Difference between revisions of "E-Mail Spam"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 9: | Line 9: | ||
* Anonymity: Alamat dan identitas pengirim disembunyikan | * Anonymity: Alamat dan identitas pengirim disembunyikan | ||
* Mass Mailing: Email dikirim ke kelompok besar orang | * Mass Mailing: Email dikirim ke kelompok besar orang | ||
− | * Unsolicited: | + | * Unsolicited: Email tidak diminta oleh penerima |
+ | Ada sejumlah karakteristik kurang formal lainnya yang biasanya anda temukan ada dalam email spam. Biasanya tidak ada cara bagi penerima untuk meminta agak tidak dikirim email di masa mendatang. Email biasanya dikirim dari alamat IP internasional untuk menghindari pelacakan dan subjektivitas terhadap undang-undang negara yang dituju. Dan, tentu saja, email tersebut hampir secara eksklusif mempromosikan kegiatan "scam" yang mengharuskan pengguna untuk menyerahkan informasi keuangan atau pribadi yang sensitif kepada pengirim email tersebut. | ||
− | + | Singkatnya, email spam adalah email yang tidak diminta oleh pengguna namun dikirim ke pengguna itu dan banyak lainnya, biasanya (tapi tidak selalu) dengan maksud jahat. Sumber dan identitas pengirim bersifat anonim dan tidak ada pilihan untuk berhenti menerima email berikutnya. | |
− | + | ==Mengapa orang mengirimkan eMail Spam?== | |
− | + | Kemungkinan besar sebagian besar dari kita membaca email ini dapat dengan mudah mengidentifikasi pesan spam di kotak inbox kita dan mengabaikannya. Namun, tidak semua orang berpengalaman dalam metode pemasaran dan risiko yang terkait dengan spam. Ada individu di dunia yang akan menanggapi pesan spam, memberi spammer jahat informasi keuangan atau data pribadi yang diinginkan oleh spammer tersebut. Hasilnya bisa jadi keuntungan bagi para spammer dan bahkan kerugian finansial bagi penerimanya. | |
− | + | Anda mungkin berkata, "Tapi begitu sedikit orang yang benar-benar menanggapi pesan spam. Apakah benar-benar layak dikirim begitu banyak agar bisa menemukan beberapa penerima?" Kebenaran dari masalah ini adalah email spam adalah permainan bilangan raksasa. Semakin banyak email spam yang dikirim spammer, semakin besar kemungkinan dia mendapatkan penerima untuk menanggapi email tersebut. Jika pengirim email spam memiliki daftar lima juta alamat email, hanya sebagian kecil dari mereka yang perlu membalas pesan spam agar menghasilkan omset keuangan yang signifikan bagi spammer. | |
− | + | Juga, perlu diingat bahwa salah satu manfaat pemasaran email yang hebat adalah biaya uang dan waktu untuk mengirim email spam cukup rendah. Apakah pengirim email spam menggunakan server emailnya sendiri atau menyewa server proxy diluar negeri sudah demikian murah, biaya pengiriman sejumlah besar email spam hampir selalu akan lebih rendah daripada pengembalian. Dalam kebanyakan kasus, hanya akan membawa satu orang menanggapi email spam yang dikirim untuk membuat keseluruhan pengiriman layak dilakukan oleh sang spammer yang berbahaya. | |
− | + | Email spam bukan praktik bisnis yang tidak masuk akal. Ini hanya tindakan yang tidak etis. Sayangnya, pemerintah Indonesia, tidak seperti pemerintah Amerika Serikat atau negara maju lainnya, dan sebagian besar penyedia layanan email telah menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dan menghilangkan email spam. | |
− | |||
− | |||
==Why Does the Government Care About Email Spam?== | ==Why Does the Government Care About Email Spam?== |
Revision as of 13:58, 11 March 2018
Spam bisa jadi tidak hanya mengganggu tapi juga berbahaya bagi konsumen. Apa artinya bagi anda yang melakukan email Marketing adalah bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan penyedia layanan email telah dilakukan untuk mengendalikan jumlah spam yang menjadikannya sebagai inbox pengguna benar-benar dapat bekerja melawan email anda yang benar-benar sah dan diminta ke pelanggan anda. Saat anda memperluas program pemasaran email anda, anda akan secara konsisten merasa frustrasi karena harus bisa meliwati filter email spam. Pada bagian ini, kita akan melihat lebih dekat spam email sehingga anda mengerti mengapa filter tersebut sangat penting.
Luangkan waktu sekarang untuk masuk ke inbox email anda. Coba, buka folder spam atau junk anda. Bergantung pada seberapa efektif filter spam anda, saat terakhir kali anda mengosongkan folder spam anda, dan siapa penyedia layanan email anda, anda mungkin akan memiliki ratusan pesan email yang tidak diminta di kotak spam anda. Tentu saja, kemungkinan tidak hanya filter spam penyedia layanan email anda tapi juga anda pribadi akan tahu bahwa pesan email tersebut adalah junk.
Mendefinisikan Email Spam
Menurut definisi, spam email adalah email yang memenuhi tiga kriteria berikut:
- Anonymity: Alamat dan identitas pengirim disembunyikan
- Mass Mailing: Email dikirim ke kelompok besar orang
- Unsolicited: Email tidak diminta oleh penerima
Ada sejumlah karakteristik kurang formal lainnya yang biasanya anda temukan ada dalam email spam. Biasanya tidak ada cara bagi penerima untuk meminta agak tidak dikirim email di masa mendatang. Email biasanya dikirim dari alamat IP internasional untuk menghindari pelacakan dan subjektivitas terhadap undang-undang negara yang dituju. Dan, tentu saja, email tersebut hampir secara eksklusif mempromosikan kegiatan "scam" yang mengharuskan pengguna untuk menyerahkan informasi keuangan atau pribadi yang sensitif kepada pengirim email tersebut.
Singkatnya, email spam adalah email yang tidak diminta oleh pengguna namun dikirim ke pengguna itu dan banyak lainnya, biasanya (tapi tidak selalu) dengan maksud jahat. Sumber dan identitas pengirim bersifat anonim dan tidak ada pilihan untuk berhenti menerima email berikutnya.
Mengapa orang mengirimkan eMail Spam?
Kemungkinan besar sebagian besar dari kita membaca email ini dapat dengan mudah mengidentifikasi pesan spam di kotak inbox kita dan mengabaikannya. Namun, tidak semua orang berpengalaman dalam metode pemasaran dan risiko yang terkait dengan spam. Ada individu di dunia yang akan menanggapi pesan spam, memberi spammer jahat informasi keuangan atau data pribadi yang diinginkan oleh spammer tersebut. Hasilnya bisa jadi keuntungan bagi para spammer dan bahkan kerugian finansial bagi penerimanya.
Anda mungkin berkata, "Tapi begitu sedikit orang yang benar-benar menanggapi pesan spam. Apakah benar-benar layak dikirim begitu banyak agar bisa menemukan beberapa penerima?" Kebenaran dari masalah ini adalah email spam adalah permainan bilangan raksasa. Semakin banyak email spam yang dikirim spammer, semakin besar kemungkinan dia mendapatkan penerima untuk menanggapi email tersebut. Jika pengirim email spam memiliki daftar lima juta alamat email, hanya sebagian kecil dari mereka yang perlu membalas pesan spam agar menghasilkan omset keuangan yang signifikan bagi spammer.
Juga, perlu diingat bahwa salah satu manfaat pemasaran email yang hebat adalah biaya uang dan waktu untuk mengirim email spam cukup rendah. Apakah pengirim email spam menggunakan server emailnya sendiri atau menyewa server proxy diluar negeri sudah demikian murah, biaya pengiriman sejumlah besar email spam hampir selalu akan lebih rendah daripada pengembalian. Dalam kebanyakan kasus, hanya akan membawa satu orang menanggapi email spam yang dikirim untuk membuat keseluruhan pengiriman layak dilakukan oleh sang spammer yang berbahaya.
Email spam bukan praktik bisnis yang tidak masuk akal. Ini hanya tindakan yang tidak etis. Sayangnya, pemerintah Indonesia, tidak seperti pemerintah Amerika Serikat atau negara maju lainnya, dan sebagian besar penyedia layanan email telah menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dan menghilangkan email spam.
Why Does the Government Care About Email Spam?
The US Federal Government, in specific the Federal Trade Commission (FTC), cares deeply about email spam and enacted the CAN-SPAM federal legislation act in 2003. CAN-SPAM has been covered in great detail earlier in this book, and if you need to get up-to-speed on CAN-SPAM, we invite you to revisit those chapters. Why does the government care about spam email? The job of the FTC is to protect consumer rights. Spam email can put consumers at risk in two different ways:
Financial and Privacy Risks: Because most spam email is designed to solicit financial data such as credit card numbers or personal data such as a Social Security Number from users, that data can then be used for identity theft, credit card fraud, and a host of other crimes. While CAN-SPAM certainly can't stop those types of emails from finding their way into your email account, it can set up strict fines and prohibitive penalties for any spammers who get caught.
Protecting Children: CAN-SPAM was developed in order to eliminate the amount of unsolicited email that advertised inappropriate adult services to children. There's no way for an email spammer to know the age of a user that he or she is emailing. Therefore, even if the email includes entirely inappropriate (and potentially illegal) images for a minor to see, it may end up being sent to a child's email box.
While most people consider the CAN-SPAM legislation to be fairly ineffective at stopping email spam, that doesn't mean that you don't need to follow it to the letter. CAN-SPAM is still active legislation, and if you are caught violating it you are subject to massive fines as detailed earlier in this book. Fortunately, though CAN-SPAM did not do a significant job of stemming the flow of spam to your email account, most email service providers have done an outstanding (perhaps too outstanding) job of keeping spam mail out of the inbox and into a designated email spam or junk folder.
Why Do Email Service Providers Care About Email Spam?
Without a doubt, your company email marketing program or newsletter will at some point encounter a battle with email service providers' spam filters. In that moment of frustration, you will wonder why an email service provider cares at all about whether a spam message goes to the inbox or the junk folder and why the spam filters are so prohibitive. The truth is that, for email service providers, having good spam filters is just good business. The "customer" of an email service provider is the person with an email account. Most email service providers make their revenue based on the amount of time that a user spends in their inbox. For example, most online email service providers serve web-based ads within the online version of an email inbox. The longer users stay in their email inbox, the more likely they are to click an ad or the more ad impressions are served.
If users become frustrated with the experience of receiving high amounts of spam emails in their inbox, they will respond by either spending less time in their inbox or by switching to an email service provider that gives them a better experience and better filters out spam. Therefore, it's a critically important business practice for email service providers to give their customers powerful and effective email spam filters.
But Your Email Isn't Spam!
If you're reading this book, then you are working to put together a legitimate, non-spam email program. You know that, and we know that. However, to an email service provider you are largely an anonymous source (unless you get on the white list, which we'll discuss in the next section). Email service providers will use a series of filters and data associations to determine if your message is spam or not. In some cases, this won't be a problem for you. But sometimes even the most innocent emails will appear as spam to an email service provider's spam filters. In the next section, we'll tell you all of the best ways to avoid that.