Teknik Social Engineering: Phishing, Pretexting, Baiting

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi sensitif dari individu. Dalam konteks ethical hacking, teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan keamanan manusia dalam suatu organisasi. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai teknik phishing, pretexting, dan baiting:

Phishing

Phishing adalah teknik yang paling umum digunakan dalam social engineering. Pelaku mengirimkan email, pesan teks, atau tautan yang seolah-olah berasal dari sumber yang terpercaya (misalnya bank, perusahaan, atau pemerintah) untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi pribadi atau keuangan.

  • Cara Kerja:
    • Email Phishing: Pelaku membuat email yang tampak sangat mirip dengan email resmi dari suatu organisasi. Email ini biasanya berisi tautan yang mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi login atau data kartu kredit.
    • SMS Phishing (Smishing): Serangan phishing melalui pesan teks, biasanya berisi pesan mendesak yang meminta korban untuk mengklik tautan atau menelepon nomor tertentu.
    • Voice Phishing (Vishing): Serangan phishing melalui panggilan telepon, di mana pelaku menyamar sebagai pihak yang berwenang (misalnya petugas bank) untuk mendapatkan informasi sensitif. Skenario lain, pelaku menyamar sebagai pihak berwajib memberitakan saudara anda memperoleh kecelakaan (atau yang ekstrim di tangkap karena narkoba) dan meminta dana untuk pertolongan.
  • Contoh:
    • Email yang meminta Anda mengklik tautan untuk memverifikasi akun bank.
    • Pesan teks yang menginformasikan bahwa Anda telah memenangkan hadiah dan meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi.

Pretexting

Pretexting adalah teknik di mana pelaku menciptakan skenario palsu untuk mendapatkan kepercayaan korban. Pelaku akan menyamar sebagai seseorang yang memiliki otoritas atau pengetahuan tertentu untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi yang dibutuhkan.

  • Cara Kerja:
    • Pelaku akan menghubungi korban dengan menyamar sebagai petugas IT, teknisi, atau karyawan dari perusahaan yang sama.
    • Pelaku akan membuat cerita yang meyakinkan untuk mendapatkan akses ke sistem atau informasi korban.
  • Contoh:
    • Seorang penipu menelepon seorang karyawan dan mengaku sebagai petugas IT yang sedang melakukan pemeliharaan sistem. Penipu kemudian meminta karyawan untuk memberikan password akunnya.

Baiting

Baiting adalah teknik yang melibatkan penempatan objek fisik atau digital yang menarik untuk menarik perhatian korban. Korban kemudian akan secara tidak sengaja memberikan informasi atau akses ke sistem.

  • Cara Kerja:
    • Pelaku meninggalkan perangkat penyimpanan (misalnya flash drive) yang terinfeksi malware di tempat umum.
    • Pelaku menawarkan hadiah atau diskon menarik melalui email atau pesan teks, tetapi korban harus memberikan informasi pribadi terlebih dahulu.
  • Contoh:
    • Flash drive yang ditemukan di tempat parkir dengan label "Informasi Penting".
    • Undian berhadiah yang meminta peserta untuk mengisi formulir dengan data pribadi.

Tujuan Ethical Hacking Menggunakan Teknik Social Engineering:

  • Mengidentifikasi Kelemahan: Mengidentifikasi kerentanan manusia dalam organisasi.
  • Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman social engineering.
  • Memperbaiki Prosedur Keamanan: Mengembangkan prosedur keamanan yang lebih baik untuk mencegah serangan social engineering.

Penting untuk diingat:

  • Ethical Hacking: Selalu lakukan pengujian dengan izin dan persetujuan dari pihak yang berwenang.
  • Hukum: Jangan menyalahgunakan teknik social engineering untuk tujuan yang melanggar hukum.
  • Etika: Hormati privasi dan keamanan data orang lain.

Dengan memahami teknik-teknik social engineering, Anda dapat lebih baik dalam melindungi diri sendiri dan organisasi Anda dari serangan siber.


Pranala Menarik