Difference between revisions of "Gambaran Teknologi Packet Radio"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
(7 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | ''Tulisan ini di tulis sekitar tahun 1999-2000-an banyak hal yang telah berubah sejak itu. Jadi jangan terlalu kaget kalau sebagian dari apa yang ditulis disini sudah tidak ada lagi pada saat anda membaca.'' | |
− | |||
− | |||
− | Alternatif paket radio ini kemudian dikenal di Indonesia sebagai alternatif murah untuk membangun jaringan Internet di Indonesia. Sampai saat ini jaringan internet murah ini terus berkembang di beberapa kota besar terutama, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Lampung. | + | |
+ | Tulisan ini mencoba mengisi kekosongan informasi dan literatur tentang jaringan [[Internet]] dengan menggunakan radio paket dalam bahasa Indonesia. Dengan membaca tulisan ini diharapkan pembaca mengetahui apa itu jaringan paket radio, peralatan apa saja yang digunakan, dan cara instalasi jaringan sebagai client dan sebagai [[e-mail]] [[server]]. Teknologi [[radio paket]] kecepatan rendah 1200bps yang banyak di implementasikan di Indonesia cukup baik untuk komunikasi [[e-mail]] dengan [[Internet]]. Untuk [[Web]], sebaiknya menggunakan jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi. | ||
+ | |||
+ | Kami mengasumsikan pembaca mengetahui dasar-dasar komputer dan cara menggunakan perangkat komunikasi radio. Jika ada pembaca yang belum mengetahui dasar-dasar komputer dan jaringan komputer Internet, kami sangat menyarankan untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan teknik komputer. Sedang untuk teknik jaringan Internet sangat kami sarankan untuk membaca buku “TCP/IP disain & implementasi” yang di terbitkan oleh Elexmedia Komputindo dan dapat diperoleh melalui toko buku Gramedia terdekat. | ||
+ | |||
+ | Teknik [[paket radio]] yang di integrasikan ke [[Internet]] dikenal di dunia pendidikan di Indonesia sejak sekitar tahun 1992, pada waktu itu rekan-rekan di [[Universitas Indonesia]], [[LAPAN]] dan [[BPPT]] yang mempelopori implementasinya. Di UI di pelopori oleh rekan RMS. Ibrahim, LAPAN oleh Muhamad Ichsan sedang di [[BPPT]] oleh rekan-rekan IPTEKNET. Pada saat itu kerangka kerja yang digunakan adalah JASIPAKTA yang merupakan bagian dari penelitian bersama lembaga antariksa Jerman Barat DLR. [[ITB]] baru masuk ke jaringan [[radio paket]] tersebut sekitar akhir 1992 awal 1993 di motori oleh rekan Dr. Suryono Adisoemarta N5SNN / YG1QN (sekarang YD0NXX) salah seorang pendiri [[Amatir Radio Club]] di [[ITB]] YB1ZX yang juga dosen jurusan teknik perminyakan. | ||
+ | |||
+ | Alternatif [[paket radio]] ini kemudian dikenal di Indonesia sebagai alternatif murah untuk membangun jaringan Internet di Indonesia. Sampai saat ini [[jaringan internet]] murah ini terus berkembang di beberapa kota besar terutama, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Lampung. | ||
Sebetulnya teknologi paket radio telah berkembang di Indonesia jauh sebelum tahun 1992, terutama di dunia amatir radio. Berikut ini adalah sekilas cerita tentang hal tersebut. | Sebetulnya teknologi paket radio telah berkembang di Indonesia jauh sebelum tahun 1992, terutama di dunia amatir radio. Berikut ini adalah sekilas cerita tentang hal tersebut. | ||
Jaringan amatir radio paket di Indonesia | Jaringan amatir radio paket di Indonesia | ||
− | Jaringan radio radio paket amatir telah ada di Indonesia sejak tahun 1986-1987. Pada waktu itu, sekumpulan anggota amatir radio yang suka bermain radio paket, dipimpin oleh Robby Soebiakto, YB1BG dan teman-temannya, seperti YB2SV, YB1HR, YB0TD, YB0IN, YB0EBS dan lain-lain telah menggunakan jaringan radio paket berbasis AX.25. Di antara amatir senior tersebut, aktif juga di jaringan amatir paket radio AX.25 rekan-rekan yang waktu itu masih muda & umumnya mahasiswa ITB yang aktif bergabung di Club Station Lokal Cibeunying | + | Jaringan radio radio paket amatir telah ada di Indonesia sejak tahun 1986-1987. Pada waktu itu, sekumpulan anggota amatir radio yang suka bermain radio paket, dipimpin oleh Robby Soebiakto, YB1BG dan teman-temannya, seperti YB2SV, YB1HR, YB0TD, YB0IN, YB0EBS dan lain-lain telah menggunakan jaringan radio paket berbasis AX.25. Di antara amatir senior tersebut, aktif juga di jaringan amatir paket radio AX.25 rekan-rekan yang waktu itu masih muda & umumnya mahasiswa [[ITB]] yang aktif bergabung di [[Club Station Lokal Cibeunying]] CYRC, Bandung YC1ZDY – seperti YC1DBA, YC1EOB, YC1HCE, YC3NR/1, YG1QN dan termasuk penulis sendiri [[Onno W. Purbo]], YC1DAV (sekarang YC0MLC) |
− | Robby Soebiakto YB1BG menjadi pelopor perkembangan jaringan radio paket bagi kalangan radio amatir di Indonesia. Ia juga memperkenalkan TCP/IP kepada kalangan radio amatir di Indonesia. Mas Robby YB1BG menjadi koordinator IP address Indonesia pertama bagi jaringan radio paket amatir radio (AMPR). Salah seorang penulis Onno W. Purbo belajar banyak dari Mas Robby YB1BG, beliau juga yang mengarahkan penulis untuk mempelajari teknik TCP/IP di tahun 1987 – pada waktu itu Internet belum berkembang seperti sekarang ini. Pada akhir tahun 1996, koordinator IP address Amatir Radio Indonesia diserahkan oleh YB1BG kepada penulis Onno W. Purbo YC1DAV. Radio amatir Indonesia memiliki alokasi IP address kelas B 44.132/16. | + | Robby Soebiakto YB1BG menjadi pelopor perkembangan jaringan radio paket bagi kalangan radio amatir di Indonesia. Ia juga memperkenalkan [[TCP/IP]] kepada kalangan radio amatir di Indonesia. Mas Robby YB1BG menjadi koordinator IP address Indonesia pertama bagi jaringan [[radio paket]] [[amatir radio]] ([[AMPR]]). Salah seorang penulis [[Onno W. Purbo]] belajar banyak dari Mas Robby YB1BG, beliau juga yang mengarahkan penulis untuk mempelajari teknik TCP/IP di tahun 1987 – pada waktu itu Internet belum berkembang seperti sekarang ini. Pada akhir tahun 1996, koordinator IP address Amatir Radio Indonesia diserahkan oleh YB1BG kepada penulis [[Onno W. Purbo]] YC1DAV/VE3 (sekarang YC0MLC). Radio amatir Indonesia memiliki alokasi IP address kelas B 44.132/16. |
Hostname dari mesin-mesin / komputer amatir radio seluruh dunia di Internet dapat dikenali dengan mudah karena dikenal sebagai AMPRNet (Amateur Packet Radio Network) dengan domain ampr.org. Contoh domain di Indonesia yang ada seperti yb1zz.ampr.org, yb1zx.ampr.org, laptop.yc1dav.ampr.org, yd1klq.ampr.org, en.yc0djh.ampr.org. Tentunya domain tersebut bukan hanya monopoli orang Indonesia, tapi juga digunakan oleh rekan-rekan amatir radio di seluruh dunia seperti adanya mesin laptop.ka9q.ampr.org, w1aw.ampr.org. | Hostname dari mesin-mesin / komputer amatir radio seluruh dunia di Internet dapat dikenali dengan mudah karena dikenal sebagai AMPRNet (Amateur Packet Radio Network) dengan domain ampr.org. Contoh domain di Indonesia yang ada seperti yb1zz.ampr.org, yb1zx.ampr.org, laptop.yc1dav.ampr.org, yd1klq.ampr.org, en.yc0djh.ampr.org. Tentunya domain tersebut bukan hanya monopoli orang Indonesia, tapi juga digunakan oleh rekan-rekan amatir radio di seluruh dunia seperti adanya mesin laptop.ka9q.ampr.org, w1aw.ampr.org. | ||
− | Koordinasi & diskusi tentang berbagai hal mengenai paket radio ini banyak dilakukan melalui diskusi mailing list di Internet | + | Koordinasi & diskusi tentang berbagai hal mengenai paket radio ini banyak dilakukan melalui diskusi mailing list di Internet. Sebaiknya di diskusikan melalui mailing list |
− | + | orari-news@yahoogroups.com | |
− | + | radio-paket@yahoogroups.com | |
− | |||
Kami sangat menyarankan bagi para pembaca yang ingin bekerja dan bereksperimen menggunakan jaringan / teknologi radio paket ini untuk ujian amatir radio agar tidak kesulitan untuk memperoleh ijin mengoperasikan radio-nya. | Kami sangat menyarankan bagi para pembaca yang ingin bekerja dan bereksperimen menggunakan jaringan / teknologi radio paket ini untuk ujian amatir radio agar tidak kesulitan untuk memperoleh ijin mengoperasikan radio-nya. | ||
Line 28: | Line 32: | ||
− | Area | + | {| border="1" cellpadding="4" cellspacing="2" |
− | Description | + | |Area |
− | National | + | |Description |
− | QRG 7.030 MHz LSB1200bps PSK | + | |- |
+ | |National | ||
+ | |QRG 7.030 MHz LSB1200bps PSK | ||
IP Alloc 44.132.16/24 | IP Alloc 44.132.16/24 | ||
Coord Onno W. Purbo YC1DAV (yc1dav@itb.yc1dav.ampr.org) | Coord Onno W. Purbo YC1DAV (yc1dav@itb.yc1dav.ampr.org) | ||
− | Gateway: yb1zx.ampr.org | + | Gateway: yb1zx.ampr.org |
− | Jakarta - North | + | |- |
− | QRG 431.790 MHz 1200bps AFSK | + | |Jakarta - North |
+ | |QRG 431.790 MHz 1200bps AFSK | ||
IP Alloc 44.132.24/24 | IP Alloc 44.132.24/24 | ||
Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) | Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) | ||
Gateway en.yc0djh.ampr.org | Gateway en.yc0djh.ampr.org | ||
− | Jakarta - North | + | |- |
− | QRG UHF 9600bps MSK | + | |Jakarta - North |
+ | |QRG UHF 9600bps MSK | ||
IP Alloc 44.132.25/24 | IP Alloc 44.132.25/24 | ||
Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) | Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) | ||
Gateway en.yc0djh.ampr.org | Gateway en.yc0djh.ampr.org | ||
− | Jakarta - East | + | |- |
− | QRG VHF 1200bps AFSK | + | |Jakarta - East |
+ | |QRG VHF 1200bps AFSK | ||
IP Alloc 44.132.48/24 | IP Alloc 44.132.48/24 | ||
Coord YC0FTD (yb0az@yb0az.ampr.org) | Coord YC0FTD (yb0az@yb0az.ampr.org) | ||
Gateway en.yc0djh.ampr.org | Gateway en.yc0djh.ampr.org | ||
− | Bandung | + | |- |
− | VHF 144.16 MHz 1200bps AFSK | + | |Bandung |
+ | |VHF 144.16 MHz 1200bps AFSK | ||
IP Alloc 44.132.80/24 | IP Alloc 44.132.80/24 | ||
Coord Onno W. Purbo (yc1dav@laptop.yc1dav.ampr.org) | Coord Onno W. Purbo (yc1dav@laptop.yc1dav.ampr.org) | ||
Gateway itb.yc1dav.ampr.org | Gateway itb.yc1dav.ampr.org | ||
− | Salatiga | + | |- |
− | VHF 144.150 MHz 1200bps AFSK | + | |Salatiga |
+ | |VHF 144.150 MHz 1200bps AFSK | ||
IP Alloc 44.132.112/24 | IP Alloc 44.132.112/24 | ||
Coord Jos Soejoso YB2SV (yb2sv@yb2sv.ampr.org) | Coord Jos Soejoso YB2SV (yb2sv@yb2sv.ampr.org) | ||
Gateway itb.yc1dav.ampr.org | Gateway itb.yc1dav.ampr.org | ||
− | Malang | + | |- |
− | VHF 144.100 MHz 1200bps AFSK | + | |Malang |
+ | |VHF 144.100 MHz 1200bps AFSK | ||
IP Alloc 44.132.136/24 | IP Alloc 44.132.136/24 | ||
Coord Siswanto (sis@umm.ac.id) | Coord Siswanto (sis@umm.ac.id) | ||
Gateway yd3fua.ampr.org | Gateway yd3fua.ampr.org | ||
− | + | |} | |
+ | [[Image:Packet-radio-topologi.jpg|right|300px|thumb]] | ||
Untuk memberikan contoh gambaran jaringan AMPR-NET Indonesia pada gambar dibawah ini kami coba lampirkan sebuah contoh topologi jaringan AMPRNet di Indonesia. Tentunya topologi ini bukanlah merupakan topologi yang berlaku saat anda membaca buku ini, karena perkembangan yang ada demikian cepat. | Untuk memberikan contoh gambaran jaringan AMPR-NET Indonesia pada gambar dibawah ini kami coba lampirkan sebuah contoh topologi jaringan AMPRNet di Indonesia. Tentunya topologi ini bukanlah merupakan topologi yang berlaku saat anda membaca buku ini, karena perkembangan yang ada demikian cepat. | ||
Line 77: | Line 90: | ||
Berdasarkan dua konsep tersebut sistem komunikasi radio paket adalah sebuah sistem komunikasi data paket yang di jalankan melalui media radio. Pada dunia amatir radio blok diagram sistem komunikasi radio paket yang sering digunakan tampak pada gambar. Pada prinsipnya ada dua sistem / blok utama yang sering digunakan rekan-rekan di amatir radio, yaitu kombinasi: | Berdasarkan dua konsep tersebut sistem komunikasi radio paket adalah sebuah sistem komunikasi data paket yang di jalankan melalui media radio. Pada dunia amatir radio blok diagram sistem komunikasi radio paket yang sering digunakan tampak pada gambar. Pada prinsipnya ada dua sistem / blok utama yang sering digunakan rekan-rekan di amatir radio, yaitu kombinasi: | ||
− | + | # Komputer --> modem / terminal node controller-> radio | |
− | + | # Komputer (dengan soundcard modem) --> radio | |
− | |||
− | |||
+ | Dalam dunia amatir radio proses packet switching dilakukan menggunakan protokol AX.25 (Amatir X.25). Yang pada implementasi yang lama dilakukan secara hardware pada terminal node controller (TNC), sedang pada implementasi sekarang ini banyak berbentuk perangkat lunak dalam komputer yang kita gunakan. Bagi peminat yang serius kami sangat sarankan untuk membaca standar AX.25 yang dikeluarkan ARRL (American Radio Relay League). Naskah standar AX.25 dalam format file ASCII juga dapat diperoleh di Internet atau langsung dari salah seorang penulis [[Onno W. Purbo]] melalui e-mail. Selanjutnya akan dijelaskan secara garis besar komponen masing-masing. | ||
+ | [[Image:Packet-radio-dengan-tnc.jpg|center|400px|thumb| Kombinasi Komputer -> Modem Radio -> Radio]] | ||
+ | [[Image:Packet-radio-dengan-sound-card.jpg|center|400px|thumb| Kombinasi Komputer -> Soundcard Modem -> Radio]] | ||
+ | Radio Paket pertama kali dikembangkan di kepulauan Hawaii dalam penelitian jaringan data melalui satelit skala besar melalui satelit yang dikenal sebagai ALOHANET. Penelitian tersebut dilakukan oleh University of Hawaii, Amerika Serikat. Di dunia amatir radio, operasi radio paket pertama kali secara serious dilakukan oleh kalangan radio amatir di Kanada pada tahun 1978, dan diikuti oleh pengembangan perangkat [[Terminal Node Controller]] ([[TNC]]) di tahun 1980 oleh Vancouer Amateur Digital Communication Group (VADCG). TNC ini merupakan cikal bakal modem radio yang ada sekarang, dan dijadikan standar komunikasi radio paket amatir oleh organisasi yang bernama [[Tucson Amateur Packet Radio]] ([[TAPR]]) – http://www.tapr.org - yang pertama kali mengembangkan prototipe TNC dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan [[radio amatir]]. Prototipe pertama TNC dikenali sebagai TNC-1 yang berbasis prosesor mikro Z80. Prototipe ini kemudian dilanjutkan dengan TNC-2 yang dijadikan acuan oleh kalangan pengguna radio paket seluruh dunia. | ||
− | + | [[Radio paket]] memiliki jarak jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10 km – 100 km bila bekerja pada [[frekuensi]] [[VHF]], dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi HF. Untuk [[frekuensi]] [[VHF]] ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of Sight) ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi antena dan panjang kabel yang menghubungkan radio pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini. | |
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | Radio paket memiliki jarak jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10 km – 100 km bila bekerja pada frekuensi VHF, dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi HF. Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of Sight) ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi antena dan panjang kabel yang menghubungkan radio pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini. | ||
Keuntungan dan kerugian komunikasi radio paket | Keuntungan dan kerugian komunikasi radio paket | ||
Sistem komunikasi radio paket memiliki keuntungan dan kerugian. | Sistem komunikasi radio paket memiliki keuntungan dan kerugian. | ||
Line 109: | Line 111: | ||
==Kerugian== | ==Kerugian== | ||
− | * Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps. | + | * Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via [[telepon]] yang memiliki kecepatan 28800 bps. |
− | * Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio. | + | * Sistem komunikasi [[paket radio]] yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi [[electronic mail]]. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada [[radio]]. |
+ | |||
+ | Teknologi yang ada sebetulnya memungkinan untuk mengoperasikan jaringan [[amatir radio paket]] hingga kecepatan 56Kbps s/d 200Kbps. Hanya teknik-nya cukup rumit bagi sebagian besar rekan-rekan amatir di Indonesia saat ini. | ||
+ | |||
+ | ==Pranala Menarik== | ||
+ | |||
+ | * [[Overview Teknologi Packet Radio]] | ||
+ | * [[Teknologi Packet Radio]] | ||
− | + | [[Category: Wireless]] | |
+ | [[Category: ORARI]] |
Latest revision as of 09:34, 11 May 2010
Tulisan ini di tulis sekitar tahun 1999-2000-an banyak hal yang telah berubah sejak itu. Jadi jangan terlalu kaget kalau sebagian dari apa yang ditulis disini sudah tidak ada lagi pada saat anda membaca.
Tulisan ini mencoba mengisi kekosongan informasi dan literatur tentang jaringan Internet dengan menggunakan radio paket dalam bahasa Indonesia. Dengan membaca tulisan ini diharapkan pembaca mengetahui apa itu jaringan paket radio, peralatan apa saja yang digunakan, dan cara instalasi jaringan sebagai client dan sebagai e-mail server. Teknologi radio paket kecepatan rendah 1200bps yang banyak di implementasikan di Indonesia cukup baik untuk komunikasi e-mail dengan Internet. Untuk Web, sebaiknya menggunakan jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi.
Kami mengasumsikan pembaca mengetahui dasar-dasar komputer dan cara menggunakan perangkat komunikasi radio. Jika ada pembaca yang belum mengetahui dasar-dasar komputer dan jaringan komputer Internet, kami sangat menyarankan untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan teknik komputer. Sedang untuk teknik jaringan Internet sangat kami sarankan untuk membaca buku “TCP/IP disain & implementasi” yang di terbitkan oleh Elexmedia Komputindo dan dapat diperoleh melalui toko buku Gramedia terdekat.
Teknik paket radio yang di integrasikan ke Internet dikenal di dunia pendidikan di Indonesia sejak sekitar tahun 1992, pada waktu itu rekan-rekan di Universitas Indonesia, LAPAN dan BPPT yang mempelopori implementasinya. Di UI di pelopori oleh rekan RMS. Ibrahim, LAPAN oleh Muhamad Ichsan sedang di BPPT oleh rekan-rekan IPTEKNET. Pada saat itu kerangka kerja yang digunakan adalah JASIPAKTA yang merupakan bagian dari penelitian bersama lembaga antariksa Jerman Barat DLR. ITB baru masuk ke jaringan radio paket tersebut sekitar akhir 1992 awal 1993 di motori oleh rekan Dr. Suryono Adisoemarta N5SNN / YG1QN (sekarang YD0NXX) salah seorang pendiri Amatir Radio Club di ITB YB1ZX yang juga dosen jurusan teknik perminyakan.
Alternatif paket radio ini kemudian dikenal di Indonesia sebagai alternatif murah untuk membangun jaringan Internet di Indonesia. Sampai saat ini jaringan internet murah ini terus berkembang di beberapa kota besar terutama, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Lampung.
Sebetulnya teknologi paket radio telah berkembang di Indonesia jauh sebelum tahun 1992, terutama di dunia amatir radio. Berikut ini adalah sekilas cerita tentang hal tersebut. Jaringan amatir radio paket di Indonesia
Jaringan radio radio paket amatir telah ada di Indonesia sejak tahun 1986-1987. Pada waktu itu, sekumpulan anggota amatir radio yang suka bermain radio paket, dipimpin oleh Robby Soebiakto, YB1BG dan teman-temannya, seperti YB2SV, YB1HR, YB0TD, YB0IN, YB0EBS dan lain-lain telah menggunakan jaringan radio paket berbasis AX.25. Di antara amatir senior tersebut, aktif juga di jaringan amatir paket radio AX.25 rekan-rekan yang waktu itu masih muda & umumnya mahasiswa ITB yang aktif bergabung di Club Station Lokal Cibeunying CYRC, Bandung YC1ZDY – seperti YC1DBA, YC1EOB, YC1HCE, YC3NR/1, YG1QN dan termasuk penulis sendiri Onno W. Purbo, YC1DAV (sekarang YC0MLC)
Robby Soebiakto YB1BG menjadi pelopor perkembangan jaringan radio paket bagi kalangan radio amatir di Indonesia. Ia juga memperkenalkan TCP/IP kepada kalangan radio amatir di Indonesia. Mas Robby YB1BG menjadi koordinator IP address Indonesia pertama bagi jaringan radio paket amatir radio (AMPR). Salah seorang penulis Onno W. Purbo belajar banyak dari Mas Robby YB1BG, beliau juga yang mengarahkan penulis untuk mempelajari teknik TCP/IP di tahun 1987 – pada waktu itu Internet belum berkembang seperti sekarang ini. Pada akhir tahun 1996, koordinator IP address Amatir Radio Indonesia diserahkan oleh YB1BG kepada penulis Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 (sekarang YC0MLC). Radio amatir Indonesia memiliki alokasi IP address kelas B 44.132/16.
Hostname dari mesin-mesin / komputer amatir radio seluruh dunia di Internet dapat dikenali dengan mudah karena dikenal sebagai AMPRNet (Amateur Packet Radio Network) dengan domain ampr.org. Contoh domain di Indonesia yang ada seperti yb1zz.ampr.org, yb1zx.ampr.org, laptop.yc1dav.ampr.org, yd1klq.ampr.org, en.yc0djh.ampr.org. Tentunya domain tersebut bukan hanya monopoli orang Indonesia, tapi juga digunakan oleh rekan-rekan amatir radio di seluruh dunia seperti adanya mesin laptop.ka9q.ampr.org, w1aw.ampr.org.
Koordinasi & diskusi tentang berbagai hal mengenai paket radio ini banyak dilakukan melalui diskusi mailing list di Internet. Sebaiknya di diskusikan melalui mailing list
orari-news@yahoogroups.com radio-paket@yahoogroups.com
Kami sangat menyarankan bagi para pembaca yang ingin bekerja dan bereksperimen menggunakan jaringan / teknologi radio paket ini untuk ujian amatir radio agar tidak kesulitan untuk memperoleh ijin mengoperasikan radio-nya.
Di bawah ini ditunjukkan tabel gateway Internet radio paket yang ada di beberapa kota di Indonesia. Tabel ini bukanlah tabel yang cukup lengkap karena jumlah gateway akan selalu berubah dengan waktu.
Area | Description |
National | QRG 7.030 MHz LSB1200bps PSK
IP Alloc 44.132.16/24 Coord Onno W. Purbo YC1DAV (yc1dav@itb.yc1dav.ampr.org) Gateway: yb1zx.ampr.org |
Jakarta - North | QRG 431.790 MHz 1200bps AFSK
IP Alloc 44.132.24/24 Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) Gateway en.yc0djh.ampr.org |
Jakarta - North | QRG UHF 9600bps MSK
IP Alloc 44.132.25/24 Coord Agushadi YC0DJH (yc0djh@en.yc0djh.ampr.org) Gateway en.yc0djh.ampr.org |
Jakarta - East | QRG VHF 1200bps AFSK
IP Alloc 44.132.48/24 Coord YC0FTD (yb0az@yb0az.ampr.org) Gateway en.yc0djh.ampr.org |
Bandung | VHF 144.16 MHz 1200bps AFSK
IP Alloc 44.132.80/24 Coord Onno W. Purbo (yc1dav@laptop.yc1dav.ampr.org) Gateway itb.yc1dav.ampr.org |
Salatiga | VHF 144.150 MHz 1200bps AFSK
IP Alloc 44.132.112/24 Coord Jos Soejoso YB2SV (yb2sv@yb2sv.ampr.org) Gateway itb.yc1dav.ampr.org |
Malang | VHF 144.100 MHz 1200bps AFSK
IP Alloc 44.132.136/24 Coord Siswanto (sis@umm.ac.id) Gateway yd3fua.ampr.org |
Untuk memberikan contoh gambaran jaringan AMPR-NET Indonesia pada gambar dibawah ini kami coba lampirkan sebuah contoh topologi jaringan AMPRNet di Indonesia. Tentunya topologi ini bukanlah merupakan topologi yang berlaku saat anda membaca buku ini, karena perkembangan yang ada demikian cepat.
Apa itu radio paket?
Radio paket adalah metoda komunikasi data paket melalui media transmisi gelombang radio. Kata “Radio Paket” berasal dari bahasa Inggris “Packet Radio”. Paket radio sendiri terdiri dari dua konsep komunikasi, yaitu “Packet Switching” dan “Radio Communication”. “Radio Communication” adalah sistem komunikasi radio, seperti yang kita kenal selama ini. Sedangkan “Packet Switching” adalah konsep dalam komunikasi data, dimana data / file komputer yang panjang akan dikirim dalam penggalan-penggalan paket yang pendek-pendek. Paket data yang pendek ini dikirim melalui peralatan switch berupa sebuah komputer kecil yang akan mengatur berbagai hal tentang pengiriman paket-paket tersebut.
Berdasarkan dua konsep tersebut sistem komunikasi radio paket adalah sebuah sistem komunikasi data paket yang di jalankan melalui media radio. Pada dunia amatir radio blok diagram sistem komunikasi radio paket yang sering digunakan tampak pada gambar. Pada prinsipnya ada dua sistem / blok utama yang sering digunakan rekan-rekan di amatir radio, yaitu kombinasi:
- Komputer --> modem / terminal node controller-> radio
- Komputer (dengan soundcard modem) --> radio
Dalam dunia amatir radio proses packet switching dilakukan menggunakan protokol AX.25 (Amatir X.25). Yang pada implementasi yang lama dilakukan secara hardware pada terminal node controller (TNC), sedang pada implementasi sekarang ini banyak berbentuk perangkat lunak dalam komputer yang kita gunakan. Bagi peminat yang serius kami sangat sarankan untuk membaca standar AX.25 yang dikeluarkan ARRL (American Radio Relay League). Naskah standar AX.25 dalam format file ASCII juga dapat diperoleh di Internet atau langsung dari salah seorang penulis Onno W. Purbo melalui e-mail. Selanjutnya akan dijelaskan secara garis besar komponen masing-masing.
Radio Paket pertama kali dikembangkan di kepulauan Hawaii dalam penelitian jaringan data melalui satelit skala besar melalui satelit yang dikenal sebagai ALOHANET. Penelitian tersebut dilakukan oleh University of Hawaii, Amerika Serikat. Di dunia amatir radio, operasi radio paket pertama kali secara serious dilakukan oleh kalangan radio amatir di Kanada pada tahun 1978, dan diikuti oleh pengembangan perangkat Terminal Node Controller (TNC) di tahun 1980 oleh Vancouer Amateur Digital Communication Group (VADCG). TNC ini merupakan cikal bakal modem radio yang ada sekarang, dan dijadikan standar komunikasi radio paket amatir oleh organisasi yang bernama Tucson Amateur Packet Radio (TAPR) – http://www.tapr.org - yang pertama kali mengembangkan prototipe TNC dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan radio amatir. Prototipe pertama TNC dikenali sebagai TNC-1 yang berbasis prosesor mikro Z80. Prototipe ini kemudian dilanjutkan dengan TNC-2 yang dijadikan acuan oleh kalangan pengguna radio paket seluruh dunia.
Radio paket memiliki jarak jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10 km – 100 km bila bekerja pada frekuensi VHF, dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi HF. Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of Sight) ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi antena dan panjang kabel yang menghubungkan radio pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini. Keuntungan dan kerugian komunikasi radio paket Sistem komunikasi radio paket memiliki keuntungan dan kerugian.
Keuntungan
- Murah. Peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibut sendiri.
- Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.
- Tanpa kabel / Wireless.
Kerugian
- Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps.
- Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.
Teknologi yang ada sebetulnya memungkinan untuk mengoperasikan jaringan amatir radio paket hingga kecepatan 56Kbps s/d 200Kbps. Hanya teknik-nya cukup rumit bagi sebagian besar rekan-rekan amatir di Indonesia saat ini.