WARNET: Taktik mengatasi pemalakan Aparat

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Date: Thu, 11 Nov 2010 15:47:04 +0700
From: Adi Jayanto <adjayanto.archive10@gmail.com>
To: asosiasi-warnet@yahoogroups.com
Subject: Re: [asosiasi-warnet] Re: Perizinan Warnet kenapa sama dinas pariwisata ya

anda masih termakan birokrasi berbelit. jangan mau pikiran anda dibawa "jalan" dengan oknum seperti itu.

yang harus anda tanyakan adalah:

  • apa dasar hukumnya (perda / uu / etc.)
  • dimana mengurusnya
  • berapa biayanya

lalu anda urus SENDIRI (kalo sempat). sekian.

kalau anda masih mau dibawa birokrasi berbelit, seperti cerita dibawah, ya sebaiknya selamat makan ati terus. sebab dari cerita anda, andalah yang tampak seperti "memohon" dan "minta tolong", please don't do that.

tips gampang:

  • jangan ngaku anda adalah pemilik usaha, bilang anda datang disuruh oleh pemilik usaha (kalo punya istri/suami, manfaatin untuk buat surat kuasa) dan ditugaskan untuk mengurus hal seperti ini.
  • kalau misal ngeyel harus pemilik usaha yang datang, tunjukkan surat kuasa. itu SEHARUSNYA cukup sebab jarang ada peraturan yang mengharuskan pengusaha datang sendiri (emang pendaftaran PNS apa?).
  • tanyakan DETAIL prosedur, dan aturan yang berlaku. jika mereka tidak bisa menunjukkan, JANGAN RAGU UNTUK MELAWAN. jadilah 'pengacara' untuk diri anda sendiri dulu.
  • jika anda langsung diminta uang pelicin, bilang saja, "saya harus bicara sama bos saya dulu". keluar ruangan, dan pura2 telepon. kalau anda tidak bersedia ngasih pelicin, bilang gak mau. kalo dia gak mau ngasih surat tertentu, bilang anda sudah penuhi semua persyaratan (pastikan anda juga sudah memenuhi semua persyaratan),

jadi "berikan hak saya, atau nama anda ada di koran".

2010/11/11 iwan <kelingking@gmail.com>

Terima kasih atas jawaban rekan-rekan sekalian yang menjadi pertimbangan buat saya, setelah saya datang ke kantor camat,
ternyata saya sudah ditunggu tunggu sepertinya atau bisa dibilang cuma saya yang datang sebagai warnet yang bermasalah,
yang saya tahu masih banyak warnet yang berdekatan, setelah saya tanya kenapa warnet saya doang yang diperiksa 
kelengkapan suratnya kenapa yang lain tidak alasannya sederhana saja "setelah saya dari tempat bapak saya keluar lalu
hujan jadi ngak keburu melihat lihat jadi langsung pulang saja" bisa saja alasannya padahal setahu saya hujan saja bisa
menjadi alasannya ck ck ck, kebetulan bapak yang dari dinas pariwisata ini katanya baru di pindahkan ke kantor camat
1 oktober jadi masih baru dan belum mengenal daerah nya jadi warnet saya yang pertama diurus oleh katanya hoki saya
diurus olehnya daripada oleh aparat gabungan yang memeriksa yang katanya bisa banyak instansi yang datang ke warnet ntar,
setelah itu saya dijelaskan syarat apa yang dibutuhkan izin bla bla bla lalu langsung saya disuruh menulis surat 
pernyataan untuk bahwa saya mau membuat surat izin dengan batas waktu tertentu 1 bulan dengan materai 6000. wahh saya 
kaget kenapa musti surat pernyataan segala seperti saya hutang uang saja, dibilangnya sih buat lapor keatasan camat dia,
yang katanya mau nya laporan nya secara tertulis saja, tidak omongan saja ok saja saya bilang kalau begitu saya ketemu 
ketua camat saja kasih tahu langsung bahwa saya sudah tahu dan akan memproses ijin nya (bisa dibilang camatnya ada di
ruang sebelah sedang tau ngapain, kenapa saya bilang tau ada pak camatnya ,karena dari saya dateng pertama kali
juga dibilang saya ditunggu pak ketua camat) sepertinya pejabat itu susah diketemui juga yah, lalu setelah berdebat 
panjang akhirnya kan saya putuskan tidak mau menandatangani surat pernyataan itu, saya langsung dibilang seperti ini
"udah ngak apa apa ngak usah tanda tangan tapi saya ngak tau yah kalau dari kelurahan atau instansi lain mungkin bisa
datang ke warnet bapak memriksa izin nya yang mungkin bisa menyegel usaha bapa , karena untuk bapak tahu usaha bapak itu
ILEGGAL," wah wah saya sepertinya diancam ini karena secarik kertas pernyatann materai 6000 ini, lalu saya bilang bapak
jangan mengancam saya dong, dia bilang ohh bukan saya mengancam bapa tapi membantu bapak soalnya misalkan bapak sudah
menandatangi surat ini , ntar kalo ada yang datang ke warnet bapak minta izin ntar cukup telepon saya ntar saya  bantu
beresin.hmm seperti jebakan rupanya. setelah timbang timbang saya tidak menandatangi apapun cuma berjanji saya akan bikin
izin tentu bukan sama orang itu :P , beberapa percakapan yang cukup aneh adalah saya ditawarkan minuman dan rokok yang
saya ngak mau, tapi dia kemudian bilang wahh di sini panas yah (ruangan camat nya tidak berAC) wah bapak boleh nih beliin 
saya AC, ckckck saya punya ac warnet rusak aja dah banyak dan juga belum perbaiki apalagi beli baru dah persaingan banyak
omset turun, masih dipersulit juga, itu hasil pertemuan saya di kantor camat, moga moga birokrasi  bisa berubah 
mempermudah usahawan bukannya mempersulit atau pun mengancam, kalau ada izin saya mau bikin kok tapi jangan memaksa bayar
sana sani supaya cepat , setelah pulang dari sana aja saya diberitahu RT setempat bahwa orang lurah menyuruh saya cepat
cepat buat ijin nya (surat domisili Rp 500.000 Tanda Tangan Lurah , + Rp 200.000 Tanda tangan camat) wah wah makin kacau 
saya bisnisnya dah listrik blum bayar sebagian masih ada kayak gini , bikin deg deg kan aja. sosialisasi ijin nya kayak
apa aja blum jelas dah gesek sana sini. setelah liat situasi kantor camat yang gimana gituh saya pikir urus sendiri bisa
dikerjaiinn nih ,ini bisa dibilang konspirasi lurah +camat +dinas pariwisata ,saya akan coba biro jasa saja dulu atau
mungkin rekan sekalian ada rekanan yang bisa bantu buat ijin bisa PM saya , Terima kasih, moga ini tidak terjadi pada
rekan warnet sekalian khususnya di jakbar ini, saran saya cepat cepat bikin ijin lengkap biar ngak dikeraiin seperti ini. 
Salam 


Pranala Menarik