RT/RW-net: di persulit Balai Monitoring KEMKOMINFO

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search
Date: Tue, 14 Apr 2015 10:21:56 +0700
From: Radian "Jawa" Kanugroho <kanugroho@gmail.com>
To: onno@indo.net.id
Subject: Pak Onno, apakah RT/RW-Net sebegitu dilarangnya?


Selamat pagi menjelang siang Pak Onno,perkenalkan, saya Andi dari Ciputat, Tangerang Selatan.

Saya baru saja memulai sebuah usaha RT/RW-Net, Pak, baru 4 bulan. Selama ini saya merasa seperti "setengah berdosa" karena saya menggunakan ISP yang tidak memperkenankan datanya dijual kembali (fastnet). Lalu saya menghubungi sebuah ISP lain yang punya data cukup besar dan kelas corporate, teman-teman RT/RW-net lain sudah banyak yang menggunakan ISP ini. Berharap saya bayar agak mahal sedikit, namun legal dan kualitas layanan sumber data saya terjamin.

Tapi setelah saya email mereka untuk memberikan penawaran (dengan jujur tentunya), mereka menjawab seperti ini,


DH,
Setelah sy koordinasikan dengan managemen, bahwa untuk klien2
yg berstatus RTRW sudah tidak di perkenankan, artinya sudah
tidak menerima klien yg bandwithnya untuk di jual kembali.
Adapun klien rtrw yg sudah terlanjur menjadi klien kami tidak
mungkin kami cut over.
Hal ini berkaitan dengan regulasi pemerintah lewat Balai
Monitoring frekwensi, yang memberi sangsi maksimal terhadap
ISP yang melanggar ketentuan penggunaan frekwensi radio dan
Depkominfo tentang ijin peruntukan untuk ISP.
Demikian yang dapat sy sampaikan, atas perhatian dan
kerjasamanya sy ucapkan terima kasih


Saya cukup kaget dengan apa yang sudah saya, kami, ribuan orang lakukan diseluruh Indonesia: membuat RT/RW-Net. Selama ini saya sudah berusaha taat, menggunakan freq 2,4 dan 5,7-5,8Ghz, Tx Power 100mW max, <36dBm EIRP, dan karena mau lebih taat lagi, saya berusaha membayar agak mahal sedikit untuk mendapatkan bahan baku data yang legal.

Tapi dengan jawaban ISP segmen corporate tersebut, saya menjadi takut dan khawatir, sebegitu berdosakah saya membuat sebuah RT/RW-Net? Atau mereka yang sebenarnya tidak mau menjual datanya untuk dijual kembali? Atau sebenernya mendingan saya nggak bilang untuk apa jaringan internet tersebut? Makin dosa dong saya...