Difference between revisions of "DRBL (Diskless Remote Boot in Linux)"
Onnowpurbo (talk | contribs) |
Onnowpurbo (talk | contribs) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
Fitur dari DRBL: | Fitur dari DRBL: | ||
− | + | * Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain. | |
− | + | * Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik. | |
− | + | * Irit hardware, budget, dan biaya maintenance. | |
− | + | ==Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain== | |
− | DRBL | + | DRBL menggunakan PXE/etherboot, NFS, dan NIS untuk memberikan layanan kepada mesin client oleh karena itu tidak perlu kita menginstalasi [[Linux]] di masing-masing mesin client satu per satu. Jika DRBL server sudah siap, mesin client dapat booting melalui PXE/etherboot (diskless). "DRBL" tidak akan menyentuh client harddisk, oleh karenanya, sistem operasi lain (seperti Windows) yang terinstalasi di mesin client tidak akan berubah. Hal ini menjadi menarik pada saat implementasi Linux dimana user kadang kala masih menginginkan booting ke mesin Windows dan menjalankan beberapa aplikasi yang hanya tersedia di Windows. DRBL memberikan banyak flexibilitas saat implementasi Linux. |
+ | |||
+ | |||
+ | ==Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik== | ||
Simply install DRBL on a single server and all your clients are taken care of | Simply install DRBL on a single server and all your clients are taken care of | ||
Line 21: | Line 24: | ||
In about 30 minutes, all the client machines will be ready to run GNU/Linux and all associated packages. No more deploying client machines one by one. Just use DRBL! | In about 30 minutes, all the client machines will be ready to run GNU/Linux and all associated packages. No more deploying client machines one by one. Just use DRBL! | ||
+ | |||
+ | ==Irit hardware, budget, dan biaya maintenance== | ||
Save on hardware, budget, and maintenance fees | Save on hardware, budget, and maintenance fees | ||
Line 26: | Line 31: | ||
Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server. | Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server. | ||
A lot of time can be saved by configuring the client settings at the boot server when using the DRBL centralized boot environment. This gives the system administrator more control over what software configurations are running on each client. | A lot of time can be saved by configuring the client settings at the boot server when using the DRBL centralized boot environment. This gives the system administrator more control over what software configurations are running on each client. | ||
+ | |||
+ | ==Catatan Penggunaan DRBL== | ||
* [[Instalasi DRBL]] | * [[Instalasi DRBL]] |
Revision as of 05:29, 27 November 2010
DRBL (Diskless Remote Boot in Linux) adalah free software, solusi open source untuk me-manage implementasi system operasi linux di banyak client. Bayangkan menginstall linux di 40, 30, atau 10 client satu per satu! DRBL memungkinkan mengkonfigurasi semua client komputer dengan cara menginstalasi dari satu server saja.
DRBL memungkinkan lingkungan diskless atau sistemless untuk mesin client. DRBL dapat bekerja di Debian, Ubuntu, Mandriva, Red Hat, Fedora, CentOS dan SuSE. DRBL menggunakan sumber daya hardware yang terdistribusi dan memungkinkan client untuk mengakses secara penuh hardware lokal. DRBL termasuk clonezilla, aplikasi untuk partisi dan disk cloning yang mirip dengan Symantec Ghost®.
Fitur dari DRBL:
- Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain.
- Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik.
- Irit hardware, budget, dan biaya maintenance.
Dapat hidup bersama dengan sistem operasi lain
DRBL menggunakan PXE/etherboot, NFS, dan NIS untuk memberikan layanan kepada mesin client oleh karena itu tidak perlu kita menginstalasi Linux di masing-masing mesin client satu per satu. Jika DRBL server sudah siap, mesin client dapat booting melalui PXE/etherboot (diskless). "DRBL" tidak akan menyentuh client harddisk, oleh karenanya, sistem operasi lain (seperti Windows) yang terinstalasi di mesin client tidak akan berubah. Hal ini menjadi menarik pada saat implementasi Linux dimana user kadang kala masih menginginkan booting ke mesin Windows dan menjalankan beberapa aplikasi yang hanya tersedia di Windows. DRBL memberikan banyak flexibilitas saat implementasi Linux.
Cukup install DRBL di sebuah server, dan semua client anda akan di tangani dengan baik
Simply install DRBL on a single server and all your clients are taken care of
Using a standard PC, you can transform a group of client PCs into a working GNU/Linux network in some steps:
* Download the DRBL package * Run the scripts
In about 30 minutes, all the client machines will be ready to run GNU/Linux and all associated packages. No more deploying client machines one by one. Just use DRBL!
Irit hardware, budget, dan biaya maintenance
Save on hardware, budget, and maintenance fees
Hard drives are optional for a DRBL client. Actually, the hard drive is just another moving part that creates more noise and is susceptible to failure. If a hard drive is present, the client can be configured to use it as swap space while GNU/Linux is installed and configured on the centralized boot server. A lot of time can be saved by configuring the client settings at the boot server when using the DRBL centralized boot environment. This gives the system administrator more control over what software configurations are running on each client.
Catatan Penggunaan DRBL