Pengalaman Mengoperasikan Intel NUC

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Oleh: Onno W. Purbo


Beberapa hari belakangan saya sedang mengujicoba Inter Next Unit of Computing (NUC) board yang baru bahkan di kotaknya masih tertulis Pre-Production Engineering Sample. Jadi masih berbentuk contoh produksi belum di produksi bahkan mungkin belum di jual secara luas.


Jika dirangkum dalam beberapa patah kata, maka Intel NUC yang saya gunakan merupakan komputer kecil-kecil cabe rawit mempunyai kemampuan 75% dari Server Quad Xeon E31220.

Sepintas tentang Intel NUC.

Intel NUC merupakan komputer Desktop yang amat sangat kecil ukuran sekitar 11 cm x 11 cm x 4 cm sehingga bisa di genggam tangan dengan mudah. Mungkin cukup tepat kalau di sebut sebagai komputer genggam heheh …

Tampilan luar Intel NUC sangat kompak sekali. Bahkan di lengkapi braket untuk di tempelkan di belakang layar TV digital / monitor. Charger yang digunakan adalah charger laptop biasa, dengan tegangan 19V dengan daya 65W.

Untuk sambungan ke dunia luar, Intel NUC di lengkapi dengan 3 buah USB port. 2 buah merupakan USB 2.0 sedang 1 buah USB 3.0 jadi bisa melakukan transfer data kecepatan tinggi sekali. Kita dapat memasukan keyboard & mouse USB untuk mengoperasikan Intel NUC tersebut.

Konektor LAN yang digunakan adalah Gigabit Ethernet, saya cek menggunakan ethtool mempunyai kemampuan autonegotiation 10Mbps / 100Mbps / 1000Mbps secara full duplex jadi sangat cepat sekali.

Dalam body Intel NUC terpasang antenna Wifi yang dapat digunakan untuk sambungan Internet wireless ke fasilitas hotspot.

Yang cantik dari Intel NUC adalah tidak ada lagi konekor VGA ke layar. Yang ada adalah konektor HDMI yang sudah built in Intel® High Definition Audio 2 subsystem dengan konfigurasi 8-channel (7.1) digital audio melalui output HDMI 1.4a. Artinya kita dapat menggunakan TV Digital dengan sambungan HDMI sebagai monitor. Bagi kita yang masih menggunakan VGA, kita dapat membeli adapter HDMI ke VGA dan ini juga berjalan dengan baik.

Intel NUC mempunyai dua slot SO-DIMM untuk memory 1333/1600MHz sampai dengan 16Gbyte. Kebetulan di Intel NUC yang saya coba menggunakan memory 8GByte.

Harddisk Intel NUC merupakan harddisk generasi ke depan menggunakan Solid State Drive (SSD) 32Gbyte jadi bukan harddisk mekanik yang dipasang menggunakan konektor mSATA.

Ujicoba Kemampuan Intel NUC

Kebetulan Intel NUC yang saya coba menggunakan prosesor i5 vPro generasi ke tiga, yang setelah saya cek menggunakan UnixBench ternyata memiliki 4 core (Quad Core) pada kecepatan 1.8GHz dengan kemampuan Hyper-Threading. Selain i5 generasi ke tiga, kita mempunyai pilihan untuk menggunakan Intel NUC dengan processor i3 maupun Celeron jika kita tidak membutuhkan komputasi yang terlalu tinggi.

Pada saat dinyalakan, saya mencoba masuk ke BIOS. Ternyata BIOS generasi ini sangat berbeda dengan BIOS generasi sebelumnya yang biasanya hanya text saja. BIOS ini sudah GUI dan kita dapat menggunakan Mouse untuk menset parameter BIOS.

Saat menginstalasi Ubuntu 13.04 Raring Ringtail yang saya buat menjadi liveUSB. Tidak ada masalah sama sekali, semua hardware terdeteksi dengan baik dan langsung jalan dengan baik. Tanpa perlu kutak-katik sistem operasi untuk mencari driver dll.

Saya coba di awal untuk menjadi desktop biasa dengan desktop GNOME. Untuk memfasilitasi kemampuan Smart TV melalui sambungan HDMI, maka saya install aplikasi xbmc. Ini menjadikan Intel NUC menjadi Smart TV jika di sambungkan ke TV flat panel dengan sambungan HDMI.

Saya mencoba benchmarking Intel NUC Quad Core i5 vPro @ 1.80GHz (4589.6 bogomips) ini menggunakan UnixBench hasilnya ternyata sangat menakjubkan untuk mahluk sekecil itu. Nilai yang diperoleh adalah 2994.2 yang artinya Intel NUC ini kecil-kecil cabe rawit mempunyai kemampuan 75% dari Intel Server dengan prosesor Quad Xeon E31220 @ 3.10GHz (6185.7 bogomips) memperoleh nilai hanya 3992.1 dari UnixBench.

Cantiknya Intel NUC setelah saya pasang berjam-jam tidak terasa panas sama sekali. Mungkin ini karena processor Intel NUC di solder langsung ke motherboard dengan menggunakan active heatsink.

Ujicoba Ekstrim

Kebetulan sekali saya sedang membutuhkan cloud server untuk kebutuhan demo-demo di kampus-kampus maupun di laboratorium.

Oleh karena itu, saya coba menginstalasi Proxmox 3.0 yang merupakan sistem operasi cloud computing yang bebas / free bisa di ambil di Internet http://www.proxmox.com. File iso Proxmox 3.0 di burn ke CDROM yang kemudian di boot menggunakan USB DVD-drive.

Seperti sistem operasi cloud computing lainnya, biasanya Proxmox akan kesulitan di instalasi jika processor yang digunakan tidak mendukung Intel Virtualization Technology (VT).

Setelah berjuang selama 15 menit. Hasilnya menakjubkan sekali, ternyata Proxmox berhasil di instalasi dan Intel NUC menjadi server cloud computing!! Barangkali ini merupakan server cloud computing terkecil yang ada di dunia saat ini.

Ujicoba di lanjutkan dengan menginstal beberapa sistem operasi Ubuntu 13.04 server di dalam Intel NUC. Satu server kebetulan saya gunakan sebagai wiki dengan streaming lokal menggunakan UPnP. Sedangkan server ke dua saya gunakan sebagai server ujicoba network security untuk demo teknik hacking.

Dengan quad core yang ada di Intel NUC sebetulnya kita dapat menjalankan dengan mudah empat (4) server virtual sekaligus tanpa halangan yang berarti. Kita hanya akan dibatasi dengan harddisk SSD Intel NUC yang hanya 32Gbyte. Tapi ini bisa dengan mudah di atasi dengan menggunakan Network Attached Storage (NAS).

Terus terang saya terkagum-kagum dengan mahluk Intel NUC yang sangat kecil ini tapi mempunyai kemampuan yang mendekati server besar.