Difference between revisions of "WNDW: Captive portal"
Onnowpurbo (talk | contribs) (New page: right|200px|thumb| Gambar 6.1: User meminta sebuah halaman web dan diarahkan. Alat authentikasi yang biasa dipakai di jaringan nirkabel adalah captive portal. Capt...) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 43: | Line 43: | ||
** [[WNDW: Pengujian throughput | Pengujian throughput]] | ** [[WNDW: Pengujian throughput | Pengujian throughput]] | ||
** [[WNDW: Tool realtime | Tool realtime]] | ** [[WNDW: Tool realtime | Tool realtime]] | ||
− | |||
** [[WNDW: Alat berguna lainnya | Alat berguna lainnya]] | ** [[WNDW: Alat berguna lainnya | Alat berguna lainnya]] | ||
** [[WNDW: Trafik Normal? | Trafik Normal?]] | ** [[WNDW: Trafik Normal? | Trafik Normal?]] |
Latest revision as of 06:59, 11 September 2009
Alat authentikasi yang biasa dipakai di jaringan nirkabel adalah captive portal. Captive portal memakai standar web browser untuk memberi seorang user nirkabel kesempatan untuk mengauthentikasi dirinya, biasanya berupa username & password. Captive portal juga dapat memberi informasi (seperti Kebijakan Penggunaan Jaringan yang Dapat di Terima / Acceptable Use Policy) kepada pemakai sebelum memberi akses lebih lanjut. Dengan memakai web browser, captive portal dapat bekerja dengan semua laptop dan sistem operasi. Captive portal biasanya dipakai di jaringan terbuka yang tak punya metode authentikasi lain (seperti WEP atau MAC filter).
Untuk memulai, seorang user nirkabel membuka laptop mereka dan memilih jaringan. Komputer mereka akan meminta sewa DHCP, yang kemudian akan diberi. Mereka kemudian memakai web browser untuk pergi ke situs mana pun di Internet.
Daripada menerima halaman yang diminta, user diperlihatkan layar login. Halaman ini bisa mengharuskan user untuk memasukkan username dan password, kemudian klik tombol “login”, ketik nomor voucher yang sudah dibayar lebih dulu, atau masukkan surat kepercayaan lain diperlukan oleh administrator jaringan. User memasukan keabsahan mereka, yang diperiksa oleh akses point atau server lain di jaringan. Semua akses jaringan lain di blok sampai authentikasi telah dicek.
Setelah di authentikasi, user diizinkan untuk mengakses sumber daya jaringan, dan biasanya dialihkan penggunaannya ke situs yang semula mereka minta.
Captive portal tidak menyediakan enkripsi untuk user nirkabel, malahan mengandalkan alamat MAC dan IP dari klien sebagai identifier unik. Karena ini tidak perlu terlalu aman, banyak implementasi akan memerlukan user untuk mengauthentikasi kembali secara periodik. Ini sering dilakukan secara otomatis dengan minimizing pop-up window pada browser ketika user pertama kali login.
Karena mereka tidak menyediakan enkripsi kuat, captive portal bukan pilihan bagus untuk jaringan-jaringan yang perlu diamankan yang hanya dapat di akses oleh user yang dapat di percaya. Teknik ini lebih cocok untuk kafe, hotel, dan lokasi akses umum lain di mana user umum akan berdatangan dan akan menggunakan jaringan.
Di jaringan publik atau semi-publik, teknik enkripsi seperti WEP dan WPA tidak berguna. Tidak ada cara untuk menyebarkan publik atau kunci yang dipakai bersama kepada masyarakat tanpa membahayakan keamanan dari kunci tersebut. Pada konfigurasi ini, aplikasi sederhana seperti captive portal menyediakan tingkat layanan antara betul-betul terbuka dan betul-betul tertutup.
Pranala Menarik
- WNDW
- Keamanan dan Pengawasan Jaringan
- Keamanan secara Fisik
- Authentikasi
- Captive portal
- Projek hotspot yang populer
- Privasi
- SSL
- SSH
- OpenVPN
- Tor & Anonymizers
- Network Monitoring
- Apa yang di monitor
- Tipe tool monitoring
- Pendeteksi Jaringan
- Tool Spot check
- Protocol analyzers
- Trending tools
- Pengujian throughput
- Tool realtime
- Alat berguna lainnya
- Trafik Normal?
- Membangun baseline
- Bagaimana saya menginterpretasi grafik trafik?
- Mendeteksi overload di jaringan
- Mengukur 95 persen
- Monitoring Penggunaan RAM dan CPU