Multi OS
Membangun PC yang memiliki beberapa pilihan Sistem Operasi
- FreeBSD 4+
- Linux Kernel 2.2+
- Windows NT 4.0
- Windows 95/98
- Windows 3.1 / DOS 6.22
- BEOS* (trial)
Tools:
- Norton Disk Editor 6+
- Optional: Partition Magic 4+
Sebetulnya Windows NT4.0 loader adalah feature yang paling convenient untuk dijadikan System Manager, namun NT memiliki beberapa kekurangan serius yaitu tidak bisa membaca FAT32, lebih buruk lagi bahkan tidak bisa membaca LBA 1), selain itu juga, kapasitas hardisk diatas silinder 1023 tidak bisa diakses oleh NT dengan sistem CHS-nya, sehingga instalasi NT 4.0 bisa dipastikan akan menemui kegagalan inisialisasi pada harddisk yang berukuran lebih besar dari 8GB (meski hal ini bisa diakali dengan membuat hardisk 'seolah-olah' berukuran kurang dari 8GB, pada saat instalasi). Selanjutnya agar dapat mengakses LBA, (BIOS INT13 extension) pada NT4.0 perlu ditambahkan Service Pack 3, setelah NT4.0 berhasil diinstal.
- Kekurangn Windows NT 4.0 ini telah ditutup dalam Windows XP
Limit 8GB ini berlaku juga untuk bootable partition, baik NT4.0 atau Linux tidak mampu melakukan boot pada partisi diatas silinder 1023.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggabung beberapa OS dalam satu komputer dengan dua harddisk.
Layout hard disk awal agar bisa dikenali oleh NT4.0:
- Hard disk 1 dipartisi sedemikian rupa sehingga terdapat primary partition berurutan dengan extended partition, keduanya berjumlah lebih kecil dari 8GB dan dibawah lingkup batasan 1024 silinder. Dalam extended partition dicadangkan partisi-partisi yang nantinya akan digunakan oleh NT4.0 dan Linux. Sisa kapasitas harddisk saat ini diabaikan dulu.
- Hard disk 2 dipartisi sedemikian rupa sehingga antara primary partition dan extended-nya terdapat 1 (maksimal 2) partisi hardisk yang terpisah yang nantinya akan digunakan oleh FreeBSD. Selanjutnya seperti ketentuan sebelumnya ketiga partisi ini harus berada dibawah 8GB/silinder 1024, sisa kapasitas disk diabakan dulu.
Agar lebih save semua partisi (setidaknya C: dan D:) sementara diformat dengan FAT16. Contoh layout setelah semua OS terpasang (lihat gambar). Catatan:
- Untuk sistem operasi Windows 95, partisi yang paling optimal adalah dengan menggunakan FAT16 509.8MB (8KB cluster) atau maksimal 1019.7 MB (16KB cluster), angka-angka ini bisa diperoleh dengan mudah tanpa harus menghitung manual, dengan menggunakan PowerQuest Partition Magic, ambil kapasitas terbesar untuk cluster FAT16 yang berukuran 8KB atau 16KB.
- Sebaiknya anda memang menggunakan drive C hanya untuk Sistem Operasi (Windows) saja, dengan mengalokasikan 509.8M atau 1019.7M dengan FAT16. Pindahkan reserved folder "Program Files" dan "Common Files" (sebaiknya juga "My Documents") ke partisi lainnya yang berukuran jauh lebih besar dengan sistem file FAT32.
- Perbandingan efisiensi antara FAT16 dan FAT32 Untuk ukuran hardisk diatas 128MB, sistem dengan FAT32 lebih efisien dibanding FAT16 karena hanya mengalokasikan 2KB setiap clusternya, sementara sistem dengan FAT16 mengalokasikan 4KB s.d. 64KB per-cluster (tergantung ukuran).
- Perbandingan kecepatan akses antara FAT16 dan FAT32 Dalam mengakses suatu item tertentu (file atau direktori), FAT16 menggunakan pemetaan sederhana (single linked list), sementara FAT32 menggunakan b-tree (seperti pada HPFS), jadi dalam hal kecepatan akses, perbandingan/analogi FAT16 dengan FAT32 adalah seperti perhitungan perkalian dengan perhitungan exponensial/logaritma, kesimpulannya: akses disk FAT16 (relatif) lebih cepat daripada FAT32.
Lalu bagaimana dengan beberapa referensi teknis (Microsoft) yang menyebutkan bahwa akses FAT32 lebih cepat dibandingkan FAT16? jawabannya sederhana: mereka bohong.
Instalasi
- Instal Windows 95/98/ME pada hard disk pertama sebagai bootable drive C:, format dan tambahkan system (FORMAT /S atau SYS D:) untuk drive D:. Aktifkan kedua disk tersebut sebagai bootable partition.
- Install Windows NT4.0 pada partisi yang telah disiapkan (hard disk 1 partisi extended). Jika anda memformat sebagian hard disk dengan FAT32, pada saat ini, drive tersebut masih belum bisa diakses.
Install NT Service Pack 3+ untuk mengenali drive FAT32 tersebut. Instalasi NT4.0 akan membuat file esensial BOOTSEC.DOS dan BOOT.INI.
- Boot ke DOS Prompt.
Simpan (back-up) MBR dan boot sector pada sebuah file (gunakan Norton Disk Editor). Back-up juga MSDOS.SYS. Sebaiknya boot record pada semua partisi juga di back-up.
- Pada tahap ini layout disk (kapasitas disk diatas silinder 1023 dan File System yang digunakan FAT16/FAT32), bisa ditetapkan secara permanen agar memudahkan instalasi UNIX pada tahap selanjutnya.
- Ganti sistem drive C: dengan Windows/DOS dari drive D:, dengan perintah SYS D: C:
- Install Linux. Jangan menggunakan automatic instalation yang secara otomatis menempatkan partisi Linux pada partisi akhir.
Konfigurasikan LILO agar bisa melakukan booting juga pada drive C: dan D: (/dev/hda1 dan dev/hdb1). Beri nama misalnya: win, dos (untuk hda1 dan hdb1), serta linux (ext2fs).
Ambil boot record dari linux (sector pertama dari partisi linux) dengan DiskEdit, save sebagai file, misalnya C:\SUSE7.BIN (ingat ukuran file harus tepat 1 sector atau 512 byte).
- Boot ke DOS Prompt dari drive D: atau A:
Backup MBR disk1 dan disk2.
- Install FreeBSD. Sewaktu setup *jangan* memilih default untuk menimpa MBR (master boot record) lebih baik tempatkan boot FreeBSD di partisinya sendiri (ingat dengan pilihan ini FreeBSD masih belum bisa diaktifkan). Ambil dan backup boot record FreeBSD dari partisinya dengan DiskEdit, save sebagai file (C:\FREEBSD4.BIN).
- Jika karena suatu alasan tertentu, misalnya untuk menjalankan WIndows 3.11, kita harus melakukan booting ke DOS kernel (5.00 s.d. 6.22, bukan DOS 7 under windows), yang harus disiapkan adalah: menempatkan IO.SYS tepat di cluster pertama partisi DOS yang bersangkutan, cara yang termudah adalah dengan menggunakan SYS.COM (tentunya setelah boot-up dari DOS pula). Jalankan SYS A: D: untuk menjadikan drive D sebagai partisi dengan kernel DOS 5-6.22.
Kemudian boot recordnya juga kita save sebagai file (C:\MSDOS622.BIN). Selanjutnya Windows 3.11 bisa diinstall setelah boot-up dari partisi DOS tersebut.
- Terakhir editlah BOOT.INI sehingga memuat boot record partisi lainnya, seperti contoh dibawah ini:
BOOT.INI -------- [boot loader] timeout=1 default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(3)\WINNT [Operating Systems] multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(3)\WINNT="Windows NT Server Version 4.00" multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(3)\WINNT="Windows NT Server Version 4.00 [VGA mode]" /basevideo /sos C:\="Microsoft Windows" C:\SUSE7.BIN="Submenu *recursive* Linux LILO" C:\FREEBSD4.BIN="FreeBSD 4.30" C:\MSDOS622.BIN="MS-DOS 6.22"
aa, aa.delphi@yahoo.com
multipart Dec-2000
todo: