RAID: Membuat Partisi

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Konfigurasi RAID di Single User Mode

Karena kita akan mulai memodifikasi struktur harddisk, ada baiknya kita melihat kemungkinan mengkonfigurasi RAID pada saat sistem sedang berjalan mengunakan single user mode yang dapat di set melalui konsol. Dengan menggunakan single user mode, maka sebagian besar aplikasi akan di shutdown termasuk network akan di shutdown sehingga tidak ada user yang dapat mengakses sistem dan sangat mengurangi kemungkinan hilang / rusaknya data pada saat proses di lakukan. Caranya menggunakan perintah,

# init 1

Setelah selesai dilakukan, lakukan perintah exit, dan sistem akan rebooting dan menjalankan default runlevel yang di set pada file /etc/inittab.

Mengkonfigurasi Software RAID

Mengkonfigurasi RAID menggunakan Linux membutuhkan beberapa langkah yang harus di ikuti secara seksama. Pada bagian ini akan di jelaskan proses membuat RAID 5 menggunakan tiga (3) harddisk yang sudah di partisi sebelumnya. Partisi yang akan digunakan adalah,

/dev/hde1
/dev/hdf2
/dev/hdg1

Jika anda ingin menggunakan cara ini, pastikan bahwa semua bagian di bawah ini sesuai dengan kondisi server yang akan kita gunakan.

Mempartisi RAID

Anda perlu mengidentifikasi dua atau lebih partisi, masing-masing pada harddisk yang berbeda. Jika kita menggunakan RAID 0 atau RAID 5 maka besar partisi harus kira-kira sama, seperti yang ada di skenario. Karena RAID akan membatasi akses data sesuai dengan harddisk yang paling kecil partisi-nya.

Menentukan Partisi yang Tersedia

Pertama-tama gunakan perintah fdisk -l untuk melihat semua file system yang di mount maupun yang tidak di mount. Alternatif lain kita juga dapat menggunakan perintah df -k, yang akan memperlihatkan semua file sistem yang di mount beserta mount point-nya.

Dengan ke dua perintah tersebut kita harusnya dapat dengan mudah mengidentifikasi partisi yang ingin kita gunakan. Berikut ini adalah contoh output dari perintah tersebut,

# fdisk -l

Disk /dev/hda: 12.0 GB, 12072517632 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 1467 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

   Device Boot    Start       End    Blocks   Id  System
/dev/hda1   *         1        13    104391   83  Linux
/dev/hda2            14       144   1052257+  83  Linux
/dev/hda3           145       209    522112+  82  Linux swap
/dev/hda4           210      1467  10104885    5  Extended
/dev/hda5           210       655   3582463+  83  Linux
...
...
/dev/hda15         1455      1467    104391   83  Linux
#


# df -k
Filesystem           1K-blocks      Used Available Use% Mounted on
/dev/hda2              1035692    163916    819164  17% /
/dev/hda1               101086      8357     87510   9% /boot
/dev/hda15              101086      4127     91740   5% /data1
...
...
...
/dev/hda7              5336664    464228   4601344  10% /var
#

Unmount Partisi

Jika kita tidak mau semua orang mengakses partisi pada saat kita membuat RAID, kita perlu meyakinkan bahwa partisi tersebut di unmount.

# umount /dev/hde1
# umount /dev/hdf2
# umount /dev/hdg1

Siapkan partisi menggunakan FDISK

Anda perlu mengubah setiap partisi yang akan di- RAID -kan agar tipe partisi-nya FD agar linux siap me-RAID-kan partisi tersebut, anda dapat melakukannya menggunakan perintah fdisk. Berikut adalah caranya,

# fdisk /dev/hde
The number of cylinders for this disk is set to 8355. 
There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024,
and could in certain setups cause problems with:
1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO)
2) booting and partitioning software from other OSs
  (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)

Command (m for help):

Menggunakan Help FDISK Untuk memperoleh pertolongan / help di fdisk dapat dilakukan menggunakan

Command (m for help): m
  ...
  ...
  p   print the partition table
  q   quit without saving changes
  s   create a new empty Sun disklabel
  t   change a partition's system id
  ...
  ...
Command (m for help):


Set Tipe ID ke FD

Partisi /dev/hde1 adalah partisi pertama di harddisk /dev/hde. Modifikasi dari tipe partisi dapat dilakukan menggunakan perintah t, dan memasukan nomor partisi dan tipe / kode partisi. Untuk memperoleh seluruh daftar lengkap tipe partisi dapat dilakukan menggunakan perintah L.

Command (m for help): t
Partition number (1-5): 1
Hex code (type L to list codes): L
...
...
...
16  Hidden FAT16    61  SpeedStor       f2  DOS secondary
17  Hidden HPFS/NTF 63  GNU HURD or Sys fd  Linux raid auto
18  AST SmartSleep  64  Novell Netware  fe  LANstep
1b  Hidden Win95 FA 65  Novell Netware  ff  BBT
Hex code (type L to list codes): fd
Changed system type of partition 1 to fd (Linux raid autodetect)
 
Command (m for help):

Memastikan Setting FDISK Berhasil

Untuk memastikan bahwa apa yang kita set berhasil / benar, dapat dilakukan menggunakan perintah berikut,

Command (m for help): p

Disk /dev/hde: 4311 MB, 4311982080 bytes
16 heads, 63 sectors/track, 8355 cylinders
Units = cylinders of 1008 * 512 = 516096 bytes

   Device Boot    Start       End    Blocks   Id  System
/dev/hde1             1      4088   2060320+  fd  Linux raid autodetect
/dev/hde2          4089      5713    819000   83  Linux
/dev/hde4          6608      8355    880992    5  Extended
/dev/hde5          6608      7500    450040+  83  Linux
/dev/hde6          7501      8355    430888+  83  Linux

Command (m for help):

Menyimpan Setting FDISK

Untuk menyimpan secara permanen settingan, kita dapat menggunakan perintah w untuk menyimpan ke harddisk /dev/hde:

Command (m for help): w
The partition table has been altered!

Calling ioctl() to re-read partition table.

WARNING: Re-reading the partition table failed with error 16: Device or resource busy.
The kernel still uses the old table.
The new table will be used at the next reboot.
Syncing disks.
#

Pesan error akan di berikan jika ada salah satu partisi di harddisk yang masih di mount. Jadi pastikan bahwa semua partisi yang ada di harddisk di unmount sebelum melakukan hal ini.

Ulangi untuk Partisi Yang Lain

Proses di atas perlu di ulangi untuk harddisk / partisi /dev/hdf2 dan /dev/hdg1 sehingga kita mempunyai tiga (3) partisi yang siap untuk menjadi RAID.

Pranala Menarik