Pembangit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

From OnnoWiki
Jump to navigation Jump to search

Pada hari ini, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) cukup menjamur di Indonesia dan dapat di beli dengan mudah di banyak toko online di Internet. Sistem PLTS secara umum dapat digambarkan seperti berikut ini.

Gambar: Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ref. panelsurya.id

PLTS akan mengkonversikan cahaya matahari yang di tangkap oleh Solar Panel menjadi tegangan listrik. Tentunya jika tidak ada cahaya matahari, misalnya, kondisi mendung, hujan, atau malam hari maka PLTS tidak akan membangkitkan listrik yang kita inginkan. PLTS biasanya akan memperoleh masalah besar jika di letakan di gunung, karena di ketinggian gunung sering sekali kondisi cuaca mendung sepanjang hari sehingga akan menyulitkan kita untuk memperoleh listrik dari PLTS.

Tergantung konfigurasi solar panel yang digunakan, tegangan yang dihasilkan biasanya 12V, 24V atau 48V. Tegangan yang dihasilkan dan pola pemanfaatan listrik (pola arus) akan menentukan jenis aki yang akan digunakan.

Untuk banyak keperluan, listrik dari aki akan lebih mudah dimanfaatkan jika kita menggunakan peralatan dengan tegangan baterai/aki, misalnya lampu 12, peralatan WiFi Ubiquiti 24V, atau mini pc 19V menggunakan DC konverter dari 24V dll. Kapasitas Aki harus di perhitungkan dengan baik agar dapat menyimpan daya yang cukup di saat tidak ada matahari beberapa hari.

Jika dibutuhkan untuk memberikan daya pada tegangan 220V AC, kita bisa menambahkan Inverter untuk mengkonversikan tegangan 12V menjadi 220V AC.

Alat yang penting, yang akan mengontrol keseluruhan kerja PLTS adalah Solar Charge Controller (SCC). SCC yang akan mengatur pembagian listrik dari solar panel ke aki, ke inverter bahkan ke beban listrik 12V yang terpasang. SCC akan memastikan agar aki tidak rusak, berusaha menjamin agar umur aki lebih panjang.