Widjajono Partowidagdo: Jawaban soal dari Ibu Rieke
Date: Fri, 23 Mar 2012 00:04:03 +0800 (SGT) From: Widjajono Partowidagdo <widjajono_p2006@yahoo.co.id> Reply-To: Senyum-ITB@yahoogroups.com To: "Senyum-ITB@yahoogroups.com" <Senyum-ITB@yahoogroups.com> Subject: [Senyum-ITB] Jawaban soal dari Ibu Rieke
(Dari sms Ibu Rieke Diah Pitaloka, Anggota DPR dari PDIP)
Penjualan premium: 63 Milyar liter x Rp 4500 / liter = Rp 283,5 Trilyun
Impor = Rp 149,9 Trilyun
Membeli minyak dari Pemerintah = Rp 224,6 Trilyun
Mengeluarkan untuk LRT = 63 Milyar liter x Rp 566 / liter = Rp 35,7 Trilyun
Jumlah pengeluaran Pertamina = Rp 410,1 Trilyun
Subsidi = Rp 410,1 Trilyun - Rp 283,5 Trilyun = Rp 126,6 Trilyun
Pemerintah memperoleh dari penjualan minyak ke Pertamina = Rp 224,6 Trilyun - Rp
126,6 Trilyun = Rp 98 Trilyun
Pertanyaan: kemana uang itu?
Jawab:
Mohon dipahami untuk bisa menjual minyak ke Pertamina : Rp 224,6 Trilyun diperlukan 1. Biaya (recoverable costs), 2. Bagian kontraktor (net contractor share)
Tahun 2012 : Pendapatan = $ 58,3 Milyar Biaya (recoverable costs) = $ 16 Milyar = 27,4 % Penerimaan pemerintah = $ 33,5 Milyar = 57,5 % Bagian Kontraktor (net contractor share) = $ 8,8 Milyar = 15,1 % Biaya & Bagian Kontraktor = 27,4 % + 15,1% = 42,5 % Jadi untuk menjual Rp 224,6 Trilyun diperlukan Biaya & Bagian Kontraktor = 42,5 % x Rp 224,6 Trilyun = Rp 96 Trilyun
Jadi uang yang Rp 98 Trilyun tersebut dipakai untuk membayar Biaya & Bagian Kontraktor.
ps : Mohon maaf saya sedang di Manado karena tadi berdikusi di Universitas Sam Ratulangi. Kalau angka persisnya bisa ditanyakan ke Kementerian Keuangan dan BP Migas.