Wawancara tentang Fixed Wireless

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Pertanyaan dari Mba Indah Permata S2 UGM.

Sepintas agak2 mirip2 pertanyaannya satu sama lain dan waktu saya sempit banget, jadi saya coba jawab sebisa-nya aja ya



1. Menurut Bapak, bagaimana intensitas persaingan antar pelaku usaha di industri layanan internet fixed broadband di Indonesia saat ini?

sangat keras. memperebutkan kue / uang yang jumlahnya sedikit dikota-kota. mereka tidak mau masuk ke desa / rural karena mungkin di anggap kurang menguntungkan.

Padahal sekarang RT/RW-net yang "illegal" sekarang sudah masuk ke dunia fiber pakai fixed broadband tapi kalau menurut KOMINFO itu ilegal hehehe silahkan dilihat di http://onnocenter.or.id/wiki/index.php/RT/RW-net:_Penggunaan http://onnocenter.or.id/wiki/index.php/RT/RW-net:_Penggunaan_di_Sukabumi_Pasar http://onnocenter.or.id/wiki/index.php/RT/RW-net:_Fiber_Optic




2. Menurut pendapat Bapak, bagaimana potensi permintaan konsumen akan layanan internet fixed broadband kedepannya? Apabila pandemic covid-19 berakhir, akankah berpengaruh terhadap permintaan konsumen akan layanan internet fixed broadband?


heheheh orang indonesia minta-nya sederhana - kalau bisa fiber (fixed broadband) - kenceng - gak rewel, ada teknisi yang benerin - MURAH

kalau itu bisa di penuhi maka permintaan membludak. Permintaan MURAH ini kebanyakan di penuhi oleh RT/RW-net yang mematok harga sekitar Rp. 50-100.000 / bulan jauh di bawah ISP fixed broadband yang ada di kota-kota.



3. Mohon dapat dijelaskan Pak, pada industri layanan jasa internet fixed broadband, bagaimana karakteristik produk dan layanan yang tersedia dari para pelaku usaha? Apakah termasuk produk dan layanan yang terdiferensiasi atau tidak?

kalau dasarnya ya cuma akses Internet pake fiber.

Kalau si provider pinter, mereka akan bundling dengan jasa lainnya misalnya TV kabel, atau bisa juga data center, atau jualan content lainnya. Mereka tampaknya berusaha banget melakukan bundling ini, karena nilai tambah yang besar bukan di akses Internet tapi di bundlingnya.



4. Bagaimana tingkat utilisasi infrastruktur kabel fiber saat ini? Sudah mencapai maksimal atau belum? Apakah ada pemain di industri ini yang memiliki kelebihan kapasitas produksi? (dilihat juga dari sudut pandang penetrasi layanan internet fixed broadband saat ini)


hehehe overload lah apalagi sekarang musim pandemic semua orang WFH akses dari rumah semua harga yang di perhitungkan tidak WFH jadi kena beban WFH ... ya overload utilisasi mentok.

Yah kalau jam 2-4 pagi ya rendah lah :) ..




5. Menurut Bapak, bagaimana ukuran dan kapabilitas yang dimiliki para pemain di industri internet fixed broadband di Indonesia saat ini? Apakah terdapat kesenjangan pada tiap-tiap pemain atau sebaliknya?


wah duh saya gak punya datanya ini data saya paling agregasinya di OpenIXP http://www.openixp.net/ traffic local Indonesia peaknya sudah 8Tbps kalau traffic internasional kayanya sudah deket2 20Tbs (mungkin lebih)

Kalau antar ISP saya gak tahu maklum mereka gak buka data juga hehehe ..



6. Menurut Bapak, bagaimana tingkat hambatan keluar (exit barriers) pada industri ini? Apa saja yang menjadi faktor penghambat bagi incumbent untuk keluar dari industri ini?

hehehe mereka sudah naro duit banyak harus berjuang supaya tu duit balik lah ..



7. Menurut Bapak, bagaimana tingkat hambatan masuk (entry barriers) pada industri ini? Apakah mungkin kedepannya akan ada banyak pemain baru di industri ini? Serta apa saja yang menjadi faktor penghambat bagi pemain baru yang ingin masuk di industri ini?


tergantung pasarnya sih kalau berusaha masuk ke pasar yang sudah jenuh seperti kota besar seperti jakarta ya bahaya lah ..

kalau masuk ke pasar yang kosong, seperti di level kota kabupaten, kecamatan, desa, rural wah masih lebar banget indonesia cuma gaya masuknya gak mungkin pakai gaya corporate besar yang kaya raya harus pakai gaya komunitas seperti RT/RW-net yang lebih kecil, lebih enteng, lebih agile ..

hari ini ada 60.000+ RT/RW-net di Indonesia dulu-nya mereka pakai WiFi utk nyambungin desa2 sekarang sudah masuk ke fiber karena alat2-nya sudah murah



8. Terkait dengan tekanan persaingan dari produk pengganti, mohon dapat dijelaskan mengenai produk substitusi yang dapat menggantikan layanan internet fixed broadband?

substitusi banget gak ada sih yang ada kita ganti kualitas fiber-nya

dari yang pakai kabel fiber single mode jarak jauh yang bagus kita di lapangan agak curang pakai kabel fiber drop wire yang murah di sambung ke kampung2

jadi taktiknya ganti teknologi walaupun sama2 fiber



9. Menurut Bapak, bagaimana kekuatan tawar supplier pada industri jasa layanan internet fixed broadband? Bagaimana dengan jumlah perusahaan pemasok sebagai penyedia perangkat pendukung jaringan internet fixed broadband?


heheheh barangnya banyak koq di toko2 online sekarang ini saya juga kemarin main2 ke pusat pertokoan kenari di jakarta buset tu kabel di jual murah2 sekarang ..

jadi secara alat, sudah merakyat banget makanya jangan kaget kalau banyak banget layanan fixed broadband ilegal bermunculan heheh



10. Menurut Bapak, bagaimana kekuatan tawar konsumen pada industri jasa layanan internet fixed broadband? Apakah dapat dikatakan kekuatan tawar konsumen yang menggunakan jasa ini lemah karena umumnya customer yang berlangganan internet fixed broadband terikat kontrak pada suatu ISP? Atau apakah ada faktor lain yang mempengaruhinya?


gini deh kalau si konsumen pinter mereka gak perlu nawar2 lagi sih bikin aja sendiri, soalnya barang ada, gak susah, gak mahal

itu kejadian banyak di kompleks2 perkantoran, kompleks perumahan dll