Uninterruptible Power Supply (UPS)

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Untuk wilayah yang ada PLN, dan listrik mati hanya dalam orde jam, maka UPS menjadi pilihan menarik. Uninterruptible power supply atau uninterruptible power source (UPS) adalah peralatan listrik yang menyediakan daya darurat untuk beban ketika PLN mati. UPS berbeda dari sistem daya tambahan atau darurat atau genset karena UPS akan memberikan perlindungan yang hampir seketika dari gangguan daya input, dengan memasok energi yang tersimpan dalam baterai atau aki pada UPS. Waktu pengoperasian dengan baterai dari sebagian besar sumber daya yang tidak pernah terputus relatif singkat (hanya beberapa menit) tetapi cukup untuk menunggu genset nyala atau mematikan peralatan server dengan benar.

Cara kerja UPS yang kecil yang banyak digunakan di kantor dapat digambarkan seperti gambar. Pada saat Normal, UPS akan melakukan dua pekerjaan sekaligus, yaitu melalui charger akan mengisi baterai/aki. Listrik PLN tetap dialirkan pada beban seperti biasa. Pada saat kondisi Normal, Inverter dalam UPS akan dilepaskan dari baterai maupun dari beban. Pada saat listrik mati atau tegangan PLN berkurang, maka beban akan memperoleh listrik dari Inverter yang mengkonversi listrik dari baterai menjadi tegangan 220 V.

Gambar: Kerja UPS saat Normal (atas), dan saat listrik mati (bawah). Ref. Wikipedia

Tergantung pada kapasitas daya yang disimpan UPS, harga UPS kecil akan bervariasi antara Rp. 500.000 s/d Rp. 1.5 juta-an yang dapat menahan listrik server untuk 15-60 menit. Bagi kita yang berani mengambil resiko, cukup banyak penjual UPS bekas secara online dan memodifikasi UPS tersebut dengan aki mobil yang lebih besar sehingga dapat menahan listrik server dalam jangka waktu yang jauh lebih lama.