang gratis.
12. Bagaimana dengan implementasi di DC KPU Imam Bonjol. Saya mulai khawatir. Namun setiap kali melihat Basuki yang dengan kalem mengatakan : tenang saja bu nanti tim Jin saya akan datang. dengan demikian selalu saya bertanya, mana tim JIN mu bas? akhirnya suatu malam ada dua orang datang namanya Yophi dan satunya perempuan siapa bas? datang diperkenalkan sebagai Pasukan Jinnya Basuki. satu isue mulai terselesaiakan.
15. Pada suatu hari di ruang kerja saya tim UNDP secara tidak sengaja mengatakan bahwa UNDP membiayai Forum Rektor untuk mengirim data C1-IT KPU yang merupakan data di TPS ke UNDP. Di kesempatan lain tim AEC meminta saya untuk menempatkan mesin Fax di kecamatan-2 yang ada komputernya IT KPU. tentu saja saya tolak, bahkan mereka mengatakan akan meminta ke Ketua KPU pak NS, saya persilahkan saja kalau mau langsung ke Pak NS. Nggak tahunya ditolak juga sama Pak NS. mereka balik ke saya, sambil memuji kalau saya itu pejuang transparansi. heheheheh saya bilang ke mereka, kalian ini insulting my country. Tim IT KPU membangun pengiriman data melalui internet, masak anda kasih kami fax. Di dalam hati saya, loh, semua data IT KPU akan dikirim melalui fax di kecamatan oleh petugas data entry dari Forum Rektor. bahasa mereka paralel tabulasi. saya ngamuk waktu itu kan? saya katakan saya hanya mau orang yang loyal, bukan double agents. You are out or in now. Akhirnya Forum Rektor mundur teratur dari tim data entry.
16. Persiapan implementasi IT KPU dapat dibagi ke bebarap bagian. Pertama, mempersiapkan petugas data entry IT KPU di kecamatan, kabupaten, Provinsi dan persiapan di Jakarta. Tim khusus posko kalau terjadi keslahan dipimpin oleh Dr. Bogie. Ini tim yang sangat serius, se serius Dr. Bodie sendiri (LIPI), anak buahnya banyak. Jadi semua kalau ada kesalahan lapornya ke posko Mas Bogie ini. Kedua, tim pelatihan, ya anak buah Basuki dari ITB. Syaifur yang bertanggung jawab dengan dibantu HMI, IMM, PMKRI, semua para pembesarnya kumpul di situ, ditambah dari Pasukannya Pak Gatot, SMK se Indonesia. Suatu hari datang banyak sekali anak-anak kecil (mahasiswa) yang menjadi pelatih para petugas data entry di daerah2 , saya tidak dapat membayangkan bagaimana mereka berdiri di depan kelas di daerah-daerah. ketiga tim di Jakarta, yang mempersiapkan semua program dan jaringan, ini pasukannya Basuki, dan ditambah oleh Pak faisol, Dr. Fahmi, tentu dengan pasukan Jinnya Basuki. terus Tim tiga serangkai, Rendo, Affan satunya siapa namanya bas? mereka yang mengutak-utek di DC IT KPU. saya suka memperhatikan kalau sudah selesai bekerja mereka pada main game bertiga di ruang operator. saya bangga dengan anak-anak itu. saya mengatakan bahwa kalian adalah pemilik proyek IT KPU 2004 ini. Gunakan sebaik2nya laboratorium pendidikan yang terbesar dan terdahsyat di Indonesia.
17. IT KPU 2004 harus mendapatkan tempat dan posisi yang terbaik dalam pemilu 2004 menggunakan terminologi Adnan Bassalamah sebagai "papan tulis" penghitungan suara. Oleh karena itu saya memiliki ide untuk membuat tempat di mana semua media nasional maupun internasional dapat mengakses hasil pengiriman suara melalui IT KPU, namun tidak mengganggu tim IT KPU yang dipimpin Pak Oemri bekerja di Imam Bonjol. ide ini sesungguhnya berasal dari model pemilu di Australia. Selama studi S3 saya di Sydney University, setiap kali ada pemilu nasional, kita melihat apa yang disebut sebagai election night, dari Canberra. Di situ penuh dengan media yang mengcover pengiriman hasil suara, serta ada diskusi tentang hasil pemilu dari TV-2 yang ada di Australia. Yang paling berkesan adalah adanya seorang ahli Ilmu Politik tapi juga cukup canggih statistiknya Anthony Green menjelaskan bagaimana perolehan suara dan siapa yang menang dengan penampilan data-data statistik dengan grafik, chart yang sangat menarik di TV. saya mengatakan ingin membuat seperti itu. selain model pada pemilu 1999 di hotel Arya Dhuta yang dibuat oleh JOMC, oleh para pengamat asing itu. Maka Emir Wiraatmadja menjadi referensi tempat saya bertanya semua nitty gritty tentang JOMC yang kemudian kita memiliki TNP alias Tabulasi Nasional Pemilu di Hotel Borobudur itu.
17. Bagaimana dengan pemenang tender IT KPU nya? Andy Hidayat sebagai direktur dari integrasi yang menang tender selalu datang ke KPU. Saya yakin dia meninggalkan proyek-2 lainnya. ternyata Andy dulunya juga seorang aktivis mahasiswa di Universitas Stya Wacana Salatiga. maka gerakan IT KPU 2004 menjadi tempat berkumpulnya akivis yang profesional. perbedaan pendapat selalu ada. bahkan kalau saya "marah" kepada Andy, biasanya Andy tidak nongol ke KPU. Walaupun akhirnya datang juga. Microsoft juga demikian, pernah jam 2 pagi ada masalah di DC IT KPU. Fahmi datang ke saya bagaimana ini, apa yang harus dilakukan? saya tanya ada orang Microsoft, tidak? fahmi menjawab tidak ada. saya tanya ke Basuki : bagaimana Bas, di crack? basuki dengan kalemnya bilang iya bu di crack saja. Maka saya bilang ke pak fahmi crack saja pak? dalam waktu singkat masalah selesai. persoalannya besoknya saya didatangi oleh tim Microsoft, menanyakan kejadian malam itu. saya cuma menjawab, saya meminta 24 jam stand by, ya kalau tidak ada orang yang stand by pasti saya harus mengambil suatu keputusan. Alhamdulillah sejak saat itu semua tim stand by di KPU, bahkan bosnya juga stand by di KPU.
18 . Hal lain yang penting untuk dibagi adalah bagaimana anggaran untuk petugas data entry. IT KPU sejak awal sudah diputuskan oleh pleno. namun anggaran selalu tidak disediakan. suatu sore, di daerah2 sudah pada teriak-teriak tidak ada anggaran untuk petugas data entry. Basuki, berkali-kali tanya ke saya, bagaimana bu? akhirnya saya ajak semua tim IT, Basuki, Pak Oemri dkk untuk langsung berurusan dengan Pak Nazar. IT KPU ini langsung di bawah komando Pak Nazar, akhirnya proses segera dilakukan. persoalannya basuki mengirim semua rincian anggaran untuk petugas data entry IT KPU ini. apa yang terjadi? saya mendapat komplain dari KPU daerah, Ibu CM ini bagaimana semua mahasiswa sudah tahu rinciannya. itu kerjaan basuki, artinya apa? ada transparansi anggaran. saya pun menulis surat kepada KPU daerah tentang semua hal yang berurusan dengan anggaran IT KPU yang tidak boleh dipotong potong.
18. TNP Borobudur ini menjadi icon pemilu 2004, berita setiap hari di media elektronik maupun media cetak selalu mengatakan perkembangan pemilu dari TNP Borobudur Jakarta. Bagaimana politik di balik itu semua? tentu terjadi konflik internal di KPU. Pertama, KPU memiliki Media Center. Namun, Media Center ini selama membangun IT KPU 2004 dan juga tentang logistik saya menganggap tidak mampu menghandle berbagai persoalan berita media yang negatif terhadap dua hal yang menjadi tanggung jawab saya. saye sudah meminta setiap hari paling tidak bertemu dg saya selama 30 menit untuk saya memberikan briefing tentang IT KPU dan logistik tidak pernah didengarkan. oleh karena itu saya meminta langsung kepada Pak Nazar agar Tim IT KPU diberi kebebasan untuk mengurus bagaimana menampilkan hasil dari kerja kolosal IT KPU di seluruh Indonesia secara megah. Karena Ketua KPU selalu membela IT KPU, langkah kita mulus saja di tingkat pleno KPU. Masalahnya kita tidak memiliki anggaran untuk TNP ini? terus mulailah saya berbicara dengan Kendra dari UNDP yang memegang pool anggaran bantuan asing untuk pemilu 2004. kedua saya berbicara dengan Andy Hidayat dari IT KPU, untuk menerjemahkan ide TNP ini menjadi kenyataan. Akhirnya UNDP membuat tender. Saya meminta UNDP melibatkan KPU untuk menentukan kreterianya. akhirnya AAJ Komunika yang memenangkan tender untuk membuat TNP tersebut.
19. AAJ Komunika harus bekerja sama dengan Biro Teknik dan informasi KPU yang dipimpin oleh Dr. Dalael dan Moyong. Di antaranya masalah KPU masih bertanggung jawab masalah keamanan, menyelenggarakan diskusi-2 untuk mengisi kegiatan di TNP Borobudur tersebut. Anggaran TNP ini untuk hotel dan AAJ Komunika dibayar oleh UNDP. KPU masih harus membayar keamanan (3 truk polisi setiap saat) menjadi tanggung jawab almarhum Pak Basyiruddin (ayahnya Presiden Bayu). Makanya saya sangat kecewa dengan polisi ini saat kasus diskusi di hotel borobudur yang menyebabkan urusan polisi, jaksa dan pengadilan (8 bulan saya duduk di kursi terdakwa pengadilan negeri jakarta pusat). menurut saya akibat tidak becusnya polisi bekerja dalam menjaga keamanan negara. Dengan kolaborasi seperti ini maka TNP Borobudur menjadi simbol wajah terdepan dari IT KPU 2004.
20. Apakah tidak ada masalah dengan UNDP dalam konteks penyelenggaraan TNP ini? tentu saja ada. Saya meminta agar tidak ada simbol UNDP dalam panggung TNP atau pun di manapun di hotel Borobudur tersebut. Ini cukup alot pembicaraanya. Persoalannya bagi saya waktu itu, TNP akan selalu disorot oleh media baik nasional maupun internasional. Kalau di situ terlihat ada UNDP, maka image yang dibangun adalah semua IT KPU ini adalah hasil dari bantuan UNDP. Padahal UNDP hanya membayar pelatihan sebesar 1,8 Milyar (atau 2 Milyar) KPU masih membayar kekuarangannya. Hotel Borobudur dan AAJ Kominika. Sementara uang rakyat untuk penyelenggaraan IT KPU mencapai sekitar 260an Milyar untuk tiga kali penyelenlenggaraan pemilu, infrastruktur, dan petugas data entry sampai di kecamatan. Saya pada waktu itu mengatakan ya kalau UNDP mau membayar KPU 450 milyar baru kemudian boleh ada simbol UNDP di TNP Borobudur.
21. Tim IT KPU menyelamatkan logistik pemilu. Selain IT KPU saya juga bertanggung jawab mengurus data P4B dan juga urusan logistik. Seperti kritik banyak media terhadap logistik KPU dan cukup menghebohkan. Untuk diketahui, Tim Basuki ini juga membantu bagaimana posko logistik bekerja. Film surat Suara saya minta agar di up load juga ke tempat komputer di ruang operator IT KPU. Posko logistik hanya berada di depan ruang operator tersebut. jam 1 pagi ada masalah dengan beberapa percetakan Surat Suara. waktu itu sudah hari jum'at padahal seninnya sudah pemilu. Saya melihat ada anggota KPU kabupaten dari Sorong. Saya tanya, kok anda masih di KPU? ada masalah apa? dia menjawab masalah Surat Suara yang salah cetak dan kurang. Saya sudah lemes, bukannya anda dari tadi sudah bertemu dg anggota KPU lainnya di posko logistik? katanya tidak ada yang mengambil putusan dan tindakan dari sejak siang. Masya Allah. oke daerah mana? langsung di cek? siapa perusahaannya? wah perusahaannya yang bermasalah, akhirnya saya ambil putusan untuk memanggil group gramedia yg juga bersama konsorsium Jawa Post, si Mufti. di mana posisimu? katanya baru ke luar KPU, saya suruh kembali ke KPU. jam 2 pagi kumpul, anda bisa mencetak kabuapaten sorong sekarang? bisa. saya suruh koordinasi dengan Sorong agar, SS dikirim semua ke daerah, kota menyusul. mufti bilang baru bisa cetakl setelah selesai mencetak koran artinya setelah jam 3. Bagaimana dengan filmnya. Alhamdulillah saya tanya ke Basuki, apakah ada data Daerah Pemilihan Sorong. Dicari di filenya Basuki, sempat agak lama karena ternyata judulnya salah kabuapetnnya. ketemu filenya. danfile dikirim melalui email ke Gramedia. anggota KPU sorong langsung ke Gramedia, jam 5 sudah selesai. jam 8 pagi sudah terbang ke Sorong. Itu sudah hari Sabtu. Aalhamdulillah selesai dengan baik. berkat IT KPU.
22. Tentang bantuan tim ahli dari Washington danj Polandia. Suatu hari Kendra datang ke saya, setelah melihat gejala IT KPU berjalan lancar, dan tanda-tanda mulus sudah mulai terasa. Rasa percaya diri tim IT KPU pimpinan Dr. Achyar Oemri sudah mulai terlihat. wajah kusut sudah mulai ditambah dengan wajah senyum. Kendra menawarkan 2 orang dari Washington dan Polandia. menurutnya keduanya ahli di bidang IT Pemilu. Nah, saya tanya ke Basuki. bagaimana bas? tidak perlu bu, jawaban basuki. Terus saya memutar otak, bagaimana menyampaikan ke Kendra (UNDP). seperti pesan pak Nazar, bahwa IT KPU ini harus menjadi simbol hasil karya anak bangsa sendiri. Maka tidak boleh ada orang asing yang terlibat di dalamnya. Pesan ini selalu tertanam di kepala saya. saya bertanya ke Kendra, bisa bahasa Indonesia tidak? jawabannya keduanya tidak bisa bahasa Idonesia. Wah susah, nanti kita musti mencari penerjemah. walaupun di tim IT KPU semua bisa bahasa inggris dengan baik. berikutnya saya tanya: mengerti politik, partai politik dan pemilu di Indonesia tidak? jawabannya tidak. kalau begitu nanti saya tambah susah musti memberi kuliah dulu pada kedua orang itu. saya bilang maaf kami bangsa Indonesia ingin mengerjakan IT KPU ini sendiri. dalam hati saya, wah.. nanti kalau sukses dikiranya karean 2 orang ini, dan pasti akan tersebar ke seluruh dunia. padahal tim IT ini murni karya anak bangsa. (Bersambung)
23. Peran Guru SMK dan Para siswa SMK dalam IT KPU 2004. Suatu Hari saya dan basuki sedang mengobrol tentang persoalan para petugas data entry yang sedikit ada masalah. mereka meminta MOU dg KPU, ada pula yang meminta uang untuk petugas data entry dikirimkan melalui lembaga masing2. Misalnya HMI, IMM, PMKRI dll. agak sedikit berantakan mengenai leadership. Basuki berkata, Bu saya ketemu dengan Mas Gatot (dan Pak Yusac?) waktu pulang ke Bandung. berbicara tentang 400 SMK di kabupaten/kota di seluruh Indonesia kemungkinan bisa ikut menjadi relawan. Pak Nazar dan saya telah bertemu pula dengan Mendiknas Pak Malik Fajar membicarakan kalau sampai semua petugas TPS mogok tidak mau bekerja, maka KPU mempersiapkan untuk memobilisasi guru2 seluruh Indonesia. Nah, dengan berbagai persoalan koordinasi petugas data entry yang agak berantakan. Mas Gatot dan guru SMK serta siswa SMK nya menjadi penyelamat. Mas Gatot datang ke ruangan saya, hari Jum'at, sedianya mau sebentar, akhirnya seharian membuat organisasi petugas data entry IT KPU se Indonesia. Bagaimana menempatkan di kecamatan ini? siapa koordinatornya? saat itu saya memutuskan Guru-2 SMK yang harus menjadi koordinatornya, bukan mahasiswa. Apa dampaknya, para organisasi mahasiswa protes ke saya. jawaban saya, kalian bisa membaca karena siapa? Guru kan? jadi tidak ada protes. Kecuali untuk daerah yang tidak ada SMK silahkan diatur sendiri. Maka selalu ada anak buah Mas Gatot yang rajin hadir di KPU (Pak John aduhh sama siapa ya? jangan marah ya? lupa). termasuk SMK di Kota Lamongan, yang itu dulu adalah sekolah SPG saya yang berganti menjadi SMK. Terima kasih kepada para Guru SMK dan Siswa SMK se Indonesia.