OpenBTS: Konsep Sederhana
Bayangkan kita bisa membuat telkomsel sendiri? XL sendiri? bisa kah? sangat bisa sekali. Teknologi yang digunakan hari ini sudah sangat murah. Pada masa lalu teknologi yang digunakan biasanya keseluruhannya elektronik di solder dll. Hal ini menjadikan semuanya serba sulit dan mahal.
Kalau kita perhatikan maka sebetulnya apakah itu GSM, 2G, 3G, 4G, bahkan pemancar FM, AM, TV, DVB-T, DVB-S, semua isinya hanya sinyal yang berupa persamaan matematika sin, cos, kali, bagi, tambah, kurang. Ilmu ini di dunia elektronika dinamakan sinyal processing. Artinya apa? sebetulnya sinyal GSM, 2G, 3G, 4G dll bisa dengan mudah kita buat dalam bentuk software untuk membuat sinyal-sinyal tersebut. Ilmu membuat sinyal radio dari software di kenal dengan Software Defined Radio (SDR).
Setelah sinyal GSM dalam bentuk digital (hasil dari perhitungan software) bisa kita peroleh maka masalah selanjutnya adalah bagaimana mengeluarkan supaya berbentuk sinyal radio sebenarnya? Mari kita perhatikan sound card di komputer, pada dasarnya sound card adalah alat untuk mengkonversikan sinyal suara (digital dengan format MP3), menjadi sinyal suara dari speaker. Intinya sebuah sound card hanyalah sebuah konverter digital ke analog (speaker), atau dari analog (microphone) ke digital. Hal yang sama kita butuhkan untuk mengkonversikan sinyal GSM menggunakan peralatan SDR.
Pada hari ini, cukup banyak peralatan SDR yang dijual di pasaran untuk mengkonversikan sinyal radio sampai dengan frekuensi 2000-3000 MHz, sementara frekuensi GSM hanya 900MHz & 1800MHz saja. Beberapa vendor yang menjual alat konversi ini adalah Ettus (tipe N210, B100 dll), HackRF, dll. Atau kalau mau membeli jadi BTS selular ini bisa ke RangeNetworks.
SDR biasanya mempunya dua connector, satu untuk pemancar (TX), satu lagi untuk penerima (RX). TX bisa kita beri amplifier supaya bisa jarak jauh. Default SDR hanya 100mW hanya cukup untuk 20 meter saja, dengan amplifier 1W kita bisa menjangkau 3-5 km. Duplexer dibutuhkan agar TX dan RX bisa di gabungkan menjadi satu supaya kita hanya perlu satu antenna saja baik untuk transmit (TX) maupun receive (RX).
Jadi secara umum, alat BTS buatan sendiri terdiri dari komputer, SDR, dan antenna dan amplifier RF kalau mau daya yang besar. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar. Komputer yang digunakan adalah Ubuntu 16.04 32bit, dengan aplikasi openbts yang di lengkapi dengan asterisk sebagai sentral telepon, dan smqueue untuk menangani SMS. Nomor telepon yang dibuat bisa menggunakan +62 jika di restui oleh republik ini.
Perkiraan harganya, sekitar Rp. 15-20 juta untuk SDR, kecuali kalau bisa membuat sendiri. Amplifier RF GSM sekitar Rp. 20 juta lagi, sementara antenna antara Rp. 3-5 juta tergantung jenisnya, kalau bisa membuat sendiri jelas lebih murah. Kalau beli jadi sekitar Rp. 150 juta-an, tapi kalau bisa membuat sendiri semua bisa jauh lebih murah. Harga ini jauh lebih murah daripada harga BTS yang digunakan operator kita, artinya sebetulnya harga pulsa kita bisa jauh lebih murah lagi :0 ...
Pada saat ini bangsa Indonesia adalah contoh dunia, karena hanya bangsa kita yang bisa mengoperasikan OpenBTS di tengah hutan Wamena selama 3 tahun terakhir tanpa berhenti. Bangsa lain biasanya akan mengambil referensi ini sebagai contoh.