Wawancara Penguasaan Data untuk Penguasaan Ekonomi

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Subject:   	Re: Meminta Tanggapan Sinopsis
From:   	"Onno W. Purbo" <onno@indo.net.id>
Date:   	Sun, September 23, 2018 05:26
To:   	"Jaime Nadeem" <jaime_nadeem@yahoo.com>


>
> Dear Pak Onno W. Purbo.
>
> watyutink.com tengah mengangkat permasalahan tentang permasalahan Startup
> ygdihubungkan dengan tulisan the economist.com yang berjudul “The world’s
> most valuable resource is nolonger oil, but data”, yang menyebut Saat ini,
> data lebih penting daripadaminyak. untuk itu kamiberharap Pak Ono W. Purbo
> berkenan menjadi Penalar dari sinopsis tersebut.
>
> Berikut Sinopsisnya:
>
>  
>
> *Startup Anak Bangsa, Pintu Masuk Kolonialisme Era Baru?*
>
> Badai Digital yang masuk ke Indonesia sudah tak dapatdibendung. Masyarakat
> sudah kecanduan gaya hidup baru dalam beraktivitas,yakni; apapun serba
> online. Mulai dari belanja, transportasi hingga plesir, semuanyadigital,
> memanfaatkan kecanggihan smartphone.
>
> Menurut Data BPS 2016, industri e-commerce diIndonesia dalam sepuluh tahun
> terakhir tumbuh 17 persen. Momentum ini menjadipendorong lahirnya raksasa
> bisnis baru, bernama startup. Bermula dari sebuahkonsep, kini startup
> menjelma menjadi korporasi dengan valuasi di atas 1 miliardolar AS, atau
> lebih dari Rp14,5 triliun, yang biasa disebut Unicorn.
>
> Pemerintah pun berambisi membentuk Next Indonesia Unicorn. Indonesia telah
> memiliki empat unicorn: Go-Jek, Traveloka, Tokopediadan Bukalapak. Masih
> keempat unicorn tersebutmilik Indonesia? Mari kita tengok.
>
> Gojek menjadi startup pertama bergelar unicorn di2016, dengan valuasi saat
> ini lebih dari Rp 70 triliun. Awal 2018, Alphabet, indukperusahaan Google
> bersama Temasek Holdings, KKR & Co, Warburg Pincus LLCdan platform
> online China Meituan-Dianping, mengguyurkaninvestasi senilai 1,2 miliar
> dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun (kurs Rp13.000)ke Gojek. Pada
> Februari, Astra International dan Global Digital Niaga (GDN)anak usaha
> Djarum Group, secara kolektif mengucurkan modal 1,2 miliar dolar AS.
>
> Di 2016, Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSIVentures, Rakuten
> Ventures dan Formation Group, KKR, Warburg Pincus, FarallonCapital and
> Capital Group Private Markets, menanamkan investasinya 550 juta dolarAS.
> Di 2017, perusahaan raksasa teknologi China, Tencent menyuntikkan
> danasebesar 1,2 miliar dolar AS ke Gojek.
>
> Perusahaan penyedia layanan pariwisata Traveloka,
> dinobatkanmenjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan dari perusahaan
> travel asal AS,Expedia senilai 350 juta dolar AS pada 2017. Saat ini total
> valuasi Traveloka diperkirakanmencapai lebih dari Rp 26,6 triliun.
>
> Tokopedia menjadi unicornsetelah memperoleh investasi senilai 1,2 miliar
> dolar AS dari Alibaba pada 17Agustus 2017. Sebelumnya, CyberAgent Venture
> menyuntikkan dana sebesar700 juta dolar AS di 2011, dan Softbank Telecorp
> dua kali mengguyur modal dengantotal 247 juta dolar AS pada 2014 dan 2016.
>
> Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari Emtek bersama duaperusahaan
> ventura asal AS, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners,
> denganangka yang tidak dipublikasikan.
>
> Dengan besarnya investasi yang masuk, masih adakah ‘sisa’kepemilikan para
> founder dari unicorn-unicorn di atas? Apakah investor asing hanyamengejar
> untung dari aktivitas e-commerce belaka atau ada yang lain?
>
> Bukankah selain melakukan aktivitas bisnis, unicorn-unicorn tersebutdan
>  jutaan e-commerce lainnya jugamengumpulkan data pelanggan sekaligus
> mem-profilingdata-data tersebut sehingga mengetahui segala aktivitas,
> keinginan, hobby, danfavorit pelanggan? Bagaimana jika hal ini dikuasai
> asing?
>
> Pada Mei 2017, the economist.com merilis sebuah tulisan yangberjudul “The
> world’s most valuableresource is no longer oil, but data”. Saat ini, data
> lebih penting daripadaminyak. Sehingga banyak negara berlomba-lomba
> berburu data. Hal senada jugadiucapkan Menkeu, Sri Mulyani. Apakah
> penguasaan data telah menjadi pintu masukkolonialisme era baru?
>
> Apakah dengan bebasnya investor asing mengguyurkan danamenguasai
> e-commerce kita, berartikita telah membiarkan data rakyat kita dikuasai
> asing? Tidak adakah proteksi daripemerintah atas hal itu?
>
> Apa pendapat Anda? Watyutink?
>
>  
>
> *Prompter Pertanyaan*
>
> 1. seberapa besar pengaruh investor atas startup yangdikucuri dana?
> 



investor akan di kucurkan ke startup yang akan sukses aja startup yang gak akan sukses gak akan di kucurkan dana

utk bisa sukses ada baiknya mendengarkan ceramah saya di youtube

https://www.youtube.com/watch?v=TALwJAvuDA8

https://www.youtube.com/watch?v=wSiMAQWFBYY



> 2. apakah bisa dibilang bahwa dengan besarnya kucuraninvestasi yang
> diberikan kepada Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak,telah berarti
> unicorn-unicorn tersebut telah berpindah tangan?
>


tergantung persentase saham-nya ... setahu saya memang ada yang saham dari founder asalnya tinggal sedikit


> 3. masihkah layak Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak,disebut
> sebagai startup milik bangsa Indonesia?
>


setahu saya mereka saham-nya sudah sebagian milik luar deh ..



> 4. apakah dengan inventasi masuk pada sebuah perusahaanstartup oleh
> perusahaan asing juga berarti terjadi share data dari perusahaanstartup
> kepada investor?


ya


>
> 5. Benarkah perusahaan startup juga melakukan Profiling terhadapdata
> pelanggan, termasuk para unicorn-unicorn seperti Go-Jek,
> Traveloka,Tokopedia dan Bukalapak?


data mining / profiling / customer relationship manajemen adalah bagian dari business process di Startup / perusahaan hari ini ..


>
> 7. apakah juga memungkinkan terjadinya jual-beli data yangdilakukan oleh
> investor asing yang berinvestasi di perusahaan startupIndonesia?


kalau mungkin ya mungkin aja .. namanya juga cari duit


>
> 6. jika iya, apakah jual beli data juga menjadi hal yangwajar dalam dunia
> startup global?

wajar sih gak soalnya kalau itu terjadi maka kepercayaan user akan hilang dan kehilangan kepercayan user akan berakibat fatal utk perusahaan tersebut


>
> 7. penguasaan data rakyat oleh asing, termasuk oleh perusahaanasing, tentu
> sangat berbahaya,karena bisa digunakan untuk apapun, termasukuntuk
> kejahatan, misalnya. Nah, apakah tidak ada upaya proteksi dari
> pemerintahagar hal ini tidak terjadi?
>


UU perlindungan data pribadi cuma melindungi beberapa data KTP aja mas bukan perilaku pelanggan yang di catat IT Startup tersebut

UU perlindungan data pribadi juga masih draft belum di tanda tangan


> 8. Apakah, penguasaan data juga bisa menjadi era barukolonialisme atas
> suatu bangsa, terutama untuk menguasa ekonomi suatu bangsa?
>

ujungnya memang penguasaan ekonomi penguasaan data hanyalah alat aja utk penguasaan ekonomo


> 9. apakah penguasaan data juga menjadi bagian dari perangasimetrix
>


ya


> Terima kasih
>
>  
>
> fully regards
>
> Achmad Fuad
>
> Redaktur watyutink.com
>